Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Meningkatkan Keterampilan Kader Kesehatan dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Lina Wiraswati, Hesti; Ekawardhani, Savira; Windria, Sarasati; Faridah, Lia
Jurnal Endurance Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.851 KB) | DOI: 10.22216/jen.v4i2.3763

Abstract

Breast cancer is one of the most common cancer types suffered by women in the world. In 2018, the International Agency for Research on Cancer (IARC) estimated number of cancer cases in Indonesia was 42.1 per 100000 females, while the death rate was 17 per 100000 females. These conditions are worrisome and call for serious handling. For this purpose, the effectiveness of patient treatment and life quality must be improved. Therefore, this study aims to improve the knowledge and skills of breast cancer early detection. The method used is health training through audio-visual devices and demonstration. Qualitative and quantitative analysis was carried out using paired t-test. The sampling data was acquired by purposive sampling method using a questionnaire. The result showed that first, majority of health cadres (97%) had less knowledge about BSE, before the training was carrying out. Second, lack of knowledge about BSE apparently did not prevent health cadres from doing BSE (28%). Third, BSE training improves the skills of health cadres with an average increase of 31%. Fourth, the training has also increased the knowledge of all cadres about BSE with an average increase of 29%. In addition, all cadres stated that they would disseminate their BSE knowledge and skills to their families and others. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak di derita oleh wanita di dunia. International Agency for Reseach on Cancer (IARC) pada tahun 2018 memperkirakan  insiden kanker payudara di Indonesia sebesar 42.1 per 100 ribu wanita, sedangkan angka kematiannya sebesar 17 per 100 ribu penduduk. Situasi seperti ini sangat mengkhawatirkan dan perlu penanganan serius dari berbagai pihak. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kader kesehatan dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan pelatihan melalui perangkat audio visual dan alat peraga. Analisis kualitatif dan kuantitatif dilakukan menggunakan uji t-test berpasangan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan cara penetapan besar sampel berdasarkan jumlah kebutuhan minimal dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, mayoritas kader kesehatan memiliki pengetahuan kurang tentang SADARI (97%). Kedua, pengetahuan yang kurang tentang SADARI rupanya tidak menghalangi kader kesehatan untuk melakukan SADARI (28%). Ketiga, pelatihan SADARI meningkatkan keterampilan kader kesehatan dengan rata-rata peningkatan 31%. Keempat, pelatihan SADARI juga meningkatkan pengetahuan kader dengan rata-rata peningkatan 29%. Disamping itu, semua kader menyatakan bahwa mereka akan menyebarkan pengetahuan dan keterampilan SADARI yang mereka miliki kepada keluarga dan orang lain
Kajian Pustaka: Resistensi Escherichia coli Terhadap Berbagai Macam Antibotik pada Hewan dan Manusia Nurjanah, Gina Siti; Cahyadi, Adi Imam; Windria, Sarasati
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (6) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.6.970

Abstract

Resistensi antibiotik merupakan salah satu permasalahan yang cukup serius dalam dunia kesehatan. Terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik menyebabkan pengobatan penyakit akibat infeksi tidak lagi efisien karena turun atau hilangnya efektivitas obat. Salah satu bakteri yang banyak resisten terhadap antibiotik adalah Escherichia coli. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui resistensi E. coli terhadap berbagai macam antibiotik pada hewan dan manusia serta mengetahui mekanisme resistensi E. coli terhadap antibiotik. Berdasarkan kajian ini diperoleh data bahwa E. coli banyak ditemukan telah resisten terhadap antibiotik golongan ?-lactam. Namun, beberapa antibiotik yang cukup sensitif terhadap E. coli yaitu kloramfenikol dan ciprofloksasin. Mekanisme resistensi pada E. coli terdapat empat mekanisme antara lain yaitu ?-lactamase (ESBL, Carbapenemase, dan AmpC), modifikasi target, efflux pumps, dan purin loss.
Kajian Pustaka: Faktor-Faktor Virulensi Staphylococcus aureus yang Berperan Penting dalam Kejadian Mastitis pada Sapi Perah Larasati, Savira Azhari; Windria, Sarasati; Cahyadi, Adi Imam
Indonesia Medicus Veterinus Vol 9 (6) 2020
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2020.9.6.984

