Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penerapan Therapeutic Positions terhadap Parameter Vital Signs Pasien Stroke di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. Dr. Mahar Mardjono Jakarta Irman Irman; I Made Kariasa; Prima Agustia Nova; MG Enny Mulyatsih
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 5 (2024): Volume 4 Nomor 5 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i5.14389

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the application of therapeutic positions to the vital signs parameters of stroke patients at the Prof. Dr. National Brain Center Hospital. Dr. Mahar Mardjono Jakarta. This research is an application of Evidence-Based Nursing which was applied to 12 respondents. Each patient in the study group was positioned in various therapeutic positions every 2 hours following a semi-fowler's rotating schedule, lying on their side to the healthy side (Unaffected Side Position), lying on their back (Supine Position), and lying on their side to the side with hemiparesis or hemiplegia (Affected Side Position). Based on the results, the average systolic blood pressure decreased on the second post-intervention day (day 2) with a mean of 124.08 and a standard deviation of 3,147, while the diastolic mean was not much different from the first day, namely 83.17 and a standard deviation of 2,657. The average heart rate on the second-day post-intervention decreased with a mean of 84.92 and a standard deviation of 0.900. In the respiration rate variable, the decrease in the mean value post-intervention on the second day was 15.33 (standard deviation 0.888). The mean value for oxygen saturation levels (SPO2) with the mean post-test value on the second day was 99.75 (standard deviation 0.452). So it can be concluded that providing therapeutic positions intervention can reduce blood pressure, heart rate, and respiration rate and increase oxygen saturation. Keywords: Therapeutic Positions, Vital Signs  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Therapeutic Positions Terhadap Parameter Vital Signs Pasien Stroke Di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta. Penelitian ini merupakan Penerapan Evidence-Based Nursing yang diterapkan pada 12 responden. Setiap pasien dalam kelompok studi diposisikan pada berbagai posisi terapeutik setiap 2 jam dengan mengikuti jadwal berputar seperti semi fowler's, berbaring miring ke sisi yang sehat (Unaffected Side Position), berbaring terlentang (Supine Position) dan berbaring miring ke sisi yang hemiparesis atau hemiplegia (Affected Side Position). Berdasarkan hasil bahwa rata-rata tekanan darah sistole terjadi penurunan pada post intervensi hari kedua (day 2) dengan mean 124.08 dan standar deviasi 3.147, sedangkan diastole diperoleh mean yang tidak berbeda jauh dengan hari pertama yaitu 83.17 dan standar deviasi 2.657. Rata-rata heart rate post intervensi hari kedua terjadi penurunan dengan mean 84.92 dan standar deviasi 0.900. Pada variabel respiration rate diperoleh penurunan untuk nilai mean post intervensi hari kedua adalah 15.33 (standar deviasi 0.888). Nilai mean pada kadar saturasi oksigen (SPO2) dengan nilai mean post-test hari kedua 99.75 (standar deviasi 0.452). Pemberian intervensi therapeutic positions dapat menurunkan tekanan darah, heart rate, respiration rate dan meningkatkan saturasi oksigen. Kata Kunci: Posisi Terapeutik, Tanda-Tanda Vital
EVALUASI EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DALAM MASYARAKAT Dyah Vierdiana; Desty Endrawati Subroto; Nur Febrianti; Lily Nabillah; Irman Irman; Wahidin Wahidin
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.26103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pemberantasan penyakit menular dalam masyarakat melalui metode studi literatur. Dengan fokus pada upaya-upaya pencegahan dan intervensi, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang memengaruhi keberhasilan program, seperti vaksinasi, promosi perilaku hidup bersih, dan aksesibilitas layanan kesehatan. Hasil analisis literatur juga menggambarkan ketidaksetaraan dalam akses terhadap layanan kesehatan, kurangnya partisipasi masyarakat, dan perubahan perilaku sebagai tantangan utama. Evaluasi program perlu mempertimbangkan dinamika sosial dan lingkungan, sementara pemberdayaan masyarakat dan kampanye penyuluhan menjadi kunci untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa upaya pemberantasan penyakit menular memerlukan pendekatan holistik dan inklusif yang melibatkan berbagai pihak.
Stimulasi Auditori Menggunakan Murottal terhadap Vital Signs Pasien Stroke Fase Akut Irman Irman; Dhea Natashia; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.603 KB) | DOI: 10.31539/jks.v4i2.1926

Abstract

This study aims to determine the effect of auditory stimulus therapy using murotal on changes in vital signs in acute phase stroke patients. This research is a Randomized Controlled Trial (RCT) with the single-blind method and parallel design without matching. The results of statistical tests using the T-test to determine the difference in the mean decrease in the five vital signs showed that there was a decrease in the average pain scale, blood pressure, and heart rate in the intervention group, which was more significant than the control group (p-value < 0,05). In conclusion, auditory stimulation therapy using murotal significantly reduces pain scale, blood pressure, and heart rate in acute phase stroke patients. Keywords: Murotal, Auditory Stimulation, Acute Phase Stroke, TTV
Analisis Penerapan Intervensi Latihan Berjalan Cepat dalam Menurunkan Hipertensi pada Lansia: Systematic Review Irman Irman; Donny Richard Mataputun; Tamrin Tamrin
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 10 (2024): Volume 4 Nomor 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i10.15375

