Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EFEK MACAM MEDIA TANAM DAN DOSIS RACIKAN LARUTAN NUTRISI BUATAN PADA BUDIDAYA SAWI SECARA HIDROPONIK Bukhari Bukhari; Jamilah Jamilah; Murbaidah Murbaidah
Jurnal Sains Riset Vol 12, No 3 (2022): November 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v12i3.864

Abstract

Sawi merupakan salah satu sayuran yang sangat disukai oleh masyaraakat Indosia umumnya karena rasanya yang enak dan kandungan gizi yang tinggi,  oleh karena itu penanaman tanaman ini diprediksikan menjadi salah satu peluang agrobisnis dan agroindustri yang sangat menjanjikan, sehingga diperlukan penelitian memadai demi pengembangan komoditi sayuran ini.   Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui pengaruh penggunaan ragam media tanam dan takaran nutrisi buatan serta interaksinya terhadap pertumbuhan tanaman sawi secara hidroponik sistem wick.  Data dianalisis  menggunakan rancangan Acak Lengkap  faktorial, terdapat dua faktor yang diteliti yakni : macam media tanam (M) yang terdiri dari tiga taraf yaitu : M1= arang sekam, M2 = cocopead dan M3 = rockwool dan  dosis larutan nutrisi buatan (C) juga  tiga taraf yaitu : C1 =  1250 ppm, C2 =  1350 ppm dan  C3 =  1450 ppm dengan parameter yang diamati meliputi: Tinggi tanaman, jumlah daun, berat berangkasan basah dan pH awal serta pH akhir larutan. Hasil penelitian ternyata media tanam nyata mempengaruhi tinggi tanaman  dan bobot  berangkasan basah  sawi, tetapi tidak nyata mempengaruhi jumlah daun, pH awal air dan pH akhir air.  Dosis larutan nutrisi buatan nyata tidak mempengaruhi  semua peubah pertumbuhan, hasil sawi serta pH awal dan akhir larutan yang diamati, namun secara visual terlihat peningkatan dosis cenderung memperlihatkan pertumbuhan dan hasil yang cenderung semakin menurun, interaksi kedua faktor juga tidak nyata mempengaruhi semua peubah tumbuhan, hasil dan pH awal dan akhir larutan yang diamati.  Namun jika ditilik secara visual media cocopeat dan dosis 1350 ppm larutan nutrisi buatan merupakan perlakuan yang disarankan pada  budidaya hidroponik sistim wick untuk usaha tani tanamam sawi.Kata Kunci: Dosis, Hidroponik, Nutrisi buatan, Media, Pertumbuhan dan Sawi
Identifikasi Cekaman Abiotik Varietas Jagung akibat Pemberian Bahan Organik Jerami padi dan Biochar pada Tanah Ultisol Bukhari Bukhari; Jamilah Jamilah
Jurnal Agroristek Vol 6, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jar.v6i1.1608

Abstract

 Abiotic stress is a limiting factor in maize production on Ultisols. One solution that can be done to overcome this problem is through the selection of resistant corn varieties and by using organic matter as an amendment. The experiment tested the effect of abiotic stress on the growth of maize in Ultisols. Abiotic stress consisted of 10 (ten) treatments, namely: C0 (without drought stress/75% FC ), C1 (drought stress/37.5% FC), C2 (without phosphorus stress), C3 (phosphorus stress/ without phosphorus), C4 (without potassium stress), C5 (potassium stress/without potassium), C6 (without magnesium stress), and C7 (magnesium stress/ without magnesium), C8 (given organic matter) and C9 (without organic matter). The observed variables were the number of stomata, total chlorophyll content, cob dry weight, root dry weight, shoot dry weight, and plant biomass weight. The results showed that maize varieties had different response abilities to deficiencies of the three macronutrients. This is proven by the fact that there is a difference in the ability of corn to be stressed by the three nutrients, namely P, K and Mg. Corn that has the best adaptability is the Anoman I variety, this variety has the highest number of stomata and total chlorophyll, and the heaviest biomass, while the variety that has the lowest adaptability to nutrient deficiencies because it shows low responses to all the agrophysological characters above is the Lamuru variety. This identification shows that the Anoman 1 variety is the most resistant to nutrient stress while Lamuru is the most sensitive variety. Organic materials can increase the adaptability of corn to water and nutrient deficiencies. This fact can be seen from the results of research where the Lamuru variety which is sensitive to water and nutrient shortages can increase its adaptability after obtaining organic amendments of rice straw and biochar. In general, it can be concluded that abiotic stress, both water stress and nutrient stress (P, K, and Mg) affected all observed variables and there was a significant interaction between varietal differences and abiotic stress in Ultisols.Key Woard : Corn Varieties, Organic Amendment, Nutrition Stress                  Ultisol Soil and Water Stress                       
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS TERHADAP APLIKASI PUPUK ORGANIK SUPER AKTIF EKO FARMING DAN PENGATURAN POPULASI TANAMAN Irma Sumita; Bukhari Bukhari; Jamilah Jamilah; Sri Handayani; Asrafil Asrafil
Jurnal Agroristek Vol 6, No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jar.v6i2.1845

Abstract

Suatu terobosan teknologi sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan produksijagung tanpa merusak lingkungan sehingga diperlukan aplikasi pupuk organik.    Seperti halnya pemupukan hasil jagung  juga dipengaruhi  oleh jumlah tanaman per satuan luas.  Penggunaan jarak tanam yang tepat untuk jenis tanaman ditujukan untuk menghindari persaingan antara tanaman dalam penyerapan air, unsur hara, penggunaan cahaya matahari dan persaingan dengan tumbuhan pengganggu.  Suatu peenelitian telah dilakukan untuk menjawab terobosan ini.  Penelitian tersebut adalah penggunaan pupuk organik ekofaming pada beberapa konsenterasi yang diberikan pada lahan dan tanaman yang dihubungkan dengan populasi tanaman. Pupuk organik yang diberikan dengan tiga taraf perlakuan yaitu   E1 (Diberikan  1,35 %  pada lahan + 0,15 %  pada  tanaman ) ; E2    (diberikan  2,70 %  pada lahan + 0,30 %  pa Mahasiswada  tanaman );  E3 (diberikan  4,05 %  pada lahan + 0,45 %  pada  tanaman ).  Dengan variasi jarak tanam byaitu  J1 = 40 x 40 cm (62500 tanaman/ha); J2   = 40 x 60 cm (41666 tanaman/ha) dan ; J3= 30 x 80 cm (55556 tanaman/ha).  Penelitian  faktoial ini menggunakan Rancangan dasar Acak Lengkap.  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberian pupuk Eko aming pada berbagai konsenterasi dan vatriasi jarak tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil jagung.    Pertumbuhan terbaik dan hasil jagung terbanyak diperlihatkan oleh E3 (diberikan  4,05 %  pada lahan + 0,45 %  pada  tanaman ) dan J3= 30 x 80 cm (55556 tanaman/ha). Kata Kunci:  Hasil,  Pupuk  Organik, Jagung manis , Jarak tanam, dan PertumbuhanÂ