Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

RANCANG BANGUN DAN UJI KINERJA MESIN PEMIPIL JAGUNG MINI TYPE SYLINDER Reynaldi Mustapa; Romi Djafar; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i1.544

Abstract

Gorontalo merupakan salah satu provinsi penghasil jagung dalam jumlah yang banyak. Semakin tinggi produksi jagung semakin membutuhkan teknologi yang mapan dalam pengolahannya, termasuk pengolahan pasca panen. Diantara teknologi yang perlu dan sangat penting pasca panen adalah adanya alat yang digunakan merontokkan jagung. Alat ini dikenal dengan pemipil jagung. Pada penelitian ini alat pemipil jagung dirancang dengan menggunakan silinder tipe mini. Pengujian alat pemipil jagung dilakukan dengan putaran yang bervariasi yakni 800, 1000, dan 1200 rpm dengan berat jagung awal konstan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi putaran terhadap waktu pemipilan. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa semakin cepat putaran maka waktu yang diperlukan semakin sedikit. Pemipilan dengan putaran 800, 1000, dan 1200 masing-masing memerlukan waktu selama 1.10, 0.54, dan 0.45 menit. Adapun waktu ideal yang diperlukan untuk memipil 5 kg jagung adalah selama 1 menit.
RANCANG TUGAL PUPUK JAGUNG TIPE VERTICAL Made Putra Widana; Evi Sunarti Antu; Romi Djafa Romi Djafar
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i2.680

Abstract

Alat tugal pupuk adalah alat yang digunakan untuk membagi/menabur pupuk. Untuk saat ini model pemupukanjagung paling banyak masih dilakukan dengan cara manaual. Kondisi ini sangat memberatkan bagi para petanikarena disamping proses pemupukan yang lambat juga harus membutuhkan tenaga manusia yang banyak untukmenyelesaikan pekerjaan tersebut. Disamping tenaga yang banyak, efek lainya seperti petani sangat kelelahanbekerja sebab badan terus membungkuk selama proses pemupukan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendesainalat tugal pupuk tipe vertical pressure yang tepat guna hingga mengetahui cara kerja alat dan mengetahui hasilpenaburan pupuk sesuai dengan level takaran. Adapun metode pada penelitian ini yaitu dilakukan tiga runingpengujian dengan menyetel level takaran kemudian dihitung berapa jarak yang ditempuh untuk waktu tertentu.Berdasarkan hail pengujian diperoleh bahwa runing satu dengan jumlah pupuk 15.7 gram memperoleh jarak 48m dengan waktu 6.12 menit dengan jumlah total pupuk 5 kg. Untuk runing dua dengan jumlah pupuk 30 grammemperoleh jarak 36 m membutuhkan waktu 4.59 menit dengan total pupuk yang sama. Sedangkan untuk raningtiga dengan jumlah pupuk 90 gram memperoleh jarak 23 m dengan waktu 2.15 menit dengan total pupuk yangsama. Alat ini sangat efektif digunakan oleh petani.
PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF KOMPOR YANG RAMAH LINGKUNGAN Andi Kusnadi; Romi Djafar; Mustofa Mustofa
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i2.681