Abstract

Staphylococcus aureus memiliki kepentingan di dunia kedokteran hewan sebagai agen penyebab mastitis pada sapi perah. Bakteri S. aureus dapat menghasilkan bermacam faktor virulensi yang dapat membantu patogen ini dalam setiap tahap proses patogenesis mastitis, dimulai dari perlekatan S. aureus ke sel ambing hingga menimbulkan kerusakan yang menyebar ke jaringan ambing. Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur yang dilakukan dengan mengumpulkan dan menelaah berbagai artikel ilmiah yang terkait dengan topik penelitian ini melalui mesin pencari Google Scholar (https://scholar.google.co.id). Penelitian ini bertujuan untuk mengulas karakteristik beberapa faktor virulensi S. aureus yang sering dilaporkan berperan dalam kejadian mastitis pada sapi perah. Faktor virulensi tersebut antara lain yaitu biofilm, clumping factor, fibronectin binding protein, hemolisin, koagulase, Panton-Valentine leukocidin, kapsul, dan superantigen seperti toksin toxic shock syndrome (TSST), serta enterotoksin (SE). Kombinasi produksi faktor virulensi oleh S. aureus dianggap dapat meningkatkan derajat keparahan mastitis.
Kajian Pustaka: Komparasi Metode Deteksi Mastitis Subklinis Najwa Namira; Adi Imam Cahyadi; Sarasati Windria
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 10 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.10.1.39-50

Abstract

Mastitis subklinis merupakan radang pada kelenjar susu yang menyerang ternak penghasil susu. Ambing ternak yang terinfeksi akan tampak normal, namun ternak akan mengalami penurunan produksi serta kualitas susu. Deteksi dini mastitis subklinis penting bagi peternak untuk mengurangi kerugian ekonomi. Berbagai macam metode deteksi untuk mendiagnosis mastitis subklinis telah tersedia. Studi komparasi ini dilakukan untuk mengetahui sensitivitas, spesifisitas, kelebihan, dan kekurangan dari metode-metode deteksi mastitis subklinis yang dapat dilakukan di lapangan seperti California Mastitis Test (CMT), Surf Field Mastitis Test (SFMT), Milk Electrical Conductivity (EC), Infrared Thermography (IRT), pH Detector, White Side Test (WST), dan Somatic Cell Counted (SCC). Jenis penelitian yang digunakan yaitu kajian pustaka dari literatur yang dikumpulkan sesuai dengan topik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CMT memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi dan dapat digunakan sebagai metode alternatif dalam mendiagnosis mastitis subklinis. Waktu deteksi yang singkat, penggunaannya yang praktis, dan ketersediaan CMT di berbagai tempat dapat digunakan sebagai alternatif metode tes skrining dalam mendiagnosis mastitis subklinis.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA PADA MASYARAKAT DESA RANCAMANYAR KABUPATEN BANDUNG Hesti Lina Wiraswati; Savira Ekawardhani; Sarasati Windria; Lia Faridah; Syafrizal Saragih; Muhammad Saifuddin B. S. Arif; Meri Alex Sandra; Astri Gloria Larwuy; Dini Oktaviani; Yasfira Aradella; Salma Nur Raidah
Dharmakarya Vol 7, No 4 (2018): Desember
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i4.19051

Abstract

Meningkatnya kasus kanker dan kematian akibat kanker di Indonesia dari tahun ke tahun perlu mendapatkan perhatian serius. Faktor penting yang berkontribusi pada peningkatan kejadian ini adalah kurangnya sosialisasi tentang kanker, penyebab kanker dan aktivitas-aktivitas penurun resiko kanker, disamping kurang efektifnya pengobatan dan upaya peningkatan kualitas hidup penderita. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan masyarakat tentang penyakit kanker, termasuk penyebab kanker dan faktor-faktor penurun resiko kanker sehingga diharapkan akan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat agar terhindar dari penyakit ini. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berupa penyuluhan yang berbasis metode pendidikan masyarakat dengan berbagai macam aktivitas diantaranya ceramah, diskusi, nonton video, dan tanya jawab berhadiah. Pre-test dan post-test digunakan sebagai alat ukur untuk melihat ketercapaian tujuan. Hasilnya pertama, terjadi peningkatan pemahaman peserta rata-rata 23%, dengan rentang pemahaman 34%-89%. Kedua, selama diskusi peserta menyatakan sikapnya untuk bergaya hidup sehat agar memperkecil resiko terkena kanker payudara. Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa penyuluhan yang dilakukan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kanker dan memunculkan kesadaran masyarakat untuk berpola hidup sehat sebagai bentuk upaya pencegahan kanker payudara.
Mastitis di Jawa Barat, Indonesia: Etiologi dan Opsi Pencegahan Sarasati Windria
Jurnal Sain Veteriner Vol 40, No 1 (2022): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.41946

