Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Program Lansia Dengan Terapi Komplementer Alami (LANGKA) Di Wilayah Desa Pematang Panjang Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Syahlani, Ahmad; Yuliani, Dewi; Susanti, Amelia; Husna, Jum’atul; Rizqi, Maulidha Camelia; Rapika, Nor; Pebriana, Olvia Putri; Putri, Sinta Pratiwi; Bulkis, Siti; Hendriyani, Rida
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v2i2.687

Abstract

Berdasarakan pengkajian secara langsung ke masyarakat desa pematang panjang didapatkan hasil penyakit tertinggi yaitu asam urat. Melalui pendekatan dengan masyarakat melalui Program Kerja Kesehatan (Pokjakes) terkait Lansia Dengan Terapi Komplementer Alami (LANGKA) diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan dengan penerapan terapi komplementer sebagai terapi pendamping untuk pengobatan serta pengendalian penyakit tertinggi yang dialami masyarakat desa pematang yaitu asam urat. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah agar Masyarakat dapat menerapkan strategi pelaksanaan setelah dilakukan penyuluhan tentang terapi komplementer alami seperti kompres air hangat jahe merah untuk asam urat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pemberian edukasi dengan penyuluhan dan demonstrasi terkait terapi komplementer alami. Hasil terapi diukur pada masyarakat yang telah diberi terapi komplementer skala nyeri pada asam urat rata-rata berkurang sekitar 1-2 dari skala awal sebelum diberikan terapi. Hasil akhir dari program LANGKA ini menunjukkan bahwa para lansia, masyarakat dan kader kesehatan di Desa Pematang Panjang dapat memahami serta mempraktikkan secara langsung terapi komplementer alami berupa kompres hangat jahe merah untuk asam urat. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan masyarakat, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan praktis yang dapat diterapkan secara mandiri di rumah, sebagai upaya pengelolaan kesehatan secara alami dan berkelanjutan.
Terapi Aktivitas Kelompok Menggambar Untuk Menurunkan Gejala Halusinasi Pada Pasien Di Ruang Tenang Pria RS Jiwa Sambang Lihum Tasalim, Rian; Bakhtiar; Rizqi, Maulidha Camelia; Rapika, Nor; Pebriana, Olvia Putri; Bulkis, Siti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v2i2.803

Abstract

Individu yang mengalami halusinasi harus diarahkan pada respon perilaku yang adaptif melalui penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terus menerus, disertai juga dengan terapi-terapi modalitas seperti Terapi Aktivitas Kelompok. Salah satunya dengan terapi aktivitas kelompok menggambar. Aktivitas menggambar dapat membantu pasien dalam menyalurkan atau mengekspresikan perasaan, pemikiran, dan emosi yang selama ini mempengaruhi perilaku yang tidak di sadarinya, memberikan kegembiraan, hiburan, serta mengalihkan perhatian pasien pada dunianya sendiri untuk terlibat dalam kegiatan kelompok. Melalui aktivitas menggambar juga dapat membantu pasien untuk mengembangkan rasa percaya diri, belajar untuk mempercayai orang lain, serta memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain.
The Effect of Administering A Combination of Bay Leaf Boiled Water and Honey on Decreasing Mean Arterial Pressure (MAP) in Prelaines with Hypertension Rapika, Nor; Tasalim, Rian; Mahdiyah, Dede; Redjeki, Dwi Sogi Sri
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No S4 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6iS4.4241

Abstract

Hypertension is often referred to as a "silent killer" because it often arises without symptoms. Data from the World Health Organization (WHO) in 2022 that there are around 1.56 billion people around the world suffering from hypertension and it is estimated that the prevalence of hypertension will continue to increase from year to year. In Gambut District, Banjar Regency is the area with the highest incidence of hypertension from year to year. There are 2 ways of hypertension management, namely pharmacological management and non-pharmacological management. One example of non-pharmacological management is by giving a combination of bay leaf decoction water and honey. Objective to determine the effect of a combination of bay leaf and honey boiled water on the reduction of Mean Arterial Pressure (MAP) value in elderly people with hypertension in the working area of the Peat Health Center. This study used a quantitative method with a Pre-Experimental research design Two Group Pretest-Posttest Design. The number of samples was 30 respondents using the purposive sampling technique, which was tested by the Wilcoxon statistical test. The results of statistical analysis showed that there was a significant difference in MAP values between before and after the intervention of a combination of bay leaf and honey boiled water. There was an effect of giving a combination of bay leaf decoction and honey on MAP value.
Optimalisasi Kemampuan Kognitif Pada Lansia Melalui Permainan Dakon Di Wisma Dahlia Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru Tjomiadi, Cynthia Eka Fayuning; Wineiniati, Noni; Rapika, Nor; Putri, Sinta Pratiwi; Rahmah, Siti; Kuntarti, Sri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 2 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v2i1.558

Abstract

Lansia sering mengalami penurunan fungsi kognitif, yang memengaruhi kemampuan berpikir, mengingat, dan menyelesaikan masalah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi kognitif pada lansia melalui terapi modalitas berbasis permainan dakon, yang dilakukan di Wisma Dahlia Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru. Metode yang digunakan meliputi pemberian informasi, pelaksanaan terapi bermain dakon tiga kali seminggu selama dua minggu, serta evaluasi menggunakan instrumen MMSE dan SPMSQ. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada fungsi kognitif lansia. Pada pre-test, hanya 14,3% lansia yang memiliki skor MMSE baik, sementara pada post-test meningkat menjadi 100%. Peningkatan serupa juga terlihat pada SPMSQ, di mana lansia dengan fungsi kognitif utuh meningkat dari 14,3% menjadi 85,7%. Hal ini menunjukkan bahwa permainan dakon efektif sebagai terapi modalitas untuk meningkatkan fungsi kognitif lansia. Dengan demikian, terapi ini dapat menjadi aktivitas rutin untuk lansia di panti sosial.