Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI JALUR PEDESTRIAN JALAN MOROSENENG DI KAMPUNG ANGGREK KOTA SURABAYA Siti Muzaiyana; Suko Istijanto; Retno Hastijanti
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 13 No. 3 (2024): Daseng Volume 13 Nomor 3, Agustus 2024
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v13i3.57272

Abstract

Jalur Pedestrian memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sebuah Kota dan sebagai sistem transportasi serta memperlancar mobilitas penduduk. Pada masyarakat Kota Surabaya terutama para wisatawan yang akan hendak bertujuan maupun pergi dari Kampung Anggrek tentunya membutuhkan pergerakan yaitu berjalan kaki. Sebagai salah satu ruang publik, jalur pedestrian berupa trotar adalah ruang khusus bagi para pejalan kaki. Namun seiring berjalannya waktu, daya tariknya menurun dan membuat ketidaknyamanan sehingga mulai ditinggalkan aktivitas tersebut. Fungsi dan hak ruang pejalan kaki kemudian menjadi terbaikan. Untuk itu desain jalur pedestrian dibuat dengan berdasarkan SE Menteri PUPR Nomor 02/SE/M/2018 Tahun 2018 Tentang Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan indikator, desain ini menjadi awal langkah memberikan hak ruang bagi pejalan kaki. Kata Kunci: Jalur Pedestrian/Trotoar, Pejalan Kaki, Ruang Publik, Kampung Anggrek, Kota Surabaya
TINJAUAN PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR BIOFILIK PADA PERANCANGAN FASILITAS KONSERVASI TERUMBU KARANG Rheyvinza Dwi Prima Syach Putra; Farida Murti; Suko Istijanto
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 5 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v3i5.3470

Abstract

Penerapan arsitektur biofilik telah menjadi fokus penting dalam desain lingkungan binaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia melalui koneksi yang lebih mendalam dengan alam. Studi ini mengkaji konsep arsitektur biofilik sebagai landasan dalam perencanaan dan pengembangan fasilitas konservasi terumbu karang. Pendekatan ini mengintegrasikan elemen-elemen alami seperti vegetasi, air, dan pencahayaan alami untuk menciptakan ruang yang tidak hanya fungsional tetapi juga mendukung keseimbangan ekosistem laut. Melalui tinjauan literatur dan analisis kasus, penelitian ini mengidentifikasi prinsip-prinsip utama arsitektur biofilik yang relevan, seperti akses visual ke alam, ventilasi alami, dan penggunaan material organik, yang dapat diterapkan pada desain fasilitas konservasi. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan arsitektur biofilik tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan tetapi juga meningkatkan efektivitas program konservasi terumbu karang dengan menciptakan lingkungan yang mendukung interaksi manusia dengan ekosistem laut. Studi ini menyimpulkan bahwa integrasi arsitektur biofilik dalam desain fasilitas konservasi terumbu karang merupakan pendekatan yang inovatif dan berpotensi memberikan manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan ekosistem laut dan kesejahteraan manusia.
Penerapan Konsep Arsitektur Ekologis Versi Heinz Frick Pada Perancangan Fasilitas Edukasi Pertanian Modern Di Kabupaten Nganjuk Yuda Wirana; Farida Murti; Suko Istijanto
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 1 No. 2 (2024): multi science and knowlegde
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kabupaten penghasil bawang merah terbesar kedua setelah Kabupaten Brebes di Jawa Timur, sebagian besar masyarakat di kabupaten Ini adalah bercocok tanam (agraris), hal Ini karena didukung dengan kondisi dan struktur tanah yang sangat produktif sehingga Kabupaten Ini mampu menghasilkan berbagai jenis hasil pertanian. Sektor Pertanian di Kabupaten Nganjuk menjadi roda penggerak utama perekonomian sehingga perlu untuk ditingkatkan, namun hal ini berbanding terbalik dengan minat penduduk Kabupaten Nganjuk khususnya generasi muda terhadap Sektor Pertanian dimana setiap tahun jumlah pekerja di Sektor Pertanian justru mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena masyarakat beranggapan bahwa bekerja disektor pertanian kurang keren dan masih terkesan tradisional, untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan sebuah wadah yang digunakan sebagai tempat penyampaian informasi dan edukasi dunia pertanian yang modern sesuai dengan perkembangan zaman namun tetap memperhatikan faktor lingkungan mengingat potensi iklim yang ada di Kabupaten Nganjuk sangat mendukung untuk menciptakan eko-arsitektur terutama terkait dengan kondisi angin dan lingkungan, disamping hal itu juga membantu mensukseskan program pemerintah Kabupaten Nganjuk terkait dengan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, dengan begitu Perancangan Fasilitas Edukasi Pertanian-Modern di Kabupaten Nganjuk dengan pendekatan arsitektur ekologis versi Heinz Frick dapat dijadikan solusi dari permasalahan ini.
Kajian Daya Tarik Wisata pada Kompleks Makam Sunan Giri Indra Maulana Sunarto; Ibrahim Tohar; Suko Istijanto
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 19 No. 2 (2025): July 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/v19i2.2351

Abstract

Kompleks Makam Sunan Giri merupakan salah satu tujuan wisata religi yang cukup dikenal di Provinsi Jawa Timur. Destinasi ini masih menjadi favorit karena masyarakat di sekitarnya dikenal memiliki tingkat religiusitas yang  tinggi.  Kabupaten  Gresik  sendiri  sering  dijuluki  sebagai  Kota  Santri  atau  Kota  Wali,  sehingga  potensi pengembangan wisata religi di wilayah ini sebenarnya sangat besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji daya  tarik  wisata  yang  dimiliki  Kompleks  Makam  Sunan  Giri  di  Gresik.  Pendekatan  yang  digunakan  adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Aksesbilitas menuju kompleks makam Sunan Giri perlu banyak  perbaikan dengan cara  pelebaran jalan  untuk akses menurunkan penumpang  dari  area parkiran utama wisata. Atraksi yang dilakukan yaitu Ziarah wali, berbelanja kuiner dan oleh – oleh khas Gresik dan berwisata edukasi sejarah. Amenitas tergolong cukup lengkap namun perlu untuk di kelolah dengan baik. Dalam pengelolahan destinasi perlu memikirkan tentang perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.