Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN HIGIENITAS VAGINA DENGAN KEJADIAN KANDIDIASIS VAGINALIS PADA PASIEN HIV/AIDS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Mustopa, Vito; Silvia, Eka; Aryunisari, Chyntia Giska; Effendi, Arief
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 8 (2023): Volume 10 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i8.9658

Abstract

Abstrak: Hubungan Higienitas Vagina dengan Kejadian Kandidiasis VaginalisPada Pasien HIV/AIDS di RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.Penyakit tersering pada area kewanitaan terutama pada pasien HIV/AIDS adalahKandidiasis Vaginalis atau disebut juga dengan Kandidiasis Vulvovaginalis (KVV),Kandidiasis adalah infeksi yang terjadi pada area kewanitaan yang disebabkann olehjamur kandida albikans (Pramita dan Badar, 2019). Penyakit ini sering terjadi padawanita dengan usia produktif. Penyakit ini juga merupakan penyakit kesehatanreproduksi yang dipengaruhi oleh higienitas vagina (Puspitorini et al., 2018).Mengetahui hubungan higienitas vagina dengan kejadian kandidiasis vaginalis padapasien HIV/AIDS. Metode kuantitatif observasional menggunakan pendekatan crosssectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 40 pasien. Data dianalisis univariatdan bivariat yaitu dengan menggunakan Chi Square. Dari 40 sampel Pasien HIV/AIDSdi RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2022 didapatkan pasiendengan Knadidiasis Vaginalis berjumlah 16 orang (40%), karakteristik usia yangditemui pada pasien dengan kandida adalah rentang usia 31-35 tahun yangberjumlah 5 orang (31,3%). Didapatkan sebagian besar pendidikan pasien adalah  SMA yaitu berjumlah 8 orang (50,0%). Sebagian besar pasien adalah Ibu Rumah Tangga yang berjumlah 7 orang (70,7%). Berdasarkan hasil paa penelitian inni dengan menggunakan uji korelasi cisquare menemukan adanya hubungan antara higienitas vagina dengan kejadian Kandidiasis Vaginalis pada pasien HIV/AIDS, yaitu P= 0,00, serta koefisien korelasi positif sebesar 0,53 yang berarti memiliki hubungan dengan tingkat hubungan yang cukup berarti. Terdapat hubungan antara Higienitas Vagina dengan Kejadian Kandidiasis Vaginalsi pada Pasien HIV AIDS.
Hubungan Paritas Dengan Kejadian Striae Gravidarum Jayanti, Wira Tuti; Aryunisari, Chyntia Giska; Anggraeni, Selvia; Panonsih, Resati Nando
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 6 (2025): Volume 12 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i6.19849

Abstract

Pigmentasi kulit merupakan masalah paling umum selama kehamilan, diikuti oleh perubahan pembuluh darah, striae gravidarum, dan acne vulgaris. Striae gravidarum awalnya muncul sebagai garis-garis datar berwarna merah muda ke merah (striae rubra atau striae yang imatur) yang kemudian menjadi menonjol, lebih panjang, lebih lebar, dan berwarna merah keunguan. Paritas mengacu pada berapa kali seorang wanita melahirkan bayi, Salah satu kondisi yang sering dikaitkan dengan paritas adalah munculnya striae gravidarum. Penelitian ini berutujuan untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian striae gravidarum. Menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan 35 sampel ibu hamil yang diambil secara total sampling di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Analisi univariat menunjukkan rerata usia ibu hamil pada penelitian ini adalah 30,34±5,44 tahun, berdasarkan jenis striae, sebanyak 2 subjek (5,7%) memiliki striae alba, 17 subjek (48,6%) memiliki striae rubra dan 9 subjek (25,7%) memiliki striae alba + rubra. Analisis bivariat dengan uji Chi-Square dan Fisher’s Exact Test, terdapat hubungan yang signifikan antara paritas terhadap kejadian striae gravidarum (p<0,001) dan terdapat hubungan antara paritas dengan tingkat keparahan striae gravidarum (p=0,004).
Hubungan Usia Kehamilan dengan Striae Gravidarum Variha, Variha; Aryunisari, Chyntia Giska; Arisandi, Syafik; Effendi, Arif
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.3221

Abstract

Striae gravidarum, yang dikenal sebagai stretch marks, merupakan perubahan umum pada kulit yang sering terjadi selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara usia kehamilan dan striae gravidarum. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan di RSUD. DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung mulai Januari 2024. Populasi adalah semua subjek dengan striae gravidarum di rumah sakit tersebut, dengan sampel yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner, dengan analisis menggunakan uji statistik chi-square. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia kehamilan dan striae gravidarum (p=0,027). Persentase kejadian striae gravidarum paling tinggi terjadi pada usia kehamilan 15-28 minggu (25,8%) dan 29-42 minggu (17,7%). Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa terdapat korelasi antara usia kehamilan dan striae gravidarum, dengan insiden yang lebih tinggi pada trimester kedua dan ketiga.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN STRIAE GRAVIDARUM Effendi, Arif; Aryunisari, Chyntia Giska; Sudiadynyani, Niputu; Permatasari, Nabila
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27093

Abstract

Latar Belakang : Striae gravidarum adalah kondisi yang dialami oleh seorang wanita dimulai sejak terjadinya konsepsi hingga kelahiran. Striae gravidarum diperkirakan mencapai hingga 90% wanita hamil yang mengalami masalah umum yang terjadi saat kehamilan. Striae gravidarum dapat terjadi di bagian perut, payudara, bokong, pinggul dan paha. Perkembangan striae gravidarum biasanya terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan dan sebelum minggu ke-24 selama kehamilan. Metode Penelitian : Analitik observasional dengan menggunakan pendekatan metode cross sectional menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data dimulai pada bulan Januari 2024. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Data statistik uji chi-square menggunakan SPSS 27. Hasil Penelitian: Distribusi frekuensi IMT pada wanita hamil di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dari 35 responden didapatkan responden terbanyak ialah IMT normal sebanyak 20 responden (57,1%) dan diikuti oleh IMT overweight sebanyak 15 responden (42,9%). Lalu pada nilai rata-rata responden didapatkan 25,7 kg/m2 dengan IMT terendah sebesar 21,2 kg/m2 dan IMT tertinggi sebesar 33,1 kg/m2. Sedangkan pada distribusi frekuensi tingkat kejadian striae gravidarum pada wanita hamil di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dari 35 responden didapatkan sebanyak 22 responden (62,9%) memiliki striae gravidarum. Lalu dari 22 responden tersebut didapatkan tingkatan paling banyak pada tingkatan ringan sebesar 10 responden (45,4%) diikuti oleh tingkatan berat pada 9 responden (40,9%) dan terendah pada tingkatan sedang pada 3 responden (13,6%). Diketahui terdapat pengaruh IMT dengan tingkat derajat keparahan striae gravidarum pada uji Chi Square didapatkan p-value=0,000 (nilai p?0,05). Kesimpulan : Terdapat pengaruh IMT dengan tingkat derajat keparahan striae gravidarum.