Abstract

Saat ini telah ada beberapa orang atau kelompok masyarakat yang telah memanfaatkan oli bekas sebagai bahan bakar. Namun pemanfaatan ini hanya untuk penggunaan pengerjaan tertentu bukan untuk kalangan umum, seperti untuk bahan bakar pembakaran Batu Gamping, dan Peleburan Aluminium. Minimnya pemanfaatan ini akan mengakibatkan jumlah oli bekas akan terus bertambah dan membuat oli bekas ini menjadi bahan yang rawan untuk mencemari lingkungan.Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan melakukan penelitian dengan metode studi pustaka, dengan judul “Pemanfaatan Limbah Oli sebagai Bahan Bakar Kompor Alternatif Ramah Lingkungan”. Karakteristik limbah oli yang paling bagus untuk dijadikan bahan bakar kompor alternatif adalah yang memiliki viskositas terendah (10,58 cts) sebagai hasil pemanasan hingga suhu 1000C dimana oli bekas relatif telah berubah menjadi agak cair sehingga nantinya oli bekas tersebut mudah untuk didorong menuju ke mulut bakar kompor alternatif menggunakan tekanan udara. Tinggi lidah api yang dihasilkan pada pembakaran oli bekas > 25 cm dengan suhu > 222,20C dengan nilai energi kalor terbesar 3,735 kal/detiknya. Nilai efisiensi oli bekas tertinggi yang tercapai adalah sebesar 4,94 %, yang apabila dibandingkan dengan efisiensi minyak tanah memang lebih kecil, namun apabila memasukkan variable keterdapatan oli bekas yang lebih melimpah dibandingkan dengan keterdapatan minyak tanah di masyarakat, penggunaan oli bekas menjadi sebuah bahan bakar kompor alternatif akan tetap lebih hemat biaya daripada menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakarnya.
Identifikasi Pengaruh Perkembangan Tanaman Terhadap Dua Jenis Ikan Menggunakan Sistem Akuaponik Evi Sunarti Antu; Romi Djafar; Faldi Saliko
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 6 No 2 (2021): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v6i2.791

Abstract

Akuaponik merupakan kombinasi sistem akuakultur dan hidroponik yang saling menguntungkan. Akuakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik dapat diartikan memberdayakan air. Dalam proses akuaponik tanaman memanfaatkanunsur hara yang berasal dari kotoran ikan. bakteri pengurai akan mengubah kotoran ikan menjadi unsur nitrogen, kemudian unsur tersebut akan dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan sistem akuaponik ikan Lele dan ikan terhadap pertumbuhan tanaman kangkung dan sawi. Peneletian kali ini dilakukan di kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode identifikasi. Terdapat dua kolam ikan yang berbeda yaitu kolam ikan Lele dan kolam ikan Mas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara identifikasi, pengamatan dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman, lebar daun, panjang daun kangkung pada kolam ikan Mas lebih unggul dari pada kolam ikan Lele sedngkan untuk banyak daun kangkung lebih baik kolam ikan Lele dari pada ikan Mas. Data penelitian untuk tinggi tanaman, lebar daun, banyak daun, dan panjang daun untuk tanaman sawi lebih unggul kolam ikan Mas dari pada kolam ikan Lele.
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN MESIN PEMECAH BUAH KAKAO DI DESA BUBAA, KECAMATAN PAGUYAMAN PANTAI Romi Djafar; Siradjuddin Haluti; Yunita Djamalu; Sjahril Botutihe
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), Mei 2019
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v2i1.349

Abstract

Masyarakat desa bubaa masih menggunakan cara-cara tradisional padahal teknik pengolahan buah kakao harus diperhatikan karena sangat menentukan mutu akhir produk kakao, hal itu berkaitan dengan proses pembentukan cita rasa khas kakao dan pengurangan cita rasa kakao yang tidak dikehendaki seperti rasa pahit dan sepet. Melalui teknologi pengolahan buah kakao masyarakat dapat memperoleh buah kakao yang lebih berkualitas dengan proses pengolahan yang lebih mudah dan relatif cepat yakni dengan mesin pemecah buah kakao. Luaran dan target capaian yang diharapkan adalah adanya draft buku ajar, menjadi rekomendasi untuk menggunakan dan memanfaatkan alat TTG Pemecah buah kakao dan diharapkan terjadi peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat Desa Bubaa. Adapun metode pelaksanaan kegiatan adalah penyuluhan dan pelatihan guna memberikan informasi kepada masyarakat tentang alat dan bahan, cara kerja alat dan fungsi dari setiap komponen alat kemudian dilakukan pelatihan sekaligus demonstrasi alat dengan menggunakan 3 karung buah kakao dan melihat kinerja serta proses kerja alat pemecah buah kakao.
Desain Turbin Spiral pada Perancangan Sistem PLTMH Skala Mikro Rizqi Adi Pangestu; Romi Djafar; Mustofa Mustofa
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i1.874

