Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Edukasi Stroke Masyarakat dengan Video Edukasi Stroke – “CHERIE” (Cerebral Hemorrhage and Ischemic Educational Video) Wardhani, Firdha Aprillia; Amalia Wardatul Firdaus; Shinta Mayasari
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v1i2.163

Abstract

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, stroke merupakan penyebab kematian pertama untuk semua umur dengan persentase 15,4 persen, dan stroke juga menempati urutan pertama penyakit tidak menular yang mematikan. Time window yang ditujukan untuk pengobatan stroke adalah tiga jam, sehingga pengenalan gejala stroke sedini mungkin kepada masyarakat sangat penting. Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengedukasi masyarakat dengan video edukasi stroke CHERIE (Cerebral Hemorrhage and Ischemic Educational Video) bagi masyarakat untuk lebih memahami penyakit stroke, mulai dari gejala hingga petunjuk penggunaan obat. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat umum di wilayah kabupaten Jember. Metode yang digunakan adalah memberikan edukasi dan mengukur tingkat pengetahuan melalui pretest dan post-test untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan. Hasil dari kegiatan ini, sasaran mengalami peningkatan pengetahuan dengan rata-rata 42,8%, dengan nilai rata-rata pretest sebesar 68, dan rata-rata nilai post-test sebesar 95,3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan Pengabdian masyarakat dalam Upaya peningkatan edukasi masyarakat mengenai stroke melalui video CHERIE cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat.
PENGARUH PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI TERHADAP UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI KETUMBAR (Coriandrum sativum) PADA Staphylococcus aureus Dhina Ayu Susanti; Sholihatil Hidayati; Amalia Wardatul Firdaus; Diah Yuli Pangesti; Fitria Meliana Putri Milyunier
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v9i1.297

Abstract

Latar belakang penelitian: Biji ketumbar merupakan tanaman yang memiliki manfaat sebagai antibakteri karena biji ketumbar mengandung minyak volatil, fatty oil, protein, selulosa, pentosan, tanin, kalsium oksalat dan mineral, dengan komposisi utama biji ketumbar diantaranya yaitu karbohidrat (± 20%), essential oil (1-1,5%), serat atau fiber (23-26%), protein (11-17%) dan fatty oil (16-28%). Namun sejauh ini ketumbar masih belum dimanfaatkan secara maksimal aplikasinya, padahal senyawa-senyawa aktif dalam biji ketumbar dapat dikomersialkan untuk dimanfaatkan di berbagai bidang seperti makanan dan farmasi. Bakteri Staphylococcus merupakan bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makan terbesar di Indonesia selain Bacillus cereus, Salmonella spp, E.coli, dan Clostridium spp. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan metode ekstraksi soxhlet dan destilasi ekstrak biji ketumbar terhadap zona hambat aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus. Metode Kerja: Proses ekstraksi pada penelitian ini menggunakan dua metode yaitu soxhlet dan destilasi kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi cakram. Hasil Penelitian: Hasil uji aktivitas antibakteri didapatkan rata-rata diameter zona hambat pada metode ekstraksi soxhlet konsentrasi 10% sebesar 8 mm, konsentrasi 25% sebesar 11,3 mm, dan konsentrasi 50% sebesar 11,7 mm sedangkan pada metode ekstraksi destilasi konsentrasi 10 % sebesar 9,7 mm, konsentrasi 25% sebesar 10,7 mm, dan konsentrasi 50% sebesar 12,7 mm. Kesimpulan : Metode ekstraksi destilasi memiliki diameter zona hambat lebih besar dari pada metode ekstraksi soxhlet. Kata Kunci: Antibakteri, Biji Ketumbar, Staphylococcus aureus
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, ASUPAN PURIN DAN STATUS GIZI TERHADAP KADAR ASAM URAT PASIEN HIPERURISEMIA Hasna Ul Laeli; Yuanta, Yohan; Amalia Wardatul Firdaus
HARENA : Jurnal Gizi Vol 4 No 1 (2023): HARENA: Jurnal Gizi (Desember 2023)
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/harena.v4i1.4580

Abstract

Hiperurisemia adalah penyakit yang diakibatkan adanya peningkatan kadar asam urat diatas normal, jika kadar asam urat >7 mg/dl pada pria dan >5,7 mg/dl pada wanita. Aktivitas fisik merupakan gerakan tubuh mengakibatkan kerja otot dalam tubuh dan pengeluaran tenaga serta energi dalam tubuh. Purin merupakan molekul nukleotida yang akan dioksidasi sehingga berubah menjadi asam urat. Status gizi adalah sebuah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan dari asupan zat gizi dari makanan dankebutuhan zat gizi pada tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan aktivitas fisik, asupan purin dan status gizi terhadap kadar asam urat pada pasien hiperurisemia di Puskesmas Asembagus Kebupaten Situbondo. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik jenis cross sectional. Subjek yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 76 pasien hiperurisemia dengan usia >45 tahun, dengan pengambilan subjek menggunakan metode purposive sampling. Hasil analisis data uji korelasi spearman’s rho pada hubungan aktivitas fisik terhadap kadar asam urat didapatkan nilai p-value = 0,153 (>0,05) yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik terhadap kadar asam urat. Analisis hubungan asupan purin terhadap kadar asam urat didapatkan nilai p-value 0,000 (<0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan antara asupan purin terhadap kadar asam urat. Analisis hubungan status gizi terhadap kadar asam urat didapatkan nilai p-value 0,007 (<0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi terhadap kadar asam urat. kesimpulan penelitain ini terdapat hubungan asupan purin dan status gizi terhadap kadar asam urat serta tidak terdapat hubungan aktivitas fisik terhadap pasien hiperurisemia di Puskesmas Asembagus Kabupaten Situbondo.