Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MEMBANGKITKAN KOMPETENSI IR 4.0. PADA GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PELATIHAN SINGKAT PEMANFAATAN DIGITAL Astri Dwi Jayanti S.
Jurnal Pendidikan Vol. 20 No. 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.542 KB) | DOI: 10.33830/jp.v20i2.256.2019

Abstract

The digital age drives change in many sectors of life. In this age, correspondence between two continents happens immediately, and knowledge is exchanged and expended rapidly. Teachers as a focal figure in the realm of instruction are required to redress and even decipher these progressions as a methods for facilitating students to secure the 21st century capabilities. In any case, actually, a large number of teachers are hesitant to connect with these changes, particularly those related with the utilization of innovation in instruction and learning. In some developing countries, for example, Indonesia, a great deal of teachers are frustrated with the digital gap, less expertise in applying technology, limited supporting infrastructure, and students’ age variation. This article investigates the impact of short training on digital technology use in education to 29 primary teachers in Jakarta, Indonesia. The training course includes the introduction of the materials on digital learning, followed by assignment of looking for learning resources on the web, and an essay writing as the assessment to finish of the program. The observations and interviews with 7 respondents showed that the activity of the training improved the teachers’ digital literacy, especially in the utilization of technology in education. Era digital menyebabkan perubahan yang signifikan disetiap lini kehidupan. Pada masa ini komunikasi antar dua benua terjadi seketika, realitas dimodifikasi dan dikonsumsi secara cepat. Guru sebagai sosok sentral dalam dunia pendidikan dituntut untuk mengimbangi bahkan menerjemahkan perubahan tersebut sebagai sarana menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi abad 21. Namun pada kenyataanya banyak guru yang segan bersinggungan dengan perubahan ini, khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Di beberapa Negara berkembang seperti Indonesia banyak guru yang frustasi karena adanya jurang digital yakni kurang terampil dalam mangaplikasikan teknologi, terbatasnya sarana-prasarana yang mendukung, dan adanya perbedaan usia dengan para peserta didik. Artikel ini mengeksplorasi implikasi dari pelatihan dan pengembangan keterampilan menggunakan teknologi digital yang diberikan kepada 29 guru sekolah dasar di Jakarta, Indonesia. Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari pada bulan Juni 2019, diawali dengan penyajian materi, praktik mencari sumber pembelajaran melalui internet kemudian dilanjutkan dengan pemberian evaluasi berupa soal uraian. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan 7 orang guru diketahui bahwa pelatihan yang diberikan berdayaguna dalam meningkatkan literasi digital guru untuk memanfaatkan teknologi dalam pendidikan.
Peran Moderasi Religiusitas Terhadap Hubungan Antara Dimensi Fraud Pentagon Dengan Kecurangan Akademik Lisda Ariani Simabur; Effendi M; Astri Dwi Jayanti Suhandoko; Zainuddin Zainuddin
Owner : Riset dan Jurnal Akuntansi Vol. 7 No. 4 (2023): Article Research Volume 7 Nomor 4 Oktober 2023
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/owner.v7i4.1751

Abstract

This study aims to determine and analyze the effect of the Pentagon dimension of fraud on academic fraud. The sample in this study was UPBJJ-UT Ternate students who were conducting lectures during the Covid-19 period as many as 134 respondents. The sampling technique in this study used a saturated sample. Methods of data collection using a questionnaire (questionnaire). Data analysis using path coefficient analysis with the help of the Smart PLS program. Based on the results of the research above, it can be concluded that 1) academic pressure affects academic fraud behavior; 2) opportunity does not affect academic fraud behavior; 3) rationalization affects academic fraud behavior; 4) the ability to influence academic fraud behavior; 5) personal ethics affect academic fraud behavior; Meanwhile, religiosity as a moderator does not affect the relationship between pressure, opportunity, rationalization, ability and personal ethics with academic fraud behavior. Although not large, based on the results of multi-group analysis, religiosity is proven to be moderate which will reduce the level of academic fraud. Religious students are more likely not to commit academic fraud, even though they are under pressure, have opportunities, rationalization, have abilities, and their ethics are still low. Efforts to prevent academic fraud that can be carried out at UPBJJ-UT Ternate include socialization activities that are classified as fraud and the sanctions, convincing students that fraud will be caught and will be announced, ensuring students are not in a situation where they work by fraud, showing evidence that all fraud is proven will be penalized, train students to be able to write without fraud and encourage students to have pride when acting under ethical teachings.
Optimizing the Development of Prototype Learning Mode of Professional Ability Consolidation (PKP) Courses of the PGSD-UT Study Program in the Archipelago Region Astri Dwi Jayanti Suhandoko
International Journal of Theory and Application in Elementary and Secondary School Education Vol. 4 No. 2 (2022): October
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31098/ijtaese.v4i2.896

