Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Vitamin E dan Etinil Estradiol terhadap Histopatologi Uterus Tikus Putih (Rattus norvegicus) Sandriya, Ardi; Samsuri, Samsuri; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (3) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.394 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.3.243

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa vitamin E dapat memperbaiki struktur histopatologi uterus akibat efek samping etinil estradiol. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih betina yang dibagi dalam lima kelompok perlakuan, yaitu kontrol (-) tidak diberi etinil estradiol maupun vitamin E; kontrol (+) diberikan etinil estradiol dengan dosis 150 mg/kgBB/hari tanpa pemberian vitamin E, P1 diberikan etinil estradiol dengan dosis 150 mg/kgBB/hari dan vitamin E 100 mg/kgBB/hari, P2 diberikan etinil estradiol dengan dosis 150 mg/kgBB/hari dan vitamin E 150 mg/kgBB/hari, dan P3 diberikan etinil estradiol dengan dosis 150 mg/kgBB/hari dan vitamin E 200 mg/kgBB/hari. Perlakuan selama 30 hari, dan pada hari ke 31 seluruh hewan coba dinekropsi. Organ uterus diambil untuk pembuatan preparat histopatologi dengan teknik pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Variabel yang diperiksa adalah nekrosis dan proliferasi sel epitel uterus. Hasil penelitian membuktikan pemberian suplementasi vitamin E dosis 150 mg/kgBB/hari mampu menekan proliferasi dan nekrosis sel epitel endometrium uterus tikus putih (Rattus norvegicus) sehingga vitamin E dapat digunakan sebagai antioksidan pada pasien yang sedang menggunakan etinil estradiol.
Aktivitas Antitumor Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) secara In Vivo pada Mencit Ardi Sandriya; Bambang Pontjo Priosoeryanto; Gunanti Gunanti; Eva Harlina; Riski Rostantinata; Lina Noviyanti Sutardi; Rachmi Ridho
Jurnal Veteriner Vol 22 No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.165 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.2.150

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas ekstrak etanol daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme) untuk terapi penyakit tumor. Penelitian ini menggunakan enam ekor mencit betina berumur lima minggu dengan bobot badan 20-25 g yang telah diinduksi karsinogen 7.12- dimetilbenz(?)anthracne (DMBA). Mencit dibagi menjadi dua kelompok perlakuan masing-masing kelompok terdiri dari tiga ekor mencit yaitu kelompok yang diberi plasebo (KK) dan kelompok yang diberi ekstrak etanol daun keladi tikus (KE). Kelompok KK diberi plasebo berupa aquabides. Kelompok KE diberi ekstrak etanol daun keladi tikus dengan dosis 120 mg/kg BB. Pengamatan dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik. Massa tumor dari kedua kelompok mencit dikoleksi dan difiksasi dalam neutral buffered formalin (NBF) 10%. Kemudian dibuat preparat histopatologi dan diwarnai pewarna Hematoksilin-Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan gambaran makroskopik permukaan kulit pada daerah tumbuhnya tumor mengalami alopesia, tumbuh benjolan berwarna kemerahan dan keropeng. Hasil pengukuran bobot badan mencit kelompok KK mengalami penurunan, sedangkan berat badan mencit pada kelompok KE mengalami kenaikan setiap minggunya. Diameter tumor kelompok KK mengalami peningkatan, sedangkan diameter tumor pada kelompok KE mengalami penurunan pada minggu ke empat pemberian bahan uji. Gambaran mikroskopik menunjukkan benjolan massa tumor yang terbentuk terdiri atas tiga jenis tumor yaitu anaplastic carcinoma (16,7%), fibrosarcoma (16,7%) dan squamous cell carcinoma (66,6%). Ketiga tumor digolongkan dalam diferensiasi baik 33,4%, diferensiasi sedang 33,4%, diferensiasi buruk 16,7%, dan tidak berdiferensiasi 16,.7%. Laju pertumbuhan tumor selaras dengan tingkat diferensiasi. Tumor yang bermetastasis sebanyak 50% dan tidak bermetastasis sebanyak 50%. Rataan indeks mitosis dan angiogenesis terjadi penurunan yang nyata (p<0.05) pada kelompok mencit yang diberi ekstrak etanol daun keladi tikus dibandingkan kelompok kontrol. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun keladi tikus menurunkan pertumbuhan tumor dan dapat digunakan untuk terapi tumor.
MONITORING PEMERIKSAAN ANTEMORTEM DAN POSTMORTEM PADA PROSES PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN DI KOTA PALANGKA RAYA Siti Ma&#039;rifah; Ardi Sandriya; Nabil Fariz Noorrahman; Paulini Paulini; Satrio Wibowo; Sherly Dwijayanti
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.229-235

