Suprijanto Suprijanto
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI KACANG TANAH DI DESA MARTADAH BARU KECAMATAN TAMBANG ULANG Endra Yuliagung Saputro; Suprijanto Suprijanto; Abdussamad Abdussamad
Frontier Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i1.578

Abstract

Usahatani palawija adalah sumber penghasilan pokok maupun penghasilan tambahan sebagai usaha yang cukup menjanjikan untuk memperbaiki kondisi ekonomi petani. Tanaman palawija juga merupakan tanaman yang cukup potensial dalam penyediaan vitamin dan mineral masyarakat, salah satu di antaranya adalah kacang tanah. Desa Martadah Baru Kecamatan Tambang Ulang merupakan penghasil produksi kacang tanah terbesar kedua yaitu 28,00 ton dan produktivitasnya adalah 14,0 ku/ha, sehingga menarik untuk dijadikan lokasi yang akan diteliti. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat penerapan teknologi usahatani kacang tanah di Desa Martadah Baru Kecamatan Tambang Ulang. Penelitian ini mengunakan metode survei dan teknik non probability sampling. Untuk mengumpulkan data dan pemilihan lokasi penelitian menggunakan Sampling Jenuh dan purposive sampling. 30 responden telah dijadikan sebagai sampel dalam penelitian. Untuk mendapatkan hasil penelitian, peneliti juga menggunakan analisis skoring. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat penerapan usahatani kacang tanah di Desa Martadah Baru tergolong sedang (70,74%), karena intensitas penyuluhan pertanian masih relatif rendah.Kata kunci: kacang tanah, penerapan teknologi
TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA DI KELURAHAN SYAMSUDIN NOOR KECAMATAN LANDASAN ULIN KOTA BANJARBARU mahdaniah mahdaniah; Suprijanto Suprijanto; Nina Budiwati
Frontier Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i1.580

Abstract

Pertanian adalah sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Pembangunan ekonomi masih akan tetap berbasis pertanian secara luas, namun sejalan dengan tahapan-tahapan perkembangan ekonomi maka kegiatan jasa-jasa dan bisnis berbasis pertanian juga akan semakin meningkat, dengan kata lain kegiatan agribisnis akan menjadi salah satu kegiatan unggulan pembangunan ekonomi nasional dalam berbagai aspek yang luas. Mengetahui tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman hortikultura. Hasil analisis data penelitian diketahui bahwa tingkat partisipasi anggota kelompok wanita tani dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman hortikultura di Kelurahan Syamsudin Noor Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru, dimana partisipasi anggota kelompok wanita tani termasuk dalam kategori sedang karena memperoleh nilai/skor rata-rata sebesar 72,78%. Sedangkan permasalahan dalam hal partisipasi yaitu setiap anggota kelompok wanita tani tentunya memiliki sifat, tingkah laku, dan pola fikir yang berbeda-beda kurangnya semangat, kesadaran serta adanya kesibukan dalam megurus rumah tangga, dan pekerjaan lainnya pada sebagian anggota kelompok wanita tani mengakibatkan partisipasi tidak menjadi tinggi. Untuk itu diperlukan kesadaran di setiap anggota kelompok agar mau dan mampu dalam menjalankan program pemanfaatan lahan pekarangan ini.Kata Kunci : partisipasi, wanita tani, pemanfaatan lahan
Tingkat Adopsi Inovasi Petani terhadap Teknologi Budidaya Kacang Tanah di Desa Belangian, Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar Irpansyah Irpansyah; Suprijanto Suprijanto; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.765

Abstract

Masalah utama dalam pengembangan komoditas pertanian termasuk kacang tanah adalah sistem penerapan inovasi teknologi, Selain itu produktivitas kacang tanah saat ini sangat rendah karena penggunaan benih dan teknologi prapanen dan pasca panen yang sederhana. Kendala lainnya, petani masih menggunakan teknologi tradisional yang tidak memperhatikan teknologi spesifik yang dikehendaki oleh tanaman kacang tanah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat adopsi inovasi petani terhadap teknologi budidaya kacang tanah di Desa Belangian, Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar dengan menggunakan metode survei. Pengambilan contoh dilakukan dengan cara bertahap (multiple stage sampling): (1) menentukan desa tempat penelitian, ditentukan dengan cara metode sengaja (purposive method sampling), (2) menentukan jumlah sampel petani kacang tanah, ditentukan dengan cara acak sederhana (simple random sampling) sedangkan analisis yang digunakan adalah data kualitatif. Data tersebut menggunakan skoring dan persentase untuk mendapatkan tingkat adopsi inovasi petani yang mana tiap variabel data diolah menggunakan kelas bertingkat sebanyak 3 kelas, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan tingkat adopsi inovasi petani terhadap teknologi budidaya kacang tanah secara umum berada pada kategori sedang (belum mamadai/optimal) dengan kriteria 55,56% ≤ TAI < 77,78% dan persentase sebesar 66,13%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang selama ini dilakukan oleh petani di Desa Belangian mengenai teknologi budidaya kacang tanah belum sepenuhnya diterapkan.Kata kunci: inovasi, adopsi inovasi, teknologi, kacang tanah.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG Rahmini Rahmini; Suprijanto Suprijanto; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i2.633

