Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

DAMPAK PEMBANGUNAN WATERFRONT TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN, SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN PONTIANAK TIMUR Muhlis Mulyadi; Ely Nurhidayati; Vetti Puryanti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.44679

Abstract

Perkembangan Kota Pontianak berawal dari permukiman tepian sungai yang lebih tepatnya berada pada kawasan Istana Kadariah dan Masjid Jami Kesultanan Pontianak. Adanya pembangunan Waterfront di Kota Pontianak merubah kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak-dampak yang dialami masyarakat tersebut. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Tambelan Sampit dan Kelurahan Dalam Bugis di Kecamatan Pontianak Timur yang berjumlah 100 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan yang berbeda antara Kelurahan Tambelan Sampit dan Kelurahan Dalam Bugis dalam dampak pembangunan Waterfront pada lingkup lingkungan, sosial dan ekonomi. Pada lingkup lingkungan terjadi pada penyediaan TPS, kenaikan volume sampah, perubahan lokasi/tata letak permukiman, prasarana dan sarana pendukung kegiatan di Waterfront. Pada lingkup sosial, lingkup kebijakan khusus, keramaian, dan kegiatan-kegiatan yang berasal di Kawasan Waterfront. Pada lingkup ekonomi masyarakat merasakan kenaikan pendapatan dan peluang usaha.
DAMPAK PROGRAM KOTA TANPA KUMUH TERHADAP ASPEK EKONOMI MASYARAKAT DI KOTA PONTIANAK (STUDI KASUS KECAMATAN PONTIANAK SELATAN) Della Juliatum Maharani; Nana Novita Pratiwi; Vetti Puryanti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 2 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i2.42146

Abstract

Salah satu sektor pembangunan yang dilakukan di Indonesia adalah pengurangan permasalahan permukiman kumuh perkotaan melalui program nasional yakni Program Kota Tanpa Kumuh atau KOTAKU. Program yang dilaksanakan di Kota Pontianak dan Kecamatan Pontianak Selatan mengalami pengurangan luas kumuh tercepat melalui peningkatan kualitas lingkungan dengan pembangunan infrastruktur permukiman. Pembangunan tersebut diharapkan membawa perubahan positif terhadap aspek ekonomi masyarakat karena aspek tersebut merupakan salah satu penyebab tidak langsung dari timbulnya permukiman kumuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak ekonomi yang diberikan dari kegiatan peningkatan kualitas Program KOTAKU. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian ini adalah Program KOTAKU memberikan dampak positif dari aspek ekonomi yaitu peningkatan pendapatan dan pertambahan lapangan pekerjaan masyarakat. Pendapatan merupakan dampak yang paling besar dirasakan manfaatnya ketika pelaksanaan pembangunan Program KOTAKU. Pemanfaatan pembangunan infrastruktur serta kegiatan ekonomi dari Program KOTAKU perlu ditingkatkan untuk memberikan dampak lebih dalam aspek ekonomi masyarakat.Kata Kunci : dampak ekonomi; pembangunan; Program KOTAKU.
PERSEPSI PENGHUNI TERHADAP KENYAMANAN TINGGAL DI RUMAH SUSUN Fajar Hairullah; Riska Aprilia Ayuningtyas; Vetti Puryanti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.48332

Abstract

Upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan rumah di kota dengan kepadatan tinggi yaitu dengan merencanakan kebijakan pembangunan rumah susun. Tujuan membangun rumah susun adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan berpenghasilan rendah yang mana membutuhkan tempat tinggal yang layak huni. Permasalahan dalam pembangunan adalah kualitas konstruksi yang kurang  dan tidak seimbangnya ketersediaan fasilitas sarana maupun prasarana. Salah satu unit yang ada di Kota Pontianak adalah unit yang terletak di Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi penghuni terhadapat kenyamanan tinggal di rumah susun.. Metode yang digunakan adalah analisis skoring yang mana untuk mengetahui pandangan penghuni terhadap kondisi fisik rumah susun. Dari analisis yang telah laksanakan maka hasilnya yaitu bahwa persepsi penghuni terhadap kenyamanan tinggal di rumah susun berada di tingkat kategori nyaman. Kata kunci: kondisi fisik, persepsi, rumah susun
PEMETAAN RUTE WISATA DAN DESKRIPSI SEBARAN POTENSI WISATA DISEPANJANG JALAN SAMBAS-PALOH Muhammad Resnu Amahesi; Erni Yuniarti; Vetti Puryanti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i1.53697

