Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Dedak Padi Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Nur Halimatussa'diah Apriliani; Syuhriatin Syuhriatin; Baiq Diah Fitasari; Rosalina Edy Swandayani
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 3 No 3 (2021): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan Negara yang memiliki potensi cukup besar untuk mengembangkan produk pertanian, khususnya holtikultura. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis holtikultura yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Sebagian penduduk Indonesia hidup dari usahatani yaitu bercocok tanam padi, maka sebagai hasil dalam memperoleh beras dihasilkan dedak padi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dengan penambahan dedak. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan yang terjadi pada perlakuan tertentu. Penelitian dilaksanakan di Tempat Budidaya Jamur tiram Dusun Merembu Barat Mekar, Desa Merembu, Labuapi, Lombok Barat. Data dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) Ganda dengan RAL. Hasil analisis ANOVA berat jamur pada panen pertama nilai Fhitung = 10,45 dan panen kedua memiliki nilai Fhitung = 1,84. Kemudian nilai Ftabel dari berat jamur adalah 0,86. Maka kesimpulannya Fhitung berat jamur lebih besar dari Ftabel dan menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Kemudian hasil analisis anova diameter tudung jamur pada panen pertama nilai Fhitung = 3,10 dan panen kedua memiliki nilai Fhitung = 3,48. Kemudian nilai Ftabel dari diameter panjang jamur adalah 0,86. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa pengaruh dari penambahan dedak padi terhadap 2 unsur dari jamur tiram, yaitu berat jamur dan diameter jamur tiram sangat berpengaruh.Kata Kunci: Dedak Padi, Media Jamur, Jamur Tiram, Pleurotus ostreatus.
Identifikasi Bakteri Pada Berbagai Minuman yang Dijual Bebas di Pasar Tradisional di Kota Mataram Ni Luh Putu Indri Hapsari; Syuhriatin Syuhriatin; Rosalina Edy Swandayani
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 3 No 3 (2021): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar tradisional adalah tempat secara fisik dimana para penjual dan pembeli berkumpul untuk membeli dan menjual barang, termasuk makanan dan minuman. Umumnya pedagang minuman yang berjualan di pasar-pasar tradisional kurang memperhatikan aspek kebersihan tempat dan penjual sehingga menyebabkan adanya pencemaran atau kontaminasi. Salah satunya adalah cemaran biologi yang berupa kontaminasi mikroba. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis minuman apa saja yang dapat terkontaminasi oleh bakteri dan jenis bakteri yang mencemari minuman. Metode Penelitian yaitu Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Experimental, dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive random sampling. Penelitian dilaksanakan pada 01 Oktober-04 Desember 2020 di Laboratorium Mikrobiologi BBPOM Mataram. Metode uji menggunakan SNI ISO 7251:2012 untuk uji APM E. coli, dan MA PPOMN 69/MIK/06 untuk uji APM Coliform. Sampel sebanyak 14 sampel dari Pasar Tradisional Cakranegara. Berdasarkan hasil penelitan Jenis minuman yang terkontaminasi sebanyak 4 minuman dari ke 14 sampel, yakni es potong merah muda, es potong coklat, es campur Mardiana dan es campur Muhaimi. Hasil identifikasi menunjukan bakteri yang mengkontaminasi minuman adalah bakteri Escherichia coli dan Coliform. Kata Kunci: Bakteri, Minuman, Kontaminasi
IDENTIFIKASI KOMPOSISI DAN JENIS LIMBAH CAIR DI GILI AIR KABUPATEN LOMBOK UTARA Rosalina Edy Swandayani; Meilinda Pahriana Sulastri
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.9.2.12597

