Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Identifikasi Bahan Tambahan Pangan Berbahaya Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang Beredar di Kota Mataram Lalu Ahmad Saikhu; Syuhriatin Syuhriatin; Hasan Basri
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 3 No 3 (2021): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis makanan yang mengandung bahan berbahaya yang terdapat di dalam Pangan Jajanan Sekolah (PJAS) yang beredar di Kota Mataram. Dan khusus Mengetahui kandungan bahan berbahaya yang terdapat di dalam Pangan Jajanan Sekolah (PJAS) yang beredar di Kota Mataram. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik yaitu untuk membuat gambaran atau mendeskrifsikan suatu keadaan secara obyekif. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Pangan dan Bahan Berbahaya Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 02 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 30 Desember 2020. Hasil ini menunjukkan kualitas makanan yang dijual di Kantin Sekolah Dasar Negeri Kota Mataram belum aman dari Bahan Tambahan Pangan Berbahaya (BTP). Natrium Siklamat adalah pemanis buatan yang di perbolehkan oleh pemerintah. Pemanis buatan ini memiliki batas maksimum yang boleh berada dalam tubuh manusia yaitu 3 g/kg berat bahan. Biasanya Natrium Siklamat di salah gunakan dalam jenis-jenis jajanan minuman diantaranya es mambo, es campur, es krim, es sirup, jeli, dan lain-lain. Berdasarkan hasil uji pemanis Natrium Siklamat terhadap 19 sampel pangan jajanan anak sekolah (PJAS), yang di ambil dari 5 kantin sekolah dasar yang berbeda beda terdapat 4 sampel yang positif mengandung pemanis Natrium Siklamat yaitu kode: 1). 002 KM. Jely warna orange Sumarni, 2). 011 KM. Es Mambo Kuning 3). 013.KM.Es Campur Maspuah, 4). 015 KM. Minuman Berwarna Masnah. Dari 5 kanrin sekolah dasar 26 sampel pangan jajanan yang di sotir untuk di ambil untuk selanjutnya di uji, tidak mengandung formalin, boraks, rhodamin B, dan methanil yellow. Kata Kunci: Bahan Kimia, Bahan Tambahan Pangan Berbahaya, Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)
AKTIVITAS ANTIBAKTERI CACING TANAH (Perionyx excavatus) TERHADAP BATERI PATOGEN MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus aureus) SECARA IN-VITRO Arista Suci Andini; Syuhriatin Syuhriatin; Rosalina Edy Swandayani
JURNAL AVESINA Vol 13 No 1 (2019): Jurnal Avesina
Publisher : Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.963 KB)

Abstract

Permasalahan global yang sedang dihadapi saat ini salah satunya adalah resistensi bakteri terhadap antibiotik, baik pada negara berkembang maupun negara maju. Hal ini mengindikasikan kebutuhan solusi untuk mengatasi masalah ini. Selama bertahun-tahun, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dianggap sebagai patogen resisten penyebab penting penyakit infeksi di seluruh dunia. Penelitian ini adalah eksperimental dan dilakukan secara In-vitro. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa suspensi cacing tanah jenis Perionyx excavatus memiliki potensi sebagai anti-MRSA dengan rata-rata luas zona hambat konsentrasi 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% secara berurutan adalah 8,67 mm, 12.33 mm, 17 mm, 20 mm dan 23.67 mm. Zona hambat yang terbentuk menyamai zona hambat yang dibentuk oleh antibiotik komersial Imipenem yang digunakan sebagai kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa suspensi cacing tanah Perionyx excavates memiliki potensi sebagai alternatif penganan infeksi MRSA.
UJI KEMURNIAN MADU YANG DIHASILKAN LEBAH SPESIES Cerana sp. DAN Trigona sp. DENGAN METODE HMF (Hidroksi Methyl Furfural) Syuhriatin Syuhriatin
JURNAL AVESINA Vol 13 No 1 (2019): Jurnal Avesina
Publisher : Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.622 KB)