Abstract

Every semester, Professional Capability Consolidation (PKP) courses are always a scourge for Elementary School Teacher Education (PGSD) students of the Universitas Terbuka (UT). It is due to the lack of student knowledge of the procedures for implementing PKP courses and the limited skills of students in making practical reports. It affects their scores because they do not meet the minimum criteria, and students fail to pass the course. Especially during the pandemic, the implementation of practical courses that are usually held face-to-face is now all based on webinar tutorials. The learning process becomes more difficult for students living on islands with various limitations. This study aims to develop a prototype learning mode to overcome these problems with three main activities, including (1) making procedural video for implementing PKP courses of S1-PGSD, (2) training in writing PKP S1-PGSD UT reports, (3) assisting the undergraduate-PGSD students in the islands face-to-face. The study results show that it was necessary to develop advanced videos as a complement and elaborately detailed procedures for implementing the PKP courses for the students of S1-PGSD UT, the need for writing training with a greater number of meetings and writing practices, and the suitability of holding face-to-face mentoring of PKP courses for the students of S1-PGSD.
Pengaruh Strategi DRTA dan SQ3R Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Sekolah Dasar Sulastri Sulastri; Amprasto Amprasto; Astri Dwi Jayanti Suhandoko
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i5.15455

Abstract

Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV Sekolah Dasar masih rendah, sebagaimana tergambar dari hasil survei PIRLS, OECD, dan skor PISA, serta asesmen awal membaca. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh strategi DRTA dan SQ3R terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa. Dengan populasi sebanyak 84 siswa, penelitian ini menggunakan seluruh populasi sebagai sampel. Strategi DRTA, SQ3R, dan kombinasinya diterapkan pada tiga kelas eksperimen. Hasil uji dua rata-rata pretest menunjukkan perbedaan kemampuan membaca antar kelas. Analisis N-Gain dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh strategi pembelajaran pada lima indikator membaca pemahaman. Kelas eksperimen 1, menggunakan strategi DRTA, hanya memberikan pengaruh rendah pada indikator kosakata sulit. Kelas eksperimen 2, yang menggunakan strategi SQ3R, memberikan pengaruh sedang pada beberapa indikator. Kelas eksperimen 3, yang menerapkan kombinasi strategi DRTA dan SQ3R, memberikan pengaruh sedang pada indikator ide pokok, namun hanya memberikan pengaruh rendah pada indikator kosakata sulit. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi DRTA dan kombinasi DRTA-SQ3R memberikan pengaruh rendah terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa, sementara penggunaan strategi SQ3R memberikan pengaruh sedang.
Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Artikel Karya Ilmiah bagi Guru SD di Kec. Setu Kab. Bekasi Sendi Ramdhani; Tian Belawati; Maximus Gorky Sembiring; Sri Dewi Nirmala; Amalia Sapriati; Tita Rosita; Astri Dwi Jayanti Suhandoko; Puryati Puryati; Isti Rokhiyah; Sutriyana Jodi; Hartingsih Hartingsih
Abdimas Galuh Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i1.13326

Abstract

Guru diwajibkan untuk membuat karya ilmiah dan publikasi khususnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Guru-guru SD belum banyak mendapatkan pelatihan tentang pembuatan artikel karya ilmiah. Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu 1) perencanaan yang dilakukan melalui diskusi awal dengan mitra sehingga diketahui bahwa yang paling dibutuhkan  guru adalah pelatihan PTK dan Penulisan Karya ilmiah; 2) pelaksanaan yang dilakukan dalam 4 kali pertemuan yang diisi dengan penyampaian materi, diskusi, dan pendamping oleh fasilitator; 3) evaluasi dilakukan oleh LPPM dan tim PkM dengan melihat target dan hasil yang diperoleh, hasil PkM ini melampuai target. Peserta yang terdaftar di awal kegiatan PkM adalah 25 peserta dan peserta yang dapat menyelesaikan artikelnya adalah 10 peserta atau 40%. Adapun yang sudah di-submit ke jurnal dan mendapatkan LoA adalah 2 artikel atau 20%. Hasil ini melampaui target awal 6 artikel atau 167%.
PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS ANIMAKER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU DALAM MENUNJANG TEACHER PROFESSIONAL DEVELOPMENT OF LEARNING Sri Dewi Nirmala; Astri Dwijayanti Suhandoko; Sendi Ramdhani; Tita Rosita; Fitria Amastini; Kristanti Ambar Puspitasari; Amalia Sapriati; Isti Rokhiyah; Puryati Puryati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21601

