Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN DAUN KELOR PADA KUALITAS FISIK DAN KIMIA SILASE LIMBAH PERTANIAN Wijaya, Andi Ikhsan; Tullah, Nurhidayah; Lena, Mirza; Aditama, Ryzal Satria; Prasetia, Muhammad Andika; Anggriani, Rini; Risfani, Risfani
Jurnal Agroristek Vol 7, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jar.v7i2.2626

Abstract

Permasalahan pakan di Indonesia adalah kekurangan pakan pada musim kemarau. Salah satu potensi lokal yang dapat dimanfaatkan adalah jerami padi yang merupakan salah satu sumber hijauan yang gampang diperoleh. Namun memiliki pembatas yaitu kurangnyanya kualitas nutrisi seperti rendah protein dan tingginya kandungan serat kasar. Silase merupakan metode pengolahan pakan untuk memperbaiki kualitas nutrisi pada jerami padi dengan menambahkan daun kelor sebagai sumber protein pada pakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas fisik dan kimia silase jerami padi dengan penambahan daun kelor. Dengan perlakuan penambahan daun kelor pada jerami padi dengan berbagai level yaitu 0%, 5%, 10%, dan 15%. Metode penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam  ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan daun kelor pada silase jerami padi secara signifikan meningkatkan kualitas nutrisi, terutama kandungan protein kasar, dan menurunkan kandungan serat kasar. Serta, penambahan daun kelor juga memperbaiki kualitas fisik silase, seperti warna, aroma, dan tekstur. Hasil ini dapat menjadi salah satu cara memanfaatakan potensi limbah pertanian untuk menjadi bahan pakan ternak.Kata kunci: Bahan Lokal; Hijauan; Kualitas; Silase
PENDUGAAN BOBOT BADAN TERHADAP UKURAN TUBUH SAPI BALI Ardiasyah, Safril; Prasetia, Muh. Andika; Lena, Mirza
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 2 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i2.20632

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjadi bahan pertimbangan atau tolak ukur bagi peternak awam dalam memperkirakan bobot badan sapi bali berdasarkan dimensi ukuran tubuh. Metode yang digunakan adalah dengan mengukur dimensi tubuh. Sampel diambil secara acak dari peternakan terdekat yang dapat diamati meliputi Lingkar Dada (LD), Panjang Badan (PB), Tinggi Badan (TB), dan kemudian dihitung berat badannya. Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Papua Barat Daya yaitu di Distrik Aimas, Distrik Mariyat, Distrik Salawati, dan Distrik Sayosa yang semuanya berada di wilayah Kabupaten Sorong melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2023. Penelitian ini akan menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling atau dilakukan dengan mengambil subjek berdasarkan kriteria tertentu yaitu sapi bali jantan dan sapi bali betina berumur dua tahun dengan jumlah sapi jantan sebanyak 25 ekor dan sapi betina sebanyak 25 ekor. Data yang akan diambil adalah panjang badan menggunakan pita ukur dan lingkar dada diukur menggunakan pita ukur. Data ini diperoleh dengan melakukan pengukuran langsung pada hewan ternak. Diketahui rata-rata bobot badan ternak sapi jantan paling besar ada pada wilayah Mariat yaitu 484.11±125.45 dan 417.955 ± 787.507, sedangkan rata-rata bobot badan ternak sapi betina paling besar ada pada wilayah Mariat yaitu 280.35±102.60. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rumus Schoorl, Winter, Smith dan Djagra juga dapat menghasilkan nilai bobot badan sapi bali yang cukup tinggi dalam memperkirakan bobot badan sapi Bali di kabupaten sorong dan juga sangat mudah digunakan oleh siapapun karena hanya menggunakan panjang badan (PB ) dan lingkar dada (LD)
Addition of Fermented Biomass Combination of Pineapple Waste and Indigofera Leaves in Broiler Rations on Nutrient Digestibility in Vitro and In Vivo Palupi, Rizki; Lubis, Fitri Nova Liya; Lena, Mirza; Anjani, Hikma Pralitha
Jurnal Agripet Vol 25, No 1 (2025): Volume 25, No. 1, April 2025
Publisher : Faculty of Agriculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v25i1.31481