Abstract

Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melaksanakan monitoring kondisi kesehatan hewan qurban tahun 2023 di UPT RPH Kota Palangka Raya dan beberapa Masjid Besar. Metode pelaksanaan pengabdian yaitu pengamatan langsung lapangan yang meliputi pemeriksaan umur hewan dan kesehatan hewan qurban sebelum pemotongan (antemortem) dan pemeriksaan kesehatan hewan qurban setelah pemotongan (postmortem). Hasil peninjauan lapangan jumlah hewan qurban adalah 80 ekor sapi jantan dan 10 ekor kambing jantan. Rata-rata umur sapi adalah 3 tahun dan kambing berumur 2 tahun. Hasil pemeriksaan antemortem dan postmortem menunjukkan bahwa sapi dan kambing dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat pemotongan hewan qurban.
Analisis Penerapan Biosekuriti Peternakan Babi Terhadap Virus African Swine Fever di Kota Palangka Raya Ardi Sandriya; Maria Haryulin Astuti; Paulin Paulin; Putri Sriwulan
Jurnal Veteriner Vol 24 No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.2.172

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan peternak dan penerapan biosekuriti pada peternakan babi terhadap persentase mortalitas akibat virus African Swine Fever (ASF) di Kota Palangka Raya. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah survei dan observasi. Responden berjumlah 30 orang yang mempunyai peternakan babi di Kota Palangka Raya. Wawancara dilakukan dengan para peternak yang telah dipilih sebagai sampel, untuk memperoleh data informasi dan penjelasan langsung mengenai tingkat pengetahuan biosekuriti. Tingkat penerapan biosekuriti diperoleh dengan cara observasi langsung di kandang babi. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh nyata (p<0.05) pada parameter pendidikan terhadap pengetahuan biosekuriti, namun tidak ada pengaruh yang nyata (p>0.05) pada parameter usia dan jenis pekerjaan utama terhadap pengetahuan biosekuriti peternak. Peternak dikelompokkan dalam 3 katagori pengetahuan yaitu buruk (33.3%), sedang (26.7%), dan baik (40%). Tingkat penerapan biosekuriti peternak dibagi menjadi 3 yaitu buruk ada lima (16.6%), sedang 17 (56.7%) dan baik delapan (26.7%). Analisis dilanjutkan untuk melihat pengaruh pengetahuan dan penerapan sekuriti terhadap tingkat mortalitas babi yang disebabkan oleh ASF. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang nyata antara pengetahuan dan penerapan biosekuriti (p<0.05) terhadap tingkat mortalitas babi yang disebabkan oleh ASF. Disimpulkan bahwa peternak babi di Kota Palangka Raya secara umum belum memiliki tingkat pengetahuan dan penerapan biosekuriti yang baik, sehingga perlu adanya peningkatan biosekuriti untuk menanggulangi ASF.
Utilization of Livestock Waste (Cow Manure) and Household Waste (Waste Cooking Oil) as Briquettes to Substitute Alternative Fuels Noorrahman, Nabil Fariz; Sandriya, Ardi; Paulini, Paulini
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.19.2.90-95

Abstract

As the global population continues to grow, there is a corresponding increase in energy consumption annually. The need for alternative energy sources is evident in light of the finite reserves of oil. Briquettes are a renewable energy option that can help decrease reliance on oil. Briquettes can be produced through the utilization of organic waste materials. This research was carried out from 19 September to 18 October 2023, at the Faculty of Agriculture, University of Palangka Raya, and the Analytical Laboratory, Muhammadiyah University, Palangka Raya. The aim of this research is to determine the quality of briquettes made using cow dung charcoal and cooking oil as an adhesive. The parameters of this research are water content, ash content, burn rate, and colorific value. This research used a Completely Randomized Design (CRD) model with 4 treatments and each treatment was repeated 5 times so that there were 20 experimental units. The composition of the briquettes consists of (P1) = 90% cow dung and 10% used cooking oil, (P2): 87.5% cow dung and 12.5% ​​used cooking oil, (P3): 85% cow dung and 15% used cooking oil and (P4): 82.5% cow dung and 17.5% ​​used cooking oil. The results of variance analysis showed that the parameters of water content, ash content, burn rate, and colorific value did not show a significant influence between treatments (P>0.05) although there was a trend that P1 and P3 were better than the other treatments. It was concluded that the best quality of briquettes in terms of water content and ash content was in the P1 treatment (Briquettes with a composition of 90% cow dung and 10% used cooking oil), whereas if viewed from the burning rate and calorific value of the best briquettes, it was the P3 treatment (Briquettes with a composition of 85 % cow dung and 15% used cooking oil).
Karakterisasi Fisik Film Berbasis Polivinil Alkohol (PVA) Dengan Penambahan Nanoclay Sebagai Filler Utari Yolla Sundari; Sandriya, Ardi; Setyowati, Erni Dwi Puji; Andanu, Odi; Fiardilla, Fauziah
Jurnal Penelitian UPR Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Penelitian UPR: Kaharati
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jptupr.v4i1.13709

