Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengaruh Konsentrasi Polimer dan Waktu Kontak Polimer dengan Batubara terhadap Kadar Air Total Batubara Suliestyah Suliestyah; Pantjanita Novi Hartami; Edy Jamal Tuheteru
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 2 No. 1 (2019): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.864 KB)

Abstract

ABSTRAK - PT Citra Tobindo Sukses Perkasa (PTCTSP) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara di Jambi, memiliki cadangan batubara yang kualitasnya rendah dengan kadar air yang tinggi dan nilai kalori yang rendah. Telah dilakukan penelitian dengan menambahkan polimer pada permukaan batubara yang diambil dari PT CTSP, untuk menurunkan kadar air total batubara. Penambahan polimer dilakukan dengan variasi konsentrasi polimer (10, 20, dan 30%), variasi ukuran batubara (-7 +5 cm, dan +7 cm), dan variasi waktu kontak antara polimer dengan batubara (2, 24, 48, dan 72 jam) yang dilakukan dengan metode pelapisan secara batch. Perlakuan polimer pada batubara dilakukan di Laboratorium Puslitbang tekMIRA Bandung. Pada batubara berukuran -7 +5 cm, konsentrasi polimer yang paling efektif menurunkan kadar air total batubara adalah 10% dengan penurunan kadar air total sebesar 1,4%. Sedangkan pada batubara berukuran +7 cm, konsentrasi polimer yang paling efektif adalah 30% dengan penurunan kadar air total sebesar 2,32%. Setelah didapat konsentrasi polimer yang paling efektif untuk menurunkan kadar air total, penelitian dilanjutkan dengan menambahkan waktu kontak antara polimer dengan batubara dengan variasi waktu 24, 48 dan 72 jam. Pada batubara berukuran -7 +5 cm maupun +7 cm, penurunan kadar air total terbesar terjadi pada waktu kontak 72 jam yaitu berturut-turut penurunannya sebesar 35% untuk batubara berukuran -7 +5 cm dan 28% untuk batubara berukuran +7 cm.  Kata kunci: batubara, kadar air total, nilai kalori, polimer, waktu kontak ABSTRACT -  PT CTSP as one of companies specialized in coal mining in Jambi, have low quality coal reserves with high moisture percentage and low calorific value. A research was conducted to improve coal quality with various polymer concentration addition (10%, 20%, dan 30%), variation of coal size (-7 +5 cm and +7 cm) and variation of contact time (2, 24, 48, and 72 hours) which have been done with “batch” coating.  At -7 +5 cm coal size, polymer concentration that most improve coal quality is the 10% with 1,4% total moisture reduction and 15,8% increasing calorific value compared to raw material. While at +7 cm coal size, polymer concentration that most improve coal quality is the 30% with 2,32% total moisture reduction and 3% increasing calorific value compared to raw material. After that, this research followed by additional contact time (24 hours, 48 hours, and 72 hours). At -7 +5 cm and + 7 cm coal size in additional contact time, highest total moisture reduction occurred in 72 hours contact time, consecutively 35% and 28% compared to raw material. Meanwhile for calorific value, the highest increase of calorific value also occurred in 72 hours contact time, consecutively 18,94% and 19% for 7 +5 cm and+7 cm coal size. Keywords: coal, total moisture, calorific value, polymer, contact time
Kajian Teknis Pengaruh Grade Jalan Angkut Terhadap Produktivitas Alat Angkut di PT Tarabatuh Manunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Raynaldo Grata; Pantjanita Novi Hartami; Suliestyah
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 4 No. 2 (2021): November
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1319.713 KB)