Abstract

Mastitis is Mastitis is an inflammation of the udder. Mastitis is mainly caused by pathogenic bacteria both bacterial and yeast. The purpose of this review is to describe the ecology and epidemiology of mastitis prevalent in West Java and to propose control options that may be suitable for the West Java situation. The review was conducted using published papers about mastitis in West Java and government documentation. We determined that the major classification mastitis in West Java are clinical mastitis and subclinical mastitis. We also determined that the major pathogens agent of mastitis both clinical and subclinical mastitis are bacteriology and mycology agent. Education of farmers is an important part of any control program. The ecology and epidemiology of mastitis in West Java are still largely not understood. Future studies should be aimed at the evaluation of the proposed methods of disease control, an understanding of the impact of mastitis infection on dairy production in West Java and the role of the movement of dairy cattle products into and among regions in West Java.
PENYULUHAN MASTITIS SUBKLINIS PADA SAPI PERAH DI DESA MEKAR BAKTI KECAMATAN PAMULIHAN KABUPATEN SUMEDANG JAWA BARAT SARASATI WINDRIA
Dharmakarya Vol 7, No 2 (2018): Juni
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.197 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i2.19515

Abstract

Subclinical mastitis is an inflammation of the udder that often attacks livestock, especially milk-producing livestock. The impact of the loss of subclinical mastitis is quite large, including a dramatic decrease in the quantity and quality of milk, but no pathological changes in cattle have been found. Mekar Bakti Village, located in Pamulihan Subdistrict, Sumedang Regency, West Java, is one of the villages that is the center for producing milk in the Sumedang Region. The high incidence of subclinical mastitis encourages counseling regarding subclinical mastitis. Promotion activities were carried out by presenting material about subclinical mastitis with lecture techniques (power point slides), videos and discussion. In addition, efforts to increase livestock yields were carried out by giving information on the technique of making "Liquid Organic Cattle Fertilizer Intensification" (PITSA OC) and training in making pasteurized cow milk. This series of counseling activities is an effort to reduce the incidence of subclinical mastitis through increasing community knowledge.
Informasi Dini Terhadap Penyakit Kanker Payudara berbasis Telepon Pintar Hesti Lina Wiraswati; Savira Ekawardhani; Sarasati Windria; Arina Al Khaq; Fauzia Nurfitri; Dini Wahyuni; Nadya Rachmawati; Rusdi Toriq Baasin; Annissa Retno Arimdayu; Annisa Retno Arimdayu
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 9 No 4: Agustus 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.2022933182

Abstract

Latar Belakang: Deteksi dini kanker payudara akan memberikan tingkat kesembuhan lebih tinggi bagi penderita jika penderita datang lebih dini ketika terdapat gejala adanya kanker payudara. Namun, masyarakat Indonesia cenderung datang ke pusat kesehatan dalam kondisi kanker stadium lanjut sehingga sulit diobati. Ketersediaan layanan informasi tentang kanker payudara, dan pemeriksaan mandiri berbasis telepon pintar menjadi kebutuhan saat ini.  Oleh karena itu diperlukan sosialisasi yang benar tentang kanker. Salah satu alat sosialisasi yang dianggap efektif adalah media digital. Di Indonesia, aplikasi berbasis telepon pintar sudah dibuat untuk kanker serviks, tetapi untuk kanker payudara hanya tersedia dalam bentuk hologram berisi simulasi gerakan Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Aplikasi hologram ini belum menyertakan informasi tentang kanker payudara secara komprehensif. Tujuan: Menyediakan layanan informasi tentang kanker payudara, dan penjelasan serta simulasi bagaimana memeriksa secara mandiri yang berbasis menggunakan aplikasi berbasis telepon pintar. Metode: Metode penelitian terdiri atas desain aplikasi, pengumpulan asset sebagai sumber database, validasi aplikasi, dan uji coba aplikasi kepada 100 responden menggunakan teknik purposive sampling. Evaluasi kelayakan aplikasi dilakukan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test. Hasil: Aplikasi berhasil dibuat dan dapat diunduh melalui google play store. Aplikasi ini membantu meningkatkan pengetahuan responden tentang kanker dari rata-rata 43,38% menjadi 77,72%. Sebesar 34.6% responden setuju dan  61.8% sangat setuju bahwa aplikasi ‘Be Care’ berguna dan bermanfaat. Kesimpulan: Aplikasi “Be Care” dinilai layak untuk digunakan dalam meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan terkait deteksi dini kanker payudara. Aplikasi berbahasa Indonesia dengan status ‘free access’ ini diharapkan menjadi salah satu media efektif yang berkontribusi dalam menurunkan jumlah kasus baru dan kematian akibat kanker. AbstractBackground: An early breast cancer detection will provide a higher cure rate for sufferers if the patient arrives early when there are symptoms of breast cancer. However, Indonesians tend to come to the health centres with an advance condition, which it makes difficult to be treated. The availability of information about breast cancer and smartphone-based self-examination is a necessity at this time. Therefore, we need the correct socialization. One of the socialization tools that are considered effective is digital media. In Indonesia, smartphone-based application has been made for servical cancer, but it is only available in hologram containing of Breast Self-Examination (BSE) for breast cancer. This does not include comprehensive information about breast cancer. Objective: To provide information service about breast cancer, and an explanation also simulation of how to do BSE based on a smartphone-based app. Methods: The research consists of application design, collection of assets as a database source, application validation, and testing to 100 respondents using purposive technique sampling. The evaluation for feasibility of the app was carried out using pre-test and post-test questionnaire.  Results: The app was successfully created and can be downloaded via Google Playstore. This app helps increase knowledge of the respondents about cancer from an average 43.38% to 77.22%. As much as 34.6% of respondents agree and 61.8% strongly agree that the app “Be Care” is useful. Conclusion: "Be Care" app is considered feasible to be used in increasing knowledge, awareness, and skills related to early detection of breast cancer. This Indonesian language app with “free access” is expected to be one of the effective media contributing to reducing the number of new cases and death due to cancer.
Kajian Daun Sirih Hijau (Piper betle L) Sebagai Antibakteri Hilma Halimatus Sadiah; Adi Imam Cahyadi; Sarasati Windria
Jurnal Sain Veteriner Vol 40, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.58745

