p-Index From 2020 - 2025
1.285
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL BAHARI PAPADAK
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KOMPOSISI JENIS MAKROZOOBENTOS PADA EKOSISTEM MANGROVE DI WILAYAH PESISIR DESA BALAURING, KECAMATAN OMESURI, KABUPATEN LEMBATA Hapsarti, Sukmawati; Paulus, Chaterina A.; Al Ayubi, Aludin; Adar, Damianus
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Komposisi Jenis makrozoobentos pada ekosistem mangrove di kawasan wisata pada Wilayah Pesisir Desa Balauring Kecamatan Omesuri Kabupaten Lembata. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ditemukan ada 20 jenis Makrozoobentos Astraea heliotropium, Cypraea annulus, Rhinoclavis kochi, Conus sanguinolentus, Batillaria zonalis, Batilaria minima, Phalium flammiferum, Nerita planospira, Nerita polita, Nerita chamaeleon, Vexillum cancellarioides, Buccinulum corneum, Colombella major, Cymatium gibbosum, Nasarius horidus, Nassarius Globosus, Cerithium munitum, Mactra antiquate, Pitar citrinus dan Uca dussumieri. Jika dihitung nilai komposisi berdasarkan kelas maka ada 3 kelas yaitu kelas Gastropoda dengan nilai komposisi 85.00%, kelas Bivalvia 10% dan kelas Malacostraca 5%. Berdasarkan rata-rata nilai komposisi jenis makrozoobentos dari penjelasan ini, maka dapat diketahui bahwa makrozoobentos dari kelas Gastropoda memiliki nilai komposisi tertinggi dan yang terendah adalah kelas Malacostraca. Kata Kunci: Komposisi Jenis , Makrozoobentos, Ekosistem Mangrove. Abstrack-The purpose of this study was to determine the density and density of macrozoobenthos in the mangrove ecotourism area in Balauring Village, Omesuri District, Lembata Regency. The method used is qualitative and quantitative methods. The results of the study found that there were 20 species of Macrozoobentos Astraea heliotropium, Cypraea annulus, Rhinoclavis kochi, Conus sanguinolentus, Batillaria zonalis, Batilaria minima, Phalium flammiferum, Nerita planospira, Nerita polita, Nerita chamaeleon, Vexillum cancellarioides, Buccinulum corneum, Colombella major, Cymatium gibbosum, Nasarius horidus, Nassarius Globosus, Cerithium munitum, Mactra antiquate, Pitar citrinus and Uca dussumieri. If the composition value is calculated by class, there are 3 classes, namely the Gastropod class with a composition value of 85.00%, the Bivalvia class 10% and the Malacostraca class 5%. Based on the average composition value of macrozoobenthos from this explanation, it can be seen that macrozoobenthos from the Gastropod class has the highest composition value and the lowest is the Malacostraca class. This indicates that the type of macrozoobenthos that dominates the mangrove ecotourism area on the coast of Balauring Village, Omesuri District, Lembata Regency is from the Gastropod class. Keywords : Species Composition, Macrozoobentos, Mangrove Ecosystem.
JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE YANG DIOPERASIKAN OLEH NELAYAN DI DESA BALAURING, KECAMATAN OMESURI, KABUPATEN LEMBATA Arsin, Nasaria; Tallo, Ismawan; Al Ayubi, Aludin
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan ukuran ikan hasil tangkapan alat tangkap purse seine yang dioperasikan oleh nelayan di Desa Balauring, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik observasi yaitu mengamati secara langsung proses pembongkaran ikan diatas kapal. Data komposisi jenis hasil tangkapan purse seine dihitung pada setiap waktu hauling satuan (kg) jenis ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan ukuran ikan hasil tangkapan alat tangkap purse seine yaitu layang (Decapterus russelli) dengan panjang 12-31 cm dan berat 14,1-330 gram, tongkol burik (Euthynnus affinis) dengan panjang 19,3-28,5 cm dan berat 45-300 gram, selar (Selar crumenophtalmus) dengan panjang 18,5-21,2 cm dan berat 10,1-127,5 gram, sunglir (Elagatis bipinnulata) dengan panjang 15-22,5 cm dan berat 14,1-304 gram, sedangkan kuwe (Caranx ignobilis) dengan panjang 10-19 cm dan berat 14-31 gram. Komposisi tertinggi yang di tangkap oleh nelayan purse seine adalah layang (Decapterus russelli) dengan nilai komposisi yaitu 71% komposisi terendah yang di tangkap oleh nelayan purse seine adalah kuwe (Caranx ignobilis) dengan komposisi 0,11%. Kata Kunci : Purse seine, Komposisi hasil tangkapan, Desa Balauring. Abstrak- This study aims to determine the types and sizes of fish caught by purse seine fishing gear operated by fishermen in Balauring Village, Omesuri District, Lembata Regency. Collecting research data using observation techniques, namely observing directly the process of unloading fish on board. Analysis of the data obtained from the study. The composition of purse seine catches was calculated based on the composition of each hauling time unit (kg) of fish species. The results showed that the types and sizes of fish caught by purse seine fishing gear operated by fishermen in Balauring Village were mackerel scad (Decapterus russelli) with a length of 12-31 cm and a weight of 14.1-330 grams, mackerel tuna (Euthynnus affinis) with a length of 19.3-28.5 cm and a weight of 45-300 grams, bigeye scad (Selar crumenophtalmus) with a length of 18.5-21.2 cm and a weight of 10.1-127.5 grams, rainbow runner (Elagatis bipinnulata) with a length of 15-22.5 cm and a weight of 14.1-304 grams, while the giant trevally (Caranx ignobilis) has a length of 10-19 cm and a weight of 14-31 grams. The highest composition caught by purse seine fishermen is mackerel scad (Decapterus russelli) with a composition value of 71%, the lowest composition caught by purse seine fishermen is giant trevally (Caranx ignobilis) with a composition of 0.11%. Keywords: Purse seine, Catch composition, Balauring Village.
ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN KABUPATEN ALOR Ena, Odie Susanti; Tallo, Ismawan; Al Ayubi, Aludin
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.018 KB)

Abstract

Abstrak - Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dalam perikanan sangat membantu nelayan untuk mempermudah dalam operasi penangkapan ikan guna meningkatkan hasil tangkapan ikan yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui zona potensi penangkapan ikan berdasarkan sebaran suhu permukaan laut di perairan Kabupaten Alor. Zona potensi penangkapan ikan diperolah berdasarkan kejadian thermal front dari suhu permukaan laut. Data citra yang digunakan adalah data citra Ocean Color level 3, data yang diambil selama 1 tahun yaitu dari bulan Agustus 2020 sampai Juli 2021. Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai suhu permukaan laut di perairan Kabupaten Alor berkisar nilai 25,59 ⁰C – 31 ⁰C dan informasi zona potensi penangkapan ikan yang dihasilkan sekitar 67 titik. Titik terbanyak terdapat pada bulan Maret 2021 sebanyak 21 titik dan titik paling sedikit terdapat pada bulan April 2020 sebanyak 2 titik. Kata Kunci: Titik Penangkapan Ikan, Suhu Permukaan Laut Abstract - Utilization of remote sensing technology in fisheries greatly helps fishermen to facilitate in fishing operations to improve optimal fish catches. The purpose of this study was to find out the potential fishing zone based on the spread of sea surface temperature in the waters of Alor Regency. The potential zone of fish captivity is processed based on the thermal front event of sea surface temperature. The image data used is Ocean Color level 3 image data, data taken for 1 year from August 2020 to July 2021. The results showed that the average value of sea surface temperature in the waters of Alor Regency ranged from 25,59 ⁰C – 31 ⁰C and information on the potential fishing zone generated around 67 points. The most points are in March 2021 as many as 21 points and the fewest points in April 2020 as many as 2 points. Keywords: Fishing Groud, Sea Surface Temperature
JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR DI PERAIRAN TELUK KUPANG BERDASARKAN PERBEDAAN MATA PANCING Kolo, Antonius R.; ., Yahyah; Al Ayubi, Aludin
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.183 KB)

Abstract

Abstrak - Perairan Teluk Kupang memiliki sumberdaya kelautan yang dimanfaatkan sebagai lokasi penangkpan ikan. Penngkapan ikan dilakukan menggunakan berbagai alat tangkap salah satunya adalah pancing ulur. Pancing ulur merupakan alat tangkap yang umumnya digunakan oleh masyarakat pesisir Teluk Kupang untuk menangkap ikan demersal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis – jenis ikan hasil tangkapan menggunakan alat tangkap pancing ulur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2021 di perairan Teluk Kupang. Metode dalam penelitian ini adalah observasi dan menggunakan analisis deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 5 jenis ikan target yang tertangkap menggunakan alat tangkap pancing ulur yaitu ikan biji nangka (Upeneus mullocensin), ikan kerapu lumpur (Epinephelus coioides), ikan kakap merah (Lutjanidae campechanus), ikan Ekor Kuning (Caesionidae), dan ikan lencam (Lethrinidae). Jumlah komposisi hasil tangkapan ikan tertinggi berdasarkan mata pancing nomor 16 adalah ikan biji nangka dan kakap merah sebesar 20%, mata pancing nomor 17 adalah ikan lencam sebanyak 40% dan mata pancing nomor 18 adalah ikan lencam sebanyak 38% Kata Kunci: Jenis Ikan, Pancing Ulur, Teluk Kupang Abstract - Kupang Bay has marine resources that are used as a location for fishing activities. Fishing activities are carried out using various fishing gear, one of which is hand line. Hand line is a fishing gear that is generally used by the coastal community of Kupang Bay to catch demersal fish. This study aims to determine the types of fish caught using handline fishing gear. This research was conducted in April – May 2021 in the waters of Kupang Bay. The method in this research is observation and using qualitative descriptve analysis. The results of this study indicate that there are 5 types of target fish caught using handline fishing gear, namely Jackfruit Seed fish (Upeneus mullocensin), Mud grouper fish (Epinephelus coioides), Red Snapper (Lutjanidae campechanus), Yellowtail fish (Caesionidae), and Lencam fish (Lethrinidae). The highest number of fish catch compositions based on hook number 16 was Jackfruit Seed fish and Red Snapper by 20%, hook number 17 is Lencam fish as musch as 40% and hook number 18 is Lencam fish as much as 38%. Keywords: Fish Species, Handline, Kupang Bay
SEBARAN PANJANG KERANG KEPAH DI DESA TANAH MERAH KECAMATAN KUPANG TENGAH KABUPATEN KUPANG Mau, Antonius; Kangkan, Alexander L.; Al Ayubi, Aludin
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Kerang kepah (Polymesoda erosa) merupakan salah satu biota yang hidup di daerah pasang surut. Habitatnya sela-sela akar mangrove pada substrat lumpur, lumpur berpasir dan serasah mangrove (Wanimbo, 2016). Sebagai salah satu biota yang hidup di daerah pasang surut, kerang Kepah mempunyai karakteristik pertumbuhan dan pola pertumbuhan alami yang disesuaikan dengan pola adaptasi pada lingkungannya. Teknik pengumpulana data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan kegiatan pengamatan dan pencatatan langsung terhadap objek yang diamati, pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga dapat mewakili ukuran-ukuran kepah yang tertangkap. Sebaran morfometrik kerang kepah (Polymesoda erosa) yang tertangkap oleh nelayan Desa Tanah Merah, sebaran panjang cangkang tertinggi adalah 2,36-3,55 mm dengan jumlah kerang kepah sebanyak 110 individu dan presentase sebesar 37%, sebaran tinggi cangkang tertinggi adalah ukuran 1,05-1,84 cm dengan jumlah kerang kepah sebanyak 140 individu dan presentase sebesar 47%, sebaran lebar cangkang kerang kepah