Abstract

Sistem Informasi Geografis (SIG) bermanfaat bagi perencanaan suatu wilayah. Khususnya dibidang pariwisata dapat digunakan untuk mengetahui persebaran objek wisata di suatu wilayah. Kabupaten Sambas memiliki banyak objek wisata yang tersebar di setiap daerahnya tetapi sampai saat ini jarak tempuh yang dilalui cukup jauh dan aksesibilitas masih kurang memadai. Selain itu juga, Kabupaten Sambas memiliki banyak sekali objek wisata yang masih belum terinformsikan. Sehingga beberapa objek wisata masih belum banyak dikenal oleh wisatawan. Tujuan dari penelitian adalah memetakan peta persebaran objek wisata, aksesibilitas, dan akomodasi di Kabupaten Sambas khususnya pada rute Sambas-Paloh, Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis data spasial dan deskripsi kualitatif. Peta digunakan sebagai media dalam menampilkan persebaran lokasi objek wisata, transportasi, dan akomodasi. Penggambaran pada peta, objek wisata, akomodasi, dan transportasi disimbolkan menggunakan titik (point). Sedangkan untuk aksesibilitas menggunakan simbol garis (line). Hasil penelitian adalah  didapatkan pemetaan jalur wisata dari Kabupaten Sambas yaitu berupa (1) Peta persebaran akomodasi di sepanjang rute Sambas-Paloh, (2) Peta aksesibilitas, dan (3) Peta persebaran objek wisata di sepanjang rute Sambas-Paloh. Selain itu, penelitian ini juga mendeskripsikan beberapa objek wisata di sepanjang rute Sambas-Paloh. Informasi yang termuat berupa kondisi serta daya tarik yang terdapat di setiap objek wisata.
STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN TEPIAN SUNGAI KAPUAS DI KECAMATAN SINTANG KABUPATEN SINTANG Nelly Roulitua Aritonang; Ely Nurhidayati; Vetti Puryanti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.44781

Abstract

Kawasan tepian Sungai Kapuas di Kelurahan Tanjung Puri, Kecamatan Sintang dimanfaatkan sebagai perdagangan dan jasa. Aktivitas perdagangan dan jasa ini memiliki peranan penting dalam percepatan pertumbuhan ekonomi serta sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan sungai. Namun keadaan kawasan tepian Sungai Kapuas saat ini sangat memprihatinkan akibat dari aktivitas perdagangan dan jasa yang menyebabkan kawasan tepian sungai menjadi kumuh dan semakin hari menjadi semakin semerawut. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi pengembangan kawasan tepian Sungai Kapuas sesuai prinsip keberkelanjutan yang mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi lapangan, wawancara, telaah pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa kondisi kawasan tepian sungainya masih buruk sehingga menyebabkan kawasan menjadi kumuh namun juga memiliki potensi untuk dikembangkan agar kawasan tepian sungai menjadi lebih optimal. Berdasarkan analisis SWOT diketahui bahwa posisi lokasi studi berada pada Kuadran I dan menggunakan strategi SO antara lain memberdayakan masyarakat, melakukan pengembangan kawasan tepian sungai yang berorientasi pada visualisasi sungai, merenovasi bangunan pasar dan membongkar penginapan terapung, serta membuat street food. Kemudian dari strategi SO dirumuskanlah strategistrategi pengembangan terhadap lokasi studi dengan menyesuaikan pada aspek lingkungan, aspek ekonomi, dan aspek sosial. Kata kunci: strategi pengembangan, sungai kapuas, tepian sungai
KONSEP LOKASI MINIMARKET DI KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA Muhammad Alvin Faiz; Agustiah Wulandari; Vetti Puryanti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 3 (2021): JeLAST EDISI DESEMBER 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i3.51721

Abstract

Minimarket  di  Kecamatan  Pontianak  Tenggara  mengalami  perkembangan  seiring  dengan  berkembangnya kegiatan  yang  terdapat  di  kawasan  permukiman,  pendidikan  dan  perkantoran.  Sehingga  berakibat  banyak ditemukan  minimarket  yang  posisinya  bersebelahan  dengan  minimarket  lainnya  ataupun  dengan  toko/kios. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  konsep  lokasi  minimarket  di  Kecamatan  Pontianak  Tenggara. Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  kuantitatif,  analisis  yang  digunakan  yaitu  teknik  analisis  tetangga terdekat (Nearest Neighbour Analysis) analisis buffer, dan analisis skoring, selanjutnya disusun konsep lokasi minimarket.  Hasil  penelitian  memperlihatkan  bahwa  pola  persebaran  minimarket  di  Kecamatan  Pontianak Tenggara adalah mengelompok/clustered. Kesesuaian lokasi minimarket berdasarkan kepadatan penduduk, luas  lahan  minimarket,  radius  keberadaan  antar  minimarket,  radius  keterjangkauan  minimarket  terhadap permukiman bernilai kesesuaian sedang. Konsep lokasi minimarket menentukan titik lokasi minimarket dengan melihat kawasan yang masih berpeluang untuk didirikan minimarket  atau daerah diluar radius minimarket yang  sudah  ada.  Titik  lokasi  usulan  pendirian  minimarket  tidak  beririsan  dengan  minimarket  yang  sudah terbanguni  maupun  titik  rencana  minimarket  baru  yang  sudah  direncanakan.  Pemerintah  Kota  Pontianak perlu menyusun aturan mengenai jarak antara minimarket dengan minimarket lainnya sesuai dengan radius dan jumlah banyaknya minimarket yang berdiri pada suatu wilayah sehingga minimarket tersebut tidak berdiri saling berdekatan.   Kata kunci: : kesesuaian lokasi, konsep lokasi, pola minimarket
PENGARUH UNIVERSITAS TANJUNGPURA TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA Rizqi Puteri Riyandini; Ely Nurhidayati; Vetti Puryanti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.57708