Abstract

Limbah yang merupakan sisa dari kegiatan makhluk hidup yang tidak digunakan lagi sebagian besar bersumber dari kegiatan manusia seperti industri, rumah tangga, instansi, dan lain-lain. Limbah yang tidak diolah dengan baik menjadi salah satu faktor penyebab pencemaran lingkungan yang dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan makhluk hidup. Sektor pariwisata di Gili Air yang sedang berkembang dengan pesat akan membawa dampak negatif terhadap jumlah limbah yang dihasilkan dan dampak buruk bagi lingkungan jika pengelolaan limbah tidak dilakukan dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi komposisi dan jenis limbah cair di kawasan pariwisata Gili Air. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif yang dilakukan di kawasan pariwisata Gili Air. Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan yang meliputi studi literatur dan observasi lapangan, pengambilan data dengan melakukan survey di Gili Air. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sumber limbah cair yaitu cairan bekas kamar mandi (bekas mandi dan mencuci), WC (kotoran manusia) dan dapur (sisa cuci peralatan memasak, cuci sayuran) yang bersumber dari permukiman, hotel dan restoran. Komposisi limbah cair di kawasan permukiman didominasi oleh limbah cair yang berasal dari kamar mandi dengan persentase 59.4%, sedangkan kawasan hotel dan restoran didominasi oleh limbah dapur dengan persentase komposisi limbah masing-masing 42,1% dan 49,7% dan Jumlah limbah cair di Gili Air paling banyak dihasilkan oleh restoran sebanyak 355,9 m3 per hari.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI CACING TANAH (Perionyx excavatus) TERHADAP BATERI PATOGEN MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus aureus) SECARA IN-VITRO Arista Suci Andini; Syuhriatin Syuhriatin; Rosalina Edy Swandayani
JURNAL AVESINA Vol 13 No 1 (2019): Jurnal Avesina
Publisher : Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.963 KB)

Abstract

Permasalahan global yang sedang dihadapi saat ini salah satunya adalah resistensi bakteri terhadap antibiotik, baik pada negara berkembang maupun negara maju. Hal ini mengindikasikan kebutuhan solusi untuk mengatasi masalah ini. Selama bertahun-tahun, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dianggap sebagai patogen resisten penyebab penting penyakit infeksi di seluruh dunia. Penelitian ini adalah eksperimental dan dilakukan secara In-vitro. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa suspensi cacing tanah jenis Perionyx excavatus memiliki potensi sebagai anti-MRSA dengan rata-rata luas zona hambat konsentrasi 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% secara berurutan adalah 8,67 mm, 12.33 mm, 17 mm, 20 mm dan 23.67 mm. Zona hambat yang terbentuk menyamai zona hambat yang dibentuk oleh antibiotik komersial Imipenem yang digunakan sebagai kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa suspensi cacing tanah Perionyx excavates memiliki potensi sebagai alternatif penganan infeksi MRSA.
JUMLAH HEMOGLOBIN AYAM PEDAGING UMUR 8 MINGGU SETELAH DIBERI PAKAN HERBAL Hasan Basri; Rosalina Edy Swandayani
JURNAL AVESINA Vol 13 No 1 (2019): Jurnal Avesina
Publisher : Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.276 KB)

Abstract

Hematologis merupakan indikator yang baik terhadap kondisi fisiologis hewan. Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan herbal dengan formula yang berbeda terhadap status hemoglobin pada ayam pedaging. Penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penempatan hewan uji pada setiap perlakuan dilakukan secara random. Hewan uji yang digunakan ayam pedaging sebanyak 20 ekor yang sudah masuk dalam kualifikasi penelitian, dibagi menjadi 4 kelompok percobaan, yaitu: P0: sebagai kelompok kontrol yang diberi pakan komersial; P1: kelompok perlakuan yang diberi pakan formula (P1); P2: kelompok perlakuan yang diberi pakan formula (P2); P3: kelompok perlakuan yang diberi pakan formula (P3). Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan varian (ANOVA), jika ada beda nyata dilanjutkan uji Duncan pada taraf signifikansi 95%. Analisis dengan perangkat software SPSS 25 for windows. Hasil analisis pemberian formula pakan herbal terhadap jumlah hemoglobin pada ayam pedaging menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05). Sehingga disimpulkan bahwa pemberian formula pakan herbal tidak mempengaruhi jumlah hemoglobin, namun kondisi kadar hemoglobin masih dalam kondisi fisiologis normal.
Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk Wirausaha dan Konservasi Lingkungan di Desa Peresak Kecamatan Narmada Rosalina Edy Swandayani; Arista Suci Andini; Syuhriatin Syuhriatin; Diah Meidatuzzahra; Hasan Basri; Slamet Mardiyanto Rahayu; Meilinda Pahriana; Baiq Diah Fitasari
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 6 (2021): December Pages 1257-1486
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i6.479

