Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Studi Komparatif Sosial Lembaga Pada Desa Wisata Gamplong dan Desa Wisata Pulesari Kabupaten Sleman Sebagai Penggerak Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif Erni Dwi Puji Setyowati; Edouard Aryadi Supriyadi; Zuliyan Agus Nur Muchlis Majid
Jurnal Kaharati Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Penelitian UPR: Kaharati
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.509 KB) | DOI: 10.52850/jptupr.v2i2.5478

Abstract

Kota Yogyakarta terkenal dengan jenis wisata yang khas, yaitu jenis wisata budaya sebagai cagar budaya Jawa. Dewasa ini para wisatawan mulai menggemari tempat wisata yang tidak hanya sekedar menyajikan keindahan alamnya saja tetapi lebih kepada interaksi masyarakat. Oleh karena itu mulai berkembang jenis wisata minat khusus, yaitu wisata alternatif yang disebut desa wisata. Desa wisata di wilayah Kabupaten Sleman berkembang sangat dinamis dan mampu menggerakkan sektor pariwisata di Kabupaten Sleman. Desa wisata Gamplong termasuk dalam sektor ekonomi kreatif bidang kerajinan (handycraft), sedangkan Desa Wisata Pulesari mengusung konsep Go Green and Back to Nature dengan permainan interaktifnya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis proses sosial lembaga yang tedapat pada Desa Wisata Gamplong dan Desa Wisata Pulesari untuk dijadikan sebagai acuan desa wisata lain mengembangkan potensi yang dimiliki dari segi ekonomi kreatif yang berbeda. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik triangulasi data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan Desa Wisata Pulesari dan Desa Wisata Gamplong melalui beberapa tahap perkembangan kelompok dimana tahap dependency and inclusion yang terjadi di Desa Wisata Pulesari aktor yang berperan untuk menggerakkan masyarakat adalah Bapak Amin Sarjana sedangkan pada Desa Wisata Gamplong adalah masyakat pengrajin tenun dan serat alam. Tahap counterdependency and fight yang ada pada kedua desa wisata terletak pada sumber daya manusia yang sebagian masyarakat belum memahami hakikat akan pentingnya wisata dan potensi wisata yang dimiliki. Kemudian tahap trust and structure dimana kedua desa wisata masing-masing telah memiliki struktur organisasi yang dibangun bersama setelah melewati konflik yang terjadi sebelumnya. Tahap work pada kedua desa wisata telah berjalan dengan adanya pembagian kinerja pada struktur organisasi dan adanya rencana program jangka menengah serta kerjasama dan pelatihan dengan pihak terkait yang telah dilaksanakan. Tahap termination yang dilakukan pada kedua desa wisata masing-masing dengan mengadakan rapat evaluasi kinerja setiap bulan. Kata Kunci: desa wisata, ekonomi kreatif, proses sosial lembaga, studi komparatif, Yogyakarta
Aplikasi Pewarna Batik pada Tenun dari Serat Daun Nanas (Kajian Proporsi Jenis Benang dan Jenis Pewarna) Susinggih Wijana; Ika Atsari Dewi; Erni Dwi Puji Setyowati
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.315 KB) | DOI: 10.21776/ub.industria.2016.005.01.4