tertinggi ukuran 2,1 – 3,29 mm dengan jumlah kerang kepah sebanyak 121 individu dan presentase sebesar 40% dan berat kerang kepah (Polymesoda erosa) yang paling banyak tertangkap oleh nelayan di Desa Tanah Merah adalah ukuran 1,93 – 21,78 gr dengan jumlah sebanyak 189 individu dan presentase sebesar 63%. Ukuran kerang kepah yang ditangkap oleh nelayan di Desa Tanah Merah adalah berukuran kecil dan belum layak tangkap.Berdasarkan hasil dan pembahasan disimpulkan bahwa sebaran morfometrik kerang kepah (Polymesoda erosa) yang tertangkap oleh nelayan di Desa Tanah Merah yaitu ukuran panjang 2,36 – 8,35 mm, tinggi 1,05 – 4,24 mm, lebar 2,1 – 6,89 mm dan berat 1,93 – 101,31 gram. Kata Kunci : Morfometrik, Kerang Kepah, dan Nelayan di Desa Tanah Merah Abstract- Kepah Scallop (Polymesoda erosa) is one of the biotas that live in tidal areas. Its habitat is between mangrove roots on a substrate of mud, sandy mud, and mangrove litter (Wanimbo, 2016). As one of the biotas that live in tidal areas, Kepah clams have growth characteristics and natural growth patterns that are adapted to adaptation patterns to their environment. The method used in this study was the observation method, namely data collection was carried out by direct observation and recording of the observed object, and sampling was carried out randomly so that it could represent the sizes of the caught cockles. The morphometric distribution of shellfish (polymesoda erosa) caught by fishermen from Tanah Merah Village, the highest shell length distribution was 2.36-3.55 mm with a total of 110 individuals and a percentage of 37%, the highest shell height distribution was size 1, 05-1.84 cm with a total of 140 individuals and a percentage of 47%, the highest distribution of the width of the shells was 2.1 – 3.29 mm with a total of 121 individuals and a percentage of 40% and the weight of the shells (polymesoda erosa) which was mostly caught by fishermen in Tanah Merah Village was the size of 1.93 – 21.78 grams with a total of 189 individuals and a percentage of 63%. The results obtained show that the size of the mussels caught by fishermen in Tanah Merah Village is small and not yet suitable for catching. .36 – 8.35 mm, height 1.05 – 4.24 mm, width 2.1 – 6.89 mm and weighs 1.93 – 101.31 grams. Keywords : Morphometrics, Kepah Mussels, and Fishermen in Tanah Merah Village
UKURAN LAYAK TANGKAP KERANG DARAH (ANADARA GRANOSA) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA PARITI, KECAMATAN SULAMU, KABUPATEN KUPANG Kurniawati, Elisa; Sine, Kiik G.; Al Ayubi, Aludin
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Penelitian tentang morfometrik pada kerang darah dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui ukuran layak tangkap dari kerang darah yang ditangkap oleh nelayan. Kerang darah diambil dari nelayan di Desa Pariti, Kabupaten Kupang dengan jumlah sebanyak 300 individu. Kerang darah akan diukur pada bagian tubuhnya yakni: panjang cangkang, lebar cangkang, tinggi cangkang dan berat kerang darah. Hasil penelitian menunjukan bahwa morfometrik kerang darah yang ditangkap oleh nelayan di Desa Pariti yaitu ukuran panjang 20,7-49,3 mm, lebar 16,0-39,8 mm, tinggi 13,8-35,2 mm dan berat 4,33-44,03 gram. Dilihat dari ukuran sebaran panjang, kerang darah yang ditangkap nelayan belum mencapai ukuran layak tangkap karena didominasi oleh ukuran dibawah 40 mm yaitu sebanyak 286 individu dimana ukuran layak tangkap sebaiknya memiliki ukuran cangkang minimal 40. Sementara ukuran lebar dan tinggi selalu mengikuti ukuran panjang dimana semakin bertambah ukuran panjang cangkang maka ukuran lebar dan tinggi juga ikut bertambah. Sedangkan ukuran sebaran berat sudah mencapai kategori ukuran layak tangkap dengan ukuran besar 8,60-44,03 gram sebanyak 215 individu. Kata Kunci: Morfometrik, Ukuran layak tangkap, Desa Pariti Abstract – Research on morphometrics on blood clams was carried out with the aim of knowing the size of the feasibility of catching blood clams caught by fishermen. Blood clams were taken from fishermen in Pariti Village, Kupang Regency with a total of 300 individuals. Blood clams will be measured by their body parts, namely: shell length, shell width, shell height and weight of blood clams. The results showed that the morphometrics of blood clams caught by fishermen in Pariti Village were 20.7-49.3 mm in length, 16.0-39.8 mm in width, 