Abstract

PT Tarabatuh Manunggal memilki target produksi sebesar 3000 ton/hari. Berdasarkan data produksi didapatkan rata-rata 2337.3 ton/hari dan kondisi aktual dilapangan sebesar 1836.35 ton/hari. Terdapat beberapa indikasi yang menyebabkan target produksi tidak tercapai antara lain rolling resistance, grade resistance, Rimpull, faktor cuaca, faktor operator dan waktu kerja alat. Perusahaan ini memiliki standar grade jalan sebesar 12%. Berdasarkan hasil observasi didapatkan data koordinat untuk menentukan segmen jalan dan didapatkan data grade jalan, dan panjang jalan. Terdapat beberapa segmen jalan yang memiliki grade jalan melebihi standar perusahaan, yaitu pada segmen 2 (15.87%), segmen 3 (12.12%), segmen 4 (12.98%) dan segmen 7 (15.40%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mencapainya target produksi dengan mensimulasikan perhitungan Rimpull terhadap grade jalan tambang yang sesuai dengan standar perusahaan agar meningkatnya produktivitas alat angkut. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan cara pengamatan langsung dilapangan. Dengan mengolah data koordinat yang dimasukan dalam software surpac untuk mendapatkan data grade jalan dan panjang jalan. Waktu edar alat angkut aktual sebesar 14.6 menit. Kemudian melakukan simulasi perhitungan Rimpull dan didapatkan waktu edar alat angkut simulasi sebesar 7.68 menit. Produktivitas alat angkut aktual sebesar 68.8 ton/jam dan setelah disimulasikan menjadi 131.21 ton/jam. Terjadinya peningkatan produksi dari 1836.35 ton/hari menjadi 3542.7 ton/hari. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa grade jalan melebihi standar perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target produksi pada perusahaan ini.
Optimalisasi Peningkatan Kualitas Batubara Dengan Menggunakan Metode Flotasi Shima Parameswari Adji; Subandrio; Fadliah; Suliestyah; Riskaviana Kurniawati
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 5 No. 1 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.126 KB) | DOI: 10.25105/imej.v5i1.13779

Abstract

Batubara merupakan salah satu jenis bahan bakar fosil yaitu batuan sedimen yang mudah terbakar, proses pembentukan batubara berasal dari endapan organik yang merupakan hasil dari dedaunan, batang pohon yang prosesnya dimulai dari pembatubaraan. Susunan batubara terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.Batubara di Indonesia banyak dimanfaatkan sebagai sumber energi tetapi kegunaannya masih belum optimal, salah satu faktor belum optimalnya tingginya kadar sulfur batubara yang menyebabkan pencemaran lingkungan dan tidak baik untuk kesehatan masyarakat. Sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas batubara yang dapat ditingkatkan berdasarkan analisis ultimateyang berfokus pada kadar sulfur batubar Untuk peningkatan kualitas batubara salah satunya dapat dilakukan dengan metode flotasi dan dilanjutkan dengan uji kadar metode escha. Variabel yang akan akan di analisis yaitu variasi ukuran partikel 40mesh, 70 mesh dan 100 mesh, dan variasi pH 5,5 dan 6,5. Sehingga diperoleh kadar sulfur batubara yang optimal dengan ukuran partikel 100 mesh pH 6.5 dengan nilai sulfur batubara 0.07%.
Optimasi Flotasi Tambang UKM Dengan Batch Flotation Subandrio Soemali; Edy Jamal Tuheteru; Budi Wijaya; Suliestyah Suliestyah
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 4 No 1 (2022): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.975 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v4i1.10760

Abstract

Pengolahan hasil tambang pada Usaha Kecil Menengah (UKM) pertambangan memiliki banyak permasalahan, baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Pada kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) kali ini berfokus pada permasalahan teknis, yakni membantu optimalisasi variabel operasi peralatan flotasi yang merupakan unit produksi penting dari UKM pertambangan. Permasalahan dalam optimasi variabel flotasi memberikan kemanfaatan bagi kedua belah pihak, baik UKM pertambangan dan Prodi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti. Untuk pihak UKM bisa memanfaatkan alat batch flotation yang dimiliki laboratorium Teknik Pertambangan Universitas Trisakti dan mendapatkan data-data optimalisasi variabel flotasi, sedangkan bagi prodi akan mendapatkan informasi yang lebih akurat, terkait target apa saja yang diperlukan UKM pertambangan khususnya pada recovery dan kadar konsentrat. Tujuan PkM ini adalah membangun kerjasama yang bermanfaat pada kedua belah pihak, khususnya terkait bidang pengolahan pada pertambangan skala kecil-menengah, yakni optimasi variabel flotasi dengan metode batch flotation. Metode yang digunakan pada kegiatan PkM “Optimasi Flotasi Tambang Usaha Kecil Menengah dengan Metode Batch flotation” adalah pelatihan yang dilakukan di laboratorium Pengolahan Bahan Galian (PBG) Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti dengan penyuluhan (sosialisasi) melalui media daring (Zoom Meeting). Hasil PkM bagi UKM pertambangan adalah karyawan dapat lebih memahami optimasi variabel flotasi dengan metode batch flotation.
Kajian Penggunaaan Bahan Bakar Alat Gali Muat dan Alat Angkut Di PT Mifa Bersaudara Nauval Haritsi; Masagus Ahmad Azizi; Mixsindo Korra Herdyanti; Suliestyah
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 6 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/imej.v6i1.16907