Abstract

Abstrak Salah satu jenis serat alam yang potensial adalah serat daun nanas. Terkait dengan isu lingkungan, perkembangan penggunaan pewarna alami sebagai pewarna tekstil belakangan ini semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kekuatan daya sobek kain tenun yang dihasilkan, mengetahui pengaruh aplikasi jenis pewarna dan kombinasi jenis serat terhadap intensitas warna kain, dan mengetahui pengaruh aplikasi jenis pewarna dan kombinasi jenis serat terhadap ketahanan luntur kain. Metode yang digunakan yaitu RAK dengan 2 faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian kekuatan daya sobek kain menunjukkan bahwa kain yang terbuat dari 50% serat daun nanas : 50% katun memiliki kekuatan daya sobek lebih tinggi dengan nilai rerata 1306,67 gram arah pakan dan 1381,33 gram arah lusi. Perlakuan terbaik berdasarkan intensitas warna yang dipilih yaitu pada perlakuan proporsi jenis benang 100% katun dengan jenis pewarna kunyit dengan nilai 0,198 berdasarkan perhitungan Multiple Attribute. Perlakuan terbaik berdasarkan ketahanan luntur warna yang dipilih yaitu pada perlakuan proporsi jenis benang 50% serat daun nanas : 50% katun dengan jenis pewarna alpukat dengan nilai rerata 3,3 pada uji ketahanan gosokan kering, 7,2 pada uji ketahanan gosokan basah, 1,3 pada uji ketahanan pencucian (Stainning Scale), dan 1,4 pada uji ketahanan pencucian (Grey Scale).Kata kunci: kain, katun, pewarna daun alpukat, pewarna kunyitAbstract One type of potential natural fibers are pineapple leaf fiber. As environmental issues, the use of natural dyes for coloring textiles lately increasing. The purposes of this research is to determine the strength of the resulting woven fabric torn, knowing the effect of the application of the dyes and the combination of the type of fiber to the intensity of the color of fabric, and determine the influence of the type of application and combination dye fastness types of fiber to fabric. This method used RCBD (Randomized Complete Block Design) with 2 factors. The results showed that fabric with proportion of 50% pineapple leaf yarn: 50% cotton had higher value of tensile strength. The average value were 1306.67 gram and 1381.33 gram from “Pakan” direction and “Lusi” direction. The best treatment based on color intensity selected, namely was proportion of 100% cotton yarn with type of dye turmeric with a value of 0.198 based on Multiple Attribute calculation. The best treatment based on the selected color fastness proportion of 50% yarn pineapple leaf fiber: 50% cotton with type of dye avocado leaf with a mean value of 3.3 on a dry rub resistance test, 7.2 in the wet rub resistance test , 1.3 on endurance test laundering (Stainning Scale), and 1.4 on the endurance test laundering (Grey Scale).Keywords: avocado leaf color, cotton, fabric, turmeric color
Studi Komparatif Sosial Ekonomi Desa Wisata Gamplong Dan Desa Wisata Pulesari Kabupaten Sleman Sebagai Penggerak Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif Erni Dwi Puji Setyowati; Saputera Saputera; Odi Andanu
Economics and Digital Business Review Vol. 4 No. 2 (2023): February - July
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v4i2.527

Abstract

Kota Yogyakarta terkenal dengan jenis wisata yang khas, yaitu jenis wisata budaya sebagai cagar budaya Jawa. Dewasa ini para wisatawan mulai menggemari tempat wisata yang tidak hanya sekedar menyajikan keindahan alamnya saja tetapi lebih kepada interaksi masyarakat. Oleh karena itu mulai berkembang jenis wisata minat khusus, yaitu wisata alternatif yang disebut desa wisata. Desa wisata di wilayah Kabupaten Sleman berkembang sangat dinamis dan mampu menggerakkan sektor pariwisata di Kabupaten Sleman. Desa wisata Gamplong termasuk dalam sektor ekonomi kreatif bidang kerajinan (handycraft), sedangkan Desa Wisata Pulesari mengusung konsep Go Green and Back to Nature dengan permainan interaktifnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat sosial ekonomi Desa Wisata Gamplong dan Desa Wisata Pulesari sebagai acuan desa wisata lain mengembangkan potensi yang dimiliki dari segi ekonomi kreatif yang berbeda. Metode yang digunakan yaitu komparatif deksriptif dengan jumlah sampel 226 kepala keluarga di Desa Wisata Gamplong dan 77 kepala keluarga di Desa Wisata Pulesari dengan teknik analisis data Man Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pendapatan pokok dan sampingan antara Desa Wisata Pulesari dan Desa Wisata Gamplong dikarenakan sebagian besar masyarakat Desa Wisata Pulesari memiliki pendapatan sampingan dari pekerjaan sebagai pemandu sedangkan pada masyarakat Desa Wisata Gamplong mengandalkan pekerjaan utama mereka yang sebagian besar sebagai buruh kerajinan. Terdapat perbedaan kepemilikan barang bangunan, tingkat pengeluaran makanan pokok, sayur dan buah, makanan kering, dan listrik antara Desa Wisata Pulesari dan Desa Wisata Gamplong.
PERBAIKAN KINERJA RANTAI PASOK AGROINDUSTRI PISANG MENGGUNAKAN MCDM (MULTI CRITERIA DECISION MAKING) Andanu, Odi; Sundari, Utari Yolla; Setyowati, Erni Dwi Puji
Jurnal Agroindustri Vol. 13 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagroindustri.13.2.95-106

