Abdussamad Abdussamad
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Peran Ketua Kelompok Tani dan Penyuluh Pertanian dalam Penyusunan Rencana Definitive Kelompok dan Rencana Definitive Kebutuhan Kelompok di Kecamatan Karang Intan Khairiana Khairiana; Abdussamad Abdussamad; Muhammad Husaini
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7817

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ketua kelompok tani dan peran Penyuluh Pertanian Lapangan dalam penyusunan Rencana Definitive Kelompok (RDK) dan penyusunan Rencana Definitive Kebutuhan Kelompok (RDKK). Penelitian ini menggunakan metode survei, metode penarikan contoh yang digunakan adalah Teknik stratified proposional random sampling, dengan jumlah sampel yang diambil dari ketua kelompok tani sebanyak 20 orang dan Penyuluh Pertanian Lapangan sebanyak 20 orang sehingga total responden yang di ambil 40 orang. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil peran ketua kelompok tani dalam penyusunan RDK dan RDKK dengan kriteria cukup berperan dan peran Penyuluh Pertanianan Lapangan sangat berperan dalam penyusunan RDK dan RDKK. Berdasarkan hasil uji t diperoleh t hitung untuk peran Penyuluh Pertanian Lapangan dalam perencanaan RDK Ho ditolak dan Hi diterima, untuk pelaksanaan RDK sebesar 3,484 dan diperoleh t (95 %: 20) sebesar 1,729 Karena t hitung lebih besardari t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima dan untuk evaluasi RDK sebesar 11,543 dan diperoleh t (95 %: 20) sebesar 1,729 Karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima dan untuk peran Penyuluh Pertanian Lapangan dalam perencanaan RDKK sebesar 32,013 dan diperoleh t (95 %: 20) sebesar 1,729 Karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak dan Hi iterima, untuk pelaksanaan RDKK sebesar –15,103 dan diperoleh t (95 %: 20) sebesar 1,729 Karena t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak dan untuk evaluasi RDKK sebesar 29,388 dan diperoleh t (95 %: 20) sebesar 1,729 Karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima.
PERBANDINGAN PENDAPATAN BERSIH PETANI KARET LUMP PENGGUNA PEMBEKU DEORUB DAN NON-DEORUB DI DESA KARUH KECAMATAN BATUMANDI KABUPATEN BALANGAN Nabawi Nabawi; Abdussamad Abdussamad; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.664

Abstract

Pada era sekarang karet yang di hasilkan petani memiliki mutu yang kurang baik karena tidak menggunakan bahan pembeku yang direkomendasikan melainkan pupuk, tawas, gadung dan pembeku lainnya yang mudah di dapat oleh petani. Rendahnya mutu karet yang dihasilkan petani salah satu penyebab turunnya harga yang membuat pendapatan petani karet juga menurun. Salah satu pembeku lateks yang direkomendasikan oleh pemerintah selain asam semut ialah deorub (asap cair) yang terbuat dari cangkang sawit, pembekuan. dengan deorub memiliki keunggulan antara lain tidak menimbulkan bau busuk dan dapat meningkatkan kadar karet kering (K3). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui biaya, pendapatan bersih petani karet lump pengguna deorub dan non deorub, untuk mengetahui perbandingan pendapatan bersih petani lump pengguna deorub dan non deorub, untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh petani karet lump di Desa Karuh. Data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode secara sensus untuk petani pengguna deorub dan simple random sampling untuk petani non deorub (pupuk SP 36) dengan memilih 50 responden di Desa Karuh Kecamatan Batumandi. Analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian dalam jangka waktu satu bulan rata-rata biaya total petani karet dengan zat penggumpal deorub sebesar Rp 945.093/ha/bulan dengan penerimaan sebesar Rp 1.846.732/ha/bulan dan pendapatan bersih sebesar Rp 901.639/ha/bulan. Sedangkan untuk rata-rata biaya total petani karet non deorub (pupuk SP 36) dalam jangka waktu satu bulan sebesar Rp 1.119.718/ha/bulan dengan penerimaan sebesar Rp 1.896.683/ha/bulan dan pendapatan bersih sebesar Rp 776.965/ha/bulan. Perbandingan pendapatan bersih petani lump pengguna zat penggumpal deorub dan non deorub (pupuk SP 36). Pada tingkat kepercayaan 95% menggunakan uji satu arah (one tail) sehingga nanti yang dilihat yaitu. one tail, Hasil ini menunjukkan bahwa nilai statistik t yang diperoleh adalah 1.277, dan nilai p‐value pengujian adalah 0.104. Dengan menggunakan kaidah pengambilan keputusan berdasarkan p‐value, maka pada α=0.05 maka dapat disimpulkan terima H dan tolak H yang berarti tidak ada perbedaan pendapatan bersih petani karet lump pengguna deorub dan non deorub.Kata kunci: pendapatan bersih, petani karet, deorub, non deorub
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET RAKYAT DI KECAMATAN KARANG INTAN, KABUPATEN BANJAR Widhi Wikarno; Abdussamad Abdussamad; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i2.2775