Abstract

Penggunaan bahan bakar yang tinggi menyebabkan perlunya dilakukan pengawasan agar bahan bakar yang digunakan optimal dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Penelitian dilakukan di Pit B Seam C Selatan PT Mifa Bersaudara, Aceh Barat, Aceh. Pada proses pengupasan tanah penutup sering terjadi antrian alat angkut pada area loading point, yang menyebabkan delay dan berdampak pada efisiensi kerja. Delay yang terjadi mengakibatkan rendahnya produktivitas dan menyebabkan angka fuel ratio menjadi tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengoptimalkan produktivitas alat angkut guna mendapatkan nilai fuel ratio yang lebih rendah. Nilai fuel ratio aktual pada fleet 1 yakni sebesar 0,47 liter/bcm dan 0,41 liter/bcm pada fleet 2, kedua nilai tersebut melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yaitu 0,30 liter/bcm. Untuk menurunkan nilai fuel ratio perlu dilakukan perbaikan pada waktu delay, dengan cara mensimulasikan waktu antrian pada alat angkut untuk meningkatkan produktivitas dan menurunkan nilai fuel ratio. Nilai fuel ratio yang didapatkan setelah dilakukan simulasi pada fleet 1 yakni sebesar 0,27 liter/bcm sedangkan pada fleet 2 yakni sebesar 0,28 liter/bcm.
PENGARUH UKURAN BUTIR BATUBARA DAN KOMPOSISI BATUBARA-ZnCl2 PADA DAYA SERAP KARBON AKTIF TERHADAP LOGAM Fe, Cu DAN Zn DALAM LIMBAH CAIR Suliestyah Suliestyah; Edy Jamal Tuheteru; Pancanita Novi Hartami
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 14 No 3 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2018
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol14.No3.2018.149

Abstract

Percobaan pembuatan karbon aktif berbahan baku batubara dengan variasi ukuran butir 10, 20, 40, 60, 80, dan 100 mesh telah dilakukan. Aktivasi kimia menggunakan ZnCl2 dengan komposisi 70% batubara - 30% ZnCl2 dan 60% batubara - 40% ZnCl2 dengan karbonisasi pada temperatur 500°C selama 1 jam. Contoh batubara diambil dari PT.Tambang Batubara Bukit Asam unit Penambangan Tanjung Enim Sumatera Selatan, lokasi penambangan Bangko. Pembuatan karbon aktif bertujuan untuk mempelajari potensi aplikasinya sebagai adsorben logam pada limbah cair. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bilangan iodin tertinggi adalah 1298 mg/g pada produk karbon aktif yang dibuat dengan komposisi 60% batubara - 40% ZnCl2 dengan ukuran butir batubara 60 mesh. Uji daya serap karbon aktif terhadap logam Fe pada limbah cair dengan konsentrasi awal 33,05 ppm menunjukkan serapan hingga 99%. Pada konsentrasi awal Cu 25,15 ppm, daya serap logam Cu hingga 50,89% sedangkan pada konsentrasi awal Zn 49,15 ppm menunjukkan serapan hingga 78,07%. Besarnya bilangan Iodin pada karbon aktif tidak menjamin tingginya daya serap karbon aktif terhadap logam, melainkan bergantung pada jenis logam dan konsentrasi awal logam tersebut. Untuk logam Cu, semakin tinggi bilangan iodin semakin tinggi pula daya serap karbon aktif. Secara umum serapan logam Fe, Cu dan Zn oleh karbon aktif produk penelitian ini mengikuti persamaan Isotermal Freundlich dalam proses isotermal. Berdasarkan Isotermal Freundlich, untuk serapan logam Fe dengan konsentrasi awal 33,05 ppm diperoleh kapasitas adsorpsi 21,2 mg/g dengan energi adsorpsi 28,388 KJ/mol. Untuk serapan logam Cu dengan konsentrasi awal 25,15 ppm mempunyai kapasitas adsorpsi 0,0043 mg/g dengan energi adsorpsi 26,532 KJ/mol dan untuk serapan logam Zn dengan konsentrasi awal 49,15 ppm mempunyai kapasitas adsorpsi 0,086 mg/g dengan energi adsorpsi 27,642 KJ/mol.