Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Membangun Indentitas Pemain Game Mobile Legends di Tim Sleep Hunters Muhammad Zidan Fakhrezi; Muhammad Irfan; Faikoh Umairoh
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to explore the construction of digital identity among players in Sleep Hunters, a semi-professional e-sports team actively competing in the game Mobile Legends: Bang Bang. Digital identity is not merely a form of self-representation in virtual media, but rather a product of symbolic interaction, social communication, and active participation within online communities. Employing a qualitative approach with a case study strategy, this research utilizes in-depth interviews, participant observation, and documentation to gain a comprehensive understanding of how players construct their identity within the team context. The findings reveal that player identity is shaped by a combination of role performance within the team, gaming style, involvement in digital content creation, and responses to community expectations. Through the lens of symbolic interactionism, this study highlights how in-game symbols such as avatars, strategic terms, and team communication patterns are collectively interpreted and contribute to both individual and group self-conception. In the context of Sleep Hunters, digital identity serves not only as a means of expression but also as a mechanism for strengthening solidarity, social structure, and professionalism within the semi-professional e-sports environment. The study concludes that in a competitive virtual setting, digital identity is a reflective and dynamic process rooted in social meaning constructed through shared experiences and continuous community engagement. Keywoards: Digital identity, Mobile Legends, Sleep Hunters, symbolic interaction, e-sports community, qualitative case study Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam proses konstruksi identitas digital para pemain dalam tim e-sport semi-profesional Sleep Hunters, yang aktif berkompetisi dalam game Mobile Legends: Bang Bang. Identitas digital tidak hanya terbentuk sebagai bentuk representasi personal di media virtual, tetapi juga merupakan hasil dari interaksi simbolik, komunikasi sosial, dan partisipasi aktif dalam ekosistem komunitas daring. Melalui pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus, penelitian ini memanfaatkan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi partisipatif, serta dokumentasi untuk memperoleh gambaran yang utuh mengenai dinamika pembentukan identitas pemain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas pemain dibentuk melalui perpaduan antara peran dalam tim, gaya bermain, keterlibatan dalam pembuatan konten digital, serta respon atas ekspektasi komunitas online. Dengan menggunakan perspektif teori interaksionisme simbolik, penelitian ini menyoroti bagaimana simbol-simbol dalam permainan seperti avatar, istilah strategi, hingga gaya komunikasi tim dimaknai secara kolektif dan turut membentuk citra diri baik secara individu maupun kelompok. Identitas digital dalam konteks tim Sleep Hunters tidak hanya menjadi media ekspresi, tetapi juga berfungsi sebagai instrumen penguatan solidaritas, struktur sosial, dan profesionalitas dalam dunia e-sport semi-profesional. Temuan ini memperlihatkan bahwa dalam lingkungan virtual yang kompetitif, identitas digital merupakan proses reflektif dan dinamis yang berakar pada makna sosial yang dibangun melalui pengalaman bersama dan partisipasi aktif dalam komunitas game. Kata Kunci: Identitas digital, Mobile Legends, Sleep Hunters, interaksi simbolik, komunitas e-sport, studi kasus kualitatif
Representasi Pengkhianatan pada Film The Last Supper (2025) (Analisis semiotika jhon fiske) Fellix Joe Chandra; Muhammad Irfan; Faikoh Umairoh
Jurnal Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik dan Kebijakan Negara Vol. 2 No. 4 (2025): Oktober : Jurnal Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik dan Kebijakan Negara
Publisher : Asosiasi Peneliti Dan Pengajar Ilmu Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/komunikasi.v2i4.671

Abstract

This research aims to examine how betrayal is represented in the film The Last Supper (2025). The study employs a qualitative approach using John Fiske’s semiotic theory, which focuses on three levels of codes: reality, representation, and ideology. Data were collected through visual observation of the film’s scenes and analyzed to identify signs and underlying meanings within the actions of the characters. The findings reveal a total of nine betrayal scenes, segmented into 52 image shots that were analyzed in depth. These scenes primarily depict the betrayals committed by Judas Iscariot and Peter against Jesus Christ. The analysis shows that betrayal is not merely presented as a dramatic motif but is constructed as an ideological representation that reflects power relations, social pressure, and human moral dilemmas. The film serves as a cultural text that constructs meaning through visual symbols, gestures, expressions, and dialogue. As such, it can be interpreted as a form of social criticism against systems of power that influence individual behavior. Therefore, the film functions not only as entertainment but also as a discursive space that voices fundamental human issues.
Strategi Komunikasi Kementerian Agama RI di Instagram: Membangun Narasi Moderasi Beragama (2020-2024) Lourien Eunike Wulur; Muhammad Irfan; Faikoh Umairoh
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 10 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji strategi komunikasi Kementerian Agama Republik Indonesia dalam mengelola akun Instagram @kemenag_ri sebagai media moderasi beragama periode 2020-2024. Latar belakang penelitian ini adalah urgensi penguatan moderasi beragama di tengah keberagaman Indonesia dan pesatnya perkembangan era digital, yang menjadikan media sosial sebagai platform strategis penyebaran informasi. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan strategi komunikasi yang digunakan Kementerian Agama dalam mengelola Instagram @kemenag_ri untuk menyampaikan pesan moderasi beragama. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan konstruktivisme, berfokus pada analisis mendalam terhadap perencanaan, pengemasan pesan, interaksi, dan adaptabilitas strategi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi konten Instagram, wawancara mendalam dengan Bapak Hilman Fauzi dan Bapak Lukman Hakim Saifuddin, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi @kemenag_ri terstruktur dan adaptif, menggunakan berbagai format konten visual, melibatkan kolaborasi dengan figur publik, dan terus dievaluasi. Strategi ini berhasil menempatkan isu moderasi beragama sebagai agenda publik penting, sejalan dengan Teori Agenda Setting.