Abstract

Abstrak: Pentingnya keterampilan pemanfaatan tekonologi informasi selaras dengan tuntutan kompetensi guru dalam pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Hasil analisis kebutuhan disimpulkan bahwa guru memiliki motivasi yang besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, namun masih belum maksimal dalam membuat media berupa video pembelajaran. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk memfasilitasi dan mengembangkan keterampilan guru dalam membuat media pembelajaran berupa video pembelajaran berbasis animaker untuk menunjang Teacher Professional Development of Learning. Kegiatan PkM dilaksanakan di SD Negeri Marga Mulya VI Kota Bekasi, khususnya terhadap guru kelas maupun guru mata pelajaran yang berjumlah 18 orang. Kegiatan dimulai sejak Bulan Agustus sampai dengan Bulan Oktober 2023. Pendekatan PkM dilakukan melalui Asset Based Community Development (ABCD) melalui Enam tahapan yakni: analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan/pendampingan, refleksi, evaluasi, dan tindak lanjut.. Hasil evaluasi kegiatan PkM yakni: (1) meningkatnya kemampuan guru dalam membuat video pembelajaran berbasis animaker, terbukti dengan dihasilkannya 16 video pembelajaran yang layak digunakan dalam pembelajaran dengan kategori baik; (2) terpublikasikannya kegiatan dan hasil pelatihan berupa video melalui media surat kabar, dan diunggah pada kanal youtube; dan (3) persepsi guru terhadap kegiatan PkM sangat baik. Sebagai tindak lanjut, mitra mengharapkan kegiatan PkM dilanjutkan dengan topik mengenai penyusunan instrumen asesmen dalam pembelajaran.Abstract: The importance of information technology utilization skills is in line with the demands of teacher competence in utilizing information and communication technology for the benefit of learning. The results of the needs analysis concluded that teachers have great motivation in improving the quality of learning, but still not optimal in making media in the form of learning videos. The purpose of this Community Service (PkM) activity is to facilitate and develop teacher skills in making learning media in the form of animaker-based learning videos to support Teacher Professional Development of Learning. PkM activities were carried out at SD Negeri Marga Mulya VI Bekasi City, especially for class teachers and subject teachers totaling 18 people. The activity starts from August to October 2023. The PKM approach is carried out through Asset Based Community Development (ABCD) through six stages, namely: needs analysis, planning, implementation/mentoring, reflection, evaluation, and follow-up. The results of the evaluation of PKM activities are: (1) the increasing ability of teachers to make animaker-based learning videos is proven by the production of 16 learning videos that are suitable for use in learning with good categories; (2) publication of activities and training results in the form of videos through newspaper media, and uploaded on YouTube channels; and (3) teachers' perception of PKM activities is very good. As a follow-up, partners expect PKM activities to be continued with topics on the preparation of assessment instruments in learning. 
Pengaruh Model Problem Based Learning dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Wilayah 3 Kecamatan Koja Anda Habibah Siregar; Gusti Yarmi; Astri Dwi Jayanti Suhandoko
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 6 No. 5 (2025): Jurnal Pendidikan Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/japendi.v6i5.7790

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan keterampilan penting dalam pendidikan dasar untuk menghadapi tantangan global abad ke-21. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model Problem Based Learning (PBL) dengan dua pendekatan sintaks – orientasi siswa pada masalah yang ditemukan sendiri dan masalah yang difasilitasi guru – serta interaksinya dengan motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V. Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimen dengan sampel 56 siswa dari SDN Rawa Badak Utara 07. Instrumen yang digunakan berupa angket motivasi dan tes kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan model PBL orientasi masalah yang mereka temukan sendiri memiliki kemampuan berpikir kritis lebih tinggi dibanding kelompok yang diberi masalah oleh guru. Temuan lain menunjukkan bahwa siswa dengan motivasi tinggi memperoleh peningkatan signifikan dalam berpikir kritis bila mereka diberikan kebebasan menemukan masalah sendiri. Sebaliknya, siswa dengan motivasi rendah lebih unggul jika difasilitasi guru dalam menemukan masalah. Penelitian ini mengimplikasikan pentingnya pemilihan strategi pembelajaran berbasis masalah yang disesuaikan dengan karakteristik motivasi siswa untuk mengoptimalkan pengembangan keterampilan berpikir kritis. Hasil ini mendukung teori konstruktivisme yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui pengalaman langsung.