Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Metode Berbasis Aktivitas dan Proyek kepada Peserta Didik di SMP Negeri 04 Menggala Larosa, Setiaman; Hasibuan, Serepina Yoshika; Walean, Rudy Roberto; Marbun, Saedo; Ritonga, Nova; Berutu, Pirtondim Berutu; Manalu, Nicolaus
DEDICATIO: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejalan dengan program penguatan moderasi beragama yang diprioritaskan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, maka STT Mawar Saron Lampung sebagai salah satu perguruan tinggi keagamaan Kristen yang berkiprah dalam memajukan Pendidikan Agama Kristen di Indonesia, melakukan suatu pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan penguatan Pancasila. Kegiatan pengabdian berupa sosialisasi dan kegiatan berbasis aktivitas dan proyek. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan ABCD (Asset Based Community Development) dengan mengobservasi temuan-temuan di lapangan berkaitan dengan pemahaman peserta didik tentang Profil Pelajar Pancasila yang ternyata belum dipahami secara konspetual oleh peserta didik. Kegiatan dilaksanakan dengan melakukan pemaparan materi pada masing-masing jenjang kelas, games, bernyanyi, Yel-yel, kuis dan melakukan proyek berupa prakarya. Indikator keberhasilan kegiatan diukur dengan menyebarkan kuisioner kepada para peserta PkM sebagai evaluasi tim PkM. Kegiatan ini terbukti berfaedah bagi peserta didik dan sekolah yang sekaligus menjadi implementasi kegiatan P5 di sekolah. Melalui kegiatan PkM ini, STT Mawar saron telah berkontribusi bagi masyarakat di sekitar kampus
METODE PEMBERDAYAAN KARUNIA DALAM 1 KORINTUS 12:1-31 BAGI PELAYANAN GEREJA Larosa, Setiaman; Hasibuan, Serepina Yoshika; Daniel, Daniel
Shift Key : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol. 13 No. 2 (2023): Regular Issue, Volume 13 Number 2 (2023)
Publisher : P3M STT Kristus Alfa Omega

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37465/shiftkey.v13i2.392

Abstract

AbstrakArtikel ini bertujuan untuk merumuskan metode pemberdayaan karunia rohani berdasarkan analogi tubuh dalam 1 Korintus 12:1-31 untuk pelayanan gereja. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menemukan bahwa metode pemberdayaan karunia rohani berdasarkan analogi tubuh yang dilakukan dengan memberikan pemahaman tentang karunia rohani kepada setiap jemaat; membentuk kelompok untuk tumbuh bersama dengan beragam karunia rohani; menunjuk pemimpin kelompok untuk mengatur pelayanan karunia rohani; menyatukan setiap kelompok dalam satu komunitas spiritual. AbstractThis article aims to formulate a method for empowering spiritual gifts based on the body’s analogy in 1 Corinthians 12:1-31 for church ministry. The author used a qualitative descriptive method and found that a method of empowering spiritual gifts based on the analogy of the body which is carried out by providing an understanding of spiritual gifts to each congregation; forming a group to grow together with diverse spiritual gifts; appoint group leaders to organize the spiritual gifts ministry; uniting each group in one spiritual community.
Pembinaan Pemuda Kristen Milenial pada Era Artificial Intelligence di Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung Hasibuan, Serepina Yoshika; Larosa, Setiaman; Marbun, Saedo; Walean, Rudy Roberto; Jhoni, Jhoni; Pratama, Andrean Hangga; Kati, Dida Hae; Nael, Yonathan Natan
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 1: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realcoster.v7i1.482