Abstract

Program pengabdian yang akan dilaksanakan adalah penanaman dan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Selain dapat menghemat pengeluaran keluarga, tanaman obat tersebut jika dibudidayakan dan diolah dapat dijual sehingga menghasilkan pendapatan tambahan bagi keluarga dan masyarakat. Melalui kegiatan ini peserta akan diberikan pengetahuan tentang tanaman obat dan pendampingan untuk penanaman, pelatihan budidaya serta pengolahan hasil TOGA menjadi produk minuman kesehatan. Adapun kegiatan ini dilakukan di Dusun Tanak Tepong Selatan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB dengan mitra Kelompok Wanita Tani (KWT) Pancor Godang 1. Adapun metode kegiatan berupa sosialisasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan tanaman obat serta pelatihan dalam pengolahan menjadi minumaan kesehatan. Selain itu dalam kegiatan tersebut peserta diberikan penjelasan terkait manfaat budidaya tanaman obat untuk konservasi lingkungan. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah peserta menjadi lebih mengetahui manfaat tanaman yang ada disekitar mereka di bidang kesehatan, ekonomi dan konservasi lingkungan. Simpulan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh tim PKM Prodi Biologi dengan topik kegiatan  Sosialisasi Pemanfaatan TOGA untuk Wirausaha dan Konservasi Lingkungan Di Desa Peresak, Kecamatan Narmada mendapat tanggapan yang sangat baik dari para peserta. Peserta lebih leluasa berekspresi dan bertanya terkait manfaat tanaman kesehatan dan proses pembuatan minuman kesehatan tersebut.
Pembuatan Pupuk Kompos Limbah Rumah Tangga Dengan Metode Resapan Biopori Dini Maulida; Rosalina Edy Swandayani
LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE Vol 4 No 1 (2022): Lombok Journal of Science
Publisher : LOMBOK JOURNAL OF SCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap hari masyarakat menghasilkan sampah, terutama sampah organic. Apabila tidak ada pengolahan sampah dengan baik, dapat menimbulkan masalah lingkungan. Pengolahan sampah yang mudah dan sederhana, yaitu pengomposan. Penelitian ini dilakukan dengan frekuensi penyiraman air limbah cucian beras sebagai activator pada proses pembuatan pupuk kompos dari hasil limbah rumah tangga dengan metode resapan biopori. Jenis penelitian yaitu eksperimental dengan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan perlakuan sebagai berikut : P0 = Limbah Rumah Tangga 2 kg tidak disiram, P1 = Limbah Rumah Tangga 2 kg + MOL (200 ml) dan P2 = Limbah Rumah Tngga 200gr (dimasukkan secara bertahap setiap hari) + MOL (200 ml) (Penyiraman dilakukan setiap hari) Alat yang digunakan yaitu Paralon Biopori, Tutup Paralon Biopori, Linggis atau Bor, Gelas Ukur, Timbangan, Alat Ukur (PH, Suhu, Kelembapan dan Intensitas Cahaya Matahari), Sarung Tangan Plastik, Wadah, Pisau , Botol Besar, Peniti. Bahan yang digunakan yaitu Limbah Rumah Tangga, Gula Merah dan Limbah Cucian Beras (Air cucian pertama). Penelitian menunjukkan PH netral. Suhu komps berkisar 33-34,20C. kelembapan berkisar 42,4-49,1%. Warna kompos hitam, bau kompos seperti bau tanah, tekstur kompos remah dan lama waktu pengomposan max 33 hari. Terdapat perbedaan kecepatan pengomposan terhadap fariasi perlakuan (P0, P1 dan P2) yang di pengaruhi oleh variabel suhu, kelembapan dan PH.
Pelatihan Training Of Trainer Kader Penyuluh Kesehatan Dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Kader Kesehatan Di Kelurahan Kolo Kota Bima Syaiful Syaiful; Martiningsih Martiningsih; Rosalina Edy Swandayani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.5651

