Kabupaten Sumedang, khususnya Kecamatan Wado, menghadapi permasalahan serius dalam pengelolaan sampah di kawasan wisata Waduk Jatigede. Data dari databoks.com tahun 2023, menunjukkan bahwa komposisi sampah di Indonesia didominasi oleh sisa makanan (41,4%), diikuti oleh sampah plastik (18,6%), serta jenis sampah lain seperti kertas, logam, dan kaca. Di Kecamatan Wado, peningkatan jumlah wisatawan berbanding lurus dengan meningkatnya volume sampah, sementara infrastruktur pengelolaan limbah masih minim. Hal ini berdampak pada estetika lingkungan dan berisiko menurunkan daya tarik wisata daerah tersebut. Kegiatan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan pendekatan studi kasus melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh tim Fikom Unpad. Program ini dilakukan dalam bentuk talkshow interaktif di Radio Trimekar, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara dengan pemangku kepentingan, dan interaksi dengan pendengar radio melalui platform komunikasi dua arah. Analisis data dilakukan dengan pendekatan thematic analysis, di mana pola utama dalam persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap isu sampah diidentifikasi dan dikategorikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa dorongan pemerintah dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Wado masih belum optimal, sementara kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan juga rendah. Umpan balik dari pendengar radio menunjukkan bahwa 80% peserta memahami pentingnya pengelolaan sampah setelah mengikuti talkshow, dan 70% merasa lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam program lingkungan. Kesimpulannya, talkshow berbasis radio efektif sebagai media edukasi dan advokasi lingkungan, terutama di wilayah dengan akses terbatas terhadap informasi digital. Kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, masyarakat, dan media lokal diperlukan untuk menciptakan solusi pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan. Jatigede Waste Management: Community Service through Talk Show on Trimekar Radio Abstract Sumedang Regency, particularly Wado District, faces serious waste management issues in the Jatigede Reservoir tourism area. Data from databoks.com (2023) shows that Indonesia’s waste composition is dominated by food waste (41.4%), followed by plastic waste (18.6%), along with other types such as paper, metal, and glass. In Wado District, the increasing number of tourists correlates with rising waste volumes, while waste management infrastructure remains inadequate. This situation affects environmental aesthetics and threatens the region’s tourism appeal. This study employs a qualitative descriptive method with a case study approach through a Community Service Program (PKM) conducted by the Fikom Unpad team. The program was carried out in the form of an interactive talk show on Trimekar Radio, aiming to raise public awareness about waste management. Data was collected through field observations, interviews with stakeholders, and engagement with radio listeners via a two-way communication platform. Thematic analysis was used to identify and categorize key patterns in community perceptions and participation regarding waste issues. The results indicate that government efforts in waste management in Wado District remain suboptimal, while public awareness of environmental cleanliness is still low. Feedback from radio listeners revealed that 80% of participants understood the importance of waste management after attending the talk show, and 70% felt more motivated to participate in environmental programs. In conclusion, radio-based talk shows are effective as educational and advocacy tools, particularly in areas with limited access to digital information. Sustainable waste management solutions require continued collaboration between the government, communities, and local media.