Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of Risk Factors Related to Nurses' Attitudes and Patient Safety Culture Implementation Hendriyani, Rida; Muhammad Arief Wijaksono; Angga Irawan; Subhannur Rahman
Archives of The Medicine and Case Reports Vol. 5 No. 4 (2024): Archives of The Medicine and Case Reports
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/amcr.v5i4.614

Abstract

Patient safety is a critical global concern, with millions of adverse events occurring annually. Nurses' attitudes towards patient safety culture are pivotal in its successful implementation. This study aimed to assess the risk factors related to nurses' attitudes towards patient safety culture and its relationship with the implementation of patient safety culture in a public hospital dr. H. Moch. Ansari Saleh in Banjarmasin, Indonesia. A cross-sectional study was conducted among nurses working in a public hospital dr. H. Moch. Ansari Saleh in Banjarmasin, Indonesia. Data were collected using a questionnaire adapted from the National Patient Safety Guidelines and the AHRQ Hospital Survey on Patient Safety. The questionnaire assessed nurses' attitudes towards patient safety, the implementation of patient safety culture, and potential risk factors such as age, gender, years of experience, and workload. Data were analyzed using descriptive statistics, Spearman's rank correlation coefficient, and multivariate logistic regression. A total of 85 nurses participated in the study. The majority of nurses (81.2%) exhibited a moderate attitude towards patient safety, while 83.5% reported a moderate level of patient safety culture implementation. Spearman's rank correlation analysis revealed a weak positive correlation (rho = 0.417, p = 0.01) between nurses' attitudes and the implementation of patient safety culture. Multivariate logistic regression analysis identified age (OR = 1.12, 95% CI = 1.01-1.24) and workload (OR = 1.18, 95% CI = 1.05-1.33) as significant risk factors associated with a less positive attitude towards patient safety culture. In conclusion, while there is a positive relationship between nurses' attitudes and patient safety culture implementation, the relationship is weak. Age and workload were identified as significant risk factors for a less positive attitude towards patient safety culture. These findings highlight the need for targeted interventions to address these risk factors and enhance nurses' attitudes, thereby strengthening patient safety culture in the hospital.
Program Lansia Dengan Terapi Komplementer Alami (LANGKA) Di Wilayah Desa Pematang Panjang Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Syahlani, Ahmad; Yuliani, Dewi; Susanti, Amelia; Husna, Jum’atul; Rizqi, Maulidha Camelia; Rapika, Nor; Pebriana, Olvia Putri; Putri, Sinta Pratiwi; Bulkis, Siti; Hendriyani, Rida
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v2i2.687

Abstract

Berdasarakan pengkajian secara langsung ke masyarakat desa pematang panjang didapatkan hasil penyakit tertinggi yaitu asam urat. Melalui pendekatan dengan masyarakat melalui Program Kerja Kesehatan (Pokjakes) terkait Lansia Dengan Terapi Komplementer Alami (LANGKA) diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan dengan penerapan terapi komplementer sebagai terapi pendamping untuk pengobatan serta pengendalian penyakit tertinggi yang dialami masyarakat desa pematang yaitu asam urat. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah agar Masyarakat dapat menerapkan strategi pelaksanaan setelah dilakukan penyuluhan tentang terapi komplementer alami seperti kompres air hangat jahe merah untuk asam urat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pemberian edukasi dengan penyuluhan dan demonstrasi terkait terapi komplementer alami. Hasil terapi diukur pada masyarakat yang telah diberi terapi komplementer skala nyeri pada asam urat rata-rata berkurang sekitar 1-2 dari skala awal sebelum diberikan terapi. Hasil akhir dari program LANGKA ini menunjukkan bahwa para lansia, masyarakat dan kader kesehatan di Desa Pematang Panjang dapat memahami serta mempraktikkan secara langsung terapi komplementer alami berupa kompres hangat jahe merah untuk asam urat. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan masyarakat, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan praktis yang dapat diterapkan secara mandiri di rumah, sebagai upaya pengelolaan kesehatan secara alami dan berkelanjutan.
Terapi Komplementer Rendam Kaki Menggunakan Air Garam Hangat Untuk Menurunkan Tekanan Darah Lansia Syahlan, Ahmad; Risna, Risna; Rizqi , Maulidha Camelia; Noorhaliza, Noorhaliza; Pebriani, Olvia Putri; Hendriyani, Rida
Media Pengabdian Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARY
Publisher : Kabar Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62358/z4yxyg26

Abstract

Hipertensi lansia seringkali disebabkan oleh perubahan alami pada pembuluh darah akibat penuaan. Kondisi ini meningkatkan risiko komplikasi seperti stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal, sehingga diperlukan pengelolaan yang meliputi pola makan sehat, olahraga teratur, pengurangan stres, serta kepatuhan terhadap pengobatan yang diresepkan. Rendam kaki dalam air hangat dapat digunakan untuk meredakan tekanan darah tinggi dengan cara meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan efek relaksasi pada tubuh. Pada pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu menurunkan tekanan darah pada lansia di panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera dengan terapi komplementer rendam kaki menggunakan air hangat dan garam. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu berupa edukasi serta demonstrasi  terapi komplementer rendam kaki menggunakan air hangat dan garam untuk menurunkan tekanan darah. Beberapa media digunakan dalam kegiatan ini seperti media leaflet untuk edukasi, baksom ember, handuk kaki, air hangat dan garam. Hasil kegiatan didapatkan telah terlaksananya edukasi dan demonstrasi terapi rendam kaki air hangat dan garam yang telah dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera wisma melati. Hasil evaluasi menunjukkan peserta mampu menjelaskan pengaruh dan manfaat rendam kaki air hangat dan garam untuk hipertensi. Peserta mampu menjelaskan cara pembuatan rendam kaki dengan air hangat dan garam serta mampu menerapkan penggunaan rendam kaki dengan air hangat dan garam. Perseta juga mampu mengidentifikasi efek positif dari terapi rendam kaki air hangat dan garam. Melihat hasil yang ada maka disimpulkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjalan dengan baik.