Gatot Setya Budi
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR TAHAN GEMPA HOTEL 17 TINGKAT MAKASSAR Willy Wirata; Faisal Faisal; Gatot Setya Budi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i1.53970

Abstract

Perencanaan gedung hotel 17 tingkat di Makassar direncanakan dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) tanpa dinding geser. Direncanakan juga dengan konsep Strong Column Weak Beam yang mana saat terjadi gempa akan terbentuk sendi plastis pada balok sehingga dibutuhkan desain kolom yang kuat dari balok. Perencanaan menggunakan struktur beton bertulang yang mengacu pada SNI 2847:2013 dan SNI 1726:2012. Perhitungan gaya dalam dan pengecekan syarat gempa pada struktur akan dibantu dengan software analisa struktur. Berdasarkan hasil perhitungan, untuk pelat lantai diperoleh ketebalan pelat 120 mm. Penulangan pelat lantai 1–17 menggunakan wiremesh M8–150 dan M12–100. Untuk balok diperoleh, balok B1 (250x400) menggunakan tulangan lentur D13 dan tulangan geser Ø10 serta Ø8. Balok B2 (350x500), balok B3 (350x700) dan Tie Beam (350x800) menggunakan tulangan lentur D16 dan tulangan geser Ø10 serta Ø13. Untuk kolom diperoleh, kolom utama 750x750, 700x700, 650x650 dengan tulangan 20D25, 20D20 dan 20D18. Untuk kolom lift 500x500 tulangan 20D16, kolom tangga 550x550 dan 450x450 tulangan 12D20 dan 12D18. Untuk pondasi digunakan pondasi tiang pancang. Penulangan pilecap P1 (2800x2800x800) dan P2 (2200x3000x750) mengunakan tulangan bawah D19 dan tulangan atas D13 jarak 110 mm. Pilecap P3 (2200x2200x600) dan P4 (1000x2000x600) menggunakan tulangan yang sama hanya jaraknya 150 mm. Kata Kunci    :  Perencanaan Hotel, Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), Strong Column Weak Beam
PERENCANAAN GEDUNG BANK 6 LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA Wawan -; Gatot Setya Budi; Erwin Sutandar
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.56390

Abstract

The planning of 6-story OCBC bank building using reinforced concrete structure resist to earthquake that located on Jendral Ahmad Yani Street, RT 003 / RW 14, Pontianak city. This building planning is refer to valid standards those are SNI 2847:2019 and SNI 1726:2019. Based on earthquake analysis, this planned building need to be design by using special moment resisting frame system (SMRF) that applying strong column weak beam concept for safety by failing of the beam first compared to the column. Structure analysis assisted by structural analysis software. Based on the calculation, the slab is reinforced concrete with 120 mm for it’s thickness by using wiremesh M8-150, M10-150, and M12-150. Reinforced concrete beam’s dimensional are (400x1000), (350x700), (300x600), (250x500), (250x400), (200x400), and (150x300), meanwhile the diameter of longitudinal reinforcement bar are D22, D19, D16, D13, and D10, and diameter of transverse reinforcement bar are Ø10 and Ø8. The dimensional of reinforced concrete column are (700x700), (600x600), and (500x500) by using D19 longitudinal reinforcement bar and diameter of transverse reinforcement bar are Ø12 and Ø10. The plan of pile cap dimension are (2300x2300x900), (1600x2300x800), (1600x1600x700), and (900x1600x600) by using D13 and D19 as the reinforcement bar.
PENGGUNAAN KELERENG SEBAGAI PENGGANTI KERIKIL PADA CAMPURAN BETON - Sriliani; Andry ALim Lingga; Gatot Setya Budi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.864 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.17568

Abstract

Concrete is the most widely used building material in the world, including Indonesia. By building concrete we have dams, pipelines, drainage, foundations, piling, bridge, highway to skyscrapers. A large number of concrete in construction results the increasing need for concrete material, thus triggering rock mining on a large scale. It decreases the number of natural resources that are available for concreting. It also damages the   environment. Hence, considering the new procurement for aggregate resources in the concrete manufacture is needed, for example by replacing the coarse aggregate / gravel with marbles. This research aims to make concrete by using marbles, with 20 MPa compressive strength target plan, using the Holcim cement brands with 7-10 cm slump. In the manufacture of specimens test, the researchers used the modified ACI method. The marbles used were divided into two variations: marbles with the slippery surface / plain and roughened marbles. The test committed against the concrete is compressive strength test, tensile and modulus of elasticity sides. The test shows that the compressive strength of concrete meets the target plan of 20 MPa. The results are 32.511 MPa compressive strength characteristics for marbles slippery surfaces and 27.371 MPa compressive strength characteristics for rough surface aggregate concrete. The results obtained a significant difference range caused by the same marbles gradation with ≥ 40% abrasion on rough surfaced marbles and different value slump. Keywords: Marbles,  Tensile crack, Modulus of Elasticity.
Perancangan Struktur - Atas Jembatan Rangka Baja Tipe Warren Truss Desa Sungai Rengas Kabupaten Kubu Raya Fiqri Nurhadi; Gatot Setya Budi; Elsa Tri Mukti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.57016

