Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penggunaan kateter intravena untuk penanganan distensi urin pada kasus feline lower urinary tract disease Triyatjaya, Yoga; Hermawan, Firda Aisyah; Ratu Asyfa; Ratnaningsih, Tiara; Waskita, Pranyata Tangguh; Widianti, Ranny Indah
ARSHI Veterinary Letters Vol. 7 No. 3 (2023): ARSHI Veterinary Letters - August 2023
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.7.3.43-44

Abstract

Urolithiasis merupakan penyakit yang umum menyerang organ perkemihan akibat sumbatan batu kristal pada saluran kemih pada kucing jantan. Seekor kucing berjenis kelamin jantan dengan ras campuran domestik berumur 3.5 tahun diperiksa di Klinik Royal Purple Vet dengan keluhan tidak nafsu makan, demam, dan muntah. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 39.6°C, terjadi distensi kandung kemih, dan terdapat respon nyeri ketika dipalpasi. Distensi urin ditangani dengan pemasangan kateter intravena nomor 26G dalam kondisi gawat darurat. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan berupa urinalisis dan pemeriksaan mikroskopis pada urin. Hasil pemeriksaan urinalisis menunjukkan adanya sel darah merah, sel darah putih, dan protein dalam urin. Sedangkan hasil pemeriksaan mikroskopis menunjukkan terdapat endapan partikel kristal kalsium oksalat. Kucing didiagnosis mengalami urolithiasis dengan prognosis fausta. Pengobatan yang diberikan berupa terapi cairan, antibiotik, antiinflamasi, suplemen, dan obat herbal. Kucing mengalami perubahan setelah diterapi selama empat hari, ditandai dengan urinasi normal dan tidak ditemukan darah pada urin.
A Case Report: Coccidiosis in Layer Farm, Sumedang Hartady, Tyagita; Darmesti, Daniswara Danindra; Hermawan, Firda Aisyah; Khairani, Shafia; Windria, Sarasati; Wismandanu, Okta; Rosdianto, Aziiz Mardanarian; Satryo, Faisal Amri
Media Kedokteran Hewan Vol. 35 No. 1 (2024): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v35i1.2024.36-44

Abstract

Coccidiosis is a parasitic disease that causes economic losses on chicken farms. A case was found on a farm in Rancaekek, Bandung Regency, where there was a one-year-old laying hen that stopped producing eggs, experienced decreased pectoral muscle mass, and had mild ataxia. The diagnosis was made by necropsy procedure and fecal examination. There were lesions in the small intestine, these lesions manifested as ballooning filled with orange mucus and the presence of petechial hemorrhages on the luminal wall and decreased pectoral muscle mass was found. A Fecal examination was performed using the floating method and the McMaster calculation. The results of the fecal examination revealed Eimeria sp. oocysts and Trichostongylus tenuis eggs. The diagnosis of this case is coccidiosis infection caused by two species of Eimeria sp., namely Eimeria maxima and Eimeria tenella. This infection has resulted in a nutritional deficiency, manifested by a decrease in pectoral muscle mass.    
Suspek dermatofitosis pada ayam Sentul Debu di peternakan ayam di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Zega, Defornatasya Indah Sinta Nadania; Hermawan, Firda Aisyah; Triyatjaya, Yoga; Khairani, Shafia; Pratiwi, Unita
ARSHI Veterinary Letters Vol. 8 No. 1 (2024): ARSHI Veterinary Letters - February 2024
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.8.1.1-2

Abstract

Dermatophytosis in chickens or avian ringworms is a zoonotic disease caused by fungi in the Dermatophyta group. This article reports a case of suspected dermatophytosis in Sentul Debu chickens on a chicken farm in Majalengka Regency, West Java. Three 11 month old male Sentul Debu chickens in one of the postal system rearing cages showed clinical symptoms in the form of white scales on their head, comb, and wattles. Diagnosis and treatment are based on clinical symptoms and visible lesions. Treatment uses an ointment with the active ingredient sulfur which is given 1-2 times/day for 7 days. The results of the treatment showed healing, with the head, comb, and wattle appearing to be clean from white scales.
Diagnosis infectious bronchitis pada seekor ayam lokal Triyatjaya, Yoga; Hermawan, Firda Aisyah; Zega, Defornatasya Indah Sinta Nadania; Pratiwi, Unita; Khairani, Shafia
ARSHI Veterinary Letters Vol. 8 No. 1 (2024): ARSHI Veterinary Letters - February 2024
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.8.1.15-16

Abstract

Bronkitis menular merupakan penyakit pada ayam yang disebabkan oleh virus avian dengan genom virus RNA positif beruntai tunggal dan termasuk dalam genus Gammacoronavirus. AI adalah penyakit pernafasan akut yang mempengaruhi sistem reproduksi ayam, ginjal, saluran pencernaan, dan sistem pertahanan. Artikel ini melaporkan seekor ayam petelur Debu Sentul berusia 13 bulan ditemukan mengalami gangguan postur berdiri. Pemeriksaan fisik menunjukkan ayam memiliki postur berdiri seperti Penguin, mulut selalu terbuka, dan sesak napas. Hewan-hewan tersebut di-eutanasia untuk nekropsi dan pemeriksaan post-mortem. Nekropsi menunjukkan temuan patologi berupa airsacculitis, splenomegali, regresi ovarium, enteritis, perdarahan rongga tonsil, dan kista berisi cairan pada saluran telur. Ayam didiagnosis menderita Bronkitis Menular berdasarkan gejala klinis dan temuan patologi anatomi pada organ.
Gambaran patologi anatomi pada DOC yang mengalami omphalitis Hermawan, Firda Aisyah; Zega, Defornatasya Indah Sinta Nadania; Triatjaya, Yoga; Khairani, Shafia; Pratiwi, Unita
ARSHI Veterinary Letters Vol. 8 No. 3 (2024): ARSHI Veterinary Letters - August 2024
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.8.3.53-54

Abstract

Omphalitis, infeksi yang disebabkan oleh berbagai bakteri yang masuk melalui umbilikus yang terbuka atau aliran darah, secara signifikan berkontribusi pada kematian anak ayam dalam minggu pertama setelah menetas, sering kali akibat praktik kebersihan yang kurang optimal selama proses penetasan. Studi kasus ini bertujuan untuk mengkarakterisasi dampak omphalitis pada anak ayam umur sehari (DOC) dengan memeriksa perubahan anatomi dan patologi. Nekropsi dilakukan pada empat DOC di Pusat Pengembangan Pembibitan Unggas Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, Indonesia. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa anak ayam yang terinfeksi memiliki ukuran tubuh kecil, bulu kusam, kantung kuning telur membesar, dan umbilikus yang belum sembuh. Patologi anatomi mengungkapkan distensi abdomen, tangkai kuning telur nekrotik, serta kantung kuning telur yang berwarna kehijauan dan berbau busuk.