Abstract

Madu banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan kaya manfaat, maka perlu diketahui tingkat kesegaran atau kemurnian dari madu. Oleh karena itu, metode hidroksi Methyil Furtural (HMF) digunakan untuk mengetahui kemurnian madu yang dihasilkan oleh lebah spesies Cerana sp. dan Trigona sp. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Sampel yang digunakan adalah madu yang dihasilkan oleh lebah spesies Cerana sp. dan Trigona sp. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan terdapat perbedaan hasil yang diperoleh antara lebah spesies Cerana sp. dan spesies Trigona sp. Semakin tinggi nilai HMF menunjukkan sampel madu tersebut telah mengalami proses pemanasan yang lebih tinggi atau semakin lamanya penyimpanan sehingga kesegaran madu berkurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar HMF pada madu yang dihasilkan oleh lebah spesies Cerana sp. sebesar 39.40 ppm, dimana kadar ini masih di bawah ambang batas sesuai SNI 2013, dan HMF madu dari spesies Trigona sp. Menunjukkan HMF hasil negatif, hal ini menunjukkan bahwa madu masih segar /murni dan tidak mengalami penyimpanan yang lama.
Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk Wirausaha dan Konservasi Lingkungan di Desa Peresak Kecamatan Narmada Rosalina Edy Swandayani; Arista Suci Andini; Syuhriatin Syuhriatin; Diah Meidatuzzahra; Hasan Basri; Slamet Mardiyanto Rahayu; Meilinda Pahriana; Baiq Diah Fitasari
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 6 (2021): December Pages 1257-1486
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i6.479

Abstract

Program pengabdian yang akan dilaksanakan adalah penanaman dan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Selain dapat menghemat pengeluaran keluarga, tanaman obat tersebut jika dibudidayakan dan diolah dapat dijual sehingga menghasilkan pendapatan tambahan bagi keluarga dan masyarakat. Melalui kegiatan ini peserta akan diberikan pengetahuan tentang tanaman obat dan pendampingan untuk penanaman, pelatihan budidaya serta pengolahan hasil TOGA menjadi produk minuman kesehatan. Adapun kegiatan ini dilakukan di Dusun Tanak Tepong Selatan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB dengan mitra Kelompok Wanita Tani (KWT) Pancor Godang 1. Adapun metode kegiatan berupa sosialisasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan tanaman obat serta pelatihan dalam pengolahan menjadi minumaan kesehatan. Selain itu dalam kegiatan tersebut peserta diberikan penjelasan terkait manfaat budidaya tanaman obat untuk konservasi lingkungan. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah peserta menjadi lebih mengetahui manfaat tanaman yang ada disekitar mereka di bidang kesehatan, ekonomi dan konservasi lingkungan. Simpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh tim PKM Prodi Biologi dengan topik kegiatan  Sosialisasi Pemanfaatan TOGA untuk Wirausaha dan Konservasi Lingkungan Di Desa Peresak, Kecamatan Narmada mendapat tanggapan yang sangat baik dari para peserta. Peserta lebih leluasa berekspresi dan bertanya terkait manfaat tanaman kesehatan dan proses pembuatan minuman kesehatan tersebut.
KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI DESA GEDANGAN, KECAMATAN PURWODADI, KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH Slamet Mardiyanto Rahayu; Syuhriatin Syuhriatin; Wiryanto Wiryanto
EnviroScienteae Vol 14, No 1 (2018): EnviroScienteae Volume 14 Nomor 1, April 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.508 KB) | DOI: 10.20527/es.v14i1.4895

