Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Construction of Tudang Sipulung as A Group Counseling Strategy for Bugis Adolescents in The Perspective of KIPAS Counseling Model Aswar Aswar; Edil Wijaya Nur; M. Amirullah; Fitriana Fitriana
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang & Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v7i32022p123-137

Abstract

Abstract: The purpose of this article is to describe the existence of Tudang Sipulung for group guidance that used KIPAS Counseling for the Bugis Youth at Senior High School at Sidrap. This research used a qualitative approach with Triple Hermeneutic Analysis method. The data collection technique are Interview and literature studies as well as data validation which is achieved through data triangulation. The subjects of this study were four people, two people from public figure (culturalists) and two people from students (Bugis youth). The results showed that Tudang Sipulung is the ancestral heritage of the Sidrap’s Bugis Society which contains positive values in the deliberation to reach consensus. In the practice of guidance and counseling, Tudang Sipulung can be constructed and implemented as group guidance in the perspective of the KIPAS counseling model in serving the counselee or Bugis Youth. The cultural values of Tudang Sipulung that can be integrated with the KIPAS model counseling include the counselor’s self-positioning, discussion themes, attitude, and positive thinking techniques, as well as the special technique of KIPAS is KaDo-MUDAH, and up to the steps of the KIPAS Counseling model Abstrak: Kajian ini berupaya untuk mendeskripsikan eksistensi Tudang Sipulung sebagai sarana bimbingan kelompok dalam kerangka acuan konseling model KIPAS (Konseling Intensif dan Progresif yang Adaptif terhadap Struktur) terhadap Remaja Bugis sekolah menengah atas di Kab. Sidenreng Rappang. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian AHB (analisis hermeneutika bersusun). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi kepustakaan, serta pengabsahan data ditempuh melalui triangulasi data. Pada penelitian ini, subjek berjumlah 4 orang, 2 orang dari kalangan tokoh masyarakat (budayawan) dan 2 orang dari kalangan siswa (remaja Bugis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tudang Sipulung merupakan warisan tradisi leluhur masyarakat Bugis Sidenreng Rappang (Sidrap) yang mengandung nilai-nilai positif dalam bentuk wahana kelompok ketika hendak membicarakan suatu hal yang perlu untuk disepakati secara bersama-sama. Pada praksis bimbingan dan konseling, Tudang Sipulung dapat dikonstruksi dan diimplementasikan sebagai strategi bimbingan kelompok dalam perspektif konseling model KIPAS dalam melayani konseli atau remaja yang berlatar suku Bugis. Adapun nilai-nilai budaya Tudang Sipulung yang dapat diintegrasikan dengan konseling model KIPAS meliputi pemosisian diri konselor, tema bahasan, teknik-teknik bersikap dan berpikir positif serta teknik khusus KaDo-MUDAH, hingga langkah-langkah konseling model KIPAS.
Children's Emotional Behavior in Role Playing Activities at Nadira Kindergarten, Takalar Sri Rika Amriani; Muh. Isbar Pratama; Angri Lismayani; Fitriani Dzulfadhilah; Fitriana Fitriana
EduLine: Journal of Education and Learning Innovation Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.eduline1730

Abstract

The purpose of this study was to describe the Emotional Behavior of Early Childhood in Role Playing Activities at Nadira Kindergarten, Takalar Regency. This research uses a quantitative approach with a descriptive research type. The data analysis technique used in this study was quantitative using descriptive statistics, the results obtained were that there were 5 children in the 39-46 range in the good category, while 7 children in the 32-38 range were categorized as sufficient, and 4 children were categorized as lacking in range 25-31, thus it can be said that of the 16 children there were 31.25% of the children categorized as good, 43.75% of the children were categorized as sufficient, and 25% of the children were categorized as lacking, the results indicated that the child's emotional behavior had begun to develop, where it can be seen that most children are able to control their emotions, are able to be patient in waiting their turn, and are able to express their emotions while studying.
Edukasi Webinar Konseling Pendekatan Pikiran dan Perilaku sebagai Upaya Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah Wahdah Islamiyah M. Amirullah; Iskandar Iskandar; Muhammad Ammar Naufal; Fitriana Fitriana; Azwar Azwar
WAHATUL MUJTAMA': Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): WAHATUL MUJTAMA': Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/wahatul.v4i2.1054