Abstract

ABSTRACT This study aims to investigate the effects of interventions related to brisk walking and lowering blood pressure in elderly patients with hypertension. The search strategy using the PubMed, ProQuest, and Google Scholar databases was limited to the years 2018 to 2024. Based on the results of database identification using PRISMA Literature Review, 522 articles were obtained, then limited to title, last 6 years, abstract (n=169), and eligibility for full-text articles (n=34) so that five (5) articles were analyzed. These five articles were included in the systematic review. Conclusion: Brisk walking exercise can significantly reduce blood pressure in elderly people with hypertension. Keywords: Blood Pressure, Brisk Walking Exercise, Hypertension  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk untuk menyelidiki efek intervensi terkait jalan cepat dan penurunan tekanan darah pada pasien lansia dengan hipertensi. Strategi pencarian melalui database PubMed, ProQuest, dan Google Scholar terbatas pada tahun 2018 hingga 2024.  Berdasarkan hasil identifikasi database menggunakan PRISMA Literature Review diperoleh 522 artikel, kemudian dibatasi judul, 6 tahun terakhir, abstrak (n=169), dan kelayakan artikel full-text (n=34) sehingga diperoleh lima (5) artikel yang dianalisis. Kelima artikel tersebut dimasukkan dalam tinjauan sistematis. Kesimpulan: Latihan jalan cepat secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Kata Kunci: Tekanan Darah, Latihan Jalan Cepat, Hipertensi
Pengaruh Blended Learning terhadap Self Eficacy Perawatan Kaki untuk Mencegah Luka Kaki Diabetik pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Emmi Wahyuni; Irman Irman
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 10 (2024): Volume 4 Nomor 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i10.15129

Abstract

ABSTRACT Diabetes is a metabolic disease characterized by increased levels of glucose in the blood. The number of people suffering from type 2 DM is in­creasing every year, accompanied by complications from diabetic foot wounds. One of the problems that occurs is low self-efficacy regarding foot care to pre­vent diabetic foot wounds. This study aims to determine the effect of the blended learning method on foot care self-efficacy for preventing diabetic foot wounds in people with type 2 diabetes mellitus at the Kapasa Makassar Community Health Center. The research design used was quasi-experimental with pre-post with control group. The total sample was 32 respondents. The statistical tests used are the Wilcoxon and Mann-Withney tests. The instrument used to measure self-efficacy is the general self-efficacy scale questionnaire. This study obtained results with a ρ value of 0.000 which means <0.05 so it can be interpreted that there is an effect of the blended learning method on foot care self-efficacy to prevent diabetic foot wounds in type 2 DM patients. The blended learning method for diabetic foot care can increase self-efficacy in preventing diabetic foot wounds in type 2 DM sufferers. Keywords: Blended Learning, Self Efficacy, Diabetic Foot Wound, Diabetic Foot Care, Type 2 Diabetes Mellitus  ABSTRAK Diabetes merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan ke­naikan kadar glukosa dalam darah. Jumlah penderita DM tipe 2 semakin mening­kat setiap tahunnya, disertai dengan komplikasi luka kaki diabetik. Salah satu permasalahan yang terjadi adalah rendahnya efikasi diri mengenai perawatan kaki untuk mencegah luka kaki diabetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode blended learning terhadap efikasi diri perawatan kaki untuk mencegah luka kaki diabetik pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kapasa Makassar. Penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pre-post with control group. Jumlah sampel sebanyak 32 responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon dan Mann-Withney. Instrumen yang digunakan untuk mengukur efikasi diri adalah kuesioner skala efikasi diri secara umum. Penelitian ini memperoleh hasil dengan nilai ρ sebesar 0,000 yang berarti <0.05 sehingga dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh blended learning ter­hadap efikasi diri perawatan kaki untuk mencegah luka kaki diabetik pada pasien DM tipe 2. Metode blended learning perawatan kaki diabetik dapat mening­katkan efikasi diri mencegah luka kaki diabetik pada penderita DM tipe 2. Kata Kunci: Blended Learning, Efikasi Diri, Luka Kaki Diabetik, Perawatan Kaki Diabetik, Diabetes Melitus Tipe 2  
Penerapan Panduan Nurse-Led Early Mobilization Pada Pasien yang Menjalani Pembedahan Elektif Tulang Belakang Irman Irman; Rika Diah Pitaloka; Isnawan Risqi Rakhman; I Made Kariasa; Prima Agustia Nova; MG Enny Mulyatsih
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 9 (2024): Volume 4 Nomor 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i9.14889