Abstract

Pulau Kalimantan merupakan penghasil karet terbesar ke dua di Indonesia tetapi dari segi produktivitas lebih rendah dari pada Pulau Sumatera, Jawa dan Bali. Selain produksi yang belum optimal dan kualitas bahan olahan karet (Bokar) yang belum standar mengakibatkan rendahnya harga yang diterima petani. Tingkat kesejahteraan petani sering dikaitkan dengan keadaan usahatani yang dicerminkan oleh tingkat pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor (lama penyimpanan, umur tanaman, frekuensi penyadapan, jumlah tanaman, dan jenis cairan pembeku) yang mempengaruhi pendapatan petani karet rakyat dan kendala yang dihadapi petani dalam mendapatkan deorub di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Responden sebanyak 30 orang di Desa Mandikapau Barat dan 30 orang di Desa Sungai Alang. Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel bebas yang digunakan yaitu lama penyimpanan, umur tanaman, jumlah tanaman, frekuensi penyadapan dan dummy secara bersama – sama atau simultan sangat nyata atau signifikan mempengaruhi pendapatan petani karet. Namun, berdasarkan uji t menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan petani karet yaitu variabel umur tanaman, jumlah tanaman, frekuensi penyadapan dan variabel dummy, sedangkan untuk variabel lama penyimpanan tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil yang kedua menunjukan dalam mendapatkan deorub di Kecamatan Karang Intan masih terdapat kendala karena jarang ada yang menjual di toko pertanian  atau kios pengecer di daerah tersebut dan harga deorub di pabrikan juga tidak murah. Tetapi untuk di Desa Mandikapau Barat sudah tidak sulit karena sekarang memiliki alat produksi sejenis deorub sendiri sehingga mandiri dalam menyediakan cairan pembeku, sehingga membantu petani dalam memenuhi kebutuhan cairan pembeku.Kata kunci: pendapatan, karet rakyat, cairan pembeku
Manajemen Usaha Penggilingan Padi Skala Kecil di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut Daniel Destian S; Abdussamad Abdussamad; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i2.776

