Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PELATIHAN KREATIVITAS SENI MELALUI PEMBUATAN HIASAN DINDING MOTIF GEOMETRI PADA KALENG MINUMAN BEKAS Ratna Said
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Januari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i1.247

Abstract

Pelatihan kreativitas ini mahasiswa dapat memiliki pengetahuan tentang peluang usaha dengan mendaur ulang barang bekas yaitu kaleng minuman bekas menjadi karya seni rupa dua dimensi dengan motif geometri yang bernilai jual. Pelatihan ini melibatkan 32 peserta. Metode yang digunakan adalah praktek langsung atau direct practice dan pengalaman langsung peserta dalam menerapkan ide atau gagasan masing-masing anggota kelompok. Hasil dari pelatihan ini adalah hiasan dinding dengan motif geometri.
KETAHANMALANGAN (ADVERSITY QUOTIENT) TOKOH DALAM NOVEL THE OLD MAN AND THE SEA KARYA ERNEST HEMINGWAY Ratna Said
JEC (Jurnal Edukasi Cendekia) Vol 1 No 2 (2017): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FKIP UMB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.076 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang ketahanmalangan (adversity quotient) tokoh dalam novel the old man and the sea karya Ernest Hemingway. yang meliputi: 1) bentuk ketahanmalangan (adversity quotient) dalam novel. 2) Faktor pembangun ketahanmalangan (adversity quotient) tokoh dalam novel. 3) Fungsi ketahanmalangan (adversity quotient) dalam novel. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis isi dan pendekatan psikologi sastra. Langkah yang diambil dalam proses pengumpulan data: berulang-ulang isi novel novel The Old Man and The Sea karya Ernest Hemingway. 2) membuat catatan yang berupa kata-kata, kalimat, paragraf yang menunjukkan ketahanmalangan yang terdapat dalam novel. 3) mengidentifikasi ketahanmalangan tokoh ke dalam tabel spesifikasi. Berdasarkan data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa bentuk ketahanmalangan (adversity quotient) dalam novel ini didominasi oleh tingkat menengah (campers). Adnya hubungan antara psikologi kognitif, neurofisiologi, dan psikoneuroimunologi sebagai faktor pembangun ketahanmalangan (adversity quotient). Faktor psikologi kognitif merupakan faktor pembangun yang paling dominan dalam novel. Fungsi ketahanmalangan (adversity quotient) menunjukkan kemampuan tokoh dalam menyikapi semua kondisi yang dihadapi dan interaksi sosial.
Kostruksi Profesi Dosen pada Postingan Angota Grup Ikatan Dosen RI (IDRI) di Facebook: Analisis Wacana Kritis Oktariyani Oktariyani; Eva Nurchurifiani; Ratna Said
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 7 No 1 (2022): Edisi April 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jurnalistrendi.v7i1.861

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis postinganpostingan anggota grup Ikatan Dosen RI (IDRI) di facebook, guna mengungkap permsalahan-permasalahan internal dan external yang terjadi pada profesi dosen di Indonesia. Periode pengambilan data dilakukan selama 3 periode yaitu periode tahun 2019-2021. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif mengunakan analisis wacana kritis dari Norman Fairlough dengan analisis tiga dimensi yaitu, analisis teks (deskripsi), analisis pemrosesan (interpretasi) dan terakhir analisis sosial (penjelasan). Hasil analisis menunjukkan pertama, akun pemosting telah mengkonstruksi profesi dosen secara linguistik yaitu profesi dosen adalah sebagai kumpulan para intelektual. Kedua, analisis menunjukkan bahwa profesi dosendikonstruksi di luar norma-norma kewajaran dalam pemberian hak mereka, yang terlihat dari beberapa fakta bahwa dosen di Indonesia masih jauh dari kata sejahtera. Ketiga, menggambarkan konstruksi diskursif profesi dosen yang disebut sebagai kumpulan orang-orang ikhlas, yang dapat ditunjukkan dari perilaku dan sikap dosen yang cenderung merasa memiliki beban moral jika keahlian dan kemampuan peserta didiknya tidak berkembang dengan baik.
Peran Ibu Dalam Menanamkan Budaya Sensor Mandiri Anak Terhadap Teknologi Digital Dalam Menghadapi Era 5.0 Said, Ratna; Suryanti
Jurnal Sociohumaniora Kodepena (JSK) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Sosiohumaniora Kodepena
Publisher : Kodepena Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54423/jsk.v4i2.162

Abstract

Masyarakat 5.0 memusatkan segala aktivitasnya melalui aplikasi teknologi digital. Penggunaan aplikasi teknologi pada kehidupan saat ini hampir seluruhnya mencakup aspek-aspek urgent dalam kehidupan seperti aspek dibidang ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Penguna teknologi ini pun dari berbagai tingkat pendidikan, status sosial dan tingkatan usia. Anak merupakan salah satu dari tingkatan usia yang memanfaatkan media dari aplikasi teknologi digital untuk keperluan hiburan dan pendidikan.Pengaplikasian teknologi digital oleh anak tidak hanya memberikan dampak yang baik untuk perkembangan konitif atau intelegensi anak akan tetapi juga dapat memberikan dampak kurang baik sehingga diperlukan adanya tindakan pencegahan atau sensor mandiri anak. Untuk menghindari dampak kurang atau tidak baik ini maka diperlukan adanya filter atau sensor atau kemampuan untuk menyaring informasi yang layak atau tidak layak diterima. Ibu memiliki peran penting dalam penerapan budaya sensor mandiri terhadap aplikasi teknologi digital oleh anak dalam menghadapi era 5.0. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran ibu dalam menanamkan budaya sensor mandiri anak terhadap teknologi digital dalam menghadapi 5.0. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian mengungkapkan peran penting ibu dalam menanamkan budaya sensor mandiri anak yaitu dengan cara memilih tayangan yang sesuai usia anak, menemani atau mendampingi anak ketika menonton siaran online, diet aplikasi digital, dan mengevaluasi tontonan anak.
Child Right- Based Approach Dalam Peningkatan Self- Esteem Anak Usia Sekolah Dasar Said, Ratna
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 4, No 4 (2020): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v4i4.1526

