Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Optimising Indonesia-Malaysia Border Security Operations to Enhance Maritime Security in Support of National Defence Mustaqim, Faizal; Golkariansyah, Golkariansyah; Hanjar, Hanjar
Journal of Industrial Engineering & Management Research Vol. 5 No. 4 (2024): August 2024
Publisher : AGUSPATI Research Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7777/jiemar.v5i4.550

Abstract

As an archipelagic country, Indonesia has a long maritime border that raises the potential for disputes with neighbouring countries, especially regarding maritime boundaries. One of the maritime borders still in dispute is the Indonesia-Malaysia maritime border in the Sulawesi Sea, especially in the Ambalat Block area. The Indonesian Government has included the Ambalat Block as part of Indonesian territory. It has exploited the area, as it is a natural continuation of the Kalimantan continental plate and is within 200 nautical miles of the baseline. On the other hand, the Malaysian Government published a Defence White Paper in 2020, which displays a map of the Ambalat Block as part of the State of Malaysia. The boundary dispute in the waters of the Ambalat Block has led to violations of sovereignty and illegal activities, such as drug smuggling, shipping violations, IUU fishing, illegal migrant workers/trafficking and illegal trading. Therefore, this research aims to analyse Indonesia- Malaysia border security operations to improve maritime security and support national defence. The research method used in this study is qualitative. The qualitative method is used to formulate phenomena and information related to the Indonesia-Malaysia border security operations in the Ambalat Block. The phenomena described in this research are the Indonesia-Malaysia maritime boundary in the Ambalat Block that has not been agreed upon by both countries, violations of sovereignty, the potential for illegal activities and the implementation of border security operations that have not been optimal. Efforts need to be made to solve these problems, including the settlement of the Indonesia-Malaysia maritime boundary dispute, increasing the degree of Pamtas Operations, improving facilities and infrastructure to support Pamtas Operations and strategies to optimise the Indonesia-Malaysia Pamtas Operations in the Ambalat Block.
Asta Cita Pertahanan Indonesia Dan Dinamika Kepemimpinan Strategis Dalam Geopolitik Indo Pasifik Solikhin, Solikhin; Widodo, Eko Slamet; Susilo, Tarsisius; Yadi, Rahman; Golkariansyah, Golkariansyah
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i10.61769

Abstract

Kajian ini menganalisis dinamika geopolitik Indo-Pasifik yang semakin dipengaruhi oleh rivalitas Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia dalam perebutan sumber daya strategis, jalur perdagangan, serta dominasi politik kawasan. Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar dengan posisi geostrategis pada Sea Lines of Communication (SLOC), menghadapi tantangan sekaligus peluang dalam mengamankan kepentingan nasional. Melalui kerangka Asta Cita Pertahanan, yang menekankan delapan prioritas strategis termasuk modernisasi alutsista, penguatan industri pertahanan, dan diplomasi pertahanan aktif, penelitian ini menelaah bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan kekuatan internal untuk merebut peluang eksternal. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisis SWOT yang menunjukkan posisi Indonesia pada Kuadran I (Strength–Opportunity). Hasil penelitian mengungkap bahwa keunggulan geostrategis, doktrin Sishankamrata, dan potensi sumber daya alam dapat dijadikan basis untuk memperkuat postur pertahanan nasional serta meningkatkan kepemimpinan Indonesia di kawasan. Namun demikian, keterbatasan modernisasi alutsista, ketergantungan teknologi luar negeri, dan lemahnya koordinasi lintas-sektor tetap menjadi hambatan. Kesimpulan penelitian ini menegaskan perlunya kepemimpinan strategis yang proaktif, adaptif, dan visioner guna memastikan bahwa Asta Cita Pertahanan tidak hanya menjadi doktrin normatif, tetapi juga instrumen operasional menuju Indonesia Emas 2045.
Kepemimpinan Transformasional Berbasis Kejuangan, Integritas, dan Pancasila: Rancang Bangun Doktrin Pertahanan Indonesia 2045 Winarno, Irwan Aditya; Ridwan, Yohanas; Yadi, Rahman; Golkariansyah, Golkariansyah; Susilo, Tarsisius
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah era transformasi keamanan yang kompleks dan multidimensi, Indonesia menghadapi tantangan strategis dalam membangun doktrin pertahanan adaptif menuju tahun 2045. Masalah utama yang muncul adalah ketidakhadiran model kepemimpinan transformasional yang secara sistemik mengintegrasikan nilai kebangsaan untuk mengoptimalkan mobilisasi SDM dan SDA. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menafsirkan, dan mengembangkan kerangka kepemimpinan transformasional berbasis nilai kebangsaan—Kejuangan, Integritas, dan Pancasila—yang mendukung doktrin pertahanan nasional adaptif. Metode yang digunakan adalah analisis tematik terhadap 12 wawancara semi-terstruktur dan dokumen kebijakan strategis tingkat nasional. Hasil menunjukkan bahwa ketiga nilai tersebut tidak hanya eksplisit terintegrasi dalam dokumen seperti Kebijakan Pertahanan Negara Indonesia Emas 2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025–2045, tetapi juga berfungsi sebagai pendorong motivasi kolektif, mekanisme akuntabilitas sistemik, dan kerangka normatif yang menyatukan seluruh elemen pertahanan nasional. Penelitian ini menyimpulkan bahwa nilai-nilai kebangsaan dapat menjadi dasar teoretis dan praktis yang solid untuk membangun kepemimpinan strategik yang berkelanjutan dan berdaulat.