Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENGETAHUAN HIV IBU RUMAH TANGGA TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN HIV Umar, Ani; Yusran, Sartiah; Larisu, Zulfiah
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 2 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i2.18236

Abstract

AbstrakIndonesia memiliki tantangan terhadap pencegahan penularan HIV/AIDS yang merupakan penyakit infeksi dengan tingkat penularan yang terus meningkat. Salah satu faktor risiko tinggi penularan HIV/AIDS adalah pasangan dalam keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis efektivitas pengetahuan HIV terhadap hasil pemeriksaan HIV pada ibu rumah tangga di Kecamatan Kendari Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel Proportionale Random Sampling. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 100 orang ibu rumah tangga (25% dari jumlah populasi). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pengetahuan terhadap hasil pemeriksaan HIV sebesar (p-value = 0,044 < 0,05) dengan nilai koefisien sebesar (0,123). Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa semakin baik pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS maka  hasil pemeriksaan HIV yang diperoleh negatif . Setiap ada peningkatan pengetahuan sebesar (1) poin maka terjadi peningkatan perilaku pencegahan HIV/AIDS sebesar (Y = 4,053 + 0,123) dan sebaliknya.Kata kunci : Pengetahuan, HIV, ibu rumah tangga
Gambaran Kadar Bilirubin Total pada Penderita Tuberkulosis Paru dengan Terapi Obat Anti Tuberkulosis (Oat) di Puskesmas Poasia Kota Kendari Firdayanti Firdayanti
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.753 KB) | DOI: 10.22146/jkesvo.44487