Abstract

Technology cannot be stopped from progressing from time to time. In the course of its development. Artificial Intelligence is one of the advances in technology that currently dominates human life. Artificial Intelligence or what is known as Artificial Intelligence (AI) is widely used by computer devices for automated programming, such as the Google platform, drones, smart cars and so on. With the convenience provided by this AI service, it makes human work easier. However, AI has a negative influence if it is not used wisely. This can be seen from the performance of the AI system with data accuracy and satisfactory work results as well as efficient and very short time. On the other hand, there is an opinion that AI will make humans lazy because the work they do has been taken over by AI, and will result in a lower quality of human work. Human activities will be replaced by devices that use AI systems and will result in unemployment. Therefore, in this PKM activity it is very important for the millennial generation in the era of Artificial Intelligence to be given guidance and introduction to AI so that it can be used and provide good benefits, especially in terms of following its developments in accordance with the practice of their Christian faith. Based on the evaluation results, PKM activities have positive benefits in developing the spirituality of Christian youth in the AI era. Keywords: technology;  christian youth development; artificial intelligence           AbstrakTeknologi tidak dapat dibendungi kemajuannya dari masa ke masa. Dalam perjalanan perkembangannya.  Artificial Intelligence merupakan salah satu kemajuan di bidang teknologi yang saat ini menguasai kehidupan manusia. Artificial Intelligence atau yang dikenal dengan Kecerdasan Buatan (AI) banyak digunakan oleh perangkat-perangkat komputer guna pemrograman yang otomatisasi, seperti platform google, drone, mobil pintar dan sebagainya. Dengan kemudahan yang diberikan oleh layanan AI ini, membuat pekerjaan manusia lebih mudah. Namun, AI nemberikan pengaruh negatif apabila tidak digunakan dengan bijak. Hal ini telihat bagaimana kinerja yang dilakukan oleh sistem AI dengan keakuratan data dan hasil kerja yang memuaskan serta waktu yang efisien dan sangat singkat. Di sisi lain, ada anggapan bahwa AI akan membuat manusia bermalas-malasan karena perkerjaan yang dilakukan telah diambil alih oleh AI, serta akan mengakibatkan rendahnya kualitas kerja manusia. Kegiatan manusia akan digantikan oleh perangkat yang menggunakan sistem AI dan akan mengakibatkan pengangguran. Oleh sebab itu, dalam kegiatan PKM ini sangat penting bagi generasi milenial di era Artifical Intelligence untuk diberikan pembinaan dan pengenalan AI agar dapat digunakan dan memberikan manfaat yang baik, terkhusus dalam hal mengikuti perkembangannya sesuai dengan pengamalan iman Kristennya. Berdasarkan hasil evaluasi, kegiatan PKM bermanfaat positif dalam membina kerohanian pemuda Kristen di era AI.Kata Kunci: teknologi; pembinaan pemuda kristen; arificial intelligence
KONSEP BAPTISAN DALAM KISAH PARA RASUL DAN EVALUASINYA TERHADAP PEMBAPTISAN VIRTUAL Hasibuan, Serepina Yoshika; Walean, Rudy Roberto; Larosa, Setiaman
VISIO DEI: JURNAL TEOLOGI KRISTEN Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI STAR'S LUB LUWUK BANGGAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35909/visiodei.v4i1.259

Abstract

One form of church service activity during social restrictions during the COVID-19 pandemic is online or virtual baptism. This virtual baptism has received criticism because it does not follow the Bible's teaching about baptism, especially the Acts concept. This study intends to reveal the Acts concept of baptism and then use it to evaluate the practice of virtual baptism. The research method used is a hermeneutic analysis using research results or studies from other researchers. The object of study is the narrative of the baptism of Peter, Philip, Ananias, and Paul. The results showed that: 1) firstly, baptism is a passive act, so it cannot be done only by the baptismal candidate; 2) baptism is carried out directly involving two parties, both the baptist and the person being baptized; 3) baptism must fulfill the koinonia in the worship of the people. Therefore, virtual baptism is irrelevant even in pandemic conditions.
Contextual Teaching Learning pada Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen sebagai Strategi mencapai Pengalam Spiritual Zai, Yafarman; Larosa, Setiaman
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 3 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55967/manthano.v3i1.61

