ABSTRAK Giga Catering, unit usaha berbasis pesantren yang bergerak di bidang jasa boga, menghadapi berbagai kendala dalam pengelolaan usaha, antara lain keterbatasan pemasaran digital, ketiadaan SOP higienitas, pencatatan pesanan secara manual, serta keterbatasan peralatan produksi. Kegiatan dilaksanakan pada Juli–Agustus 2025, melibatkan 18 peserta yang terdiri atas pengurus koperasi dan penjamah makanan Giga Catering. Intervensi dilakukan melalui tiga sesi pelatihan terintegrasi, meliputi sosialisasi, penyuluhan, workshop, dan praktik langsung. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test yang menilai tiga dimensi utama: pengetahuan, perilaku, dan implementasi. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan, yaitu pengetahuan naik 20% pada aspek digitalisasi dan higienitas, perilaku meningkat 25% pada kedua aspek, serta implementasi bertambah 45% untuk digitalisasi dan 25% untuk higienitas. Hasil ini menegaskan peningkatan kompetensi teknis sekaligus perubahan perilaku peserta yang konsisten dengan standar operasional. Program ini berhasil mewujudkan konsep smart catering berbasis pesantren yang profesional, higienis, dan adaptif, serta berpotensi direplikasi pada unit usaha serupa dalam ekosistem ekonomi pesantren. Kata kunci: Transformasi Digital; Higienitas Penjamah Makanan; Smart Catering; Pemberdayaan UMKM ABSTRACTGiga Catering, a pesantren-based culinary enterprise, faces various management challenges, including limited digital marketing, the absence of hygiene standard operating procedures (SOP), manual order recording, and limited production equipment. The program was implemented from July to August 2025, involving 18 participants, comprising cooperative administrators and food handlers of Giga Catering. Interventions were conducted through three integrated training sessions, including socialization, counseling, workshops, and hands-on practice. Evaluation was carried out using pre-tests and post-tests assessing three main dimensions: knowledge, behavior, and implementation. The results indicated significant improvements, with knowledge increasing by 20% in digitalization and hygiene aspects, behavior improving by 25% in both areas, and implementation rising by 45% for digitalization and 25% for hygiene. These findings confirm the enhancement of technical competencies alongside behavioral changes consistent with operational standards. The program successfully established a professional, hygienic, and adaptive pesantren-based smart catering model, which holds potential for replication in similar business units within the pesantren economic ecosystem. Keywords: Digital Transformation; Food Handler Hygiene; Smart Catering; MSME Empowerment