Abstract

Bullying is currently a phenomenon in the school environment and has been designated as one of the "grave transgressions" in Education by the Indonesian Minister of Education and Culture. Consequently, this phenomenon requires attention and concerted corrective-preventive efforts to minimize its occurrence within the school environment. The purpose of this community service activity is to foster comprehension and enhance the capabilities of teachers within the internal Wahdah Islamiyah, enabling them to prevent and address bullying through a thought and behavior approach. The counseling, employing a thought and behavior approach, essentially adopts a cognitive-behavioral approach that has been tailored for broader application among teachers within the internal Wahdah Islamiyah school system. The results of this community service initiative demonstrate an augmentation in the comprehension and proficiency of teachers at Internal Wahdah Islamiyah, empowering them to prevent and address bullying through a thought and behavior approach.
IMPLEMENTASI TOLERANSI DALAM BIMBINGAN KONSELING LINTAS AGAMA DAN BUDAYA Sulfikar K; Fitriana Fitriana
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 9 No 2 (2023): Journal Mimbar
Publisher : Universitas Islam Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/mimbar.v9i2.2251

Abstract

Bimbingan konseling lintas agama dan budaya menjadi isu yang sangat menarik. Hal ini dikarenakan dalam penerapannya konselor diharuskan untuk memahami individu yang memiliki keberagaman baik dilihat dari segi etnik, ras, suku, budaya, dan agama. Memahami keberagaman tersebut bukan menjadi hal yang mudah, maka dari itu diperlukan proses bimbingan konseling lintas agama dan budaya yang mampu memahami keberagaman. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk mengatahui inplementasi nilai-nilai toleransi dalam bimbingan dan konseling lintas agama dan budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kajian pusta dengan pendekatan analitis dimana penelitian ini berfokus pada letratur-literatur yang berkaitan dengan topik pembahasan. Dalam praktik bimbingan konseling, nilai toleransi menggambarkan kemampuan konselor untuk memahami, menghormati, dan menerima keanekaragaman budaya serta agama yang dimiliki oleh konseli. Pentingnya nilai toleransi dalam komunikasi dan interaksi konselor-konseli adalah untuk membentuk lingkungan yang aman, mendukung, dan inklusif di mana konseli merasa dihargai dan dapat berbagi secara terbuka. Penerapan nilai toleransi membantu menciptakan bimbingan konseling yang sensitif budaya, mendukung pertumbuhan empati, dan meningkatkan efektivitas konseling lintas agama dan budaya.
EDUKASI STUNTING MELALUI KOMUNIKASI MEDIA MASSA PENGEMBANGAN ARTIKEL YANG BERFOKUS PADA KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI ADMINISTRASI KESEHATAN FIKK UNM Yulita Sirinti Pongtambing; Andi Nurzakiah Amin; Fitriana
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Volume 01 Nomor 01 (November 2023)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Angka stunting di Indonesia masih tinggi, terutama di daerah-daerah yang memiliki status sosial ekonomi rendah serta keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan. Stunting tidak hanya berdampak pada kesehatan anak jangka pendek (short term), namun juga membawa implikasi jangka panjang (long term) terhadap kemajuan pembangunan nasional. Melalui berbagai platform seperti koran, televisi, dan jejaring sosial, media massa mampu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya nutrisi yang sesuai untuk perkembangan anak-anak. Kegiatan edukasi berbasis media massa dilakukan dengan mengikuti tahap perencanaan, pemilihan platform media, pembuatan konsep artikel, dan penerbitan artikel. Pembuatan artikel memiliki fokus pendekatan yang berbeda. Mulai dari konteks yang berbau sosial budaya, hingga regulasi terkait stunting di beberapa daerah. Pemanfaatan platform media massa seyogyanya dimanfaatkan dengan bertanggungjawab guna meningkatkan literasi kesehatan dan literasi gizi pada masyarakat. Kata Kunci: Stunting, Edukasi Kesehatan, Media Massa ABTRACT The prevalence of stunting in Indonesia remains high, especially in areas with middle-low socioeconomic status and lack of access to healthcare facilities. Stunting not only has short-term health impacts on children but also long-term implications for national development progress. Through various platforms such as newspapers, television, and social media, mass media can enhance public awareness of the importance of appropriate nutrition for children's development. Media-based education activities involve planning, selecting media platforms, conceptualizing articles, and publishing them. The creation of articles focuses on different approaches, ranging from socio-cultural contexts to regulations related to stunting in various regions. The responsible utilization of mass media platforms is essential for enhancing health literacy and nutritional literacy in the community. Keywords: Stunting, Health Education, Mass Media