Abstract

This study aimed to evaluate the effect of adding fermented biomass from a combination of pineapple waste and Indigofera leaves on nutrient digestibility in broiler chickens, both in vitro and in vivo. The materials used included 21-day-old broiler chickens, finisher-phase broiler rations, pineapple waste, and Indigofera leaves. A completely randomized design (CRD) was applied, consisting of five treatments with three replications each. The treatments included different levels of fermented biomass addition to the broiler rations: P1= 100% pineapple waste, P2= 98% pineapple waste + 2% Indigofera, P3= 96% pineapple waste + 4% Indigofera, P4= 94% pineapple waste + 6% Indigofera, and P5= 92% pineapple waste + 8% Indigofera. The results showed that the addition of fermented biomass from pineapple waste and Indigofera leaves had a significant effect (P0.05) on increasing crude protein digestibility and crude fiber digestibility. In conclusion, incorporating fermented biomass of pineapple waste and Indigofera into broiler rations improves protein and fiber digestibility, with the optimal combination being 92% pineapple waste + 8% Indigofera.
PENDUGAAN BOBOT BADAN TERHADAP UKURAN TUBUH SAPI BALI Ardiasyah, Safril; Prasetia, Muh. Andika; Lena, Mirza
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 2 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i2.20632

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjadi bahan pertimbangan atau tolak ukur bagi peternak awam dalam memperkirakan bobot badan sapi bali berdasarkan dimensi ukuran tubuh. Metode yang digunakan adalah dengan mengukur dimensi tubuh. Sampel diambil secara acak dari peternakan terdekat yang dapat diamati meliputi Lingkar Dada (LD), Panjang Badan (PB), Tinggi Badan (TB), dan kemudian dihitung berat badannya. Penelitian ini akan dilakukan di wilayah Papua Barat Daya yaitu di Distrik Aimas, Distrik Mariyat, Distrik Salawati, dan Distrik Sayosa yang semuanya berada di wilayah Kabupaten Sorong melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2023. Penelitian ini akan menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling atau dilakukan dengan mengambil subjek berdasarkan kriteria tertentu yaitu sapi bali jantan dan sapi bali betina berumur dua tahun dengan jumlah sapi jantan sebanyak 25 ekor dan sapi betina sebanyak 25 ekor. Data yang akan diambil adalah panjang badan menggunakan pita ukur dan lingkar dada diukur menggunakan pita ukur. Data ini diperoleh dengan melakukan pengukuran langsung pada hewan ternak. Diketahui rata-rata bobot badan ternak sapi jantan paling besar ada pada wilayah Mariat yaitu 484.11±125.45 dan 417.955 ± 787.507, sedangkan rata-rata bobot badan ternak sapi betina paling besar ada pada wilayah Mariat yaitu 280.35±102.60. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rumus Schoorl, Winter, Smith dan Djagra juga dapat menghasilkan nilai bobot badan sapi bali yang cukup tinggi dalam memperkirakan bobot badan sapi Bali di kabupaten sorong dan juga sangat mudah digunakan oleh siapapun karena hanya menggunakan panjang badan (PB ) dan lingkar dada (LD)
The development of bali cattle reproductive research in Indonesia: Systematic literature review Ardiansyah, M. F.; Prasetia, Muh. Andika; Aditama, Ryzal S.; Lena, Mirza; Sulfiar, Ahmat E. T.
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol. 15 No. 3 (2025): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Ve
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v15i3.548

Abstract

This study examines the development of Bali cattle farming in Indonesia using the Systematic Literature Review (SLR) method. The eastern region of Indonesia is recognized as a key center for cattle production, particularly Bali cattle, which demonstrate strong adaptability to suboptimal environmental conditions. Through the analysis of 555 scientific articles sourced from the Scopus database, this study identifies critical factors influencing farming success—namely, feed management, animal health, and husbandry systems. Although public interest in cattle fattening enterprises has increased, many farmers still rely on traditional practices without strategic planning. Visualization using the VosViewer application reveals dominant research themes, including reproductive performance, genetic diversity, and environmental stress factors. These findings underscore the urgency of multi-stakeholder collaboration to improve productivity, enhance competitiveness, and promote the genetic conservation of Bali cattle. The study provides valuable insights for advancing animal husbandry science and shaping more effective livestock development strategies.
Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) dari Fermentasi Limbah Kangkung (Ipomoea aquatica) sebagai Penghasil Bakteriosin Alami Lena, Mirza; Badi’ah, Baiq Arriyadul; Wijaya, Andi Ikhsan; Aditama, Ryzal Satria
Jurnal Peternakan Vol 22, No 2 (2025): September 2025
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v22i2.35313

