Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Identifikasi Mineral Lempung pada Formasi Warukin di Daerah Kandangan, Provinsi Kalimantan Selatan Berdasarkan Data Pengujian ASDngan, Provinsi Kalimantan Selatan Berdasarkan Data Pengujian ASD Jamal Jamal; Sonia Rijani; Sigit Maryanto; Akbar Cita
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 22 No. 1 (2021): JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v22i1.564

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis mineral lempung yang terkandung pada batulemung penyusun Formasi Warukin yang dijumpai di daerah Kandangan, Kalimantan Selatan. Sejumlah 10 sampel batulempung telah diambil untuk analisis laboratorium metode ASD. Peralatan pengujian metode ASD di Pusat Survei Geologi dapat digunakan untuk menentukan jenis mineral lempung yang tidak terekam pada pengamatan petrografi. Jenis mineral lempung yang dijumpai terdiri atas kaolinit dan illit, dan mineral bukan-lempung yang teridentifikasi adalah klinoklor, silika dan mineral Fe+3. Batuan sumber formasi ini adalah batuan kaya feldspar atau batuan granitik pada lingkungan tektonik orogenesa yang terdaur-ulang.Katakunci: Formasi Warukin, batulempunng, kaolinit, illit, granitik.
Stratigrafi dan Sedimentologi Formasi Kerek di Sepanjang Lintasan Kalikayen, Ungaran Timur, Provinsi Jawa Tengah Nela Paramita; M. Luthfi Fatturakhman; Sigit Maryanto; Sonia Rijani
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 22 No. 2 (2021): JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v22i2.580

Abstract

Satuan Batulempung Formasi Kerek tersingkap sangat baik di lintasan Kalikayen, Ungaran Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lingkungan pengendapan satuan batuan yang tersingkap di lintasan ini. Batuan di lintasan ini terdiri atas batulempung sebagian besar gampingan dengan beberapa sisipan batupasir batupasir gampingan sangat halus berstruktur laminasi sejajar, laminasi bergelombang dan sedikit berlapis susun, dengan ketebalan total mencapai 80 m. Batuan terendapkan di lingkungan laut dalam dengan mekanisme turbidit jauhan pada Miosen Tengah hingga Miosen Akhir. Secara stratigrafi, satuan batuan ini berhubungan saling menjemari dengan Satuan Batupasir Formasi Kerek, meskipun di lintasan Kalikayen relatif berada di bagian bawah satuan batuan tersebutKatakunci: Kalikayen, batulempung, lingkungan pengendapan, turbidit jauhan.
Lingkungan Pengendapan Formasi Tanjung di Lintasan Gunungbatu, Binuang, Kalimantan Selatan Muhammad Luthfi Faturrakhman; Jamal Jamal; Sigit Maryanto; Nela P. Rattyananda
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 22 No. 3 (2021): JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v22i3.583

Abstract

Pengkajian aspek lingkungan pengendapan terhadap batuan sedimen klastika penyusun Formasi Tanjung di Gunungbatu menarik karena batuan tersingkap baik di lokasi ini. Batuan ini tersingkap di tebing dan selokan jalan, perlapisan batuan miring sedang hingga curam ke arah barat-baratlaut, tebal lapisan terukur mencapai 160 m. Batuan yang dijumpai di lintasan ini secara umum berupa batupasir yang berselingan dengan batulempung, dan sisipan batubara. Batuan pada awalnya merupakan hasil endapan sungai, khususnya wilayah limpasan. Lingkungan pengendapan berkembang menjadi wilayah limpah banjir, khususnya di cekungan banjir yang sering terganggu akibat banjir. Selanjutnya, lingkungan pengendapan batuan lebih menuju ke laut, meskipun masih berada di lingkungan fluvial hingga daerah rawa pada dataran delta, dengan pengaruh laut. Batuan sumber formasi ini terangkut dan terendapkan di cekungan pengendapan di bagian timur-tenggara.Katakunci: Formasi Tanjung, klastika, limpah banjir, rawa, sedimentologi.
Analisis Geologi dan Geomorfologi Kuantitatif Daerah Vulkanik Menggunakan Citra Landsat 8 dan TerraSAR-X (Studi Kasus Gunungapi Ungaran) Muhammad Luthfi Faturrakhman; Nela P. Rattyananda; Sonia Rijani; Sigit Maryanto
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 23 No. 1 (2022): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v23i1.677

