Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Jenis Kelamin, Lama Tinggal, Komunikasi Dengan Teman, Kepuasan Lingkungan Pondok Dan Kebutuhan Tidur Dengan Status Kesehatan Pada Santri Di Pondok Pesantren Yuni Asri; Rahma Novita Asdary; Dian Pitaloka Priasmoro; Indari Indari
JURNAL KEBIDANAN Vol. 12 No. 02 (2023): Jurnal Kebidanan Dharma Husada
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v12i02.301

Abstract

pengetahuan agama bagi para santri. Kesehatan santri menjadi faktor penting yang memengaruhi kualitas hidup, pembelajaran, dan perkembangan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan jenis kelamin, lama tinggal, komunikasi dengan teman, kepuasan lingkungan pondok dan kebutuhan tidur dengan status kesehatan pada santri di pondok pesantren Jawa Timur Indonesia. Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional, penelitian ini dilakukan di beberpa Pondok Pesantren di Malang, Jombang, Mojokerto dan Bojonegoro, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan didapatkan sejumlah 425 responden di pondok pesantren Jawa Timur. Instrumen pengukuran ini menggunakan kuesioner dan hasil analisis bivariat menggunakan chi-square. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, lama tinggal, komunikasi dengan teman, kepuasan lingkungan pondok dan kebutuhan tidur dengan status kesehatan pada santri di pondok pesantren dengan nilai p-value < 0,05. Diharapkan pemahaman yang lebih baik tentang sttaus kesehatan dapat membantu pengelola pondok pesantren dan pihak terkait dalam mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan santri secara keseluruhan.
Program GAES (Grow And Eat Smart): Peningkatan Kewaspadaan terhadap Beban Gizi Ganda pada Anak dan Remaja di LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) Aloysia Ispriantari; Musthika Wida Mashitah; Indari Indari
Panggung Kebaikan : Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 3 (2025): Agustus: Panggung Kebaikan : Jurnal Pengabdian Sosial
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/panggungkebaikan.v2i3.1921

Abstract

One of the vulnerable groups facing the double burden of malnutrition is children living in Child Social Welfare Institutions (LKSA), such as the LKSA Christian Orphanage Foundation in Malang City. This LKSA holds a C-level accreditation status, indicating limited resources and inadequate facilities to support children's well-being. Preliminary research revealed that many children are unaware of their nutritional status and have not received regular health check-ups or nutritional monitoring. To address this issue, the GAES Program (Grow And Eat Smart) was developed with the goal of increasing awareness about the double burden of malnutrition and enhancing education on the importance of regular nutritional status monitoring for children. The GAES Program consists of three main activities: distribution of nutritional measurement tools (scales and height measuring instruments), education on the importance of routine nutritional monitoring, and training in anthropometric screening techniques. The program's results showed that out of the 13 participating children, 7 children (54%) were identified as undernourished, while 6 children (46%) had good nutritional status. In addition, all participants successfully understood the educational material delivered during the sessions and were able to perform anthropometric measurements independently as an initial step in screening their nutritional status. Through this initiative, it is expected that both the children and the LKSA management will become more aware of the importance of regular nutritional monitoring and take early preventive actions. Furthermore, health professionals and local health centers (Puskesmas) are encouraged to provide continuous support and interventions at the LKSA to improve the nutritional status of children and adolescents. Such efforts are essential to prevent the long-term health impacts of the double burden of malnutrition and to ensure a healthier future for children living in social welfare institutions.