Abstract

Universitas merupakan nukleus (pusat) kota dan menjadi tarikan kota, sehingga menimbulkan pergerakan masyarakat dan menyebabkan perkembangan lingkungan di kawasan sekitarnya, yaitu perkembangan fungsi penggunaan lahan akibat antusiasme masyarakat untuk memberikan fasilitas penunjang universitas bagi mahasiswa seperti tempat tinggal serta perdagangan dan jasa. Fenomena tersebut terjadi pada Kecamatan Pontianak Tenggara yang di dalamnya terdapat Universitas Tanjungpura (UNTAN). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengaruh Universitas Tanjungpura terhadap perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Pontianak Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan kuesioner dan teknik analisis overlay. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh UNTAN terhadap perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Pontianak Tenggara menurut 95% responden yang terdiri atas masyarakat dan mahasiswa yang bertempat tinggal di Kecamatan Pontianak Tenggara. Penelitian mengkaji perubahan penggunaan lahan tahun 2005-2020 selama 15 tahun. Lahan tidak terbangun pada tahun 2005 seluas 998,84 ha telah berkurang sebesar 215,02 ha menjadi 783,82 ha atau berkurang sebesar 14,42% dari luas Pontianak Tenggara pada tahun 2020. Perubahan penggunaan lahan menunjukkan adanya dominasi transisi lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun dengan luas 481,39 ha pada tahun 2005 menjadi 696,10 ha pada tahun 2020. Perkembangan lahan terbangun terbesar terjadi pada fungsi permukiman seluas 403,57 ha, kemudian disusul perdagangan dan jasa seluas 88,27 ha pada 2020. Key Words: Kecamatan Pontianak Tenggara, lahan terbangun, pengaruh, perubahan penggunaan lahan, Universitas Tanjungpura.
ANALISIS KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN KAWASAN TEPIAN AIR (WATERFRONT) KOTA PONTIANAK - Maisarah; Gusti Zulkifli Mulki; Vetti Puryanti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.50720

Abstract

Kota Pontianak merupakan kota yang awal mula permukimannya di kawasan tepian air. Permukiman yang tumbuh di sepanjang tepian air apabila tidak diimbangi dengan pembangunan sarana prasarana membuat munculnya permasalahan, tidak terkecuali pada Kelurahan Benua Melayu Laut. Permasalahan pada permukiman tepian air Benua Melayu Laut adalah minimnya jaringan air bersih, limbah dan persampahan. Pada kawasan ini dilakukan penataan permukiman tepian air yaitu pembangunan waterfront. Keberadaan waterfront berdampak terhadap permukiman pada kawasan tersebut terutama dalam hal pembangunan fasilitas. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi ketersediaan sarana dan prasarana permukiman kawasan tepian air. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis deskriptif kuantitatif dan analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana yang kondisinya sangat terjaga dan berfungsi dengan baik yaitu sarana pemerintahan dan pelayanan umum, peribadatan, perdagangan serta kebudayaan dan rekreasi. Prasarana jaringan jalan dengan perkerasan beton, jaringan air bersih, jaringan limbah dan jaringan persampahan yang masih sangat minim, jaringan listrik dan telepon sudah tersedia. Hasil penilaian skoring berdasarkan penilaian penghuni menunjukkan sarana pemerintahan dan pelayanan umum, peribadatan, perdagangan, kebudayaan dan rekreasi, prasarana jalan lingkungan, listrik serta telekomunikasi sudah tersedia. Prasarana jaringan air bersih kurang tersedia, jaringan limbah serta persampahan tergolong tidak tersedia.Kata kunci: ketersediaan sarana dan prasarana; permukiman; tepian air