Abstract

This research aims to know the diversity of mangrove in Gedangan Village, Purwodadi Subdistrict, Purworejo Regency, Central Java. This research conducted on June-September 2016 with purposive sampling methods with three station. Based on the results of the research are nine mangrove species found are rhizophora mucronata, sonneratia alba, nypa fruticans, hibiscus tiliaceus, ipomoea pescaprae, acanthus ilicifolius, gymnanthera paludosa, wedelia biflora, and scirpus sp. Diversity of tree mangrove are low (H’ station 2=0,95 and H’ station 3= 0,15). Diversity of sapling mangrove are low with H’ in station 1, 2, and 3 are 0,2; 0,68; dan 0,08. And the diversity of mangrove seedling and lower plants are medium with H’ in station 1, 2, and 3 are 1,17; 1,56; and 1,48. Environment condition in all station is relatively good to support the life of mangrove plant. That is temperature  28-30 0C; pH 7-8; DO 4,0-6,5 mg/l; salinity 6-9 ppt; and sandy mud substrate.
Diversity of Mangrove In Gedangan Village Purwodadi Subdistrict Purworejo Regency Central Java Slamet Mardiyanto Rahayu; Syuhriatin Syuhriatin; Wiryanto Wiryanto
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Imu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.69 KB) | DOI: 10.20956/jal.v9i17.4006

Abstract

This research aims to know diversity of mangrove in Gedangan Village, Purwodadi Subdistrict, Purworejo Regency, Central Java. This research conducted on June-September 2016 with purposive sampling methods with three station. Based on the results of the research are nine mangrove species found are: Rhizophora mucronata, Sonneratia alba, Nypa fruticans, Hibiscus tiliaceus, Ipomoea pescaprae, Acanthus ilicifolius, Gymnanthera paludosa, Wedelia biflora, and Scirpus sp. Diversity of tree mangrove are low (H’ station 2=0,95 and H’ station 3= 0,15). Diversity of sapling mangrove are low with H’ in station 1, 2, and 3 are 0,2; 0,68; dan 0,08. And diversity of mangrove seedling and lower plants are medium with H’ in station 1, 2, and 3 are 1,17; 1,56; and 1,48. Environment condition in all station is relatively good to support live of mangrove plant.That is temperature  28-30°C, pH 7-8, DO 4,0-6,5 mg/l, salinity 6-9 ppt, and sandy mud substrat.
Efektivitas Antioksidan Likopen Pada Buah Tomat (Lycopercisum esculentum) Terhadap Normalitas dan Abnormalitas Spermatozoa Sapi Bali dengan Metode Swim up. Syuhriatin Syuhriatin
bionature Vol 22, No 1 (2021): April
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v22i1.20604

Abstract

Abstract. This research is a type of experimental research carried out in a laboratory with the aim of knowing a symptom or effect that arises as a result of certain treatments. The research was conducted at the Immunobiology Laboratory, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Mataram University. The material used in the study was 1 male Bali cow, about 3.5 years old with a cow weight of 460 kg, which the semen was collected using an artificial vagina. The experimental design used in this study was a completely randomized design which was arranged in a factorial design consisting of 3 (three) factors. The first factor is the difference in layer (L) which consists of 2 (two) levels, namely the Upper Layer (LA) and the Lower Layer (LB). The second factor is the concentration of tomato lycopene (P) consisting of 5 (five) levels, namely: 0% (P0), 5% (P1), 10% (P2), 15% (P3) and 20% (P4). The third factor is storage time (H) which consists of 6 (six factors), namely 1 day (H1), 2 days (H2), 3 days (H3), 4 days (H4), 5 days (H5) and 6 days. (H6). The three factors combined to produce 60 treatment combinations, each treatment combination was repeated 6 (six) times so that there were 360 experimental units. The results of the analysis of variance showed that the addition of the tomato fruit lycopene antioxidant and the separation by the swim up method had no significant effect (P> 0.05) on the normality and abnormality of spermatozoa. The addition of tomato fruit lycopene antioxidants and the separation using the swim up method did not have an effect on increasing spermatozoa abnormalities, but did not have a negative effect on the spermatozoa of bali cattle.Keywords: antioxidant, tomato fruit, spermatozoa, bali cow
Formicidae di Lingkungan Kampus Universitas Islam Al-Azhar Syuhriatin Syuhriatin; Slamet Mardiyanto Rahayu
bionature Vol 21, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v21i2.16314