Abstract

Background: Treatment of tuberculosis by using anti-tuberculosis drugs (OAT) can be accepted in therapy, but has potential effectiveness such as side effects of hematologic reactions, namely anemia, agranulocytosis, eosinophilia and thrombocytopenia, and liver function. Hyperbilirubinemia is one of the side effects of using OAT which is often complained by patients.Objective: to determine the description of total bilirubin levels in tuberculosis patients with OAT therapy at the Poasia Health Center in Kendari CityMethod: This study was descriptive with bilirubin examination using the Jendrassik-Grof method by spectrophotometer. Total bilirubin examination was performed on 18 pulmonary tuberculosis patients who received OAT therapy at the Poasia Health Center in Kendari City.Results: The results of the study showed that from 18 samples examined, there were 10 samples with high bilirubin levels (hyperbilirubinemia) and 8 samples had normal bilirubin levels.Conclusion: Total bilirubin levels in patients with pulmonary tuberculosis with OAT therapy were found as many as 10 patients had high bilirubin levels (hyperbilirubinemia) and 8 patients had normal bilirubin levels. Keywords: Bilirubin, Hyperbilirubinemia, OAT, Therapy, Tuberculosis
Pemeriksaan Glukosa Darah Sewaktu Pada Masyarakat Desa Labungga Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara Susanti Susanti; Sri Aprilianti Idris; Kemal Idris Balaka; Ani Umar; Alma Dita Harun; Suci Devianti Ningsih
Jurnal Abdi dan Dedikasi kepada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 1 (2023): NADIKAMI: Januari 2023
Publisher : POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya kegiatan Pengabmas adalah untuk membantu masyarakat terutama masyarakat dengan golongan menengah ke bawah untuk melakukan pemeriksaan penunjang penyakit kardiovaskuler yang sering diderita oleh masyarakat, Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu pada masyarakat Desa Labungga Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara. Desain kegiatan ini menggunakan desain deskriptif observasional yaitu menggambarkan hasil pemeriksaan glukosa darah berdasarkan hasil observasi di lapangan. Dari pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu yang dilakukan di Desa Labungga Kecamatan Andowia diperoleh kadar glukosa normal sebanyak 47 orang (49,48%), hipoglikemia sebanyak 2 orang (2,10%), dan hiperglikemia sebanyak 46 orang (48,42%).
Pemeriksaan Kolesterol Pada Masyarakat Desa Labungga Kecamatan Andowia Kabupaten Konawe Utara Sri Aprilianti Idris; Susanti Susanti; Ani Umar; Kemal Idris Balaka; Muhammad Azdar Setiawan; Alma Dita Harun; Nurul Afdhaliyah Nurdin; Muhammad Ilyas Yusuf
Jurnal Abdi dan Dedikasi kepada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2023): NADIKAMI: Juli 2023
Publisher : POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya kegiatan Pengabmas adalah untuk membantu masyarakat terutama masyarakat yang bergolongan menengah ke bawah untuk melakukan pemeriksaan penunjang penyakit kardiovaskuler yang sering diderita oleh masyarakat, Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui hasil pemeriksaan kolestrol pada masyarakat Desa Labungga Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara, Desain kegiatan ini menggunakan desain deskriptif observasional yaitu menggambarkan hasil pemeriksaan Kolesterol berdasarkan hasil observasi di lapangan.. Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar kolesterol yang dilakukan di Desa Labungga Kecamatan Andowia diperoleh kadar kolesterol normal sebanyak 47 orang (59,49 %), dan kadar kolesterol tinggi berjumlah 32 orang (40,51 %).
Profil Hasil Laju Endap Darah (LED) pada Penderita Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara: Profile of Blood Sedimentation Rate (ESR) Results in Diabetes Mellitus Patients at Bahteramas General Hospital, Southeast Sulawesi Province Darmayanita Wenty; Ani Umar
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 8: Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Diabetes Mellitus (DM) dikenal sebagai kencing manis atau penyakit gula darah adalah jenis penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah, sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Pada pasien Diabetes Mellitus (DM) ini ditemukan laju endap darah (LED) yang tinggi karena adanya infeksi akut dan peradangan kronis dalam tubuh, globulin fibrinogen dan banyak pemicu lainnya. Berdasarkan data mengenai pasien diabetes mellitus yang dirawat di ruang rawat inap rumah sakit Bahteramas menunjukkan angka yang signifikan selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2017, terdapat 327 pasien diabetes melitus yang dirawat, meningkat menjadi 355 pasien pada tahun 2018, kemudian mengalami peningkatan menjadi 360 pasien pada tahun 2019. Tujuan: Untuk mengetahui Profil Laju Endap Darah (LED) pada penderita Diabetes Mellitus yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode observasional dengan pendekatan deskriptif. Hasil: Hasil penelitian dengan menggunakan metode Westergreen pada pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) pada penderita Diabetes mellitus yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 30 sampel maka diperoleh hasil LED meningkat sebanyak 26 (86,7%) sampel dan hasil LED normal sebanyak 4 (13,3%).
PERBEDAAN JUMLAH TROMBOSIT METODE AUTOMATIC DAN METODE TAK LANGSUNG Ani Umar; Muhammad Sultanul Aulya
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal Analis Kesehatan Kendari
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Trombosit merupakan salah satu komponen darah yang berperan dalam faal haemostasis. Trombosit dapat diperiksa dengan menggunakan beberapa metode diantaranya metode automatic dan metode tak langsung.namun kedua metode tersebut masing- masing mempunyai kelebihan yang berbeda.untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui jumlah trombosit metode automatic dan metode tak langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jumlah trombosit metode automatic dan metode tak langsung. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 28 orang dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan jumlah trombosit metode automatic dan metode tak langsung. Hasil penelitian jumlah trombosit dengan menggunakan metode automatic dan metode tak langsung berdasarkan hasil uji t dengan cara SPSS pada tingkat kepercayaan 95% menunjukan bahwa dengan derajat bebas (df)= 27 diperoleh t-hitung= 2,518>t-tabel=2.052. dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara jumlah trombosit metode automatic dan metode tak langsung . Kata kunci : Automatic dan tak langsung, trombosit ABSTRACT Platelets are a component of blood that plays a role in the physiology of hemostasis. Platelets can be examined using several methods including the automatic method and the indirect method. But both methods each have different advantages. For this reason, it is necessary to do research to find out the platelet count of the automatic method and the indirect method. The purpose of this study was to determine the differences in platelet counts of automatic methods and indirect methods. The type of this research was observational analytic with the cross-sectional design with a total sample of 28 people and then the automatic method of platelet count and indirect method were examined. The results of the platelet count using the automatic method and the indirect method based on the results of the t-test by means of SPSS at the 95% confidence level indicate that with a free degree (df) = 27 t-count = 2.518> t-table = 2.052. it can be concluded that there is a difference between the number of automatic method platelets and the indirect method. Keywords: Automatic, indirect, platelets
IDENTIFIKASI BAKTERI PERNAFASAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN PERNAFASAN (ISPA) PADA USIA BALITA DI RUMAH SAKIT BAHTERAMAS Angriani Fusvita; Ani Umar
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal Analis Kesehatan Kendari
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Infeksi saluran pernafasan (ISPA) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi akut yang berkaitan dengan infeksi saluran pernafasan termasuk hidung, sinus, tenggorokkan atau pangkal tenggorokkan. Infeksi saluran pernafasan (ISPA) adalah penyebab utama kematian anak dibawah lima tahun. Empat juta anak dibawah lima tahun meninggal akibat ISPA tiap tahunnya dan dua per tiga usia dibawah satu tahun. Dari data rekam medis Rumah Sakit Bahteramas di Sulawesi Tenggara, tahun 2010 sekitar 65 orang terinfeksi ISPA, meningkat di tahun 2011 sebanyak 87 orang, dan menurun di tahun 2012 sebanyak 47 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri yang menyebabkan ISPA menggunakan swab steril lendir hidung balita di Rumah Sakit Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Identifikasi menggunakan penelitian deskriptif yang diambil dari pasien balita yang terinfeksi ISPA dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian dari 50 sampel, telah teridentifikasi 3 bakteri yang menyebabkan ISPA. 5 sampel teridentifikasi bakteri Streptococcus sp.. dengan persentasi 10%, 15 sampel teridentifikasi bakteri Staphylococcus aureus dengan persentasi 30%, dan 30 sampel teridentifikasi bakteri Haemofilus influenza dengan persentasi 60%. Kata Kunci: Infeksi saluran pernafasan, balita, bahteramas ABSTRACT Respiratory tract infection (RTI) is a disease caused by acute infections related to respiratory infections including the nose, sinuses, throat or base of the throat. Respiratory tract infection (RTI) is the main cause of death of children under five years. Four million children under five die from RTI each year and two-thirds under the age of one year. From the medical record data of Bahteramas Hospital in Southeast Sulawesi, in 2010 around 65 people were infected with RTI, increasing in 2011 to 87 people, and decreased in 2012 by 47 people. This study aims to identify the bacteria that cause RTI using a toddler's nasal mucus sterile swab at Bahteramas Hospital, Southeast Sulawesi Province. Identification using descriptive research taken from under-five patients infected with RTI with accidental sampling method. The results of the study from 50 samples have identified 3 bacteria that cause RTI. 5 samples identified Streptococcus sp. Bacteria with a percentage of 10%, 15 samples identified Staphylococcus aureus bacteria with a percentage of 30%, and 30 samples identified Haemophilus influenza bacteria with a percentage of 60%. Keywords: respiratory tract infection, Toddler, Bahteramas
GAMBARAN KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE (SGOT) PADA PASIEN JANTUNG KORONER Susanti Susanti; Angriani Fusvita; Ani Umar
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Analis Kesehatan Kendari (JAKK) : Vol. 3 (2) Juni 2021)
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46356/jakk.v3i2.110