13.8-35.2 mm in height and 4.33 in weight. -44.03 grams. Judging from the size of the length distribution, the blood clams caught by fishermen have not yet reached a size worthy of catching because they are dominated by sizes below 40 mm, namely as many as 286 individuals where the proper size for catching should have a minimum shell size of 40. Meanwhile the size of width and height always follow the size of length which increases the length of the shell then the size of the width and height also increases. Meanwhile, the size of the weight distribution has reached the size category worthy of catching with a large size of 8.60-44.03 grams totaling 215 individuals. Keywords :, Morphometrics, catch size, Pariti Village
HASIL TANGKAPAN IKAN PADA HAND LINE YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) OEBA, KOTA KUPANG Adnan, Nor Aisyah; ., Yahyah; Al Ayubi, Aludin
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Alat tangkap hand line merupakan salah satu alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di PPI Oeba dengan hasil tangkapan ikan yang cukup signifikan. Produksi hasil tangkapan ikan dengan alat tangkap hand line perlu dilakukan kajian tentang analisis komposisi hasil tangkapan, analisis jumlah hasil tangkapan dan analisis CPUE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode purposive sampling dan kuisioner. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis komposisi hasil tangkapan, jumlah hasil tangkapan dan hasil CPUE dari hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukan Jenis-jenis ikan yang tertangkap adalah ikan baby tuna (Thunnus sp) sebesar 12.670 kg.ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) 8.600 kg, ikan tuna (Thunnus sp) 7.120 kg, ikan anggoli (Pristipoimedes multidiens) 8.800 kg, kakap merah (Lutjanus malabaricus) 1.300 kg, ikan kakap sawo (Ocyurus chrysurus) 1.750 kg, ikan gergahing (Charanx ignobilis) 200 kg, ikan baronang (Siganus sp) 300 kg. Total produksi berdasarkan total hasil tangkapan dari keseluruhan spesies ikan sebesar 40.740 kg, nilai CPUE hasil tangkapan dengan 43 trip pada jenis ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) sebesar 200 kg/trip, ikan baby tuna (Thunnus sp) sebesar 294,65 kg/trip, ikan tuna (Thunnus sp) sebesar 165,58 kg/trip, ikan anggoli (Pristipoimedes multidiens) sebesar 204,65 kg/trip, ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus) sebesar 30,23 kg/trip, ikan kakap sawo (Ocyurus chrysurus) sebesar 40.69 kg/trip, ikan gergahing (Charanx ignobilis) 4,65 kg/trip, ikan baronang (Siganus sp) 6,97 kg/trip. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu ikan baby tuna (Thunnus sp) merupakan jenis ikan yang yang paling dominan komposisi jenisnya dengan jumlah sebesar 31,09%. Kata Kunci : Oeba, Kota Kupang, Hand Line, Jenis Hasil Tangkapan. Abstract - Hand line fishing gear is one of the fishing gear used by fishermen at PPI Oeba with a significant catch. The production of fish catches with hand line fishing gear needs to be studied on the analysis of catch composition, analysis of the number of catches and CPUE analysis. The research method used is purposive sampling and questionnaires. The purpose of this to determine the type of catch composition, the number of catches and the CPUE yield of the catch. The results showed that the types of fish caught were baby tuna (Thunnus sp) of 12,670 kg. skipjack (Katsuwonus pelamis) 8,600 kg, tuna (Thunnus sp) 7,120 kg, anggoli fish (Pristipoimedes multidiens) 8,800 kg, red snapper (Lutjanus malabaricus) 1,300 kg, brown snapper (Ocyurus chrysurus) 1,750 kg, gergahing fish (Charanx ignobilis) 200 kg, baronang fish (Siganus sp) 300 kg. Total production based on the total catch of all fish species was 40,740 kg, the CPUE value of the catch with 43 trips for skipjack, tuna (Katsuwonus pelamis) was 200 kg/trip, baby tuna (Thunnus sp) was 294.65 kg/trip, tuna (Thunus sp) of 165.58 kg/trip, angoli (Pristipoimedes multidiens) of 204.65 kg/trip, red snapper (Lutjanus malabaricus) of 30.23 kg/trip, sapodilla snapper (Ocyurus chrysurus) of 40.69 kg/trip, gergahing fish (Charanx ignobilis) 4.65 kg/trip, baronang fish (Siganus sp) 6.97 kg/trip. The conclusion that can be drawn is that baby tuna (Thunnus sp) is the most dominant type of fish species composition with a total of 31.09%. Keywords : Oeba Kupang City, Hand Line, Type of Catch.