Abstract

Energi listrik dari bahan bakar fosil dapat memenuhi kebutuhan manusia. Namun, di sisi lain cadangan bahan bakar fosil makin hari makin berkurang sehingga perlu dilakuakan upaya penghematan energi. Upaya ini dapat ditempuh dengan cara menggunakan energi alternatif yang merupakan bagian dari energi baru dan terbarukan. Salah satunya adalah pemanfaatan potensi air sebagai sumber energi. Hal ini umumnya diterapkan pada daerah-daerah yang sumber listriknya sulit tetapi memiliki potensi aliran air yang baik. Potensi ini dapat digunakan untuk membuat pembangkit listrik mikro hidro, baik untuk keperluan penerangan sawah, irigasi dan lahan pertanian lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang turbin tipe spiral pada skala mikro hidro dan untuk mengetahu daya turbin yang dihasilkan. Metode penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu desain dan perancangan, pembuatan turbin, pengujian, dan tahap analisa hasil pengujian. Karakteristik sistem pembangkit yang dirancang memiliki turbin berbentuk spiral dengan panjang 0,60 m dan diameter 0,18 m, diameter poros turbin 0,0254 m, pitch turbin 0,216 m dengan jumlah ulir turbin 12 buah. Turbin yang dirancang memiliki sudut kemiringan 11° dan debit aliran 0.017 m³/s menghasilkan kecepatan putaran turbin 127 rpm. Berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan diperoleh daya turbin dan efisiensi matematis masing-masing sebesar 1446,3 watt dan 87,3 %.
Menentukan Kerugian Energi pada Komponen Utama PLTU Menggunakan Simulasi Cylcle Tempo Romi Djafar; Burhan Liputo; Yunita Djamalu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i1.911

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) tersusun atas komponen utama boiler, turbin, pompa, dan kondensor. Dalam pengoperasian komponen PLTU tersebut akan beroperasi secara terus menerus selama 24 jam apabila tidak terjadi shutdown akibat gangguan maupun kegiatan maintenance dan lain sebagainya. Kondisi ini akan mempengaruhi performa subsistem PLTU akibat umur pemakaian yang makin lama. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan identifikasi tiap komponen yang sudah tidak standar sehingga terjadi kerugian energi yang mengakibatkan penurunan efesiensi. Tujuan penelitian ini adalah menaksir kerugian-kerugian energi pada subsistem PLTU untuk kondisi desain yang nantinyajadi referensi kondisi eksisting kedepannya. Penelitian ini dilakukan melalui pemodelan simulasi cycle tempo menggunakan data desain (heat balance and mass diagram) PLTU Molotabu Gorontalo kapasistas 2x12.5 MW. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh efisiensi termal boiler yaitu 85,03%, efisiensi gross electricity sebesar 23,803% serta efesiensi net sebesar 23.3%. Sedangkan kerugian energi terbesar terjadi pada kondensor sebesar 46,68% dari total energi yang hilang ke lingkungan.
Rancang Bangun Mesin Pencetak Biopelet dari Sekam Padi Supriandi Monoarfa; Romi Djafar; Syamsu Akuba; Siradjuddin Haluti
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 2 (2022): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i2.959

Abstract

Energy is one of the most important community needs in supporting everyday life such as cooking. The energy in question can come from fossil fuels or wood. However, its availability will decrease over time, especially fossil fuels. Therefore, it is necessary to have other alternatives as a substitute for fuel. One of the materials that can be used as an energy source is biopellet. This study aims to design a machine used to make biopellets. The biopellet in this study was made from rice husk as raw material. This research was conducted through several stages, namely design and design, manufacture and fabrication, and testing. The biopellet printing machine has a tube-like shape with an outer diameter of 300 mm, whereas on the inside there is a mold with a hole with a diameter of 15 mm. The biopellet printing machine is also equipped with a roller that functions to press the dough to pass through the mold. Tests for making biopellets were carried out three times with different compositions of raw materials. The first test consisted of adhesive and rice husk with a ratio of 0.50:1. The second and third tests have adhesive and rice husk ratios of 0.75:1 and 1:1, respectively. 0.50 liters of water was added to each mixture to form a dough. The test results show that biopellets have different structures and characteristics. The third test had a dense biopellet structure, a smooth and uniform surface, and fewer fractures and cracks. In addition, the productivity is also higher than the first and second tests. This difference is of course many factors that influence, such as emphasis, the main composition of the material, and the size of the main material.
Studi Eksperimen Biodigester Menggunakan Kombinasi Eceng Gondok dan Kotoran Sapi Muhammad Zahri Abdul Rahim; Romi Djafar; Yunita Djamalu; Burhan Liputo
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v8i1.1166