Abstract

ABSTRAK Kader kesehatan adalah tenaga yang berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat dan bekerja secara sukarela sebagai promotor kesehatan desa. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan kader dalam penyuluhan kesehatan melalui kegiatan “Pelatihan Training Of Trainer /TOT kader kesehatan”. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mitra pihak Puskesmas dan kelurahan Kolo. Bahan yang digunakan berupa Modul pelatihan, SOP penyuluhan, SAP materi edukasi, spanduk dan brosur kegiatan. Pelatihan TOT kader dengan metode ceramah dan demonstrasi tentang bagaimana melakukan penyuluhan kesehatan yang baik dan tahap II praktek penyuluhan kesehatan langsung pada masyarakat. Pelaksanaan pelatihan TOT diikuti oleh 22 kader, tahap I kegiatan selama 2 hari yang diawali dengan pre test hari pertama dan diakhiri dengan post test pada hari kedua dan dilanjutkan dengan tahap praktek dimana kader mendemonstrasikan penyuluhan kesehatan penyakit Non infeksi dimasing-masing posyandu sesuai jadwal posyandu. Terdapat peningkatan pengetahuan kader dari rerata hasil  pre test 60,91 meningkat dengan rerata nilai post test 97,73. Peningkatkan ketrampilan kader dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan menunjukan nilai rata-rata 77. Disarankan mitra dapat menjadwalkan pertemuan rutin dengan para kader kesehatan,minimal 3 bulan sekali. Kata kunci:    Pelatihan, Training of Trainer, Kader kesehatan, Penyuluhan Kesehatan, pengetahuan ABSTRACT Health cadres are workers who come from the community, elected by the community and work voluntarily as promoters of village health. The purpose of the service activity is to increase the knowledge of cadres in health counseling through the "Training of Trainers / TOT of health cadres" activities. This activity was carried out with partners from the Puskesmas and Kolo village. The materials used are in the form of training modules, counseling SOPs, SAP educational materials, banners and activity brochures. TOT training for cadres using lecture and demonstration methods on how to do good health education and phase II of direct health counseling practices to the community. The TOT training was attended by 22 cadres, phase I activities for 2 days starting with a pre test on the first day and ending with a post test on the second day and continued with the practice phase where the cadres demonstrated health education on tuberculosis and leprosy at each posyandu according to the posyandu schedule. There is an increase in the knowledge of cadres from the average pre-test result of 60.91, increasing to the average post-test value of 97.73. It is suggested that partners can schedule regular meetings with health cadres, at least once every 3 months. Keywords: Training, Training of Trainers, Health cadres, Health Counseling, knowledge
Periodisitas Tanaman Pekarangan Sebagai Database dalam Pengembangan Wisata Berbasis Konservasi Lingkungan di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur Rosalina Edy Swandayani
bionature Vol 21, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v21i2.20340

Abstract

Abstract. The purpose of this study was to determine the periodicity of fruit and vegetable and ornamental plants which can be used as a database in environmental conservation-based tourism development (agro-tourism) in Sajang Village. The periodicity of natural resource utilization aims to determine the rhythm of plant growth, which is indicated by the presence of fruit and flowers as a sign of plants in their reproductive period (Zakiah et al., 2014). The utilization periodicity is carried out by interviewing the owner of the yard to find out the harvest cycle of the yard plants. This research is a descriptive exploratory research. The observations were made deliberately on 105 yards. Based on the research, the data were analyzed qualitatively, presented in the form of diagrams and descriptions and the results obtained were fruit and vegetable plants in Sajang Village of 52% or 46 types of fruiting plants once a year, 35 types or 39% of the plants bearing fruit once every three months, 6% of crops or five types of crops bear fruit every four months and 5% or a total of four crops harvest and bear fruit every two years. Ornamental plants generally flower during the rainy season, namely in November-May as many as 97 types of plants or 71%, and as many as 29% or 40 types of plants there are ornamental plants that flower throughout the year.Keywords: periodicity, agro-tourism, home plants
Pemanfaatan Famili Zingiberaceae Sebagai Obat Tradisional oleh Masyarakat Suku Sasak di Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat Diah Meidatuzzahra; Rosalina Edy Swandayani
bionature Vol 21, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Fakultas MIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/bionature.v21i2.16494

Abstract

Abstract. One group of plants most used by Indonesians as traditional medicine are plants from the Zingiberaceae family. The aims this study is to assess the level of knowledge and use of the Zingiberaceae family as traditional medicine by the Sasak people in Suranadi Village, Narmada District. This research was conducted using a descriptive exploratory method, which is presented in tabular form. Data collection was carried out by direct observation and semi-structured interviews. Inventory and identification were carried out on the Zingiberaceae family plants found based on observations. Based on the results, it was found that 5 (five) types of medicinal plants in the Zingiberaceae family were used by the Sasak people, namely Jae (Zingiber officinale), Kunyiq (Curcuma longa), Sekoh (Kaempferia galanga), Temu mango (Curcuma amada), Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)).Keywords: Zingiberaceae family, traditional medicine, Suranadi village.