Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGUATAN KAPASITAS PENGURUS REHABILITASI BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN BABAKAN KECAMATAN BABAKAN CIPARAY KOTA BANDUNG Dedeh Bahagiati; Enkeu Agiati; Bambang Indrakentjana
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 1 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i1.160

Abstract

Penguatan kapasitas merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan pekerjaan sosial pengurus Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) dalam memberikan pelayanan bagi penyandang disabilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang karakteristik pengurus RBM, gambaran pelayanan RBM sebelum penguatan kapasitas, pelaksanaan penguatan kapasitas pengurus RBM dan gambaran pelayanan RBM setelah penguatan kapasitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan desain penelitian action research. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi partisipatif, dan Diskusi Kelompok Terfokus. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah uji kepercayaan, uji keteralihan, uji ketergantungan dan uji kepastian. Selanjutnya hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif yang dilakukan dengan tahapan reduksi data, displai data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan kapasitas memberikan perubahan terhadap keterampilan pengurus RBM Kelurahan Babakan dalam memberikan pelayanan untuk penanganan masalah penyandang disabilitas yaitu keterampilan identifikasi, asesmen, perencanaan pelayanan, recording, jejaring kerja dan pembuatan proposal. Kata kunci: penguatan kapasitas, Rehabilitasi Berbasis Masyarakat, penyandang disabilitas, pelayanan sosial.
MODEL SOCIAL SKILL TRAINING DALAM PENANGANAN KETERAMPILAN SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS MENTAL SKIZOFRENIA DI KOTA BANDUNG Deri Septiadi Dimyati; Enkeu Agiati; Sakroni Sakroni
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 1 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i1.162

Abstract

Keterampilan sosial diartikan sebagai kemampuan untuk memotivasi kerja sama antara individu dan individu lainnya dengan menyediakan mereka makna yang bersifat umum dimana tindakan tersebut dapat dilakukan dan dibenarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara empiris dan melakukan analisis terhadap karakteristik subjek, kondisi awal keterampilan sosial subjek, model social skill training dalam penanganan keterampilan sosial subjek dan kondisi keterampilan sosial subjek setelah implementasi social skill training. Metode yang digunakan adalah metode reversal dengan rancangan subjek tunggal (single subject design) di mana model ini menggunakan desain A-B-A. Desain ini digunakan untuk menunjukkan adanya sebab akibat antara variabel terkait dan variabel bebas sehingga terjadi pengulangan pada fase baseline. Subjek penelitian adalah seorang penyandang disabilitas mental skizofrenia yang bernama NG. Sumber data tambahan merupakan dokumen baik tertulis maupun foto termasuk karya tulis ilmiah seperti buku, jurnal dan tesis. Alat ukur yang digunakan adalah pedoman observasi dan wawancara yang di uji validitasnya melalui validitas muka (face validity) dan realibilitasnya melalui prosentasi kesepakatan (percent aggreement). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, obsevasi dan studi dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif dengan statistik deskriptif dan analisa visual dalam dan antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan sosial subjek pada aspek kemampuan bekerja sama dan pengembangan motivasi dapat meningkat dengan menggunakan model social skill training. Kata Kunci : keterampilan sosial, penyandang disabilitas mental skizofrenia, model social skill training, single subject design.
Refleksi Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Garut untuk Mendukung Program Pengentasan Kemiskinan Sri Ratna Ningrum; Babang Robandi; Uyu Wahyudin; Mustofa Kamil; Enkeu Agiati
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 14 No. 2 (2025): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Kesejahteraan Sosial (Pusdiklatbangprof Kesos), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v14i2.3567

Abstract

Upaya penanganan kemiskinan secara berkelanjutan dilakukan baik dari pemerintah, lembaga internasional, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam penanganan kemiskinan ini adalah pemberian bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Dalam pelaksanaannya, PKH didampingi oleh Pendamping PKH yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan bimbingan, dukungan, dan pengajaran kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM agar dapat meningkatkan efektivitas program, dan dapat memberikan pendampingan yang berkualitas kepada KPM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pendamping PKH terhadap kinerjanya dalam memberikan pendampingan di Kabupaten Garut. Aspek kinerja yang diteliti adalah: kualitas, produktifitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian, komitmen kerja, dan tanggung jawab pendamping PKH terhadap organisasi yang menaungi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode interpretif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui fokus group discussion dan studi dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah pendamping PKH di Kabupaten Garut yang telah bekerja minimal 5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendamping PKH di Kabupaten Garut menunjukkan tingkat kinerja yang baik, walaupun mereka menghadapi tantangan dalam memenuhi tuntutan tugas mereka. Keberhasilan pendamping PKH ditunjukkan dengan banyaknya KPM yang graduasi karena telah dapat hidup mandiri secara ekonomi. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengembangan kapasitas pendamping PKH untuk meningkatkan efektivitas program PKH dalam mengurangi kemiskinan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas pendampingan PKH.