Abstract

Prasarana transportasi darat tidak lepas dari peranan jalan dan jembatan. Keduanya mempunyai kaitan yang penting sebagai sarana penghubung jalan yang terpisah akibat adanya sungai, jurang, rel kereta api, dan pemisah lainnya. Adanya bangunan jembatan akan didapat rute tujuan yang lebih singkat dan biaya yang lebih ekonomis dibandingkan dengan membuat jalan memutar untuk menghindari hambatan tersebut. Di Kalimantan Barat pada khususnya, banyak ruas jalan yang harus melewati sungai – sungai besar maupun kecil. Untuk mencapai tujuan tersebut Pemerintah Kabupaten Kubu Raya membangun jembatan yaitu jembatan beton bertulang. Pada kesempatan ini penulis ingin merancang ulang struktur atas jembatan dengan rangka baja tipe warren truss.  Jembatan ini sebagai alternatif baru yang berfungsi sebagai sarana penghubung di Desa Sungai Rengas, Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Peraturan pembebanan yang dipakai untuk merancang jembatan ini mengacu pada Standar Naisonal Indonesia (SNI) T-03-2005, (SNI) T-12-2004, (SNI) 1725:2016. yang merupakan pedoman peraturan untuk merancang sebuah jembatan. Tahap awal adalah menghitung pelat lantai kendaraan, gelagar memanjang dan melintang, dilanjutkan dengan analisa struktur rangka utama, ikatan angin, dan perletakan jembatan. Dari hasil perancangan struktur atas jembatan rangka baja tipe warren truss didapatkan tebal pelat lantai kendaraan sebesar 20 cm. Adapun profil yang digunakan untuk gelagar memanjang WF 350.350.12.19, profil gelagar melintang WF 700.300.13.24 dan profil rangka utama WF 350.350.12.19.Kata kunci: Jembatan rangka, struktur atas, rangka baja 
PERENCANAAN JEMBATAN PELENGKUNG TYPE THROUGHT ARCH DESA KOREK, KEC. AMBAWANG, KAB. KUBU RAYA (PROVINSI KALIMANTAN BARAT) Kalbarsi Ton; - Rusmadi; Gatot Setya Budi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.17975

Abstract

Jembatan merupakan suatu struktur bangunan yang berfungsi untuk menyatukan jalan yang terputus oleh rintangan, misalnya sungai, rawa, dll. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini direncanakan jembatan pelengkung type Throught Arch di Desa Korek, Kec. Ambawang, Kab. Kubu Raya (Ka-Bar). Tahap awal perencanaan adalah perhitungan struktur atas yang meliputi pipa sandaran, tiang sandaran, dinding penahan, trotoar, pelat lantai kendaraan, gelegar memanjang, gelegar melintang, hubungan gelegar memanjang terhadap gelegar melintang dan sekaligus perhitungan penghubung geser (shear connector). Memasuki tahap konstruksi utama, dilakukan perhitungan beban-beban yang bekerja kemudian dianalisa dengan menggunakan program komputer. Setelah didapat gaya-gaya dalam yang bekerja dilakukan perhitungan kontrol tegangan dan perhitungan sambungan. Bersamaan dilakukan perhitungan konstruksi pemikul utama juga dilakukan perhitungan konstuksi sekunder yang meliputi ikatan angin bawah, ikatan angin busur atas dan ikatan angin busur bawah. Dari hasil perencanaan didapat profil yang dipakai dalam perencanaan jembatan pelengkung type throught arch di Desa korek, Kec. Ambawang, Kab. Kubu Raya (KALBAR), yaitu: Gelegar Memanjang IWF 400 x 300  x 16 x 10, Gelegar Melintang IWF 700 nx 300 x 28 x 15, Ikatan Angin Bawah, Ikatan Angin Busur Atas dan Ikatan Angin Busur Bawah IWF 150 x 150 x 10 x 7, Busur Atas 30’’ WF 30 x 15, Busur Bawah 30’’ WF 30 x 15, Gelegar Induk Bagian Tepi 30’’ WF 30 x 15, Batang Penggantung IWF 200 x 200 x 12 x 8, Batang Tegak IWF 200 x 200 x 12 x 8, Batang Diagonal IWF 200 x 200 x 12 x 8, Batang Tegak Bagian Tepi 30’’ WF 30 x 15 dan Batang Diagonal 30’’ WF 30 x 15.   Kata kunci:Jembatan rangka, Pembebanan, Gelegar
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG PERKULIAHAN 7 LANTAI UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK Hendra Ardi Lesmana; M. Yusuf; Gatot Setya Budi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1716.856 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.18678