Abstract

ABSTRACT Coronary heart disease is a narrowing of the internal coronary arteries caused by lesions and atherosclerosis and causes damage to blood vessel walls. Coronary heart patients can be ascertained that there is an increase in SGOT levels in the patient's blood. This is because SGOT can increase levels of myocardial infarction. Myocardial infarction is a blockage of blood flow to the heart muscle. This study aims to describe the level of SGOT in coronary heart patients in the Regional General Hospital of Kendari City. This type of research is descriptive with accidental sampling technique with a total sample of 10 people. The examination was carried out using the enzymatic kinetic method. The results of the study were 10 patients with Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) (SGOT) in coronary heart patients, 3 patients with increased levels and 7 patients with normal results. Keywords: Coronary Heart Disease, SGOT ABSTRAK Penyakit jantung koroner adalah penyempitan arteri koroner internal yang disebabkan oleh adanya lesi dan arterosklerosis serta mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah. Pasien jantung koroner bisa dipastikan terjadi peningkatan kadar SGOT pada darah penderita. Hal ini disebabkan karena SGOT dapat meningkat kadarnya pada infark miokard. Infark miokard merupakan suatu penyumbatan aliran darah ke otot jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar SGOT pada pasien jantung koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang. Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode kinetik enzimatik.Hasil penelitian kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) pada pasien jantung koroner sebanyak 10 pasien, ditemukan 3 pasien yang kadarnya meningkat dan 7 pasien yang hasilnya normal. Kata Kunci : Penyakit Jantung Koroner, SGOT, Kendari
GAMBARAN KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE (SGOT) PADA PASIEN JANTUNG KORONER Susanti Susanti; Angriani Fusvita; Ani Umar
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Analis Kesehatan Kendari (JAKK) : Vol. 3 (2) Juni 2021)
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46356/jakk.v3i2.110