Abstract

Danau limboto menjadi sebuah ikon penting yang ada di Propinsi Gorontalo yang harus dilestarikan dari berbagai bentuk pencemarannya. Salah satu masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini adalah penanganan pertumbuhan enceng gondok yang telah menutupi sebagaian besar permukaan air danau tersebut. Mengingat banyaknya enceng gondok yang tumbuh liar di dalam danau limboto dapat dimanfaatkan sebagai menjadi bahan bakar energi alternatif seperti Biogas. Biogas itu sendiri sebagai Salah satu energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan sehari-hari mulai memasak hingga kebutuhan listrik dengan menggunakan alat berupa biodigester. Hal ini dapat menjadi salah satu solusi permasalahan energi saat ini. Tujuan penelitian adalah merancang biodigester skala mikro dan mengetahui perbandingan yang optimal untuk mendapatkan hasil biogas yang terbaik. Untuk mendapatkan hasil penelitian maka dilakukan variasi perbandingan 1:1., 1:2., dan 1:3 dari bahan baku enceng gondok dan kotoran Sapi. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh perbandingan enceng gondok dan feses sapi 1:1, 1:2 dan 1: 3 dengan lama fermentasi mulai terbentuknya gas metan masing-masing 7, 9 dan 12 hari. Hasil uji nyala api dari digester perbandingan enceng gondok tetap sebanyak 5 kg dengan perubahan jumlah feses sapi sebesar 5 kg, 2.5 kg dan 1.25 di peroleh masing-masing 8.5 menit, 5, 4 meni dan 3.5 menit.
PEMANFAATAN PENGERING EFEK RUMAH KACA (ERK) SEBAGAI ALTERNATIF PENGERING OLAHAN IKAN Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu; Romi Djafar; Burhan Liputo; Sjahril Botutihe
Jurnal Abdimas Terapan Vol. 1 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS TERAPAN (NOVEMBER)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.383 KB) | DOI: 10.56190/jat.v1i1.2

Abstract

Kelurahan Tanjung Kramat adalah salah satu Kelurahan yang berada di wilayah hulonthalangi, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Kelurahan ini memiliki lahan yang dikelilingi oleh laut sehingga sebagian besar masyarakat kelurahan Tanjung Kramat berprofesi sebagai nelayan dan penjual ikan. Untuk mengoptimalkan potensi kelompok masyarakat kelurahan tanjung kramat, tim pengabdinberinisiatif untuk mendesiminasikan alat pengering untuk pengolahan ikan dari hasil penelitian Dosen dan Mahasiswa. Alat pengering ini dapat difungsikan selain untuk pasca panen dibidang pertanian juga untuk pasca panen dibidang perikanan yang dalam hal ini pada kegiatan pengabdian ini difokuskan pada pengolahan ikan kering yaitu ikan asin atau yang biasa disebut ikan garam oleh masyarakat gorontalo dan juga untuk pengeringan kerupuk ikan. Alat pengering yang didesiminasikan adalah alat pengering Efek Rumah Kaca (ERK) dengan dua sistem kerja yang berbeda yakni pengering alami dan pengeringan secara paksa. Alat pengering efek rumah kaca berbentuk prisma segi empat dengan tambahan exhaust adalah alat pengeringan dengan sistem kerja pengeringan paksa dan alat pengering efek rumah kaca dengan variasi bukaan cerobong penghawaan dengan sistem yang alami, menggunakan variasi ini agar mempercepat laju pengeringan dan menghilangkan kondensasi didalam ruang pengering. Dalam proses pengabdian pada kelompok masyarakat ini tim pengabdi mengemas kegiatan dari ceramah presentasi pengenalan alat, tanya jawab, praktek cara pembuatan alat, cara penggunaan alat dan cara pemeliharaan alat. Dari hasil kegiatan tersebut disepakati bahwa untuk kegiatan selanjutnya lebih difokuskan pada pembuatan produk olahan ikan pengemasan, dan pemasaran.