Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KEKUATAN IMPACT BAHAN MIXER BLADE AKIBAT PENGARUH HEAT TREATMENT Ihya Sulaiman, Muhamad Yusril; Hamdani, R. Aam; Wardaya; Komaro, Mumu
Jurnal Permadi : Perancangan, Manufaktur, Material dan Energi Vol 3 No 3 (2021): JURNAL PERMADI: PERANCANGAN, MANUFAKTUR, MATERIAL DAN ENERGI
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.255 KB) | DOI: 10.52005/permadi.v3i3.55

Abstract

Mixer blade is one of the tools used in the cement industry as a tool to mix the composition of raw cement into ready-to-use cement. However, in its use, damage is often caused when the mixing process takes place, there is material that is too hard and makes the blade break. Based on these problems, the author made a study entitled "Analysis of the Difference in Impact Strength of Mixer Blade Materials Due to the Heat Treatment Process". This study aims to determine the difference in impact strength received by the mixer blade material after the heat treatment process. The Heat Treatment processes carried out are Quenching, Carburizing, and Tempering. The method used in this research is the experimental method. The process of making specimens is carried out in the UPI Mechanical Engineering Education Design Production lab. The Heat Treatment process is carried out at the POLMAN Manufacturing Process Lab. And for the process of testing material properties, it is carried out at the Metallurgical Lab of UPI Mechanical Engineering Education. The material of this mixer blade is low carbon steel so that the carburizing process is chosen. The carburizing process was carried out with a carburizing medium (carburizer) a mixture of 60% coconut shell charcoal and 40% NaCo3 (weight ratio) at a temperature of 850°C and held for 90 minutes. Cooling is done by storing the specimen in the furnace so that cooling is slow. Followed by a tempering process at a temperature of 500°C and held for 60 minutes and carried out a quenching process with free air. There is a difference in the impact strength of the object from 1.84 J/mm2 to 0.81 J/mm2 and a difference in surface hardness from 85.67 HRB to 92.83 HRB.
Peningkatan Pengetahuan Terhadap Kelompok Lansia Di Wilayah RW 11 Kelurahan Kebon Pala Jakarta Timur Dengan Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Meylawati, LulukEka; Anggraeni, Fitri; Wardaya; Rifka Nurmaya; Sinta Nuraeni
Jurnal Bakti Dirgantara Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Bakti Dirgantara
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/cxkdbv50

Abstract

Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan masalah kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang dan menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling umum dan paling banyak diderita oleh masyarakat. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/ 80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit seperti gagal ginjal, stroke dan gagal jantung. hipertensi bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ lain di dalam tubuh. Jika dibiarkan bisa menimbulkan penyakit-penyakit serius seperti arteriosklerosis, kehilangan penglihatan, terbentuknya aneurisma, gagal ginjal, gagal jantung dan demensia vaskuler. Cara pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari komplikasi tersebut dapat dilakukan dengan adanya kegiatan promotive dan preventif yaitu dengan diberikan Pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada lansia tentang hipertensi di wilayah RW 11 Kelurahan Kebon pala Jakarta Timur. Adapun pembiayaan dalam kegiatan ini dilakukan secara mandiri.
Usulan Perancangan Pemasangan Alarm Detector dan Sprinkler pada Kampus C Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarama Achmad Takbiriyantono; Waspada Tedja Bhirawa; Basuki Arianto; Wardaya
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/21wpfx05

Abstract

Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma saat ini memanfaatkan Campus A, Campus B, dan Campus C yang baru dibangun. Penelitian ini berfokus pada Campus C, sebuah gedung bertiga lantai yang memerlukan langkah-langkah keselamatan kebakaran yang andal. Bahaya kebakaran di gedung ini meliputi instalasi listrik dan bahan bangunan yang mudah terbakar. Untuk mengatasi risiko ini, penelitian ini menggunakan diagram sebab-akibat (diagram Fishbone) untuk menganalisis faktor-faktor penyebab bahaya kebakaran, yang dikategorikan ke dalam Aspek Pekerja, Bahan Baku, Mesin, Metode, dan Lingkungan. Dengan menggunakan metode 5W+1H Quality, penelitian ini merekomendasikan pemasangan 132 alat pemadam kebakaran otomatis (sprinkler) dengan pipa ¾" dan saluran pipa sepanjang 460 meter. Kebutuhan pasokan air adalah 277 m³/menit, yang memerlukan sistem pompa dengan kapasitas 277 m³/menit. Tiga pompa dengan kapasitas masing-masing 100 m³/jam dan satu pompa cadangan direkomendasikan untuk kapasitas ini. Selain itu, diusulkan tangki penyimpanan air dengan kapasitas 300 m³ untuk 60 menit, dengan ukuran panjang 4 meter, lebar 5 meter, dan kedalaman 1,5 meter. Penelitian ini juga merekomendasikan penerapan Prosedur Operasi Standar (SOP) K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk meningkatkan keselamatan dan manajemen bahaya kebakaran di Campus C. SOP ini mencakup perbaikan pada faktor manusia, bahan, mesin, metode, dan lingkungan di Campus C.   The building facilities currently used by Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya) is Campus A and Campus B and the new Campus C. In this research examined campus C Unsurya, which is a three (3) floor building. The building must be equipped with reliable fire safety facilities. There are several functions of space that can trigger fires, namely electrical installations and flammable building materials. Based on the background above, adequate active protection means are needed in accordance with applicable regulations. Cause-and-effect diagrams / Fishbone diagrams are used to analyze the factors that cause fire hazards. The factors that influence and cause fire hazards can generally be classified as follows: Workers, Raw Materials, Machines, Methods, and Environment. 5W+1H Quality using to determine recommendation. Based on calculations, it was determined to place 132 sprinklers to overcome the danger of fire with a quantity of ¾" pipe material with a pipe line 460 meters long. Meanwhile, the water supply is 277 m3/minute. With the required water supply, a pump with a pump capacity capable of producing 277 m3/minute is needed. With this capacity, three pumps with a capacity of 100 m3 /hour and one spare pump can be used. A water storage tank is needed for 300 m3 for 60 minutes with a length of 4 meters, width of 5 meters and depth of 1.5 meters. It is proposed to use a Standard Operating Procedure (SOP) regarding K3 or safety and how to handle fire hazards in the Unsurya Campus C building which includes improvements to human factors, materials, machines, methods and the environment of the Campus C Unsurya.  
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kerjasama Tim Dalam Kegiatan Praktek Pengungsian Medik Udara Fidrajaya, Ridho; Wardaya; Sri Wahyuni; Nellyta
Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 1: Jurnal Manajemen Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/0parcp83

Abstract

Pendidikan merupakan suatu proses penyadaran yang terjadi karena interaksi berbagai faktor yang menyangkut manusia, lingkungan, dan potensinya, pada praktek pengungsian medik udara tidak hanya menghadapi simulasi kasus - kasus darurat yang realistis, tetapi juga belajar mengenali dan menanggapi dinamika kerja tim dalam situasi tegang, didalam praktek pengungsian medik udara seringkali ada kendala di tiap tim saat melakukan kerjasama dari tim satu ke tim lainnya, faktor – faktor yang mempengaruhi diantaranya : kurangnya komunikasi yang efektif dan rendahnya motivasi didalam kerja sama tim, upaya - upaya yang dapat dilakukan diantaranya : melakukan peningkatan komunikasi serta motivasi dalam berkoordinasi dalam kerjasama tim, kesimpulan bahwa kerjasama tim yang baik merupakan kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan praktek pengungsian medik udara.