Abstract

ABSTRACT Coronary heart disease is a narrowing of the internal coronary arteries caused by lesions and atherosclerosis and causes damage to blood vessel walls. Coronary heart patients can be ascertained that there is an increase in SGOT levels in the patient's blood. This is because SGOT can increase levels of myocardial infarction. Myocardial infarction is a blockage of blood flow to the heart muscle. This study aims to describe the level of SGOT in coronary heart patients in the Regional General Hospital of Kendari City. This type of research is descriptive with accidental sampling technique with a total sample of 10 people. The examination was carried out using the enzymatic kinetic method. The results of the study were 10 patients with Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) (SGOT) in coronary heart patients, 3 patients with increased levels and 7 patients with normal results. Keywords: Coronary Heart Disease, SGOT ABSTRAK Penyakit jantung koroner adalah penyempitan arteri koroner internal yang disebabkan oleh adanya lesi dan arterosklerosis serta mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah. Pasien jantung koroner bisa dipastikan terjadi peningkatan kadar SGOT pada darah penderita. Hal ini disebabkan karena SGOT dapat meningkat kadarnya pada infark miokard. Infark miokard merupakan suatu penyumbatan aliran darah ke otot jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar SGOT pada pasien jantung koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang. Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode kinetik enzimatik.Hasil penelitian kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) pada pasien jantung koroner sebanyak 10 pasien, ditemukan 3 pasien yang kadarnya meningkat dan 7 pasien yang hasilnya normal. Kata Kunci : Penyakit Jantung Koroner, SGOT, Kendari
GAMBARAN KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE (SGOT) DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE (SGPT) PADA PASIEN JIWA DENGAN TERAPI ANTIPSIKOTIK Firdayanti Firdayanti; Sernita Sernita; Ani Umar
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Analis Kesehatan Kendari (JAKK) : Vol. 3 (2) Juni 2021)
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46356/jakk.v3i2.111

Abstract

ABSTRACT Mental disorder is a physiological process or mentally said a person cannot function properly so that it interferes with daily activities. Handling mental patients with antipsychotic therapy is a pharmacological therapy. Therapy aims to restore the patient's normal function and prevent recurrence of the disease. Side effects were shown in hospitalized psychiatric patients given antipsychotic therapy, one of which was an increase in liver enzyme levels (SGOT and SGPT). The purpose of this study was to describe the levels of SGOT and SGPT in mental patients receiving antipsychotic therapy. This study was a descriptive study with a cross sectional study design. The levels of SGOT and SGPT enzymes were obtained by examining serum from mental patients with enzymatic methods using a spectrophotometer. The results showed that 15 (27%) mental patients with SGOT and SGPT levels were examined from 15 mental patients with SGPT and SGPT, 3 (20%) mental patients with high SGOT levels, and 8 (53%) mental patients with high levels of SGOT. SGOT and SGPT are normal. Keywords: Antipsychotics, Liver, Mental Patients, SGOT, SGPT ABSTRAK Gangguan jiwa merupakan proses fisiologis atau dikatakan mental seseorang tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga mengganggu dalam aktivitas sehari-hari. Penanganan pasien gangguan jiwa dengan dilakukan pemberian terapi antipsikotik yang merupakan terapi farmakologi. Terapi bertujuan untuk mengembalikan fungsi normal pasien dan mencegah kekambuhan penyakitnya. Efek samping ditunjukkan pada pasien gangguan jiwa rawat inap yang diberikan terapi antipsikotik, salah satunya peningkatan kadar enzim hati (SGOT dan SGPT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar SGOT dan SGPT pada pasien jiwa yang mendapatkan terapi antipsikotik. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional study. Kadar enzim SGOT dan SGPT diperoleh dengan dilakukan pemeriksaan serum dari pasien gangguan jiwa dengan metode enzimatik menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan dari 15 pasien jiwa yang dilakukan pemeriksaan SGOT dan SGPT dijumpai 4 (27%) pasien jiwa dengan kadar SGOT dan SGPT tinggi, 3 (20%) pasien jiwa dengan kadar SGOT tinggi, dan 8 (53%) pasien jiwa dengan kadar SGOT dan SGPT normal. Kata kunci : Antipsikotik, Hati, Pasien Jiwa, SGOT, SGPT