Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Screening for Resistance of Tomato Lines Against Tomato chlorosis crinivirus Wahyudin, Denih; Damayanti, Tri Asmira; Mutaqin, Kikin Hamzah
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 18 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.18.1.19-29

Abstract

Tomato chlorosis crinivirus (ToCV) diketahui berasosiasi dengan penyakit kuning pada tanaman tomat. Infeksi Crinivirus menunjukkan peningkatan di beberapa daerah di Jawa Barat saat ini. Tersedianya varietas tomat tahan akan menjadi cara efektif dalam pengelolaan penyakit virus, namun perlu upaya mencari sumber ketahanan tanaman terhadap infeksi virus. Penelitian bertujuan menentukan tingkat ketahanan 12 galur tomat terhadap infeksi ToCV. Tomat uji berumur 14 hari setelah pindah tanam diinokulasi dengan ToCV menggunakan 10 ekor kutukebul (Trialeurodes vaporariorum) viruliferus per tanaman. Pengamatan dilakukan terhadap peubah penyakit (periode inkubasi, insidensi dan keparahan penyakit, titer virus) dan peubah agronomi (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah dan bobot buah). Rata-rata periode inkubasi berkisar 9.4–13.5 hari, dan insidensi penyakit berkisar 90.9–100%. Gejala visual bervariasi dari klorosis ringan sampai sedang dan daun menggulung ke atas dengan skor keparahan penyakit berkisar 1.0–3.0. Titer virus diukur berdasarkan nilai absorbansi ELISA, yaitu berkisar 0.358–1.122. Secara umum, infeksi ToCV menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan jumlah daun, menghambat bobot dan jumlah buah berturut-turut sebesar 6.0–37.8%, 8.6–39.5%, 2.7–33.7% dan 7.0–25.5%. Berdasarkan peubah penyakit, respons galur tomat dapat dikategorikan rentan (BISILB#1029A, BISILB#22, dan BISILB#724B), moderat tahan (BISILB#825B, BISILB#60D, BISIKC#402, BISIKC#96D, dan BISILB#40I), dan tahan (BISILB#1372ORA, BISILB#703A, BISILB#703B, dan BISILB#724A). Namun, sifat ketahanan galur tomat tersebut tidak berkorelasi dengan kemampuan produksi tanaman. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan sifat ketahanan pada empat galur tersebut agar lebih adaptif terhadap faktor lingkungan budi daya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tetua varietas tomat unggul tahan ToCV.
The Effect of Volume and Inoculation Method on the Development of Bacterial Panicle Blight Disease in Rice Plant Kusdiana, Alchemi Putri Juliantika; Hidayat, Joni; Zulaiha, Siti; Wahyudin, Denih
Akta Agrosia Vol 25 No 1 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Fakultas Pertanian, Universitas Bengkkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/aa.25.1.17-23

Abstract

Bacterial panicle blight in rice plants caused by Burkholderia glumae. These bacteria interfere with the grain filling process so that the grain is not filled and can cause yield losses of up to 75% on pathogenic infested land. This study was conducted to determine the effect of B. glumaesuspension volume and inoculation method on the development of bacterial panicle blight. The research was conducted on vegetative and generative rice plants using a factorial completely randomized design with the volume of bacterial suspension as the first factor and the inoculation method as the second factor. The results showed that the higher the volume of the B. glumaesuspension inoculated, the higher the severity of bacterial panicle blight in rice plants. Both the inoculation and injection methods can cause the same disease severity. Besides, the severity of bacterial panicle blight in the generative phase is more severe than in the vegetative phase