Abstract

ABSTRAK. Probiotik merupakan salah satu alternatif yang aman untuk digunakan sebagai pengganti antibiotik. Namun, produksi probiotik umumnya memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu, perlu dikembangkan probiotik alami dari bahan baku yang mudah dibudidayakan dan berharga terjangkau, seperti limbah kangkung yang difermentasi dengan bakteri asam laktat (BAL) dalam yoghurt. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis dan potensi BAL hasil fermentasi limbah kangkung serta kemampuan antibakteri terhadap Salmonella typhi dan Escherichia coli. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Parameter yang diukur yaitu uji morfologi makroskopis BAL, jumlah koloni, aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi dan Escherichia coli, dan uji bakteriosin BAL. Hasil penelitian menunjukan jenis BAL yang teridentifikasi adalah Lactobacillus dengan total BAL 12,6 × 10⁵ CFU/mL yang memenuhi jumlah standar minimum probiotik (minimal 10⁶ CFU/mL untuk aktivitas probiotik yang efektif). Oleh karena itu, dapat disimpulkan limbah kangkung memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai media pertumbuhan bakteri asam laktat (BAL) sebagai probiotik alami.Kata kunci: Antibakteri, limbah kangkung, probiotik, unggasIdentification of Lactic Acid Bacteria (LAB) from Fermented Water Spinach (Ipomoea aquatica) Waste as Natural Bacteriocin ProducersABSTRACT. Probiotics are a safe alternative to antibiotics. However, probiotic production generally requires relatively high costs. Therefore, it is necessary to develop natural probiotics from raw materials that are easy to cultivate and affordable, such as water spinach waste fermented with lactic acid bacteria (LAB) in yogurt. The purpose of this study was to determine the type and potential of BAL from fermented kale waste and antibacterial ability against Salmonella typhi and Escherichia coli. The type of research used was descriptive.  Parameters measured were macroscopic morphology test of BAL, number of colonies, antibacterial activity against Salmonella typhi and Escherichia coli, and BAL bacteoriocin test. The results showed that the type of BAL identified was Lactobacillus with a total LAB of 12.6 × 10⁵ CFU/mL which met the minimum standard amount of probiotics (at least 10⁶ CFU/mL for effective probiotic activity). Therefore, it can be concluded that kale waste has the potential to be developed as a growth medium for lactic acid bacteria (BAL) as a natural probiotic.
Economic Analysis of Beef Cattle Production Under Extensive and Semi-Intensive Management Systems in Sorong Regency, Southwest Papua Rahmawati, Afika Dwikesuma; Prasetia, Muh Andika; Anggriani, Rini; Lena, Mirza; Two Sulfiar, Ahmat Endang
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v13i1.p216-228

Abstract

The length the research aims to determine the livestock profile and explore sustainable production income on beef cattle farms with different rearing systems in Sorong Regency. Data collection uses the Participatory Rural Appraisal method, which is an approach that involves family members or.Individuals to analyze the reality of the living conditions they live in. This research involved 90 breeders who were selected using purposive sampling based on 4 considerations. The analysis used to test the differences in different maintenance systems is the independent T-test analysis. The research results show that the number of cows in the extensive system was higher than in the semi-intensive system (P<0.05). The same thing applies to net body weight production, production economics, the economics of the function of livestock as savings and insurance, extensive breeders are higher than semi-intensive breeders (P<0.05). The total income/benefit of intensive breeders is higher than extensive breeders IDR. 42,423 ± 26,162 million vs. IDR. 19,952 ± 11,116 million. Based on the research results, it can be concluded that the extensive livestock system produces high income and has the potential to maintain their livestock in a sustainable manner than the semi-intensive system.