Abstract

Gunungapi Ungaran yang terletak di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, merupakan salah satu gunungapi aktif di Indonesia. Analisis geomorfologi kuantitatif menggunakan citra inderaan jauh dan pengamatan lapangan dapat membantu untuk mengetahui kondisi tatanan geologi di Gunungapi Ungaran. Intepretasi inderaan jauh berupa rona, tekstur, bentuk dan pola aliran pada citra Landsat 8 dengan kombinasi kanal 5, 6, 7 dan TerraSAR-X, dikombinasikan dengan hasil pengamatan lapangan. Tujuan studi ini untuk mengetahui kondisi geologi di sekutar Gunungapi Ungaran, khususnya sebaran batuan vulkanik dan struktur geologi. Analisis geomorfologi kuantitatif sinusitas muka gunung serta rasio dasar dan tinggi lembah digunakan untuk mengetahui kondisi tektonik. Berdasarkan hasil analisis citra satelit dan pemetaan geologi diketahui bahwa Gunungapi Ungaran terbagi menjadi 11 satuan batuan yang didominasi oleh batuan vulkanik dan batuan beku. Analisis geomorfologi kuantiantif menunjukkan Gunungapi Ungaran memiliki nilai lat 3 dan termasuk daerah dengan derajat tektonik rendah.Katakunci: Geomorfologi, Gunungapi Ungaran, inderaan jauh, kuantitatif.
Evaluating The Natural Hydrogen System in Ampana Basin, Central Sulawesi; An Implication for Natural Hydrogen Exploration in Indonesia Sanjaya, Indra; Jamal; M.Luthfi Fatturakhman; Hermansyah; Agus Saiful Arifin; Sigit Maryanto; Hyeong Soo Kim
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 25 No. 3 (2024): JURNAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v25i3.896

Abstract

Serpentinisasi dikenal sebagai salah satu proses geologi yang dapat menghasilkan hidrogen alami. Oleh karena itu, daerah dengan distribusi batuan ultramafik yang mengalami serpentinisasi, seperti lengan timur Pulau Sulawesi, menjadi target menarik untuk eksplorasi hidrogen alami. Penelitian yang bertujuan untuk untuk menentukan keberadaan sistem hidrogen alami di Cekungan Ampana ini dimulai dengan melakukan review literatur yang dilanjutkan dengan investigasi lapangan pada rembesan gas yang dianggap mengandung hidrogen. Sejumlah sampel baik batuan maupun gas diambil untuk dilakukan Analisa laboratorium yang mencakup petrografi, ICP-MS, komposisi gas, serta isotopnya untuk membuktikan keberadaan hidrogen alami di daerah penelitian. Disamping itu interpretasi data seismik dan gravity juga dilakukan untuk mengetahui konfigurasi bawah permukaan. Hasil studi ini memberikan gambaran awal mengenai pembentukan, migrasi, dan akumulasi hidrogen alami di Cekungan Ampana yang ditunjukkan oleh kehadiran sistem hidrogen alami yang mencakup keberadaan bukti permukaan berupa rembesan gas di Tanjung Api dan di Pulodalagan. Kehadiran batuan ultramafik dari Ofiolit Sulawesi Timur yang kaya unsur besi, adanya sesar utama yaitu Sesar Balantak yang dapat mengakomodasi perkolasi air tanah ke dalam batuan maupun sebagai jalur migrasi hidrogen, serta keberadaan sedimen pengisi cekungan sebagai media untuk akumulasi hidrogen. Pelajaran yang diperoleh dari sistem hidrogen alami di Cekungan Ampana ini kemudian digunakan untuk menentukan daerah eksplorasi lainnya di Indonesia. Kata Kunci: Tanjung Api, Hidrogen Alami, Ofiolit Sulawesi Timur, Batuan Ultramafik, Serpentinisasi.  
Partisipasi Mahasiswa KKN dalam Penyusunan Data Pemetaan Jalan sebagai Upaya Pembangunan Berkelanjutan di Kampung Kelam Pagi Sigit Maryanto; Leo Anaris Sakti; Agung Dewana Firda; Andri Joshua Damian; Elvia Putri Ayu Anggraini; Fadia Anisa; Indah Dwi Lestari; Nadia Ardiyanti; Nikmatul Maula; Reza Ariyanto; Rihadatul Aisy; Dios Sarkity
Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin Vol. 5 No. 3 (2025): September : Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/wrd.v5i3.837

Abstract

Kampung Kelam Pagi, Dompak Village, focused on mapping the local road network as a foundation for sustainable development planning. The data collection process combined observation, interviews, and digital recording, resulting in both technical data (such as road length, width, and condition) and social data (including road naming conventions and patterns of community usage). The findings indicate notable disparities in infrastructure quality, with main roads mostly paved, while smaller neighborhood roads remain unpaved and lack adequate street lighting. This disparity in infrastructure quality highlights the need for targeted interventions to address the basic infrastructure needs of the community. In addition, the study emphasizes the importance of community involvement in the mapping process, which not only strengthened the social value of the maps but also fostered collective awareness of the importance of spatial data in village development. The discussion further underscores that local data availability is crucial for more participatory, inclusive, and community-oriented village planning, where decisions are based on accurate, locally sourced information. This study demonstrates that KKN activities do more than just provide technical data; they also help reinforce social capacity, empowering local communities to actively contribute to sustainable development efforts. Ultimately, such initiatives contribute to creating more resilient and well-informed communities that can participate in and benefit from development planning.