Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

SENSOR KIMIA UNTUK MENDETEKSI ASPARTAM MENGGUNAKAN REAGEN NINHIDRIN TERIMOBILISASI Muhammad Bakhru Thohir; Ni’matus Sabila
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 4, No 1 (2021): (Mei) Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.649 KB) | DOI: 10.31602/dl.v4i1.4873

Abstract

Aspartam adalah salah satu bahan tambahan makanan yang sering digunakan sebagai pemanis untuk minuman. Penggunaan aspartam dibatasi karena dapat memicu mundulnya penyakit phenylketonuria. Sensor kimia sederhana untuk mendeteksi aspartam pada minuman kemasan dengan reagen ninhidrin telah dilakukan. Percobaan dilakukan dengan tahapan penentuan kondisi optimum, pembuatan kurva standar, pembuatan sensor dengan metode sol-gel, pembuatan deret intensitas warna bentuk larutan dan sensor sederhana serta uji pada sampel buatan dan minuman kemasan. Hasil penelitian ini adalah panjang gelombang optimum reaksi aspartam dan ninhidrin yakni 569,0 nm, pH optimum reaksi 5 dan konsentrasi optimum 1:2,1. Deret intensitas warna semakin pekat pada konsentrasi yang lebih besar. Kurva standar mendapatkan persamaan regresi y = 0,8507x – 0,1242 dengan R2 = 0,9715. Sensor memunculkan warna orchid (turunan warna ungu dengan nilai RGB: 194 107 186). Pengujian sampel buatan menunjukan konsentrasi aspartam sebesar 0,0006 M dan sampel minuman kemasan sebesar 0,0018 M setelah dikonfirmasi dengan deret intensitas warna.
INOVASI LIMBAH HASIL TANI DENGAN PENDEKATAN STUDI MILLENIAL GROUP Joko Hadi Susilo; Endang Endang; Laily Agustina Rahmawati; Ahmad Suprastiyo; Erwanto Erwanto; Hartiningsih Astuti; Muhammad Bakhru Thohir
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 7 No. 1 (2023): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v7i1.1712

Abstract

Hasil produksi pertanian di pedesaan memiliki berbagai macam varian salah satunya tanaman jagung. Limbah hasil pertanian jagung dapat dimanfaatkan sebagai olahan yang bernilai jual. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan bersama mitra generasi muda “Paguyuban Danyang” yang ada di Dusun Putuk Desa Banggle Kecamatan Sukorame Kabupaten Lamongan. Pendapatan utama masyarakat di daerah tersebut sebagian besar adalah petani jagung, maka pendampingan kegiatan ini menggunakan limbah jagung sebagai media untuk pertumbuhan jamur. Metode pendampingan dilakukan secara bertahap yaitu memberikan edukasi mengenai pembuatan media tanam dari bonggol jagung, kemudian melakukan praktik pembuatan serta perawatan pada media hingga berhasil. Berdasarkan hasil pendampingan dapat disimpulkan bahwa program ini berjalan dengan lancar dan keberhasilan program ini ditandai dengan adanya jamur bonggol jagung yang tumbuh dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan masa tunggu lima belas hari. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa perlu adanya keseimbangan antara media tanam dan bahan campuran yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan jamur sehingga dapat menghasilkan jamur yang lebat.
Pelatihan Eco-Enzyme untuk Pencegahan Blooming Eceng Gondok di Sungai Bengawan Solo Ardana Putri Farahdiansari; Laily Agustina Rahmawati; Mrabawani Insan Rendra; Muhammad Bakhru Tohir; Aulia Dinar Rosyadin
Abdimas Universal Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober (In Press)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v6i2.451

Abstract

The Bengawan Solo River has a large and important role in the lives of the people in its flow from Central Java to East Java. However, it turns out that community activities often have an impact on Bengawan Solo, especially regarding pollution and environmental damage. One of the worrying phenomena is the blooming of Water Hyacinth, which occurred due to a long dry season, causing high concentrations of organic waste in river waters at the end of 2023. Increased human activities, including household activities, have resulted in higher amounts of waste being produced from time to time. The large amount of waste entering the river certainly causes an increase in river nutrients, thereby fertilizing Water Hyacinth along Bengawan Solo, including in the Kuncen village area, Padangan sub-district. So that household waste does not cause problems for the environment and health, it is necessary to carry out further processing of the waste. One type of household waste, namely vegetable waste, can be a source of alternative raw materials to be used as eco-enzyme products. LPPM Bojonegoro University in collaboration with Jasa Tirta I carries out community assistance activities by providing education and campaigning for awareness of the importance of maintaining the environmental condition of the Bengawan Solo river. This education and campaign is also aimed at minimizing waste from households, especially organic waste, so that there is no accumulation of nutrients that cause water hyacinth blooms. By implementing this community service, it was found that housewives' insight into managing household waste, especially vegetable scraps, increased, so that the waste could be managed into eco enzymes which are beneficial for the environment.
Penerapan Green Chemistry Nomor 7 untuk Penurunan Kesadahan Air Muhammad Bakhru Thohir
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 11, No 6 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v11i6.9871

