Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kata: Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya

Pendidikan Karakter dalam Latar Tempat pada Novel Dru dan Kisah Lima Kerajaan Hawa, Andina Meutia; Pratiwi, Anne; Pratiwi, Dyani Prades; Nesa, Fakhria; Saniro, Roma Kyo Kae; Arbain, Armini
Jurnal Kata : Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 12, No 1 Apr (2024): JURNAL KATA (BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dru dan Kisah Lima Kerajaan is a fantasy genre children's novel written by Clara Ng and illustrated by Renata Owen. This novel tells the story of Dru, a twelve-year-old girl who travels to the Negeri Lima Kerajaan. In her adventures, she meets several magical creatures and kings from every kingdom. These kings are Tanti Pala from Kerajaan Logam, Raja Aditsu from the Kota Pencuri, Raja Wrekodara from the Kerajaan Merah, Raja Parmadi from Desa Pahlawan, and Raja Nala from the Kota Hening. Apart from fantasy, the characterization of the five kings in the novel Dru dan Kisah Lima Kerjaan is adapted from the characters in the story of the Pandawa Lima. The five kingdoms in this novel have symbols that contain character education values, such as patience and determination in the Kerajaan Lima, honesty in the Kota Pencuri; sincerity and self-confidence in the Kerajaan Merah; kindness in the Desa Pahlawan; helpfulness, and second chances in Kampung Hening. Dru dan Kisah Lima Kerajaan adalah novel anak bergenre fantasi yang ditulis oleh Clara Ng dan diilustrasikan Renata Owen. Novel ini mengisahkan tokoh Dru, seorang gadis berusia dua belas tahun yang bertualang ke Negeri Lima Kerajaan. Dalam petualangannya, ia bertemu dengan makhluk-makhuk ajaib serta raja-raja dari setiap kerajaan. Raja-raja tersebut adalah Tanti Pala dari Kerajaan Logam, Raja Aditsu dari Kota Pencuri, Raja Wrekodara dari Kerajaan Merah, Raja Parmadi dari Desa Pahlawan, dan Raja Nala dari Kota Hening. Selain fantasi, karakterisasi dari kelima raja dalam novel Dru dan Kisah Lima Kerajaan ini diadaptasi dari tokoh-tokoh yang terdapat dalam kisah Pandawa Lima. Kelima kerajaan dalam novel ini memiliki simbol-simbol yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter. Seperti sabar dan pantang menyerah di Kerajaan Logam; hati yang bersih di Kota Pencuri; ketulusan dan keyakinan diri di Kerajaan Merah; kebaikan hati di Desa Pahlawan; suka menolong dan kesempatan kedua di Kota Hening. Kata kunci: sastra anak, nilai pendidikan karakter, simbolisme latar tempat, Dru dan Kisah Lima Kerajaan
REPRESENTATION AND RESISTANCE AGAINST THE PATRIARCHAL SYSTEM IN THE DIGITAL LITERATURE ERA: THE FILM BIG EYES Pratiwi, Dyani Prades; Hawa, Andina Meutia; Nesa, Fakhria
Jurnal Kata : Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 11, No 2 Sep (2023): JURNAL KATA (BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The patriarchal system is one of the problems in gender studies that is still described in the era of digital literature. Digital literature has a dynamic characteristic, which makes film categorized as a literary work by focusing on the story narrative. One of the films that contains the issue of patriarchy is Tim Burton's Big Eyes. This study aims to describe the patriarchal structure in digital literature using a qualitative descriptive method and Silvia Walby's feminist approach. The results of the research show that the six structures of the patriarchal system are related to each other but are centered on one main structure, Culture. As a digital literary work, the film Big Eyes also represents the resistance of the main female character, which can illustrate how the feminist movement is and how women should be able to fight against all forms of oppression caused by the patriarchal system.  Sistem patriarki menjadi salah satu permasalahan dalam kajian gender yang masih tergambar di era sastra digital. Sastra digital mempunyai sifat dinamis yang menjadikan film dikategorikan sebagai karya sastra dengan menitik beratkan pada narasi cerita. Salah satu film yang memuat isu patriarki adalah Big Eyes karya Tim Burton. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur patriarki dalam sastra digital dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan feminis Silvia Walby. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam struktur sistem patriarki saling berkaitan satu sama lain namun berpusat pada satu struktur utama yaitu Kebudayaan (Culture). Sebagai sebuah karya sastra digital, film Big Eyes juga merepresentasikan perlawanan dari tokoh utama perempuan, yang dapat menggambarkan bagaimana gerakan feminisme dan bagaimana perempuan harus mampu melawan segala bentuk penindasan yang diakibatkan oleh sistem patriarki.