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanik pada film polivinil alkohol dengan penambahan nanoclay golongan bentonit sebagai bahan aditif yang dapat dijadikan filler pada film PVA. Biopolimer PVA (polivinil alkohol) dipilih karena sifatnya yang dapat membentuk film, larut dalam air, mudah dalam proses, tidak beracun, biocompatible dan biodegradable. Untuk memperkuat film tersebut digunakan nanoclay sebagai filler dalam pembuatan film. Perlakuan pada penelitian ini adalah konsentrasi penambahan nanoclay dengan variasi 0, 2%, 4% dan 6%. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka semakin meningkat ketebalan film yaitu mulai 0,012 – 0,040 mm, peningkatan kuat tarik (tensile strength) dari 0-8,98MPa dan nilai elongasi film berturut-turut 42,85 – 73,38%, penurunan kelarutan film mulai dari 22,76 – 7,71%, hasil untuk transmisi cahaya film yaitu pada 400nm diangka 54,45 - 16,54%, 600nm diangka 62,12-26,585% 800nm 68,78-36,41%. Penambahan nanoclay sebagai filler pada film berbasis PVA memberikan pengaruh terhadap karakteristik fisik film yang dihasilkan.
A 9. Sosialisasi Dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Kombinasi Gulma Air Dan Kotoran Ayam Di Desa Naning Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas Ardi Sandriya; Elen Oktavia; Efi Yernisa; Gusnandi Setiawan; Melinda P. Sembiring; Desti Desti; Alfaro Sanggam Pananggar; Dewi Wulandari; Ronal Prasetya; Nesa Angreini Sofhia Sari; Obet Nego Sagala; Stevi Puspita Sari; Nopia Permata Sari Malau; Kepin Sailendro; Leony Fitria Hartantie
Al-Ijtimā': Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/aijpkm.v5i1.155

Abstract

Naning Village has high agricultural potential due to the high rainfall and easy access to water sources. The easy air source and high rainfall cause many weeds to grow. One of the weeds that is often found is kiambang. The purpose of this community service is to socialize and practice the manufacture of compost fertilizer by utilizing weeds that grow in the surrounding area. Compost is made by utilizing kiambang and fermented using EM 4. This process is carried out in 2 stages, namely the stage of preparing raw materials such as kiambang, livestock manure and making EM4 starter and the composting stage, namely the raw materials are chopped about 2-3 cm. All the ingredients are mixed and placed in a closed and dark container so that the aerobic composting process occurs. The result of making this compost is the composting of the materials that have been mixed with parameters of changes in temperature, color, odor, and texture for several days left in a closed container. This change may be related to the drying process and chemical reactions. In addition, there are no rules indicating that the material is in good condition and not infected by insects. This community service was enthusiastically followed by farmer groups in Naning Village. The existence of this socialization and training is expected so that farmer groups can empower surrounding resources to support the agriculture carried out so that they can produce better products and reduce agricultural costs.
Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai ECO Enzyme Sebagai Upaya Mendukung Pertanian Berkelanjutan Setyowati, Erni Dwi Puji; Sandriya, Ardi; Setyowati, Erni; Andanu, Odi; Dwijayanti, Rts. Sherly
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2245