Abstract

Abstract: In Christian Religious Education learning, intellectual theory and spiritual experience are two concepts that must be achieved. Both are specifically related to each other and differentiate them from other lessons. Achieving both is not easy if done with the wrong strategy. Many problems were found that students felt that PAK lessons were very boring, seemed theoretical and did not build spiritual experiences for their students. The author examines that CTL is the right strategy to answer this problem. Contextual Teaching Learning (CTL) is a learning strategy that connects what is learned with real life, with an emphasis on cognitive development and students' learning experiences as well as their ability to apply knowledge in everyday life. By using the literature study method by conducting a literature review related to the CTL concept, the results were found that CTL has implementation steps, namely: constructivism, inquiry, questioning, community learning, modeling, reflection, and authentic assessment where experience is a characteristic of each of these steps.. The application of CTL in PAK will train students to have a spiritual experience with God and be able to live in their knowledge of Christ. So, CTL can help Christian Religious Education educators carry out a learning process that is not only fun but also builds students' spirituality based on the spiritual experiences they experience while studying Christian religious lessons.  Abstrak: Dalam pembelajaran Pendidikan agama Kristen, teori intelektual dan pengalaman spiritual adalah dua konsep yang harus dicapai. Keduanya saling berkaitan secara spesifik dan menjadi pembeda dari pelajaran lainnya. Pencapaian keduanya tidaklah mudah jika dilakukan dengan strategi yang keliru. Banyak masalah ditemukan bahwa peserta didik merasa pelajaran PAK sangat membosankan, terkesan teoritis dan tidak membangun pengalaman spiritual bagi peserta didiknya. Penulis meneliti bahwa CTL merupakan strategi yang tepat untuk menjawab persoalan tersebut. Contextual Teaching Learning (CTL) adalah strategi pembelajaran yang menghubungkan apa yang dipelajari dengan kehidupan nyata, dengan penekanan pada perkembangan kognitif dan pengalaman belajar peserta didik serta kemampuan mereka untuk menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan metode studi literatur dengan melakukan kajian pustaka terkait konsep CTL, maka ditemukan hasil bahwa CTL memiliki langkah penerapan, yaitu: konstruktivisme, inquiry, questioning, community learning, modelling, reflection, dan authentic assessment yang mana pengalaman menjadi suatu ciri khas setiap langkah tersebut. Penerapan CTL dalam PAK akan melatih peserta didik untuk mempunyai pengalaman spiritual dengan Tuhan dan mampu hidup dalam pengenalan mereka kepada Kristus. Jadi, CTL dapat membantu para pendidik Pendidikan Agama Kristen melaksanakan proses pembelajaran yang bukan hanya menyenangkan tetapi juga membangun spiritual peserta didik berdasarkan pengalaman spiritual yang dialaminya saat belajar pelajaran agama Kristen.
MEMBANGUN TEOLOGI LOKAL: Akulturasi Nilai-Nilai Kristiani melalui Pemaknaan Tari Moyo dalam Masyarakat Nias Larosa, Setiaman
TEVUNAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Luwuk Banggai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59361/tevunah.v2i2.31

Abstract

This study stems from the need to understand the potential of Moyo Dance as a medium for acculturating Christian values within the cultural context of the Nias community. Moyo Dance, with its cultural elements such as movements, song lyrics, costumes, musical instruments, and folklore, reflects universal values that resonate with the teachings of the Gospel. This research aims to reinterpret these elements in the light of contextual theology. The method employed is library research, with data collected through literature reviews of books, journal articles, and relevant documents. The data were analyzed using a contextual hermeneutic approach, specifically the anthropological model of Stephen B. Bevans. The findings reveal that cultural elements in Moyo Dance can be integrated with Christian values such as love, sacrifice, courage, and joy, creating harmony between faith and local culture. These findings underscore the importance of contextual theology in fostering relevant and authentic spirituality.
Internalisasi Pancasila melalui Penayangan Video Edukasi, Workshop Interaktif dan Games sebagai Upaya Moderasi Beragama Hasibuan, Serepina; Larosa, Setiaman; Erlikasna Tarigan, Priskila; Noven Susanto, Yusak; Martatina Mendrofa, Yarni
Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2025): Smart Dedication: Jurnal Pengabdian Masyarkat
Publisher : SMART SCIENTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70427/smartdedication.v2i1.156

Abstract

Pendidikan Pancasila wajib direalisasikan di seluruh lingkungan pendidikan khususnya pendidikan dasar. Internalisasi nilai-nilai Pancasila menjadi krusial mengingat masih masifnya intoleransi dan kurangnya pemahaman peserta didik akan ideologi bangsa Indonesia yang semakin terasa asing di sekolah. Karena itu, Tim PkM merancang kegiatan untuk peserta didik SD GMIM Tandurusa sebagai tempat pelaksanaan kegiatan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan penyegaran kembali tentang nilai-nilai Pancasila, profil pelajar Pancasila dan implementasinya dalam kehidupan nyata peserta didik. Metode yang dilakukan adalah melalui penayangan video edukasi, workshop interaktif dan permainan sebagai upaya meningkatkan moderasi beragama. Kegiatan ini menunjukkan bahwa penayangan video edukasi, workshop interaktif dan games merupakan strategi yang efektif untuk internalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai upaya meningkatkan moderasi beragama pada peserta didik di tingkat SD. Hasil evaluasi kegiatan ini dibuktikan dengan penyebaran kuisioner dan feedback dari guru-guru. Kegiatan sejenis diharapkan untuk diselenggarakan secara berkelanjutan demi terbentuknya profil pelajar Pancasila yang berdampak positif untuk kemajuan bangsa Indonesia.
SPIRITUALITAS GIDEON SEBAGAI SEORANG HAKIM ISRAEL DAN APLIKASINYA BAGI PEMIMPIN MUDA DI ERA GLOBALISASI Larosa, Setiaman
TEOLOGIS, RELEVAN, APLIKATIF, CENDIKIA, KONTEKSTUAL Vol 1 No 01 (2022): TRACK : JURNAL KEPEMIMPINAN KRISTEN, TEOLOGI, DAN ENTREPRENEURSHIP
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI DAN ENTREPRENEURSHIP PRINGGADING (STEP) SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61660/tep.v1i01.13

