Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Organoleptic Testing Of The Use Of Purple Sweet Potato Flour On The Quality Of Cookies mutiara, Dahlia; Gusnita, Wiwik; Holinesti, Rahmi; Andriani, Cici
Jurnal Pendidikan Tata Boga dan Teknologi Vol 5, No 1 (2024): Jurnal Pendidikan, Tata Boga dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jptbt.v5i1.12258

Abstract

Cookies are dry cakes made from soft dough with a high fat content that are relatively crispy when broken and the cross-section of the pieces has a dense texture, made from a mixture of wheat flour, refined sugar, margarine, meizena flour and powdered milk. Purple sweet potatoes are more focused on developing flour and starch because the color of the flour produced is more like purple sweet potato flour, and purple sweet potatoes tend to be more fragrant and have a distinctive taste of purple sweet potatoes. So purple sweet potato flour can be used in making cookies. This research aims to analyze the effect of using 15%, 40% and 45% purple sweet potato flour on the quality of the shape, color, aroma, texture and taste of the cookies produced. This type of research is a pure experiment using a Completely Randomized Design method. The data used is primary data obtained directly from 3 expert panelists by filling in the organoleptic test format for the quality of cookies with the effect of using purple sweet potato flour. The data obtained was then tabulated in table form and Analysis of Variance (ANOVA) was carried out, if Fh>Ft then continued with the Duncan Test. The results of the research showed that there was a significant effect of using 15%, 40%, and 45% purple sweet potato flour on the quality of color (purple), aroma (fragrant purple sweet potato), and sweetness (sweet taste and distinctive taste of sweet potato). The best results from the cookie quality test using purple sweet potato flour were 45%.
Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas 6 Melalui Metode Pembelajaran Jigsaw Di SDN Hegarmukti 02 Cikarang Pusat Barokah, Awalina; Mawarni, Rahma Indah; Nurezalita, Frisya Naomi; Mutiara, Dahlia; Nurahmadi, Ismail; Sobiyah, Sri
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 11 (2024): September
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/dz6r4520

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa di kelas 6 SDN Hegarmukti 02 dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw. Metode ini dimaksudkan untuk mendorong siswa agar berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran melalui pendekatan kolaboratif, di mana siswa dibagi menjadi kelompok kecil dan diberi tugas untuk mempelajari dan mengajarkan aspek tertentu dari materi kepada rekan satu kelompok mereka. Studi ini dilakukan pada 30 siswa kelas VI B di SDN Hegarmukti 02 pada tanggal 26 Agustus 2024. Hasil menunjukkan bahwa metode pembelajaran Jigsaw efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa, meningkatkan keterampilan sosial mereka, dan mendorong mereka untuk tanggung jawab pribadi. Namun, keberhasilan metode ini sangat bergantung pada kemampuan guru untuk mengatur waktu, mengendalikan dinamika kelompok, dan memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.  Pengawasan yang ketat juga diperlukan untuk mengatasi masalah seperti perbedaan tingkat pemahaman siswa. Jadi, dengan dukungan dan penyesuaian yang tepat dari guru, metode pembelajaran Jigsaw dapat menjadi alternatif yang efektif untuk meningkatkan partisipasi siswa di kelas.
PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN SISWA DI ERA DIGITAL Mutiara, Dahlia; Alvionita, Novita; Aminah, Sati
Inspirasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2024): Inspirasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Inspirasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan teknologi komunikasi penting bagi pendidik di era digital, karena memungkinkan pembelajaran lebih interaktif, disesuaikan dengan gaya belajar siswa. Teknologi ini memfasilitasi kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua, serta merangsang kreativitas guru dalam merancang pengalaman pembelajaran yang menarik. Aplikasi ClassPoint merupakan solusi inovatif dengan memungkinkan pembuatan presentasi interaktif, meningkatkan keterlibatan siswa, dan memperluas kemampuan guru dalam membuat konten pembelajaran inovatif. Namun, kurangnya pengetahuan tentang aplikasi ini menjadi kendala. Oleh karena itu, pelatihan dan dukungan teknologi yang berkelanjutan sangatlah penting. Dengan demikian, investasi pada pelatihan dan dukungan teknologi dapat membantu guru memanfaatkan teknologi komunikasi secara optimal, meningkatkan kreativitas, dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa di era digital.