Abstract

Limbah pertanian merupakan sisa hasil kegiatan pertanian yang dimulai dari proses produksi hingga panen. Pentingnya penanganan dan pengelolaan limbah di dasari atas sistem pertanian berkelanjutan sehingga dapat menghemat biaya produksi dan menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu cara pengelolaan limbah pertanian adalah dengan pembuatan eco enzyme. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengolah limbah pertanian menjadi produk tepat guna yaitu eco enzyme. Pengabdian kepada masyarakat ini dibagi dalam beberapa tahap yaitu survey, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap survey dilakukan pengumpulan data, identifikasi permasalahan dan diskusi dengan mitra untuk menyesuaikan kebutuhan mitra serta berkoordinasi mengenai potensi yang dapat dikembangkan. Tahap perencanaan dilakukan untuk persiapan materi serta koordinasi dengan mitra mengenai waktu dan tempat pelaksanaan serta bahan yang perlu dipersiapkan. Tahap pelaksanaan dibagi menjadi sosialisasi dan pelatihan. Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan peserta mengenai eco enzyme. Pelatihan berguna untuk memberi pengalaman langsung mengenai pembuatan eco enzyme. Hasil evaluasi menunjukan adanya peningkatan tingkat pengetahuan peserta sebesar 72% setelah dilakukannya sosialisasi. Hasil kuisioner evaluasi kegiatan menunjukan semua peserta menyatakan bahwa kegiatan ini telah sesuai kebutuhan (100%), memiliki kebermanfaatan yang tinggi (100%) dan peserta merasa puas selama kegiatan berlangsung (100%). Minat penggunaan eco enzyme setelah sosialisasi dan pelatihan mengalami peningkatan dari 80% peserta menjadi 100% peserta. Diharapkan adanya peningkatan pengelolaan limbah pertanian di kebun Oibama untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan dari segi penggunaan bahan organik pada proses budidaya dan menjaga kelestarian lingkungan. SOCIALIZATION AND TRAINING OF AGRICULTURAL WASTE AS ECO ENZYME TO SUPPORT SUSTAINABLE AGRICULTURE Abstract Agricultural waste is the remaining results of agricultural activities starting from the production process to harvest. The importance of handling and managing waste is based on a sustainable farming system to save production costs and maintain environmental sustainability. One way to manage agrarian waste is by making eco enzymes. The objective of this community service initiative is to enhance the expertise and proficiency of farmers in the conversion of agricultural waste into suitable products, specifically eco enzymes. This community service is divided into several stages, namely survey, planning, implementation, and evaluation. During the survey stage, data is gathered, problems are identified, and discussions are held with partners to align their needs and collaborate on potential development opportunities The planning phase involves preparing materials and coordinating with partners about the timing and location of implementation, as well as the necessary materials. The implementation stage is divided into socialization and training. Socialization is carried out to increase participants' knowledge about eco enzymes. Training is beneficial for gaining hands-on experience in producing eco enzymes. The assessment findings demonstrated a 72% increase in participant knowledge levels following the socialization activity. The results of the activity evaluation questionnaire showed that all participants stated that this activity was by their needs (100%), had high benefits (100%) and participants were satisfied during the activity (100%). After the process of socialization and training, the percentage of participants expressing interest in utilizing eco enzyme rose from 80% to 100%. The expectation is for an enhancement in the handling of agricultural waste within the Oibama garden, to promote a sustainable approach to farming through the utilization of organic materials in the cultivation process and the maintenance of environmental sustainability.
Diversifikasi Olahan Ikan Haruan Dalam Upaya Program Zero Stunting Dan Peningkatan Ekonomi Sundari, Utari Yolla; Maryani, Maryani; Sandriya, Ardi; Norhayani, Norhayani; Nursiah, Nursiah
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2024): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v9i4.2306