Abstract

The problems faced by the banana agro-industry include the procurement process of raw materials from banana suppliers, which has not been able to meet the industry's needs. The selection process of banana suppliers has not been a factor considered by the industry in its strategic planning. The technology used should be able to produce quality processed banana products, but in reality, production is still below the available normal capacity. The distribution of processed banana products to consumers has not been well identified, and market access is still limited, resulting in stagnant industry development. The aim of this research is to identify the problems related to the performance of the banana agro-industry supply chain, measure the performance of the banana agro-industry supply chain, and provide and evaluate solutions that can be used to improve the performance of the banana agro-industry supply chain. The method used in this research is to measure the performance of the supply chain using weighting with the multiple criteria decision-making (MCDM) method, which consists of the Analytical Hierarchy Process (AHP), determining alternative solutions using the VIKOR (Vise Kriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje) method. The results show that the identification of problems in the banana agro-industry supply chain consists of 5 main criteria and 20 sub-criteria, as well as 7 proposed solutions. The measurement of the supply chain performance resulted in a score of 32.032 (poor), indicating that the performance of the banana agro-industry supply chain is still low. The alternative solution provided to improve the performance of the banana agro-industry supply chain is to establish collaboration and partnerships among supply chain stakeholders.
Karakterisasi Fisik Film Berbasis Polivinil Alkohol (PVA) Dengan Penambahan Nanoclay Sebagai Filler Utari Yolla Sundari; Sandriya, Ardi; Setyowati, Erni Dwi Puji; Andanu, Odi; Fiardilla, Fauziah
Jurnal Penelitian UPR Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Penelitian UPR: Kaharati
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jptupr.v4i1.13709

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanik pada film polivinil alkohol dengan penambahan nanoclay golongan bentonit sebagai bahan aditif yang dapat dijadikan filler pada film PVA. Biopolimer PVA (polivinil alkohol) dipilih karena sifatnya yang dapat membentuk film, larut dalam air, mudah dalam proses, tidak beracun, biocompatible dan biodegradable. Untuk memperkuat film tersebut digunakan nanoclay sebagai filler dalam pembuatan film. Perlakuan pada penelitian ini adalah konsentrasi penambahan nanoclay dengan variasi 0, 2%, 4% dan 6%. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka semakin meningkat ketebalan film yaitu mulai 0,012 – 0,040 mm, peningkatan kuat tarik (tensile strength) dari 0-8,98MPa dan nilai elongasi film berturut-turut 42,85 – 73,38%, penurunan kelarutan film mulai dari 22,76 – 7,71%, hasil untuk transmisi cahaya film yaitu pada 400nm diangka 54,45 - 16,54%, 600nm diangka 62,12-26,585% 800nm 68,78-36,41%. Penambahan nanoclay sebagai filler pada film berbasis PVA memberikan pengaruh terhadap karakteristik fisik film yang dihasilkan.
Study of Bioactive Content Liberica Coffe Powder (Coffea liberica. Var) and Bajakah Tampala Roots (Spatholobus littoralis) Growing in Peatland Using GC- MS Saputera Saputera; Erni Dwi Puji Setyowati; Wayan Riki Mahendra; Rahmad Zulkifly
Agroindustrial Journal Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Faculty of Agricultural Technology UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/aij.v11i2.94799

Abstract

Liberica coffee (Coffee liberica Var.)  is known as a typical peatland coffee because of its ability to adapt to peat soils compared to other types of coffee. The bajakah tampala plant (Spatholobus littoralis Hassk) is a plant from the genus Spatholobus. The roots of the bajakah tampala are used empirically as medicine by the Dayak community. Based on hereditary experience, boiled water from bajakah tampala root can be used as a medicine for stomach pain, diarrhea, and dysentery. This plant contains phenolics, flavonoids, tannins and saponins so bajakah tampala can be used as herbal medicine. Until now, the active compound content of the combination of Liberica coffee and bajakah tampala root is unknown. Thus, this research aims to determine the bioactive content of Liberica coffee and bajakah tampala roots. This research was conducted using two factorials, Randomized Complete Block Design (RCBD), where Factor 1, consists of Liberica coffee powder concentrations, and Factor 2 consists of bajakah tampala powder concentrations. Each factor had 3 levels.  Bajakah tampala roots were sorted, washed, cut into small pieces, oven-dried at 50°C for 6 hours, ground, sieved using an 80 mesh, then weighed and ready to be used as an herbal coffee additive. Bajakah tampala was oven-dried at 50°C for 6 hours, ground, sifted, then mixed with Liberica coffee powder according to treatment groups (L1, L2, L3 and B1, B2, B3) for 9 combination treatments with 3 repetitions. Analysis of bioactive compounds in this research was determined using GC-MS. The analysis results show that 8 main components seen based on retention time, namely caffeine, hexadecanoic acid, palmitic acid, hexadecanoic acid, ethyl ester, octadec-9-enoic acid, octadecanoic acid, stearic acid, octadeca-9,12-dienoic acid methyl, 9,12-octadecadienoic acid (Z, Z)-Lino and ethyl linoleate. It is recommended that further research be carried out regarding the bioactive content of Liberica and bajakah coffee as herbal medicine. 
Pelatihan Pembuatan dan Penerapan Ecoenzyme di Pondok Pesantren Darul Amin Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Organik: Pelatihan Pembuatan dan Penerapan Ecoenzyme di Pondok Pesantren Darul Amin Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Organik ma'rifah, siti; Citrariana, Shesanthi; Kalalinggi, Septaria Yolan; Setyowati, Erni Dwi Puji
Jurnal Pengabdian Kampus Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kampus
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jpmupr.v11i2.16785