Abstract

This study aims to determine the Child-Right Based Approach in increasing Self-Esteem of elementary school aged children. This research is a qualitative research which is literature study or library research. Child Right-Based Approach in increasing self-esteem of elementary school age children: a) non-discrimination; the shortcomings of the child do not make the child lose his / her rights; b) the right to survival and development; c) the child's right to participate in decision making can increase children's self-esteem; 4) child-friendly laws
STUDENTS’ PERCEPTION ON VIRTUAL GROUP OF E-LEARNING IN THE MIDDLE OF PANDEMIC COVID -19 Said, Ratna
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 4, No 4 (2020): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v4i4.1496

Abstract

The research aims to describe students’ perception on virtual group of e-learning in the middle of pandemic Covid-19. This research is a descriptive study with two types of research methods, namely library research and Google form questionnaire survey research. Result of the research shown that there was a positive perception of virtual group members through confidence 35, 7%, collaboration 60, 7%, accountability 57, 1 % and encounter obstacle in virtual group 60, 7 %.
Strategi Pemanfaatan Media Cerita Bergambar dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Darmayanti Darmayanti; Ratna Said; Risnal Salim; Wa Disa
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v6i3.827

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu memberikan model pembelajaran yang menarik, interaktif dan menyenangkan kepada peserta didik agar lebih aktif dalam pembelajaran di kelas serta meningkatkan pemahaman anak terhadap penggunaan bahasa Inggris dengan mengenalkan kosakata dalam bahasa Inggris. Dalam kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah dan praktik yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas, dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi mengenai serangkaian gambar yang ditampilkan kaitannya dengan cerita yang dijelaskan. Pengabdi juga menjelaskan pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut. Selanjutnya, melakukan praktik yaitu murid dilatih dan dipandu untuk melafalkan kosakata bahasa Inggris. Hasil kegiatan pengabdian ini yaitu dapat memperjelas pemahaman peserta didik, karena gambar termasuk media yang mudah dan murah serta besar artinya untuk meningkatkan nilai pengajaran, hal tersebut menjadi salah satu strategi yang dapat dimanfaatkan oleh guru maupun pengajar untuk menjadikan kelas lebih aktif dan menyenangkan di mana peserta didik juga lebih terbantu dengan adanya visual gambar.
Racism and Homosexual in "Go Tell It on The Mountain" Novel By James Baldwin Usman, Rahmi; Irmayani; Said, Ratna
JLE: Journal of Literate of English Education Study Program Vol 5 No 2 (2024): Volume 5 Number 2 December 2024
Publisher : Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/jle.v5i2.3284

Abstract

This study explores the development of Baldwin's racial and homosexual identity in his novel Go Tell it on the Mountain. It examines how Baldwin's experiences as both a homosexual and an African American shaped his identity and his efforts to engage with society. Baldwin’s awareness of racism and homophobia in America positioned him as a public figure advocating for both black and LGBTQ+ communities, deeply influencing his writing. The study uses Henri Tajfel and John Turner's Social Identity Theory (SIT) to understand how Baldwin's identity was formed. The first stage explores Baldwin’s self-awareness as part of social groups like the black and homosexual communities. The second stage analyzes his shift from recognizing his identity to actively defining it. The third stage looks at the psychological and social impact of his group identity, highlighting how racism and homophobia shaped his work and the messages he conveyed. The study concludes that Baldwin’s identity was shaped by his environment and the double oppression he faced—both as a homosexual and as a black man. SIT provides a valuable framework for understanding how group affiliation influences individual identity and broader social dynamics.
Penyuluhan Manajemen Kecerdasan Emosional Anak bagi Orang Tua di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Malaysia : Kolaborasi Pengabdian Internasional Ratna Said; Suryanti Suryanti; Junaidi Junaidi
Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 5 No. 2 (2024): May
Publisher : LPPM Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jpu.v5i2.10998

Abstract

This community service activity aims to increase parents' understanding of managing children's emotional intelligence during their growth period towards adolescence at the Kuala Lumpur Indonesian School (SIKL) in Malaysia. The method of implementing the service used interactive counselling, with the target being 30 parents of children at the Kuala Lumpur Indonesian School. The stages of this activity included initial needs analysis, preparation, implementation coordination, activity evaluation, and data analyzed descriptively. The results of this service activity showed that the level of parental understanding in children's emotional management increased significantly; this is proven by data on the level of parental understanding before counseling was carried out as follows: a) 6% understand how to manage emotions; b) 60.8% do not understand how to manage emotions; and c) 34.2% understand some of the emotion management. After carrying out the counseling, the following results were obtained: a) 56.7% knew and understood how to manage emotions; b) 6.7% did not understand how to manage emotions; and c) 36.6% understood some of emotion management. From these data, it can be concluded that parents' understanding of managing emotional intelligence in children has increased to 56.70%.