Abstract

Usaha jasa penggilingan padi umumnya tidak berjalan terus sepanjang tahun bisa disebut bersifat musiman, sebab gabah tidak tersedia sepanjang tahun. Kegiatan usaha jasa penggilingan padi berjalan hanya pada musim panen dan beberapa bulan setelahnya, tergantung pada besarnya hasil panen di wilayah sekitar penggilingan padi berada. Di Kecamatan Kurau ada 18 penggilingan padi yang melakukan aktivitas jasa dan penjualan ada juga yang hanya melakukan aktivitas jasa saja, penggilingan padi yang ada di Kecamatan Kurau merupakan Penggilingan padi skala kecil. Tujuan dari penelitian ini mendiskripsikan manajemen dan aktivitas usaha penggilingan, menganalisis keuntungan pengusaha penggilingan dan hambatan apa saja yang dihadapi oleh pelaku usaha penggilingan padi yang ada di Kecamatan Kurau. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juli 2017 dimulai dari persiapan, pengumpulan data sampai pembuatan laporan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian. Maka dari itu dari jumlah populasi sebanyak 18 penggilingan padi, diambil 6 penggilingan padi sebagai sampel berdasarkan aktivitas dan kapasitas penggilingan padi.Aktivitas yang dilakukan dalam  melakukan  usaha  penggilingan padi yang ada di Kecamatan kurau meliputi pengadaan input,penjemuran,penggilingan,pengolahan beras dan manajemen usaha penggilingan padi yang ada di Kecamatan Kurau meliputi perencanaan, Pengorganisasian,pengarahan,pengawasan. Biaya yang dikeluarkan oleh penggilingan padi (jasa dan jual) lebih besar terutama untuk membeli gabah, sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh penggilingan padi (jasa) relatif kecil karena tidak ada aktivitas pembelian gabah. Penggilingan padi memperoleh keuntungan sebesar Rp 35.519.859,- dari penjulan beras Sedangkan dari jasa penggilingan keuntungan   sebesar Rp 880.932,-.dalam satu minggu. Untuk penggilingan padi mengeluarkan biaya terbesar pada pembelian gabah. Dan untuk penggilingan padi (jasa) memperoleh keuntungan yang sangat minim, namun para pemilik memiliki pekerjaan lain yaitu sebagai petani.Kata kunci: manajemen, penggilingan padi, aktivitas, keuntungan, kecil
TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI KACANG TANAH DI DESA MARTADAH BARU KECAMATAN TAMBANG ULANG Endra Yuliagung Saputro; Suprijanto Suprijanto; Abdussamad Abdussamad
Frontier Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i1.578

Abstract

Usahatani palawija adalah sumber penghasilan pokok maupun penghasilan tambahan sebagai usaha yang cukup menjanjikan untuk memperbaiki kondisi ekonomi petani. Tanaman palawija juga merupakan tanaman yang cukup potensial dalam penyediaan vitamin dan mineral masyarakat, salah satu di antaranya adalah kacang tanah. Desa Martadah Baru Kecamatan Tambang Ulang merupakan penghasil produksi kacang tanah terbesar kedua yaitu 28,00 ton dan produktivitasnya adalah 14,0 ku/ha, sehingga menarik untuk dijadikan lokasi yang akan diteliti. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tingkat penerapan teknologi usahatani kacang tanah di Desa Martadah Baru Kecamatan Tambang Ulang. Penelitian ini mengunakan metode survei dan teknik non probability sampling. Untuk mengumpulkan data dan pemilihan lokasi penelitian menggunakan Sampling Jenuh dan purposive sampling. 30 responden telah dijadikan sebagai sampel dalam penelitian. Untuk mendapatkan hasil penelitian, peneliti juga menggunakan analisis skoring. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat penerapan usahatani kacang tanah di Desa Martadah Baru tergolong sedang (70,74%), karena intensitas penyuluhan pertanian masih relatif rendah.Kata kunci: kacang tanah, penerapan teknologi
KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM Corporate Social Responsibility (CSR) PT TUNAS INTI ABADI DI DESA MANGKALAPI KECAMATAN KUSAN HULU KABUPATEN TANAH BUMBU I Made Arya Sasmita; Eka Radiah; Abdussamad Abdussamad
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.650

Abstract

Kondisi sosial ekonomi, budaya dan demografi masyarakat di Desa Mangkalapi sebagai wilayah binaan dari PT TIA serta sikap masyarakat terhadap program CSR PT TIA di Desa Mangkalapi. Kondisi demografi, sosial, ekonomi masyarakat, telah mengalami perubahan, Pengaruh pertambangan PT Tunas Inti Abadi terhadap system kepemimpinan yang ada di Desa Mangalapi yang berpengaruh baik terhadap kepeimpinan pemerintah desa karena banyak membantu terhadappembangunan perekonomian infrastruktur. Beragamnya mata pencaharian masyarakat mangkalapi secara langsung meningkatkan pendapatan rumah tangga. Peningkatan ini terjadi karna ada programprogram pemberdayaan dan bantuan yang diberikan perusahaan TIA kepada warga mangkalapi. Sikap masyarakat terhadap pilar program CSR yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur, serta budaya dan seni mendapat nilai skala sikap yang baik dan positif. Begitu juga dari semunyapernyataan terhadap empat pilar utama CSR semua pernyataan mendapatkan nilai yang positif yaitu semua pernyataan mendapat nilai skala setuju.Kata kunci: ekonomi, sikap, CSR
Analisis Sikap Konsumen terhadap Makanan Cepat Saji Nasi Goreng Rocket Chicken di Kota Banjarbaru (Study Kasus Rocket Chicken Cabang Pasar Bauntung) Mahendra Sri Harjono; Abdullah Dja'far; Abdussamad Abdussamad
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1313