Abstract

Bojonegoro memiliki bentangan pegunungan kapur, sehingga banyak sumber air di sekitar gunung kapur yang memiliki kualitas buruk. Solusi untuk masalah kesadahan air adalah dengan menggunakan pemanasan, namun teknik ini gagal untuk senyawa refraktori. Selain dipanaskan, solusi lain adalah disaring dan ditambah arang aktif, namun masalahnya adalah banyak arang aktif yang produksinya masih menggunakan asam sintetik dan hal ini bertentangan dengan 12 prinsip green chemistry. Tujuan dari riset ini adalah mensubtitusi asam sintetik dengan asam bahan alam dan juga mengetahui signifikansi kerja dari asam bahan alam dalam aktivasi arang aktif. Subtitusi asam sintetik dengan asam bahan alam sebagai aktivator arang adalah keterbaruan dari riset ini, karena selama ini penelitian masih berfokus pada modifikasi asam, belum mempertimbangkan pentingnya penerapan 12 prinsip green chemistry.Penelitian ini diawali dengan produksi arang, lalu aktivasi dengan beragam asam, dan terakhir pengujian performa. Asam bahan alam didapat dari pasar pasar tradisional di Bojonegoro, sementara untuk sampel air sadar adalah sampel simulasi. Hasil dari riset adalah asam bahan alam dapat digunakan sebagai aktivator untuk mengaktivasi arang, hal ini terlihat dari hasil presentase kemampuan adsorbsi, didapatkan bahwa arang aktif yang diproduksi dengan Citrus aurantifolia S. dapat menurunkan sebanyak 29,05%; arang aktif dengan Averrhoa bilimbi L. sebesar 37,50%; dan dengan aktivator HCl sebesar 19,89%. Hasil yang didapat mengindikasikan bawah riset ini memenuhi prinsip nomor 7 dari 12 prinsip green chemistry pada bidang produksi arang aktif.
Characterization of Activated Charcoal Produced Using Green Chemistry Principle Approach Number 7 Thohir, Muhammad Bakhru; Wijaya, Terry Esi Putri
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 12, No 3 (2024): June-July 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v12i3.11834

Abstract

Charcoal is an important component in the effort to provide clean water. One of the water qualities that need to be considered is the level of hardness. Reducing the level of hardness can be done with activated charcoal. The production of activated charcoal uses many synthetic materials. Therefore, aim of research is to produce, test the performance, and characterization of activated charcoal made with natural acids. The stages of this research are charcoal preparation and natural acid activator, carbonization, activation with natural acids (Averrhoa bilimbi L. and Citrus aurantifolia S.), and characterization. The production results were tested for adsorbing ability and characterization using FTIR, SEM, and XRD to determine the functional groups, structure, and components. The results showed that activated charcoal produced using natural acids had better performance in adsorbing. Characterization with FTIR showed the absorption of C-H functional groups shown at 785 cm-1, 1100 cm-1 for C-O functional groups, 3368 cm-1 for O-H stretching vibration groups. Typical active charcoal groups were also detected at wave numbers 1704 cm-1for C=O functional groups and 1575 cm-1 for C=C groups. Characterization with XRD showed the same pattern between charcoal produced with natural acids and the control. SEM images showed clear pores on the surface of the activated charcoal. Thus, natural acids can really be a candidate for activator replacement in the production of activated charcoal that applies the principles of green chemistry.
Synthesis of Colorimetric Sensor for Cyanide Detection with Iron(III) Chloride reagent Using Sol Gel Method with Smarthphone Combination Rohsaita, Amalia; Thohir, Muhammad Bakhru; Surya Efendi, Meilisa Rusdiana; Kusumaning Tiyas, Windi Pangesti; Nursaida, Marta Citra
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 12, No 3 (2024): June-July 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v12i3.11887

