Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBAIKAN KINERJA RANTAI PASOK AGROINDUSTRI PISANG MENGGUNAKAN MCDM (MULTI CRITERIA DECISION MAKING) Andanu, Odi; Sundari, Utari Yolla; Setyowati, Erni Dwi Puji
Jurnal Agroindustri Vol. 13 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagroindustri.13.2.95-106

Abstract

The problems faced by the banana agro-industry include the procurement process of raw materials from banana suppliers, which has not been able to meet the industry's needs. The selection process of banana suppliers has not been a factor considered by the industry in its strategic planning. The technology used should be able to produce quality processed banana products, but in reality, production is still below the available normal capacity. The distribution of processed banana products to consumers has not been well identified, and market access is still limited, resulting in stagnant industry development. The aim of this research is to identify the problems related to the performance of the banana agro-industry supply chain, measure the performance of the banana agro-industry supply chain, and provide and evaluate solutions that can be used to improve the performance of the banana agro-industry supply chain. The method used in this research is to measure the performance of the supply chain using weighting with the multiple criteria decision-making (MCDM) method, which consists of the Analytical Hierarchy Process (AHP), determining alternative solutions using the VIKOR (Vise Kriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje) method. The results show that the identification of problems in the banana agro-industry supply chain consists of 5 main criteria and 20 sub-criteria, as well as 7 proposed solutions. The measurement of the supply chain performance resulted in a score of 32.032 (poor), indicating that the performance of the banana agro-industry supply chain is still low. The alternative solution provided to improve the performance of the banana agro-industry supply chain is to establish collaboration and partnerships among supply chain stakeholders.
Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Atribut Buah Cempedak (Studi Kasus Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kotawaringin Barat) Erni Dwi Puji Setyowati; Andanu, Odi; Sundari, Utari Yolla; Irawan, Ahmad
Jurnal Penelitian UPR Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Penelitian UPR: Kaharati
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jptupr.v4i1.14469

Abstract

Cempedak (Artocarpus champeden) adalah tumbuhan asli Indonesia yang juga ditemukan di Malaysia dan Papua Nugini. Tanaman ini dapat ditemui di banyak wilayah Indonesia, termasuk Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Jawa. Meskipun informasi detail tentang produksi cempedak dan nangka di Indonesia terbatas, pada tahun 2014, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi keduanya mencapai 223.253 kuintal. Untuk mengembangkan cempedak lebih lanjut, penting untuk memahami preferensi pelanggan terhadap karakteristik buah ini. Evaluasi tingkat kepuasan pelanggan terhadap atribut buah cempedak juga krusial dalam menentukan area yang perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pembeli buah cempedak di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, dan Kotawaringin Barat serta mengevaluasi tingkat kepuasan mereka terhadap atribut buah. Metode deskriptif kualitatif digunakan dengan menggunakan sampel 90 responden dari ketiga kabupaten tersebut, yang dipilih dengan metode accidental sampling. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada kesamaan dalam karakteristik responden berdasarkan usia dan perbedaan dalam tingkat pendidikan serta pendapatan di antara ketiga kabupaten. Hasil juga menunjukkan bahwa secara umum, kepuasan konsumen terhadap buah cempedak di ketiga kabupaten tersebut dapat dikategorikan sebagai puas. Saran dari penelitian ini termasuk perluasan usaha untuk mempertahankan kualitas atribut seperti rasa, bentuk, dan ukuran buah cempedak oleh petani, serta perlunya pemerintah daerah melakukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan varietas cempedak yang sesuai dengan harapan konsumen.
Diversifikasi Olahan Ikan Haruan Dalam Upaya Program Zero Stunting Dan Peningkatan Ekonomi Sundari, Utari Yolla; Maryani, Maryani; Sandriya, Ardi; Norhayani, Norhayani; Nursiah, Nursiah
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2306