Abstract

Structural design is the primary aspect of civil engineering. The very basic of construction of any building, residential house, dams, bridges, culverts, canals etc. is designing. The foremost basic in structural engineering is the design of simple basic compinents and members of a building viz, Slabs, Beam, Coloumns and Footing. For their design, an architectural design is prepared using the Auto CAD. In order to design them, it is important to first obtain the plan of the particular building that is, positioning of the particular rooms such that they serve their respective purpose and also suiting to the requirement and comfort of the inhabitants. Thereby depending on the suitability, plan layout of beams and the position of columns are fixed. Thereafter, the vertical loads are calculated namely the dead load and live from SNI 1726:2012. In this project, the design of 7 floors classroom building is done according to the Indonesian National Standart. SNI 2847:2013 has been used for the reinforment design, SNI 03-1727-1989  has been used for the estimation of all the load on structure viz, Dead Load, and Live Load and SNI 1726:2012 has been used for the estimation of earthquake load. Once the loads are obtained, the slabs are designed. Designing of slabs depends upon whether it is one-way or two-way slab, the end conditions and the loading. The alanlysis and designing of beams and colums are done by the “ETABS” software tool. The footings are designed manually, after completion of designing the detailed estimation has to be carried out.   Keyword: SNI 2847:2013, Reinforced Concrete Structure, 7 Floors Classroom Building
KAJIAN KUAT TEKAN BETON PASCA PEMBAKARAN MENGGUNAKAN COMPRESSION TEST DAN HAMMER TEST Muhammad Indra; Yoke Lestyowati; Gatot Setya Budi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 2 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i2.44028

Abstract

Beton merupakan bahan bangunan yang memiliki daya tahan yang baik terhadap api dibandingkan dengan material lain tetapi mempengaruhi kualitas struktur beton. Tinginya suhu dan lamanya waktu pemanasan sangat mempengaruhi penurunan kekuatan  beton. Kondisi ini umum terjadi pada peristiwa kebakaran bangunan beton sehingga perlu diketahui persentase penurunan mutu beton sebagai bahan pertimbangan kelayakan fungsi pasca kebakaran. Dalam penelitian ini dilakukan pembebanan suhu tinggi secara bertahap pada benda uji silinder dan balok beton dengan menggunakan oven sebagai sistem pembakaran dengan tujuan untuk mengetahui perubahan kuat tekan beton dengan mutu 25 MPa, 30 MPa, 35 MPa pada benda uji silinder Ø15 – 30 dan balok beton bertulang 15 x 15 x 60 cm yang dibakar sampai suhu 505ºC, 500ºC dan 750ºC sebanyak 60 buah silinder dan 18 balok. Pengujian kuat tekan silinder dan balok menggunakan CTM dan Hammer Test menunjukan hasil penelitian kuat tekan setiap mutu beton dan durasi pembakaran yang berbeda mengalami penurunan yaitu untuk benda uji beton silinder dengan mutu 25 MPa mengalami penurunan sebesar 21%, mutu 30 MPa mengalami penurunan sebesar 18%, mutu 35 MPa mengalami penurunan sebesar 14%. Untuk benda uji balok beton pada suhu 500ºC dengan mutu 25 MPa mengalami penurunan sebesar 6,5%, mutu 30 MPa mengalami penurunan sebesar 5,5%, mutu 35 MPa mengalami penurunan sebesar 7%. Pada suhu 750ºC dengan mutu 25 MPa mengalami penurunan sebesar 36,5%, mutu 30 MPa mengalami penurunan sebesar 31%, mutu 35 MPa mengalami penurunan sebesar 23,5%. Kata Kunci: Beton, Kebakaran, Suhu, Mutu, Kuat Tekan
PENGARUH VARIASI PENGGUNAAN SIKAMENT LN SEBESAR 0,4% 0,6% 0,8% DAN 1% PADA PEMBUATAN BETON NORMAL Tedi Ekki Saputra; Chrisna Djaja Mungok; Gatot Setya Budi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.18680