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the implementation of the Nurse-LED Early Mobilization Guide in patients undergoing elective spinal surgery. This research is an implementation of an Innovation Project which was applied to 10 respondents. Each patient in the study group was mobilized in a sequence starting from right lateral/supine/left, sitting 45o, sitting upright 90o, and dangling sitting mobilization according to the specified time. Post intervention results were evaluated where pain started from the first 24 hours (POD-1) to the third day (POD-3) while functional status after 72 hours post surgery (POD-3). Based on the results, the average Barthel Index in the post-intervention group evaluated on the third day (POD-3) was 15.30 with a standard deviation of 3.40. Meanwhile, the average pain score in the first day post-intervention group (POD-1) was 4.50 with a standard deviation of 0.97. The mean pain score on the second day (POD-2) was 3.60 with a standard deviation of 0.69. Meanwhile, the average pain score on the third day was 2.50 with a standard deviation of 0.70. Conclusion: Nurse-LED early mobilization intervention can be carried out in degenerative disc disease patients undergoing elective spine surgery to improve the patient's clinical outcomes, especially functional status and decreased pain. Keywords: Decreased Pain, Functional Status, Nurse-LED Early Mobilization  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Panduan Nurse-LED Early Mobilization pada pasien yang Menjalani pembedahan elektif tulang belakang. Penelitian ini merupakan Penerapan Proyek Inovasi yang diterapkan pada 10 responden. Setiap pasien dalam kelompok studi dimobilisasikan dengan urutan mulai dari lateral kanan/supine/kiri, duduk 45o, duduk tegak 90o, dan mobiliasi duduk berjuntai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hasil post intervensi dievaluasi dimana nyeri mulai dari 24 jam pertama (POD-1) sampai dengan hari ketiga (POD-3) sedangkan status fungsional setelah 72 jam post operasi (POD-3).  Berdasarkan hasil bahwa rata-rata Barthel Index pada kelompok post intervensi yang dievaluasi pada hari ketiga (POD-3) adalah 15,30 dengan standar deviasi 3,40. Sedangkan rata-rata skor nyeri pada kelompok post intervensi hari pertama (POD-1) adalah 4.50 dengan standar deviasi 0.97. Mean skor nyeri pada hari kedua (POD-2) adalah 3,60 dengan standar deviasi 0,69. Sedangkan rerata skor nyeri pada hari ketiga adalah 2,50 dengan standar deviasi 0,70. Kesimpulan : intervensi Nurse-LED Early mobilization dapat dilakukan pada pasien-pasien degenerative disc disease yang menjalani pembadahan elektif tulang belakang untuk meningkatkan outcome klinis pasien khususnya adalah status fungsional dan penurunan nyeri. Kata Kunci: Penurunan Nyeri, Status Fungsional, Nurse-LED Early Mobilization
EFEK MENGUNYAH PERMEN KARET (CHEWING GUM) TERHADAP PEMULIHAN ILEUS PASCA OPERASI KANKER KOLOREKTAL Sari, Indah Indreani; Murwaningsih, Endang; Waluyo, Agung; Irman, Irman
Menara Medika Vol 7, No 2 (2025): VOL 7 NO 2 MARET 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v7i2.6554

Abstract

Pendahuluan: Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang tumbuh pada usus besar dan rektum. Kanker kolorektal awalnya tumbuh dari polip menahun lalu berkembang menjadi ganas. Salah satu pengobatan kanker kolorektal yaitu dengan pembedahan. Komplikasi yang ditimbulkan setelah  pembedahan adalah ileus.  Ileus pasca operasi merupakan masalah utama dan sementara pada pasien yang menjalani operasi abdomen. Ileus pasca operasi umumnya terjadi pada 25% pasien yang menjalani operasi perut. Tanda gejala ileus pascaoperasi antara lain distensi abdomen, mual, muntah, ketidakmampuan untuk diet oral baik makan maupun minum, tidak adanya flatus, dan perubahan defekasi (motilitas gastrointestinal). Karena adanya ileus pasien berisiko tinggi mengalami komplikasi, biaya pengobatan yang mahal, perawatan yang lama, dan pemberian diet yang terhambat. Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui waktu flatus dan defekasi post operasi kanker kolorektal setelah dilakukan intervensi mengunyah permen karet (chewing gum). Metode: Metode penelitian ini menggunakan keperawatan berbasis bukti atau evidence based nursing (EBN), yaitu  pendekatan praktik keperawatan yang mengintegrasikan bukti ilmiah terbaik.  Hasil: Mengunyah permen karet (chewing gum) dapat dilakukan dengan mudah, aman dan ekonomis untuk membantu mengatasi post operative ileus dalam mempercepat waktu flatus dan defekasi sehingga dapat meningkatkan kesehatan.