Aedes sp merupakan vektor dari virus dengue dengan dua spesies yaitu nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk Aedes albopictus yang tersebar di seluruh dunia. Aedes aegypti menempati habitat domestik terutama di dalam rumah dan penampungan air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah, sedangkan Aedes albopictus berkembang biak pada lubang-lubang pohon, drum, ban bekas yang terdapat di luar rumah. Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan vektor penular penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Penyakit demam berdarah dengue berkembang secara drastis pada beberapa tahun terakhir. DBD hampir ditemukan di seluruh daerah belahan dunia yang memiliki iklim tropis dan subtropis, terutama pada daerah perkotaan dan semiurban. Pada tahun 2010 sampai 2015 beberapa wilayah anggota WHO seperti Amerika, Brazil dan Hawai dilaporkan terjadi peningkatan kasus dari 2,2 juta di tahun 2010 sampai 3,2 juta kasus di tahun 2015. Kasus DBD pada tahun 2018 berjumlah 65.602 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 467 orang. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya, yaitu 68.407 kasus dan jumlah kematian sebanyak 493 orang. Angka kesakitan DBD tahun 2018 menurun dibandingkan tahun 2017, yaitu dari 26,10 menjadi 24,75/100.000 penduduk.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengekplorasi penggunaan Daun patilawa (Lantana camara Linn) sebagai insektisida alami terhadap nyamuk Aedes sp. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkpa (RAL) 4 perlakuan dan 3 kali pengulangan yaitu variasi konsentrasi 20%, 30%, 40% dan 50%. Kontrol postif yangdigunakan adalah X-Elektrik (transflurin 12,38 g/l)) dan aquadest sebagai kontrol negative.Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun patilawa (Lantana camara Linn) memiliki aktifitas insektisida alami terhadap nyamu Aedes sp pada setiap konsentrasi (20%, 30%, 40% dan 50%), disamping itu hasil penelitian juga menunkkan bahwa efektifitas insektisidal ekstrak daun patilawa (Lantana camara Linn) menunjukkan tren peningkatan efektifitas seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak. Hasil uji statistik dengan Anova satu arah menunjukkan nilai p0.001 yang berarti perbedaan bermakna pada efektifitas insektisidal pada tiap konsentrasi ekstrak.