Aviandri Cahya Nugroho
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Pendidikan Multikultural dan Relevansinya dengan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Indah Kusuma Wardani; Aviandri Cahya Nugroho; Bambang Sumardjoko; Endang Fauzi Ati
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 2 (2024): Didaktika Mei 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.625

Abstract

Indonesia memiliki keragaman hayati hingga sosial, buda maupun agama. Keragaman yang ada dapat menjadi nilai-nilai karakter bangsa untuk memajukan bangsa. Namun sebaliknya keragaman juga dapat memicu suatu konflik ketika tidak dapat mengelolanya dengan baik. Untuk itu pendidikan multikultural perlu ditanamkan sejak dini. Penanaman pendidikan multikultural dapat dilakukan melalui sekolah dasar. Dalam penelitian ini dilakukan penelitian untuk mengeksplorasi implementasi pendidikan multikultural dan relevansinya dengan kurikulum merdeka di SDN NGLOROG 3. Data diperoleh dari wawancara, observasi maupun dokumen. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu di SDN NGLOROG 3 memiliki siswa yang beragam termasuk terdapat pula siswa inklusi. Guru telah memperhatikan keberagaman siswa tersebut di antaranya dengan penggunaan model pembelajaran berdiferensiasi di kelas, adanya ragam ekstrakurikuler. Terdapat pelaksanaan P5 dengan tema Kebhinekaan. Melalui beberapa hal tersebut dapat diketahui penanaman pendidikan multikultural di SDN NGLOROG 3 tidak berwujud dalam mata pelajaran khusus multikultural. Namun dalam ragam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah. Program tersebut juga bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa implementasi pendidikan multikultural di SDN NGLOROG 3 relevan dengan Kurikulum Merdeka.
Kepemimpinan Berbasis Trilogi Pendidikan Ki Hajar Dewantara “Ing Ngarso Sun Tuladha Ing Madya Mangun Karsa Tut Wuri Handayani” Untuk Menunjang Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar Indah Kusuma Wardani; Aviandri Cahya Nugroho; Milan Sabekti; Anam Sutopo; Sofyan Anif
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 2 (2024): Didaktika Mei 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.645

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui kepemimpinan berbasis trilogy penidikan Kihajar Dewantara dalam pelaksanaan kurikulum merdeka saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Implementasi trilogi kepemimpinan Ki Hajar Dewantara di SD Negeri Gabugan I sudah berjalan sesuai dengan asas kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara, yakni Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani. Implementasi trilogi kepemimpinan tersebut tercermin dari kepala sekolah membuat visi misi sekolah dan guru dilakukan pembimbingan secara rutin yang diselenggarakan sebulan sekolah, serta kepala sekolah dan guru yang sudah melaksanakan serta memberikan contoh langsung kepada peserta didik. Secara tidak langsung siswa dapat melatih kepemimpinannya di dalam kelompoknya sendiri, siswa terlihat aktif di dalam kelompoknya, walaupun tidak semua aktif dalam kegiatan pembelajaran secara kelompok tersebut. Dengan demikian kepala sekolah, guru dan siswa dapat menerapkan asas kepemimpinan ini. Penelitian ini menyediakan sebuah perspektif tentang Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif yaitu Semboyan “ing ngarsa sung tulada” Dalam perannya sebagai pemimpin dan pendidik, kepala sekolah dan guru menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Semboyan “ing madya mangun karsa” memiliki arti ditengah membangkitkan kehendak, memberikan motivasi. Guru sebagai orang tua kedua bagi peserta didik harus dapat memberi motivasi dan kesempatan kepada peserta didik. Semboyan “tut wuri handayani”,sebagai seorang pendidik, dari belakang seorang kepala sekolah dan guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan. Berdasarkan hal tersebut, peserta didik diberi kebebasan untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Apabila dalam prosesnya peserta didik melakukan tindakan yang menyimpang, guru memiliki kewajiban untuk mengarahkan dan menasehati peserta didik tersebut agar tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku.
Upaya Penguatan Karakter Peserta Didik dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 di Sekolah Dasar Indah Kusuma Wardani; Aviandri Cahya Nugroho; Darsinah; Murfiah Dewi Wulandari
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 2 (2024): Didaktika Mei 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.679

Abstract

Perkembangan zaman terus berlangsung hingga kini memasuki era Revolusi Industri 4,0 yang identik dengan teknologi dan informasi beredar secara cepat. Tak hanya itu tantangan di era ini dalam mencari pekerjaan juga meningkat karena beberapa pekerjaan mulai digantikan sistem Artificial Intelegence (AI) berbasis robot. Di sisi lain dalam dunia pendidikan masih dibayangi dengan degradasi moral yang mana terlihat dari adanya adanya tawuran pelajar, penggunaan NARKOBA, bullying dan lainnya. Oleh karena itu perlu adanya upaya dalam penguatan karakter peserta didik guna menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Maka dalam hal ini dilakukan penelitian terkait hal tersebut dengan lokasi penelitian di SDN Pengkok 3, Kec. Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara maupun dokumen. Data yang didapat dilakukan analisis dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu diketahui bahwa di SDN Pengkok 3 melakukan beberapa upaya untuk memperkuat karakter unggul yang berdasarkan karakter Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka. Beberapa program penguatan karakter tersebut di antaranya yaitu; 1) Adanya kegiatan literasi baca, tulis hingga digital/teknologi, 2) pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), 3) penguatan karakter melalui integrasi model pembelajaran di kelas, 4) penguatan karakter melalui pembiasaan positif sekolah.