Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Edukasi Infeksi Kecacingan dan Pemeriksaan Telur Soil Transmited Helminth (STH) Pada Anak-Anak di Kelurahan Lapulu Kota Kendari Sri Aprilianti Idris; Muhammad Sultanul Aulya; Firdayanti Firdayanti; Darmayanita Wenty; Kemal Idris Balaka; Muhammad Ilyas Y; Apriyanto Apriyanto; Bonni Rubak
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2024): Bantenese : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ps2pm.v6i1.8764

Abstract

Infeksi kecacingan yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminth (STH) adalah cacing golongan nematoda usus yang penularannya melalui tanah dalam daur hidupnya. Berbagai macam cacing kelas nematoda yang diketahui yaitu cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus). Penyakit cacingan sangat berpengaruh buruk bagi kesehatan, pada anak-anak cacingan akan berdampak pada gangguan dalam belajar, menurunnya kualitas kecerdasan dan berkurangnya asupan gizi yang diperoleh. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi terkait infeksi kecacingan dan mengetahui tingkat infeksi kecacingan pada anak-anak di kelurahan Lapulu Kota Kendari dengan menggunakan metode kato katz. Jenis kegiatan ini bersifat Deskriktif yaitu untuk melihat gambaran dan mendeteksi hasil pemeriksaan telur cacing nematoda usus pada anak-anak kelurahan Lapulu Kota Kendari. Sampel yang digunakan adalah feses sebanyak 40 sampel. Hasil pemeriksaan dengan metode kato katz pada 40 sampel feses anak – anak dikelurahan Lapulu Kota Kendari terdapat 1 sampel positif yaitu dengan tingkat infeksi kecacingan sangat ringat yaitu invertil sedangkan 39 sampel feses anak tidak terdapat telur cacing Nematoda Usus.
Profil Hasil Laju Endap Darah (LED) pada Penderita Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara: Profile of Blood Sedimentation Rate (ESR) Results in Diabetes Mellitus Patients at Bahteramas General Hospital, Southeast Sulawesi Province Darmayanita Wenty; Ani Umar
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 8: Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Diabetes Mellitus (DM) dikenal sebagai kencing manis atau penyakit gula darah adalah jenis penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah, sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Pada pasien Diabetes Mellitus (DM) ini ditemukan laju endap darah (LED) yang tinggi karena adanya infeksi akut dan peradangan kronis dalam tubuh, globulin fibrinogen dan banyak pemicu lainnya. Berdasarkan data mengenai pasien diabetes mellitus yang dirawat di ruang rawat inap rumah sakit Bahteramas menunjukkan angka yang signifikan selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2017, terdapat 327 pasien diabetes melitus yang dirawat, meningkat menjadi 355 pasien pada tahun 2018, kemudian mengalami peningkatan menjadi 360 pasien pada tahun 2019. Tujuan: Untuk mengetahui Profil Laju Endap Darah (LED) pada penderita Diabetes Mellitus yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode observasional dengan pendekatan deskriptif. Hasil: Hasil penelitian dengan menggunakan metode Westergreen pada pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) pada penderita Diabetes mellitus yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 30 sampel maka diperoleh hasil LED meningkat sebanyak 26 (86,7%) sampel dan hasil LED normal sebanyak 4 (13,3%).
Prevalensi Jenis Kelamin dan Usia Pasien Suspek Tuberkulosis (TB) Terhadap Hasil Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) Menggunakan GeneXpert di RSUD Bahteramas Darmayanita Wenty; Ani Umar; Heni Umar; Fika
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Analis Kesehatan Kendari (JAKK) : Vol. 7 (2) Juni 2025)
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46356/jakk.v7i2.353

Abstract

Tuberculosis (TB) is one of the infectious diseases that is still a global health problem, including in Indonesia. Examination using Molecular Rapid Test (TCM) is an effective method in detecting TB and resistance to rifampicin. This study aims to determine the prevalence of gender and age of suspected TB patients against the results of TCM examination at Bahteramas Hospital. This study is a quantitative descriptive study with a retrospective approach. Data were obtained from the results of TCM examinations on 309 suspected TB patients conducted at Bahteramas Regional Hospital. The variables analyzed included age, gender, and TCM results, which were categorized as Rifampicin Sensitive (Rif Sen), Rifampicin Resistant (Rif Res), and Negative. The results of this study are that of the 309 patients, the majority were over 46 years old (60.2%) and male (54.4%). The results of the TCM examination showed that 59 patients (19.1%) were detected with rifampicin-sensitive TB, 9 patients (2.9%) with rifampicin-resistant TB, and 241 patients (78%) had negative results. Most patients with positive TB results came from the age group >46 years and were male. The conclusion of this study is that there is a tendency that elderly and male patients have a higher prevalence of positive TCM results. These results indicate the importance of active screening and early detection in certain age groups and genders for TB control.