Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Larangan Membunuh Anak Karena Takut Miskin: (Kajian Tafsir Muqaran Pada Q.S Al-An’am Ayat 151 Dan Q.S Al-Isra 31) Aziz, Muhammad Fadhlan; Yunizar, Muhammad; Pebrianti, Suci; Iryanti, Rida Maryani; Jamaruddin, Ade
Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol. 6 No. 2 (2023): Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58518/alfurqon.v6i2.1964

Abstract

This research starts from a case of the crime of murder by parents of their children because they were afraid of poverty. This action was similar to the actions of the Jahiliyyah community at that time. In response to this, Allah SWT revealed verses, namely Q.S Al-An'am verse 151 and Q.S Al-Isra verse 31. These two verses editorially have similarities and similarities. Even though they are similar, it is very possible that there are differences in meaning in these two verses. Therefore, this research has the aim of analyzing the similarities and differences of the two verses as well as presenting a comparison of the opinions of the ulama on these two verses. The method used in this research is analytical descriptive and the data used in this research is qualitative data sourced from primary and secondary data using library study data collection techniques. The results of this research can be concluded that Q.S Al-An'am verse 151 and Q.S Al-Isra verse 31 both have something in common, namely the prohibition on killing children. The difference between these two verses lies in the addition of the word "khasyah" which gives rise to a different meaning in each verse.
Jejak Awal dan Perkembangan Islam di Bengkulu: Dari Dakwah Ulama hingga Institusionalisasi Keagamaan Nurcahya, Yan; Wulandari, Hesti; Sulasman; Ajid Hakim; Aziz, Muhammad Fadhlan; Putra, Almawardi; Salsabila, Marisa Jahra
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 6 (2025): NOVEMBER
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/7rdpyn14

Abstract

Penelitian ini membahas jejak awal dan perkembangan Islam di Bengkulu dengan menelusuri proses dakwah para ulama serta transformasi sosial keagamaan yang terjadi sejak abad ke-17 hingga abad ke-20. Bengkulu, sebagai wilayah pesisir barat Sumatera, memiliki posisi strategis dalam jalur perdagangan internasional yang mempertemukan para pedagang Muslim dari Arab, Gujarat, dan Aceh. Melalui interaksi ekonomi dan sosial tersebut, nilai-nilai Islam mulai terinternalisasi dalam masyarakat lokal. Dakwah para ulama seperti Syekh Burhanuddin Ulakan dan jaringan ulama dari Minangkabau turut memperkuat proses islamisasi di wilayah ini. Pada masa kolonial Inggris dan Belanda, Islam di Bengkulu menghadapi tantangan politik dan budaya, namun tetap berkembang melalui lembaga pendidikan tradisional seperti surau dan pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis dengan analisis kualitatif terhadap sumber tertulis, arsip kolonial, dan tradisi lisan masyarakat Bengkulu. Hasil kajian menunjukkan bahwa proses institusionalisasi Islam di Bengkulu berakar pada integrasi nilai-nilai dakwah dan kearifan lokal, yang hingga kini membentuk identitas keagamaan masyarakat. Studi ini menegaskan pentingnya peran ulama dan lembaga keislaman dalam membangun kesinambungan tradisi Islam di daerah pesisir Sumatera.