Abstract

Abstrak. Salah satu usaha pelayanan makanan yang saat ini sedang berkembang adalah bisnis di sektor makanan cepat saji. Hal ini menjadi sebuah peluang bagi para pengusaha, sehingga menimbulkan persaingan para pengusaha di sektor makanan cepat saji baik dari lokal maupun multinasional. Persaingan yang ketat menyebabkan pengusaha melakukan usaha pelayanan terbaik kepada konsumennya dan menyebabkan restoran cepat saji yang ada saling berlomba untuk menyediakan kemudahan dan kelengkapan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen untuk tercapainya kepuasaan pelanggan dan di harapkan dapat bersaing dan semakin meningkatkan mutu dan penjualannya. Rocket Chicken adalah perusahaan Waralaba/Franchise yang bergerak dibidang Fast Food Restaurant, dengan produk unggulan, fried chicken, nasi goreng, Steak.dan dengan konsep menyajikan makanan yang sehat, berkualitas, halal, dengan cita rasa yang khas, harga terjangkau bagi semua kalangan masyarakat yang diolah dangan bumbu pilihan. Rocket Chicken berdiri pada 21 Februari 2010. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi sikap konsumen terhadap menu makanan cepat saji nasi goreng di Rocket Chicken Banjarbaru, Untuk mengetahuiiatributiapa yangipalingidipertimbangkanikonsumenIdalam memutuskan membeliinasi goreng diiRocket Chicken cabang Pasar Banjarbaru, untuk mengetahui permasalahan pengelolaan yang ada dalam perusahaan tersebut. Metode penarikan contoh dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu purposive untuk penentuan daerah dan accidental sampling untuk penentuan siapa saja yang membeli produk pada saat pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap konsumen Nasi goreng diperoleh koefisien multiatribut fishben sebesar 111,82 artinya konsumen memiliki sikap baik terhadap atribut Nasi goreng itu sendiri dan Atribut yang paling dipertimbangkan Banjarbaru secara berturut-turut yaitu: rasa, harga, kandungan minyak, warna, aroma, dan penampilan. Kata kunci : rocket chicken, sikap konsumen, koefisien multiatribut
Analisis Pendapatan Usaha Industri Gula Aren Skala Rumah Tangga di Desa Lobang Baru, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar Hamzah Asadulloh Al-Ahmady; Abdussamad Abdussamad; Hairin Fajeri
Frontier Agribisnis Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i2.802