Abstract

SNI 2000 is being used as a method when manufacturing the sample specimens, with cement water ratio around 0,4. The cement that being used is PCC cement with type 1 of OPC. The sample specimens are made in cylinder shaped with Æ 15 cm, and height 30 cm andbeam 60 cm x 15 cm x 15 cm. There are five variations of the sample specimens that being made, which are normal concrete, concrete + sikament LN 0,4%, concrete + sikament LN 0,6%, concrete + sikament LN 0,8%, andconcrete + sikament LN 1%. The examinations of the sample specimens are including compressive strength test, pull out test, and modulus of elasticity test, also flexural strength test. From the evaluation of the compressive strength value between the normal concrete and normal concrete with variation of sikament LN 0,4%, 0,6%, 0,8%, and 1% at 28 days, each has compressive strength value of 44,416 MPa, 45,378 MPa, 45,828 MPa, 46,110 MPa, and 46,989 MPa. The avarage values of pull out test of normal concrete and normal conrete with variation of sikament LN 0,4%, 0,6%, 0,8%, and 1% are 3,276 MPa, 3,323 MPa, 3,394 MPa, 3,677 MPa, and 3,724 MPa. Average of modulus of elasticity of normal concrete and normal conrete with variation of sikament LN 0,4%, 0,6%, 0,8%, dan 1% are 14957,007 MPa, 16853,651 MPa, 16359,308 MPa, 16624,149 MPa, and 17672,353 MPa. The flexural strength values of normal concrete and normal conrete with variation of sikament LN 0,4%, 0,6%, 0,8%, and 1% are 4,832 MPa, 4,917 MPa, 4,958 MPa, 5,048 MPa, 5,880 MPa. From the research above, the use of Sikament LN on concrete can improve the compressive strength of the characteristic of the concrete itself. Keyword: sikament ln, compressive strength, pull out, modulus of elasticity, flexural strength
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG SEKOLAH 7 LANTAI DI KOTA PONTIANAK Barie Danu Hartono; Yoke Lestyowati; Gatot Setya Budi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.064 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.38930

Abstract

Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Pontianak merupakan gedung 3 lantai dengan struktur beton bertulang. Gedung sekolah merupakan fasilitas umum yang memiliki peran vital serta dapat menampung banyak murid didalamnya. Oleh karena itu, gedung sekolah wajib memiliki kekuatan terhadap beban luar yang berpotensi mengakibatkan kegagalan didalam struktur. Pada karya tulis ini gedung ditingkatkan jumlah lantainya dari 3 lantai menjadi 7 lantai. Gedung direncanakan menerima beban hidup, beban mati, beban angin, dan beban gempa. Perhitungan dilakukan dengan menganalisis elemen pelat, balok, kolom, dan fondasi yang dibantu dengan program ETABS 2016. Pehitungan struktur yang dilakukan mengacu pada SNI 1726-2012 tentang perhitungan beban gempa dan SNI 2847-2013 tentang perhitungan beton bertulang. Dari hasil analisis diperoleh dimensi elemen struktur berupa pelat dengan tebal 10 cm. Balok dengan ukuran 20x40, 25x50, 30x60, dan 40x80. Kolom dengan ukuran 30x30, 35x35, 40x40, 50x50, dan 60x60. Serta pondasi spun pile yang digunakan adalah diameter 35 cm.Kata Kunci : struktur beton bertulang, pelat, balok, kolom, fondasi
PERENCANAAN STRUKTUR TAHAN GEMPA GEDUNG LABORATORIUM UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK Diana Dwi Utami; Yoke Lestyowati; Gatot Setya Budi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.49480

Abstract

Perencanaan struktur bangunan haruslah teliti sehingga, menghasilkan struktur bangunan yang kuat dan aman digunakan sesuai fungsi bangunan tersebut. Direncanakan gedung laboratorium universitas tanjungpura (UNTAN) Pontianak yang berfungsi sebagai prasarana untuk menunjang proses pembelajar dan sebagai tempat experiment ilmiah. Pada proses perencanaan laboraorium UNTAN ini, menggunakan metode sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Metode SRPMK digunakan pada daerah yang diterpa gempa besar. Kota Pontianak pada SNI 1726:2021 masuk kedalam zona gempa, kategori resiko KDS D, maka perhitungan struktur dengan metode SRPMK tidak dibatasi. Pemodelan struktur dengan menggunakan software dari program komputer untuk mengetahui gaya-gaya dalam yang bekerja pada struktur dan selanjutnya  dilakukan pengecekan apakah struktur memenuhi persyaratan pada SNI untuk perencanaan dengan metode SRPMK. Berdasarkan hasil analisis perencanaan gedung laboratorium UNTAN,  dimensi balok induk 1 400/850 mm, balok induk 2 400/800 mm, balok anak 1 350/700 mm, balok anak 2 250/500 mm, kolom persegi 700/700 mm untuk lantai 1-3, kolom bulat 700 mm untuk lantai 1-3, kolom persegi 650/650 untuk lantai 4-5, kolom bulat 650 untuk lantai 4-5, kolom persegi 600 mm untuk lantai 6-7, kolom bulat 600 mm untuk lantai 6-7, tebal pelat lantai 120 mm, dan fondasi spun pile diameter 800 mm dan 600 mm.Kata Kunci : Struktur Beton Bertulang, Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), Gempa.