Abstract

Abstract. Indonesia has abundant biodiversity, including ants (Formicidae). This study aims to determine the genus of Formicidae members in the garden of Al- Azhar Islamic University (Unizar), Mataram, West Nusa Tenggara. The research was conducted by using the exploration method. Based on the research, there are 4 (four) genera of Formicidae members in the Al-Azhar Islamic University (Uniar) Park, Mataram, West Nusa Tenggara, namely: Anoplolepis, Paratrechina, Odontoponera, and Lophomyrmex.Keywords: Formicidae, characteristics, Al-Azhar Islamic University
Aktivitas Antibakteri Air Nabeez terhadap E. coli dan Staphylococcus aureus Evy Ramdanty; Syuhriatin Syuhriatin; Arista Suci Andini
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 4 No 3 (2022): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air nabeez merupakan minuman dari campuran air putih dan buah kurma yang telah direndam semalaman. Selain kurma, minuman ini juga bisa dibuat dari buah-buahan atau dicampur dengan buah-buahan dan kurma. Air nabeez sudah dikonsumsi sejak lama dan diklaim memiliki beragam khasiat bagi kesehatan. Air nabeez adalah tonik alkali, yang memiliki kecenderungan untuk menghilangkan keasaman dari perut dan sistem pencernaan, serta membantu menghilangkan limbah metabolisme lainnya dari tubuh. Minuman ini juga berguna meningkatkan pencernaan karena tinggi serat larut dan memperkuat memori. Dalam dunia kesehatan Islam, infused water telah lama dikenal. Nabi Muhammad SAW biasa merendam buah kurma dan meminum air rendamannya yang disebut dengan air “nabeez” (Naheeda, 2013; Omar dan Omar, 2018). Data saintifik yang membahas tentang air nabeez belum banyak dikaji. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari air nabeez. Pe nelitian ini menggunakan metode eksperimental. Air nabeez dengan formulasi 2 (kurma ajwa) memiliki aktivitas antibakteri yang ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat sebesar 9 mm terhadap bakteri E.coli dan 11,5 mm terhadap bakteri staphylococcus aureus. Formula rendaman air nabeez yang memiliki aktivitas antibakteri terbaik ditunjukkan pada formula T2 dengan formulasi 5 buah kurma kurma ajwa (berat 39 gram), perasan jeruk lemon (2 sendok makan) 6 ml, 5 lembar daun mint dengan ukuran masing-masing 2-3 cm dan 250 ml air mineral. Berdasarkan uraian diatas menunjukan bahwa efektivitas optimal antibakteri air nabeez dipengaruhi oleh jenis kurma..
Characteristics of Xanthidae Crab in the Intertidal Zone at Gili Meno Beach, West Nusa Tenggara Syuhriatin Syuhriatin; Slamet Mardiyanto Rahayu; Rosalina Edy Swandayani
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 20 No. 1 (2023): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v20i1.11875

Abstract

Gili Meno is one of the leading small (gili) tourist islands in North Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. Massive tourism activities have an impact on marine biota, including crabs. This research is to determine the characteristics of the crab family of Xanthidae in the intertidal zone of Gili Meno Beach, North Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The research was conducted using an exploratory method by measuring the abiotic factors of the aquatic environment which is the habitat of crabs. Based on the research, two species of crab from the family of Xanthidae were obtained: Actaeodes tomentosus and Atergatis floridus. A. tomentosus has a relatively rough carapace while A. floridus has a relatively smooth carapace. Both like habitats with sandy substrates with reefs and coral rubble as protection from predators and waves. Abiotic factors: temperature and pH in the intertidal waters of Gili Meno Beach which are suitable for the growth, development and distribution of the two crab species.