Abstract

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh banyak kota di seluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang penyumbang sampah terbesar di dunia. Indonesia adalah penyumbang sampah terbesar kedua dengan volume 187,2 juta ton/tahun, dengan China pada posisi pertama dengan 262,9 juta ton/tahun. Pada tahun 2003, seorang doktor dari Thailand bernama Dr. Rosukon Poompanvong menerima penghargaan dari FAO atas penemuan eco enzyme. Program ini merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat pada pondok pesantren Darul Amin agar dapat memanfaatkan sampah dapur organik yang sudah tidak terpakai menjadi bermanfaat untuk lingkungan. Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu, 13 Oktober 2024. Sebelum memulai kegiatan, terdapat beberapa tahapan persiapan, antara lain berupa koordinasi awal dengan pimpinan pondok pesantren, survey waktu dan tempat pelaksanaan serta pendataan target peserta. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus dan santri pondok pesantren sebanyak 38 orang. Kegiatan berupa pembelajaran bersama dengn pakar menggunakan metode ceramah dan diskusi,kemudian diakhiri dengan demonstrasi pembuatan produk eco enzyme.
Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai ECO Enzyme Sebagai Upaya Mendukung Pertanian Berkelanjutan Setyowati, Erni Dwi Puji; Sandriya, Ardi; Setyowati, Erni; Andanu, Odi; Dwijayanti, Rts. Sherly
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2245

Abstract

Limbah pertanian merupakan sisa hasil kegiatan pertanian yang dimulai dari proses produksi hingga panen. Pentingnya penanganan dan pengelolaan limbah di dasari atas sistem pertanian berkelanjutan sehingga dapat menghemat biaya produksi dan menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu cara pengelolaan limbah pertanian adalah dengan pembuatan eco enzyme. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengolah limbah pertanian menjadi produk tepat guna yaitu eco enzyme. Pengabdian kepada masyarakat ini dibagi dalam beberapa tahap yaitu survey, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap survey dilakukan pengumpulan data, identifikasi permasalahan dan diskusi dengan mitra untuk menyesuaikan kebutuhan mitra serta berkoordinasi mengenai potensi yang dapat dikembangkan. Tahap perencanaan dilakukan untuk persiapan materi serta koordinasi dengan mitra mengenai waktu dan tempat pelaksanaan serta bahan yang perlu dipersiapkan. Tahap pelaksanaan dibagi menjadi sosialisasi dan pelatihan. Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan peserta mengenai eco enzyme. Pelatihan berguna untuk memberi pengalaman langsung mengenai pembuatan eco enzyme. Hasil evaluasi menunjukan adanya peningkatan tingkat pengetahuan peserta sebesar 72% setelah dilakukannya sosialisasi. Hasil kuisioner evaluasi kegiatan menunjukan semua peserta menyatakan bahwa kegiatan ini telah sesuai kebutuhan (100%), memiliki kebermanfaatan yang tinggi (100%) dan peserta merasa puas selama kegiatan berlangsung (100%). Minat penggunaan eco enzyme setelah sosialisasi dan pelatihan mengalami peningkatan dari 80% peserta menjadi 100% peserta. Diharapkan adanya peningkatan pengelolaan limbah pertanian di kebun Oibama untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan dari segi penggunaan bahan organik pada proses budidaya dan menjaga kelestarian lingkungan. SOCIALIZATION AND TRAINING OF AGRICULTURAL WASTE AS ECO ENZYME TO SUPPORT SUSTAINABLE AGRICULTURE Abstract Agricultural waste is the remaining results of agricultural activities starting from the production process to harvest. The importance of handling and managing waste is based on a sustainable farming system to save production costs and maintain environmental sustainability. One way to manage agrarian waste is by making eco enzymes. The objective of this community service initiative is to enhance the expertise and proficiency of farmers in the conversion of agricultural waste into suitable products, specifically eco enzymes. This community service is divided into several stages, namely survey, planning, implementation, and evaluation. During the survey stage, data is gathered, problems are identified, and discussions are held with partners to align their needs and collaborate on potential development opportunities The planning phase involves preparing materials and coordinating with partners about the timing and location of implementation, as well as the necessary materials. The implementation stage is divided into socialization and training. Socialization is carried out to increase participants' knowledge about eco enzymes. Training is beneficial for gaining hands-on experience in producing eco enzymes. The assessment findings demonstrated a 72% increase in participant knowledge levels following the socialization activity. The results of the activity evaluation questionnaire showed that all participants stated that this activity was by their needs (100%), had high benefits (100%) and participants were satisfied during the activity (100%). After the process of socialization and training, the percentage of participants expressing interest in utilizing eco enzyme rose from 80% to 100%. The expectation is for an enhancement in the handling of agricultural waste within the Oibama garden, to promote a sustainable approach to farming through the utilization of organic materials in the cultivation process and the maintenance of environmental sustainability.
Analisis Faktor Penentu dalam Pemilihan Strategi Promosi Universitas Palangka Raya Ahriyati, Ahriyati; Setyowati, Erni Dwi Puji; Mustika, Maya; Christy, Nirena Ade
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 8, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v8i2.2024.517-524