Abstract

Ikan Haruan (Channa striata) merupakan salah satu komoditi yang memiliki potensi secara ekonomi maupun gizi. Diversifikasi cara pengolahan pada produk lokal menjadi kebaharuan yang dituntut hadir pada produk pangan sebagai upaya mendukung perkembangan bahan lokal. Diversifikasi olahan ikan dapat bertujuan sebagai upaya menurunkan angka stunting dan mendukung peningkatan ekonomi. Pengabdian kepada masyarakat ini dibagi dalam beberapa tahap yaitu tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan dilakukan melalui observasi dan koordinasi dengan pihak terkait. Pada tahap perencanaan dilakukan kajian dari hasil observasi. Pelaksanaan kegiatan dibagi penjadi dua tahap yaitu penyuluhan dan pelatihan. Peserta berjumlah 20 orang yang terdiri dari ibu-ibu TP-PKK Kecamatan Pahandut. Penyuluhan diadakan dengan metode penyampaian materi dan diskusi secara tatap muka. Pelatihan diawali dengan pembuatan kerupuk kulit ikan haruan, pembuatan abon daging ikan haruan, dan stik tepung tulang. Pemilihan produk olahan ini didasarkan atas pola konsumsi masyarakat yang menyukai makanan ringan dan makanan pendamping, sehingga diharapkan terjadi konsumsi secara berkala yang dapat memperbaiki status gizi untuk mencegah stunting. Selain itu, produk yang dihasilkan dapat dipasarkan sebagai produk makanan bergizi. Pada hasil pretest peserta yang mengetahui konsep diversifikasi sebanyak 2 orang, cara pengolahan produk sebanyak 11 orang, jenis produk olahan sebanyak 4 jenis dan 2 jenis manfaat mengonsumsi ikan haruan. Hasil posttest menunjukan peserta yang mengetahui tentang konsep diversifikasi sebanyak 20 orang, cara pengolahan produk sebanyak 20 orang, jenis produk olahan sebanyak 7 jenis dan 4 jenis manfaat mengonsumsi ikan haruan. Perbandingan antara hasil pretest dan posttest menunjukan peningkatan pengetahuan peserta mengenai konsep diversifikasi, cara pengolahan produk, jenis produk olahan dan manfaat mengonsumsi ikan haruan. Diharapkan adanya dukungan dari pemerintah kepada ibu-ibu TP-PKK Kecamatan Pahandut agar dapat memanfaatkan potensi ikan Haruan sebaik mungkin agar dapat mencegah terjadinya stunting dan dapat meningkatkan perekonomian. The Diversification of Processing Methods for Haruan Fish Is A Crucial Aspect of The Zero Stunting Program And Efforts to Improve The Economy Abstract The Haruan fish (Channa striata) is a commodity with significant economic and nutritional value. Implementing various processing methods for locally produced goods is an innovative approach necessary to enhance food products and promote the advancement of local resources. The diversification of fish processing has the potential to lower rates of stunting and contribute to the advancement of the economy. This community service is split into several phases, specifically including the preparation, planning, execution, and assessment phases. The preparation phase involves careful observation and coordination with relevant stakeholders. During the initial phase of the project, an investigation was conducted based on the observations' findings. The execution of activities is separated into two phases, specifically counseling and training. There were a total of 20 participants in the study, all of whom were mothers affiliated with the TP-PKK Pahandut District. Counseling sessions were conducted utilizing a combination of didactic instruction and in-person interactions. The training session commenced with the preparation of haruan fish skin crackers, the creation of haruan fish meat floss, and the production of bone meal sticks. The choice of these processed food items is influenced by the dietary preferences of individuals who enjoy snacks and accompanying dishes. It is anticipated that regular consumption of these products will contribute to improved nutritional health and aid in the prevention of stunting. Furthermore, the goods that are manufactured have the potential to be promoted and sold as nourishing food items. In the preliminary test findings, 2 participants demonstrated an understanding of diversification concepts, 11 participants exhibited knowledge of product processing techniques, 4 different types of processed products were identified, and 2 specific benefits of consuming haruan fish were recognized. The findings from the posttest illustrated that 20 participants were knowledgeable about the concept of diversification, 20 were familiar with the processing of products, there were 7 types of processed products identified, and 4 types of benefits from consuming haruan fish were recognized. The analysis of both the pretest and posttest data revealed a significant improvement in the participants' understanding of diversification, product processing techniques, various types of processed products, and the advantages of consuming haruan fish. The expectation is for governmental assistance to be extended to the TP-PKK in Pahandut Subdistrict, for them to effectively harness the potential of Haruan fish for the prevention of stunting and the enhancement of the local economy.
Antioxidant Potential of Secondary Metabolite from Kelakai (Stenochlaena palustris) as a Natural Growth Promoter Through Inhibition of Inducible Nitrite Oxide Synthase (iNOS) Irmawan, Muhammad; Kumalasari, Meiyanti Ratna; Sandriya, Ardi; Fariz Noorrahman, Nabil; Ysrafil, Ysrafil; Tesalonika, Lidya
The Journal of Pure and Applied Chemistry Research Vol. 14 No. 1 (2025): Edition January-April 2025
Publisher : Chemistry Department, The University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpacr.2025.014.01.6534

Abstract

Kelakai (Stenochlaena palustris), a plant native to Central Kalimantan, is recognized for its potent antioxidant properties. This study aimed to investigate the preparation, extraction, phytochemical composition, antioxidant potential, and molecular interactions of secondary metabolites derived from Kelakai, emphasizing its health-promoting benefits and possible use as a natural growth enhancer. The findings revealed that the Kelakai extract contained various secondary metabolites, including alkaloids (8.868%), flavonoids (5.3%), saponins (10.76%), phenolics (1.246%), tannins (0.067%), and triterpenes (30.7%). The extract demonstrated a powerful antioxidant effect, with an IC50 value of 44.81 μg/mL. Molecular docking analysis identified chlorogenic acid and eucalyptol as essential compounds contributing to the extract's antioxidant activity. These compounds effectively inhibit the iNOS protein, with binding free energy (ΔGbinding) values of -10.3044 kcal/mol and -6.0872 kcal/mol, respectively. These findings suggest that kelakai extract possesses significant antioxidant potential and may offer valuable applications as a natural growth promoter for broiler chickens.