Abstract

Sensor untuk mendeteksi ion sianida (CN - ) telah berhasil dilakukan dengan metode sol-gel menggunakan prekursor tetraetil ortosilikat dan pereaksi FeCl3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimal sintesis, kondisi optimal sensor, menentukan LoD dan LoQ. Sintesis dilakukan dengan mencampurkan prekursor dengan pelarut etanol. Selanjutnya ditambahkan H2O, Triton X-100, reagen dan katalis ke dalam campuran. Variasi yang dilakukan adalah konsentrasi reagen dan waktu penuaan terbaik. Hasil sensor dinyatakan dalam nilai Euclidean Distance (ED) titik Merah-Hijau-Biru (RGB) yang diperoleh. Kondisi optimal untuk penyensoran dilakukan dengan memvariasikan waktu kontak. Pada sintesis sol gel konsentrasi reagen terbaik diperoleh pada konsentrasi 0,1 M dan waktu penuaan terbaik adalah 4 hari. Penentuan kondisi sensor optimal terjadi pada waktu 30 detik dengan batas pencucian 120 detik. Validasi metode sensor menghasilkan linearitas pada rentang konsentrasi 100 – 1000 ppm dengan nilai R 2 sebesar 0,9984. LoD dan LoQ masing-masing sebesar 65,45 ppm dan 218,16 ppm. Karakterisasi sensor menggunakan spektrofotometer FTIR dari bilangan gelombang 4000 sampai 400 cm-1. Spektrum IR yang dihasilkan menunjukkan keberhasilan dalam sintesis sol-gel, karena pada penelitian ini SiO2 muncul pada bilangan gelombang sekitar 433 cm-1. Setelah tahap sensor dengan merendam sensor pada analisa CN - 0,01 M dan CN - 0,1 M tidak ada tanda-tanda munculnya gugus Fe-S pada bilangan gelombang 4000-400 cm-1, karena daerah serapannya berada pada 380- 311 cm -1.
Pengentasan Mental Miskin pada Anak-anak Dusun Banyuasin Desa Malingmati dengan Sekolah Alternatif SERA Thohir, Muhammad Bakhru; Permatasari, Fida Yulia; Hidayati, Nur Rahma Anggun; Andreanto, Dicky; Pambudi, Muhammad Halim; Roziqin, Muhammad Khoirur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara (JPMN) Vol. 4 No. 2 (2024): Agustus 2024 - Januari 2025
Publisher : Lembaga Otonom Lembaga Informasi dan Riset Indonesia (KITA INFO dan RISET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpmn.v4i2.3452

Abstract

Poverty is not only a matter of imbalance in the value of one's income and expenditure, but more than that, poverty is also a mental model problem. Poverty mitigation is not only completed in the economic sector, but also in education, because the education sector plays a vital role in resolving mental model problems. In Indonesia, one of the problems of education is inequality, which is caused by infrastructure and finally results in the ability to organize education optimally. Malingmati is one of the most poverty-stricken villages in Bojonegoro, and Banyuasin is the most inaccessible hamlet. This creates a domino effect of many people who deliberately look poor in order to keep getting donations, and this is a mental model problem, not an economic one. SERA is an alternative school that was initiated to develop children's mindset to be brave enough to aspire and gain access to a wider world. SERA is carried out using social intervention and participatory methods. SERA is implemented with coloring activities, creativity demonstration, storytelling, literacy sharpening, and health education. The results of SERA found that many children who participated in this programme experienced significant improvements in various aspects including self-confidence, aspirations, creativity, critical thinking skills, and public speaking. These advancements effectively contributed to a shift in their mindset, which previously tended to be more self-centered.
Colorimetric Sensor of Hg(II) Ion from AgNPs-MO Quantified Using DIC with ED Equation Approach Thohir, Muhammad Bakhru; Tiyas, Windi Pangesti Kusumaning
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 12, No 6 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v12i6.13772