Abstract

Pengembangan produk pertanian di Indonesia berpotensi menjadi salah satu solusi mengatasi dampak krisis ekonomi global. Aren (Arrenga pinnata Merr.) merupakan tanaman yang mempunyai potensi nilai ekonomi yang tinggi, salah satunya ialah air nira yang diolah menjadi produk gula aren. Industri gula aren yang ada di Desa Lobang Baru Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar telah diusahakan secara turun temurun. Industri gula aren tersebut masih dalam skala rumah tangga dengan menggunakan peralatan yang masih sederhana dalam proses pengolahannya dan kurangnya memperhatikan manajemen usaha. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan kelayakan usaha industri gula aren skala rumah tangga serta mengetahui permasalahan yang dihadapi pengrajin gula aren di Desa Lobang Baru, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah simple random sampling yaitu 15 responden pengrajin gula aren asli dan 15 responden pengrajin gula aren campur. Analisis pengolahan data pada penelitian ini adalah biaya eksplisit, biaya implisit, biaya total, penerimaan, pendapatan, keuntungan, dan kelayakan usaha. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengrajin gula aren asli di Desa Lobang Baru memperoleh pendapatan adalah sebanyak Rp 31.021.236,00 per enam bulan atau Rp 5.170.206,00 per bulan dan pada pengrajin gula aren campur memperoleh pendapatan sebesar Rp 29.046.773,00 per enam bulan atau Rp 4.481.129,00 per bulan. Sedangkan keuntungan yang diperoleh pengrajin gula aren asli di Desa Lobang Baru adalah sebanyak Rp 15.813.135,00 per enam bulan atau Rp 2.635.523,00 per bulan dan pada pengrajin gula aren campur memperoleh keuntungan sebanyak Rp 15.303.939,00 per enam bulan atau Rp 2.550.657,00. Dengan nilai R/C Ratio pada usaha industri gula aren asli sebesar 1,62 sedangkan pada usaha industri gula aren campur memiliki R/C ratio sebesar 1,57. Berdasarkan kriteria nilai R/C Ratio > 1 yang artinya usaha industri gula aren skala rumah tangga di Desa Lobang Baru, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar layak untuk diusahakan.Kata kunci: biaya, penerimaan, pendapatan, keuntungan dan kelayakan usaha
ANALISIS USAHATANI NANAS (Ananas comosus (L). Merr.) DI KECAMATAN MEKARSARI KABUPATEN BARITO KUALA Muhammad Wahyudi; Artahnan Aid; Abdussamad Abdussamad
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.665

Abstract

Kecamatan Mekarsari merupakan produksi nanas terbesar di Kalimantan Selatan, yaitu memiliki luas panen sebesar 382 ha dengan total produksi 1.527,7 ton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara budidaya tanaman nanas, biaya yang dikeluarkan, penerimaan, pendapatan dan keuntungan serta mengetahui tingkat kelayakan usahatani nanas di Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala. Penelitan ini dilakasanakan di Kecamatan Mekarsari mulai dari bulan April hingga Agustus 2018. Adapun pemilihan Desa dalam penelitian ini adalah tiga Desa yang merupakan sentra produksi buah nanas yaitu Desa Mekarsari, Tinggiran darat, dan Jelapat 2. Sampel yang digunakan berjumlah 30 0rang petani nanas, diambil dengan menggunakan cara metode proportionated random sampling. Rata-rata total biaya usahatani nanas sebesar Rp62.056.283,33 per usahatani dan Rp53.961.985,51 per hektar. Rata-rata penerimaan usahatani nanas adalah sebesar Rp162.600.000,00 per usahatani dan Rp141.391.304,35 per hektar. Rata-rata pendapatan usahatani nanas adalah sebesar Rp139.893.383,33 per usahatani dan Rp121.646.420,29 per hektar. Sedangkan rata-rata keuntungan usahatani nanas adalah sebesar Rp100.543.716,67 per usahatani dan Rp87.429.318,84 per hektar. Berdasarkan hasil penelitian usahatani nanas layak di usahakan, karena nilai rata-rata profit rate 1,62% > 0,35% inflation rate.Kata kunci: analisis, biaya, produksi, keuntungan
ANALISIS FAKTOR KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP SNACK AYAM FILLET GORENG UNCLEDAZS BANJARBARU Ni Made Windy Widyastuti Purnamasari; Abdussamad Abdussamad; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen, menganalisis proses keputusan pembelian konsumen dan menganalisis faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen terhadap pembelian snack ayam fillet goreng Uncledazs Banjarbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai April 2018 di outlet Uncledazs Banjarbaru, Qmall Banjarbaru. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, Uji Validitas dan Realibilitas, serta Analisis Faktor. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas konsumen snack ayam fillet gorengUncledazs Banjarbaru didominasi yang berusia17-22 tahun (60%) dan pelajar/mahasiswa (52%). Berdasarkan analisis faktor, terbentuk 4 faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian snack ayam fillet goreng Uncledazs Banjarbaru yaitu 1 (38,75%), faktor 2 (9,688%), faktor 3 (8,293%) dan faktor 4.Kata Kunci:keputusan pembelian, analisis faktor