Abstract

Pemimpin muda masa kini membutuhkan prinsip-prinsip alkitabiah tentang bagaimana membangun spiritualitas sebagai pemimpin di tengah era globalisasi yang semakin sekuler. Di sisi lain, kepemimpinan Gideon yang dicatat dalam Hakim-Hakim 6-8 masih jarang diteliti oleh ahli Biblika masa kini. Padahal kisahnya cukup menarik khususnya bagi kaum muda. Sebagai pemimpin muda yang kurang berpengalaman, Gideon justru berhasil memimpin Bangsa Israel selama masa jabatannya. Karena itu kisah Gideon penting untuk dibahas dan dapat menjadi suatu petunjuk bagi para pemimpin muda yang notabene mempunyai kelemahan sama seperti Gideon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang menggunakan literatur baik buku, kamus maupun jurnal untuk membahas topik penelitian. Dari hasil ulasan Hakim-Hakim 6-8 ditemukan beberapa prinsip spiritualitas penting yang dapat dipelajari antara lain: penyembahan kepada Tuhan, restorasi mezbah sebagai deklarasi iman, meminta konfirmasi dari Allah, mengandalkan Tuhan dan menyadari kepemimpinan Allah.
PEMIMPIN DAN KORUPSI: REFLEKSI TEOLOGIS DARI KONFRONTASI NABI AMOS DAN IMAM AMAZIA Larosa, Setiaman
TEOLOGIS, RELEVAN, APLIKATIF, CENDIKIA, KONTEKSTUAL Vol 2 No 1 (2023): TRACK: JURNAL KEPEMIMPINAN KRISTEN, TEOLOGI, DAN ENTREPRENEURSHIP
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI DAN ENTREPRENEURSHIP PRINGGADING (STEP) SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61660/tep.v2i1.60

Abstract

Masalah korupsi yang dilakukan oleh para pemimpin di Indonesia masih menjadi masalah tua yang tidak pernah mati. Fenomena yang menyedihkan adalah banyak hamba Tuhan yang dinilai rohani namun justru tidak tahan terhadap godaan uang dan akhirnya terjerumus dalam dosa korupsi. Artikel ini memberikan suatu seruan dalam bentuk refleksi untuk menjawab persoalan bagaimana pemimpin dapat memiliki ketahanan dari tindakan korupsi? Refleksi teologis dari kisah Perjanjian Lama yakni konfrontasi nabi Amos terhadap imam Amazia menjadi suatu dasar pemikiran yang dapat digunakan untuk menjawab isu tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan memakai metode eksegesis dan pendekatan historis untuk memahami dan menemukan mentalitas pemimpin yang benar dengan membandingkan kedua tokoh tersebut. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa ketahanan tersebut berasal dari mentalitas jujur, tidak serakah dan siap menanggung resiko.
RESPONS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN BERBASIS TEOLOGI PUBLIK TERHADAP PRAKTIK VIGILANTISME DIGITAL Larosa, Setiaman
Metanoia Vol 7 No 2 (2025): Metanoia Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Duta Panisal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55962/metanoia.v7i2.200

Abstract

Fenomena vigilantisme digital yang marak di media sosial mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk melakukan penghakiman publik tanpa proses hukum yang adil. Praktik ini seringkali bertentangan dengan nilai kasih dan keadilan dalam ajaran Kristen, serta menimbulkan tantangan serius bagi Pendidikan Agama Kristen (PAK). Artikel ini bertujuan untuk merumuskan respons PAK terhadap isu vigilantisme digital dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan teologi publik. Data diperoleh melalui studi pustaka atas literatur teologi, etika Kristen, media digital, dan teks-teks Alkitab. Analisis dilakukan secara reflektif dan teologis guna mengembangkan pendekatan pedagogis yang kontekstual dan transformatif. Hasil penelitian menawarkan tiga respons utama: memperdalam pemahaman teologis tentang kasih sebagai etika bermedia, mengembangkan kurikulum PAK yang mengintegrasikan literasi digital dan etika media, serta menumbuhkan tindakan profetik sebagai wujud kesaksian iman di ruang digital. Temuan ini menunjukkan bahwa PAK berbasis teologi publik dapat menjadi alternatif edukatif yang relevan untuk membentuk kesadaran kritis, etis, dan spiritual peserta didik dalam menghadapi realitas budaya digital yang kompleks.