Abstract

Mercury is one of the heavy metals that has high toxicity, not only for the environment but also for human health. Mercury is found in many cosmetic products; unfortunately, for people who do not understand the dangers of mercury cosmetic ingredients, their skin will become red rashes. The novelty of this article is to use colorimetric sensor for mercury combined with Digital Image Colorimetry (DIC). The image is captured with the the smartphone camera and quantified using the Euclidean Distance (ED) Equation approach. In addition, the synthesized AgNPs also use the green synthesis method with natural materials as reducing agents and stabilizers. Therefore, the purpose of this study is to determine the best synthesis conditions and determine the detection performance of mercury (II) ions. The research began with the synthesis of mercury detection substances, namely silver nanoparticles reduced and stabilized by Moringa oleifera leaf extract (AgNPs-MO). In this study, it was found that silver nanoparticles began to form at 1 hour accompanied by heating at 120°C using a hotplate, while 6 hours when without heating. The optimum pH condition is 10. This mercury detection method has good sensitivity and accuracy values, with RSD values of less than 1% for each analyte in 5 repetitions.
Pengentasan Mental Miskin pada Anak-anak Dusun Banyuasin Desa Malingmati dengan Sekolah Alternatif SERA Thohir, Muhammad Bakhru; Permatasari, Fida Yulia; Hidayati, Nur Rahma Anggun; Andreanto, Dicky; Pambudi, Muhammad Halim; Roziqin, Muhammad Khoirur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara (JPMN) Vol. 4 No. 2 (2024): Agustus 2024 - Januari 2025
Publisher : Lembaga Otonom Lembaga Informasi dan Riset Indonesia (KITA INFO dan RISET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpmn.v4i2.3452

Abstract

Poverty is not only a matter of imbalance in the value of one's income and expenditure, but more than that, poverty is also a mental model problem. Poverty mitigation is not only completed in the economic sector, but also in education, because the education sector plays a vital role in resolving mental model problems. In Indonesia, one of the problems of education is inequality, which is caused by infrastructure and finally results in the ability to organize education optimally. Malingmati is one of the most poverty-stricken villages in Bojonegoro, and Banyuasin is the most inaccessible hamlet. This creates a domino effect of many people who deliberately look poor in order to keep getting donations, and this is a mental model problem, not an economic one. SERA is an alternative school that was initiated to develop children's mindset to be brave enough to aspire and gain access to a wider world. SERA is carried out using social intervention and participatory methods. SERA is implemented with coloring activities, creativity demonstration, storytelling, literacy sharpening, and health education. The results of SERA found that many children who participated in this programme experienced significant improvements in various aspects including self-confidence, aspirations, creativity, critical thinking skills, and public speaking. These advancements effectively contributed to a shift in their mindset, which previously tended to be more self-centered.
Penerapan Green Chemistry Nomor 7 untuk Penurunan Kesadahan Air Thohir, Muhammad Bakhru
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol. 11 No. 6 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v11i6.9871

Abstract

Bojonegoro memiliki bentangan pegunungan kapur, sehingga banyak sumber air di sekitar gunung kapur yang memiliki kualitas buruk. Solusi untuk masalah kesadahan air adalah dengan menggunakan pemanasan, namun teknik ini gagal untuk senyawa refraktori. Selain dipanaskan, solusi lain adalah disaring dan ditambah arang aktif, namun masalahnya adalah banyak arang aktif yang produksinya masih menggunakan asam sintetik dan hal ini bertentangan dengan 12 prinsip green chemistry. Tujuan dari riset ini adalah mensubtitusi asam sintetik dengan asam bahan alam dan juga mengetahui signifikansi kerja dari asam bahan alam dalam aktivasi arang aktif. Subtitusi asam sintetik dengan asam bahan alam sebagai aktivator arang adalah keterbaruan dari riset ini, karena selama ini penelitian masih berfokus pada modifikasi asam, belum mempertimbangkan pentingnya penerapan 12 prinsip green chemistry.Penelitian ini diawali dengan produksi arang, lalu aktivasi dengan beragam asam, dan terakhir pengujian performa. Asam bahan alam didapat dari pasar pasar tradisional di Bojonegoro, sementara untuk sampel air sadar adalah sampel simulasi. Hasil dari riset adalah asam bahan alam dapat digunakan sebagai aktivator untuk mengaktivasi arang, hal ini terlihat dari hasil presentase kemampuan adsorbsi, didapatkan bahwa arang aktif yang diproduksi dengan Citrus aurantifolia S. dapat menurunkan sebanyak 29,05%; arang aktif dengan Averrhoa bilimbi L. sebesar 37,50%; dan dengan aktivator HCl sebesar 19,89%. Hasil yang didapat mengindikasikan bawah riset ini memenuhi prinsip nomor 7 dari 12 prinsip green chemistry pada bidang produksi arang aktif.