Abstract

Ikan Haruan (Channa striata) merupakan salah satu komoditi yang memiliki potensi secara ekonomi maupun gizi. Diversifikasi cara pengolahan pada produk lokal menjadi kebaharuan yang dituntut hadir pada produk pangan sebagai upaya mendukung perkembangan bahan lokal. Diversifikasi olahan ikan dapat bertujuan sebagai upaya menurunkan angka stunting dan mendukung peningkatan ekonomi. Pengabdian kepada masyarakat ini dibagi dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan dilakukan melalui observasi dan koordinasi dengan pihak terkait. Pada tahap perencanaan dilakukan kajian dari hasil observasi. Pelaksanaan kegiatan dibagi penjadi dua tahap yaitu penyuluhan dan pelatihan. Peserta berjumlah 20 orang yang terdiri dari ibu-ibu TP-PKK Kecamatan Pahandut. Penyuluhan diadakan dengan metode penyampaian materi dan diskusi secara tatap muka. Pelatihan diawali dengan pembuatan kerupuk kulit ikan haruan, pembuatan abon daging ikan haruan, dan stik tepung tulang. Pemilihan produk olahan ini didasarkan atas pola konsumsi masyarakat yang menyukai makanan ringan dan makanan pendamping, sehingga diharapkan terjadi konsumsi secara berkala yang dapat memperbaiki status gizi untuk mencegah stunting. Selain itu, produk yang dihasilkan dapat dipasarkan sebagai produk makanan bergizi. Pada hasil pretest peserta yang mengetahui konsep diversifikasi sebanyak 2 orang, cara pengolahan produk sebanyak 11 orang, jenis produk olahan sebanyak 4 jenis dan 2 jenis manfaat mengonsumsi ikan haruan. Hasil posttest menunjukan peserta yang mengetahui tentang konsep diversifikasi sebanyak 20 orang, cara pengolahan produk sebanyak 20 orang, jenis produk olahan sebanyak 7 jenis dan 4 jenis manfaat mengonsumsi ikan haruan. Perbandingan antara hasil pretest dan posttest menunjukan peningkatan pengetahuan peserta mengenai konsep diversifikasi, cara pengolahan produk, jenis produk olahan dan manfaat mengonsumsi ikan haruan. Diharapkan adanya dukungan dari pemerintah kepada ibu-ibu TP-PKK Kecamatan Pahandut agar dapat memanfaatkan potensi ikan Haruan sebaik mungkin agar dapat mencegah terjadinya stunting dan dapat meningkatkan perekonomian. The Diversification of Processing Methods for Haruan Fish Is A Crucial Aspect of The Zero Stunting Program And Efforts to Improve The Economy Abstract The Haruan fish (Channa striata) is a commodity with significant economic and nutritional value. Implementing various processing methods for locally produced goods is an innovative approach necessary to enhance food products and promote the advancement of local resources. The diversification of fish processing has the potential to lower rates of stunting and contribute to the advancement of the economy. This community service is split into several phases, specifically including the preparation, planning, execution, and assessment phases. The preparation phase involves careful observation and coordination with relevant stakeholders. During the initial phase of the project, an investigation was conducted based on the observations' findings. The execution of activities is separated into two phases, specifically counseling and training. There were a total of 20 participants in the study, all of whom were mothers affiliated with the TP-PKK Pahandut District. Counseling sessions were conducted utilizing a combination of didactic instruction and in-person interactions. The training session commenced with the preparation of haruan fish skin crackers, the creation of haruan fish meat floss, and the production of bone meal sticks. The choice of these processed food items is influenced by the dietary preferences of individuals who enjoy snacks and accompanying dishes. It is anticipated that regular consumption of these products will contribute to improved nutritional health and aid in the prevention of stunting. Furthermore, the goods that are manufactured have the potential to be promoted and sold as nourishing food items. In the preliminary test findings, 2 participants demonstrated an understanding of diversification concepts, 11 participants exhibited knowledge of product processing techniques, 4 different types of processed products were identified, and 2 specific benefits of consuming haruan fish were recognized. The findings from the posttest illustrated that 20 participants were knowledgeable about the concept of diversification, 20 were familiar with the processing of products, there were 7 types of processed products identified, and 4 types of benefits from consuming haruan fish were recognized. The analysis of both the pretest and posttest data revealed a significant improvement in the participants' understanding of diversification, product processing techniques, various types of processed products, and the advantages of consuming haruan fish. The expectation is for governmental assistance to be extended to the TP-PKK in Pahandut Subdistrict, for them to effectively harness the potential of Haruan fish for the prevention of stunting and the enhancement of the local economy.