Abstract

AbstractBacterial infection is one of the biggest health issues in animals and humans. Antibiotic is commonly used in bacterial infection therapy, yet antibiotic misuse can lead into bacterial antibiotic resistance. This means antibiotic is less effective in therapy of resistant bacteria. Green betel leaf has been known as traditional herbal medicine with rich essential oil and consists of phenol with several derivatives that have antibacterial activity. The results of the research that have been carried out can be reported that green betel leaf has the potential to be antibacterial. This herbal can be used as alternative therapy because it is easy to get and have low-level toxicity. In this study we try to discuss about green betel leaf (Piper betle L) as antibacterial with activity against Gram-positive and Gram-negative bacteria by analyzing the component of the active compound and mechanism of action.keywords: antibacterial activity; green betel leaf; Piper betle L AbstrakInfeksi bakteri menjadi masalah yang sudah sering terjadi dan berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan hewan. Pengobatan untuk penyakit infeksi biasanya menggunakan antibiotik, namun banyak penggunaan antibiotik yang disalahgunakan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya resistensi dan bakteri menjadi tidak sensitif terhadap pengobatan antibiotik. Daun sirih hijau merupakan salah satu obat tradisional yang memiliki kandungan minyak atsiri dan komponen utamanya terdiri fenol dengan beberapa turunannya yang berperan sebagai antibakteri. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa daun sirih hijau dapat berpotensi sebagai antibakteri. Selain itu daun sirih hijau mudah didapat dan memiliki toksisitas rendah yang menyebabkan tanaman tradisional tersebut dijadikan sebagai alternatif dalam mengobati infeksi bakteri. Studi literatur ini membahas daun sirih hijau (Piper betle L) sebagai antibakteri terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif meliputi komponen senyawa aktif dan mekanismenya.Kata kunci : aktivitas antibakteri; daun sirih hijau; Piper betle L
Identifikasi Fenotip dan Genotip Staphylococcus aureus Isolat Asal Susu Sapi Perah Mastitis Subklinis di Wilayah Pamulihan, Kabupaten Sumedang Jawa Barat Sarasati Windria; Alifya Azzahra Cahyaningtyas; Adi Imam Cahyadi; Hesti Lina Wiraswati; Julia Ramadhanti
Jurnal Sain Veteriner Vol 41, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.76052

Abstract

Staphylococcus aureus adalah bakteri coccus Gram positif dari keluarga staphylococcaceae sebagai bakteri utama penyebab mastitis subklinis. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan identifikasi bakteri Staphylococcus aureus sebagai penyebab mastitis subklinis pada sapi perah dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Sampel penelitian berupa 38 isolat Staphylococcus aureus yang telah diisolasi dari sampel susu sapi perah penderita mastitis subklinis pada penelitian sebelumnya di Peternakan Mekar Bakti dan Peternakan Putra Saluyu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Hasil identifikasi fenotipik isolat Staphylococcus aureus yang dikultur pada media Blood Plate Agar (BAP) menunjukkan sebanyak 10 isolat (26%) bersifat α-hemolisis, 28 isolat (74%) bersifat β-hemolisis. Pewarnaan Gram pada 38 isolat (100%) menunjukkan koloni bersifat gram positif dengan bentuk koloni coccus bergerombol. Hasil uji katalase dan koagulase pada 38 isolat (100%) menunjukkan hasil positif. Hasil uji DNase pada 29 isolat (76%) bereaksi positif, sedangkan sebanyak 9 isolat (24%) menunjukkan hasil negatif. Identifikasi secara genotipik dilakukan berdasarkan amplifikasi terhadap gen 23S rRNA, gen nuc, dan gen coa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 38 isolat (100%) teridentifikasi sebagai Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri penyebab mastitis subklinis pada sapi perah di Wilayah Kabupaten Sumedang