Abstract

Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan nonformal yg berupaya untuk memberdayakan petani dalam memperbaiki kehidupannya, sehingga dpt lebih berpartisipasi dalam pembangunan pertanian. Dalam kegiatan tersebut sangat diperlukan adanya partisipasi masyarakat khususnya petani yang sebagian besar berada di pedesaan untuk mendukung keberhasilan pembangunan pertanian. Partisipasi adalah keikutsertaan seseorang atau keterlibatan seorang individu atau masyarakat dalam kegiatan tertentu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat partisipasi anggota kelompok tani dalam kegiatan penyuluhan pertanian, untuk mengetahui hubungan faktor umur, pendidikan, pelatihan-pelatihan pertanian, lama pengalaman bertani dan jumlah tanggungan dengan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2017–Januari 2018 di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Penentuan wilayah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Metode penarikan contoh menggunakan Proportional Random Sampling dengan jumlah sampel diambil sebanyak 30 responden petani di Desa Bangkiling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Bangkiling Kecamatan Banua Lawas secara keseluruhan digolongkan dalam kategori sedang, dengan TPP 88,34%. Faktor tingkat pendidikan dan pelatihan pertanian terdapat hubungan yg signifikan dgn tingkat partisipasi petani dlm kegiatan penyuluhan pertanian. Sedangkan faktor umur, lama pengalaman bertani, dan jumlah tanggungan tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap partisipasi kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Bangkiling.Kata kunci : tingkat partisipasi, kegiatan penyuluhan pertanian.
Pengembangan Model Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Balai Penyuluhan Pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan Suprijanto Suprijanto; Abdussamad Abdussamad; Masyhudah Rosni
AGRIDES: Jurnal Agribisnis Perdesaan Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agrides.v1i1.21961

Abstract

The objective of research was to develop situational leadership style model of Head of Agricultural Extension Office (AEO) in South Kalimantan Province. Research method used was survey method, which was complemented by questionnaire of LEAD (Leader Effectiveness and Adaptability Description) and maturation level. The LEAD was developed by Hersey and Blanchard in 1965 (Bruno & Lay, 2006).  This questionnaire had been filled by AEO Head and Staff to assess Staff level of maturation. Respondents were selected by using multiple-stage sampling method. To know the efeectiveness of development of AEO Head situational leadership style, had been done experiment with design of randomized pretest-posttest control group design and t-test at the 0,05 level of significance had been used. Based on the data analyses, the conclusions could be drawn were as follows: Of 222 AEO Staff, it was found that 18 persons (53%) had maturation level of M3 (moderate to high); 73 persons (33%) had maturation level of M2 (low to moderate); 28 persons (13%) had maturation level of M4 (high), and only 3 persons (1%) who had maturation level of M1 (low) . By the differences of the gap between posttest-pretest scores on experimental group and on control group, it can be said that the development of situational leadership style model was included in effective category.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Petani Karet dalam Kegiatan Koperasi Unit Desa (KUO) Rawa Subur di Desa Mantimin Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan Suherli Suherli; Suprijanto Suprijanto; Nina Budiwati
AGRIDES: Jurnal Agribisnis Perdesaan Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agrides.v5i2.21952

Abstract

Cooperative is a form of social profit organization that is aimed to improve the welfare of its members through various forms of business. Participating farmers are farmers who own land and registered as a member of KUO. This cooperative providescredit to the members in order to finance member's productive businesses. The study determines the level of member participation, and identifiesthe factors related to farmer participation on KUO activities in Oesa Mantimin. The studyfinds that the level of farmer participation can be classified in the category of medium. In addition, there is a significant correlation between age and participation, but no significant correlation on education level and land acreage
Karakteristik Sosial Ekonomi Rumah Tangga Petani dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani di Kelurahan Guntung Manggis Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Erma Erma; Suprijanto Suprijanto; Muhammad Husaini
AGRIDES: Jurnal Agribisnis Perdesaan Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agrides.v4i1.21912

Abstract

The farmer prosperity is represented by socio-economic characteristic of the household. This means each farmer has different way of life and different response to the factor determined their welfare. The purposes of study are: (1) to assess the socio-economic characteristic of farmer household; (2) to determine the prosperity level; and (3) to analyze the correlation of socio­ economic characteristics and the farmer prosperity level at the study site. The socio-economic characteristics include farming experience , formal education, land acreage and status, household asset, and farmer activity in farmer group. The result pictures that the socio-economic characteristics is relatively good since the most of household heads are in the productive age, has the adequate farming experience, and has low number of dependents. The farmer's activity in the farmer group is considered high and very high. However, the formal education level low and the landholding is incapacious. Based on the prosperity criteria, the prosperity level of the farmer in study site is in Prosperity Level II. In addition, the correlation between the characteristics and the household prosperity is is strong.