Abstract

Penelitian mengenai analisis faktor penentu dalam pemilihan strategi promosi Universitas Palangka Raya (UPR) bertujuan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, peluang, dan acaman melalui analisis SWOT sehingga diketahui strategi dalam meningkatkan promosi UPR. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan metode analisis SWOT melalui survei terhadap 702 mahasiswa di UPR. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di lingkungan UPR, Provinsi Kalimantan Tengah. Hasil dari penelitian ini yakni UPR memiliki kekuatan dalam pemanfaatan media sosial, kerjasama dengan sekolah, lokasi strategis, beragamnya jurusan, biaya kuliah terjangkau, dan diversifikasi jalur masuk. Untuk mengatasi kelemahan, UPR perlu mengurangi ketergantungan pada media sosial, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memperluas pertimbangan calon mahasiswa. Peluang UPR dapat dioptimalkan melalui perbaikan website, promosi di sekolah-sekolah, peningkatan jalur beasiswa, dan sosialisasi alumni. Peralihan status ke BLU dapat meningkatkan branding dan kualitas kampus. Ancaman terbesar adalah penurunan minat mahasiswa jika promosi tidak ditingkatkan, sehingga strategi promosi lebih efektif, dengan peningkatan fasilitas, pengajaran, dan jalur beasiswa. 
Pengujian Senyawa Bioaktif pada Minyak Dayak sebagai Pengobatan Tradisional Masyarakat Utari Yolla Sundari; Setyowati, Erni Dwi Puji; Sandriya, Ardi; Kalalinggi, Septaria Yolan
Jurnal Penelitian UPR Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Penelitian UPR: Kaharati
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jpt-upr.v5i1.20249

Abstract

Bagian terpenting untuk mendukung jenis pengobatan tradisional masyarakat yaitu dengan menghasilkan produk yang memiliki kualitas dari segi bahan baku yang baik, tepat, aman. Selain itu produk tersebut juga hendaknya teruji secara scientific khasiatnya. Minyak urut dayak khas Kalimantan Cap Dayak Asli Dayak Ngaju terbuat dari beberapa bahan alam seperti akar kayu pilihan yaitu akar saluang belum, ginseng hutan, dan paku atei. Klaim yang diberikan produsen pada kemasan produk adalah dapat mengobati rematik, asam urat, kesemutan kaki, tangan. Cara pemakaian minyak urut dayak adalah dengan mengoleskan pada bagian yang sakit. Hasil pengujian kandungan senyawa bioaktif dari minyak urut dayak dilakukan dengan menggunakan metode GCMS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa teridentifikasi 34 senyawa pada minyak dayak. Diantaranya 8 senyawa bioaktif komponen utama yaitu Azulene, Methyl salicylate, 2-Undecenal, 2,4-Decadienal, (E,Z)-, 2,4 Decadienal, Copaene, Diethyl Phthalate, 1,4-Benzenedicarboxylic acid, 2-hydroxy-. Kandungan senyawa bioaktif tersebut memberikan manfaat diantaranya meredakan nyeri otot dan persendian, meredakan peradangan seperti nyeri dan bengkak, anti-inflamasi, antioksidan, dan manfaat yang berkaitan dengan fungsinya sebagai obat urut, meredakan nyeri otot, kesemutan, rematik dan melancarkan peredaran darah.