HASIL TANGKAPAN RAWAI DASAR (BOTTOM LONGLINE) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TENAU KUPANG Sunbanu, Maria Monalisa; ., Yahyah; Al Ayubi, Aludin
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Alat tangkap rawai dasar merupakan salah satu alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di PPP Tenau dengan hasil tangkapan ikan yang cukup saignifikan. Produksi hasil tangkapan ikan dengan alat tangkap rawai dasar perlu dilakukan kajian tentang analisis komposisi hasil tangkapan, analisis jumlah hasil tangkapan dan analisis CPUE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan komposisi jenis-jenis ikan yang tertangkap adalah ikan anggoli (Pristipoimedes multidiens) sebesar 43,33%, jenis ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus) sebesar 32,42 %, jenis ikan kerapu (Epinephelus) sebesar 18,14%, jenis kwe (carangoides coeruleopinnatus) sebesar 6,1%. Total produksi selama 5 tahun sebesar 111.029 kg. Produksi hasil tangkapan tertinggi pada tahun 2022 sebesar 51.046 kg dan produksi hasil tangkapan terendah pada tahun 2020 sebesar 3.736 kg. Nilai CPUE pada setiap jenis ikan dimana mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Tahun 2018 dengan nilai rata 3.111 kg/trip, tahun 2019 sebesar 1.096 kg/trip, tahun 2020 sebesar 747 kg/trip, tahun 2021 sebesar 1.031 kg/trip, tahun 2022 sebesar 1.458 kg/trip, sedangkan nilai rata-rata dalam kurun waktu 5 tahun sebesar 1.354 kg/trip. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu ikan anggoli merupakan jenis ikan yang yang paling dominan komposisi jenisnya. Kata Kunci: Pelabuahan Perikanan Pantai Tenau Kupang, Rawai Dasar, Jenis Hasil Tangkapan. Abstract - Bottom longline gear is one of the fishing gear used by fishermen in PPP Tenau with a significant catch. The production of fish catches with basic fishing gear needs to be carried out studies on the analysis of the composition of catches, analysis of the number of catches and analysis of CPUE. The research methods used are purposive sampling and questionnaire methods. The results showed that the composition of the types of fish caught was anggoli fish (Pristipoimedes multidiens) by 43.33%, types of red snapper (Lutjanus malabaricus) by 32.42%, types of grouper (Epinephelus) by 18.14%, types of kwe (carangoides coeruleopinnatus) by 6.1%. The total production for 5 years amounted to 111, 029 kg. The highest catch production in 2022 was 51,046 kg and the lowest catch production in 2020 was 3,736 kg. The CPUE value in each type of fish which fluctuates every year. In 2018 with an average value of 3,111 kg / trip, in 2019 it was 1,096 kg / trip, in 2020 it was 747 kg / trip, in 2021 it was 1,031 kg / trip, in 2022 it was 1,458 kg / trip, while the average value in a 5-year period was 1,354 kg / trip. The conclusion that can be drawn is that anggoli fish is the type of fish that is the most dominant in its type composition. Keywords: Tenau Kupang Beach Fisheries Cultivation, Bottom Longline, Types of Catches.