Nancye, Pandeirot Marjory
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA KESEHATAN DI SURABAYA Nancye, Pandeirot Marjory; Artini, Budi; Ndau, Maria Yesafilda
Bahasa Indonesia Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v13i1.477

Abstract

Pembelajaran klinik di rumah sakit yang harus dilakukan mahasiswa akan menimbulkan berbagai persepsi pada mahasiswa. Persepsi yang ada dapat menyebabkan kecemasan. Hal ini dijumpai adanya mahasiswa yang cemas pada saat akan menjalani praktik klinik di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi mahasiswa tentang praktek klinik dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa kesehatan di Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini mahasiswa di Surabaya yang akan praktek sebanyak 80 orang. Sampel diperoleh dengan teknik random sampling sebanyak 71 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden pada kategori persepsi Positif sebanyak 39 orang (90,6%) dan sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan sebanyak 30 orang (76,7%) dan ada Hubungan persepsi mahasiswa tentang praktek klinik dengan tingkat kecemasan dengan hasil uji Statistik Spearman didapatkan nilai p-value 0,018. Diharapkan untuk mahasiswa yang berpersepsi negative dengan tingkat kecemasan berat diajak berdiskusi, memberi motivasi untuk selalu percaya diri,mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum turun praktek.
Cognitive behavior therapy intervention on adolescents to decrease anxiety problem study: the role of serotonin Nancye, Pandeirot Marjory; Husni, Amin; Sawitri, Dian Ratna
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 4: December 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v13i4.23739

Abstract

The existence of demands that occur simultaneously causes some adolescents to be unable to adapt properly, especially the condition of adolescents who experience changeable emotions, are unstable, easily stressed, feel anxious, depressed, and feel helpless. Cognitive behavior therapy (CBT) is a form of psychotherapy that can be used for adolescent emotional problems. The purpose of this study is to prove that CBT interventions can increase serotonin levels and reduce adolescent anxiety levels. The research population is adolescents with anxiety problems in the city of Surabaya. The research sample is 32 respondents with techniques systematic sampling. Inclusion criteria include: i) adolescents aged 12–18 years, ii) experiencing mental emotional anxiety problems as measured by a score with self-reporting questionnaire (SRQ-29), and iii) being willing to participate in the research and get permission from parents. Data collection using an instrument in the form of a Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). The data have been analyzed by the Wilcoxon test. The results show that there were significant differences in serotonin levels and anxiety levels before and after the intervention given CBT. The average value of serotonin levels in the posttest was higher than the pretest (p=0.001) and the average value of anxiety levels in the posttest was lower than the pretest (p=0.043) indicating that giving CBT interventions was able to significantly reduce anxiety levels. CBT interventions are proven to increase serotonin levels and reduce adolescent anxiety levels. By changing the form of thought and the resulting consequences, the intensity of the subject's anxiety decreases.
EFEKTIFITAS KEMAMPUAN KELURGA MERAWAT TERHADAP KESEHATAN MENTAL EMOSIONAL REMAJA DI KUBU KARANGASEM BALI Nancye, Pandeirot Marjory; Halawa, Aristina; Juliantari, Ni Kadek
Bahasa Indonesia Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v14i1.703

Abstract

Remaja dengan Gangguan Mental Emosional memerlukan dukungan dan kemampuan perawatan dari keluarga. Psikoedukasi keluarga dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat remaja dengan gangguan mental emosional (GME) melalui 3 sesi yaitu pengkajian masalah, perawatan remaja klien dengan gangguan jiwa dan manajemen stress keluarga. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh dari terapi psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan keluarga merawat remaja dengan gangguan mental emosional. Desain penelitian ini menggunakan metode pra experimental-one group pretest postest desain. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 45 keluarga remaja yang mengalami gangguan mental emosional di SMK Negeri 1 Kubu Karangasem Bali dengan sampel sebanyak 30 responden yang dipilih menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kusioner sebelum dan setelah dilakukan psikoeduasi keluarga,setelah itu ditabulasi dan dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa seluruh responden tidak memiliki kemampuan merawat sebelum dilakukan psikoedukasi keluarga sebanyak 30 orang (100%) sedangkan setelah dilakukan psikoedukasi keluarga responden mampu merawat remaja sebanyak 30 orang (100%) dan ada pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan keluarga merawat remaja dengan masalah gangguan mental emosional dengan nilai p=0,000 (p < 0,05). Diharapkan dengan psikoedukasi keluarga yang sudah diberikan keluarga memiliki kemampuan dalam merawat remaja