Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWAH (PE) DI DESA SAMBONGREJO KECAMATAN SAMBONG KABUPATEN BLORA (The Comparative Analysis of Ettawah Crossbreed Goats Farming Income at Sambongrejo Village, Sambong District, in Blora Regency Suryanto, Bambang; Budiraharjo, Kustopo; Habib, H
JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN Vol 3, No 1 (2007): 3 (1) January, 2007
Publisher : JURNAL SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.477 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian tentang analisis komparasi pendapatan usaha ternak kambing Peranaakan Ettawah (PE) ini telah dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2006 di Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora dengan menggunakan metode survei. Enam puluh orang responden dipilih secara acak dari 370 peternak, untuk kemudian didata dan dibagi ke dalam dua strata berdasarkan jumlah kepemilikan ternaknya, strata 1 untuk jumlah kepemilikan ternak diatas rata-rata (≥ 0,91 ST) dan strata 2 untuk jumlah kepemilikan dibawah rata-rata (< 0,91 ST). Hasil penelitian menunjukakan bahwa tingkat pemilikan ternak strata 1 mampu memberikan pendapatan yang lebih besar dibanding strata kepemilikan 2, terlihat dari rasio pendapatan dan biaya strata 1 sebesar 54,50%, sedangkan strata 2 sebesar 44,54%. Pendapatan strata 1 sebesar Rp. 2.420.989,53/tahun dengan rata-rata kepemilikan 1,09 ST mampu menghasilkan pendapatan per ekor Rp. 310.952,78/tahun. Pendapatan strata 2 sebesar Rp. 1.417.219,15/tahun dengan rata-rata kepemilikan 0,73 ST mampu menghasilkan pendapatan per ekor sebesar Rp. 271.795,45/tahun. Berdasarkan uji beda pada pendapatan rata-rata strata 1 dan strata 2 diperoleh hasil sangat signifikan yang berarti terdapat perbedaan yang nyata antara pendapatan strata 1 dengan pendapatan strata 2.Kata kunci : komparasi, pendapatan, strata kepemilikan. ABSTRACTThe comparative analysis of Ettawah Crossbreed goats farming income was conducted on July – August 2006 at Sambongrejo Village, Sambong District, in Blora Regency with survey method. Sixty respondents were selected by simple random sampling from 370 goat farmer and divided strata 1 for possesing upper of average (≥ 0,91 AU) and strata 2 for possesing lower of average (< 0,91 AU). The result of research indicated that strata possesing 1 were capable to gaves income more than strata possesing 2, income and cost ratio indicated strata 1 were 54,50% and strata 2 were 44,54%. Income of strata 1 were Rp. 2.420.989,53/year with possesing average 1,09 animal unit gaves income per year per animal were Rp. 310.952,78. Income of strata 2 were Rp. 1.417.219,15/year with possesing average 0,73 animal unit gaves incoming per year per animal were Rp. 271.795,45. Based from the differential testing to income average of strata 1 and strata 2, showed highly significant it mean that income average of strata 1 and strata 2 were significant different.Keywords : comparative, income, strata possesing
Analisis Rentabilitas Usaha Ternak Kambing Peranakan Etawah Bambang Suryanto
Buletin Peternakan Vol 23, No 4 (1999): Buletin Peternakan Vol. 23 (4) November 1999
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v23i4.1639

Abstract

Artikel dalam bentuk PDF
PEMANFAATAN PWM SEBAGAI PENGENDALI TEMPERATUR PADA HEATING UNIT MOIST HEAT PACK THERAPY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Suryanto, Bambang; Siregar, Tuful Zuchri; Hanim, Ulfa; Sitepu, Nur Weni Fefiana Br
PKM Maju UDA Vol 5 No 2 (2024): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung (UDA) Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/pkmmajuuda.v5i2.4705

Abstract

Moist heat pack dipanaskan dengan cara dikukus (steam) menggunakan heating unit moist heat pack therapy. Dikarenakaan heating unit moist heat pack therapy pada alat sebelumnya masih menggunakan thermostat digital, mengakibatkan alat tersebut memiliki beberapa kelemahan terutama pada bagian pengontrol temperaturnya. Maka dari itu dibutuhkan pemanfaatan PWM (Pulse Widht Modulation) dalam mengontrol kestabilan temperatur. Jenis penelitian yang digunakan adalah Experiment dengan melakukan perancangan, pengujian, dan pengukuran pada titik-titik pengukuran yang telah di tetapkan. Pembahasan di lakukan dengan metode analisis deskriptif yaitu dengan menjelaskan cara kerja blok/rangkaian berdasarkan fakta-fakta hasil pengukuran yang di dapatkan.Dari hasil pengukuran tegangan pada TP1 terukur rata-rata tegangan sebesar 4.9V DC, pada TP2 terukur rata-rata tegangan sebesar 4.9V DC, pada TP3 terukur rata- rata tegangan sebesar 4.9V DC.Telah didapatkan hasil pengukuran dutty cycle dari hasil pemrograman PWM pada mikrokkontroler yang di tetapkan pada TP4. Setelah di tentukan range temperatur yaitu pada 70oC terdeteksi dutty cycle sebesar 100%. Pada range temperatur 73oC terdeteksi dutty cycle sebesar 40%. Pada range temperatur 75oC terdeteksi dutty cycle sebesar 0%.Rangkaian pengendali temperatur menggunakan pemanfaatan pulsa PWM telah berkerja sesuai dengan yang telah dirancang berserta fungsinya sebagai menstabilkan temperatur air pada chamber heating unit moist heat pack therapy.
SOSIALISASI TENTANG PENGGUNAAN GADGET DAN POLA TIDUR DENGAN KETAJAMAN PENGLIHATAN ANAK DI LKSA MELATI AISYIYAH WILAYAH SUMUT Siregar, Tuful Zuchri; Sridhamayani, Sridhamayani; Suryanto, Bambang
PKM Maju UDA Vol 5 No 2 (2024): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung (UDA) Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/pkmmajuuda.v5i2.4711

Abstract

Mata merupakan salah satu panca indra yang memiliki fungsi sangat penting untuk manusia. Manusia bisa melihat segala sesuatunya yang ada di dunia ini menggunakan mata dengan jelas. Namun, masih banyak orang yang belum menjaga kesehatan matanya dengan sebaik mungkin terutama pada anak-anak. Apabila terdapat gangguan pada penglihatan pada mata anak dapat menyebabkan gangguan terhadap aktifitas, baik dalam proses pembelajaran maupun interaksi social. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan ketajaman penglihatan pada anak, yaitu penggunaan gadget. Gadget mempunyai daya tarik untuk anak-anak dimana gadget dapat digunakan untuk mengisi berbagai macam aplikasi, seperti games, video online sampai aplikasi pelajaran. Penyajian dari aplikasi tersebut menjadi lebih menarik dimana menerapkan beraneka warna dan karakter, sehingga anak yang sudah pernah mencoba menggunakan gadget akan ketagihan dan senang menggunakan gadget berlama-lama. Namun perlu kita sadari, penggunaan gadget yang berlebihan sangatlah tidak tepat karena dapat mempengaruhi kesehatan mata.
PENGELOLAAN LIMBAH MASKER SEKALI PAKAI PADA SKALA RUMAH TANGGA DIMASA PANDEMI WABAH Covid-19 Hanim, Ulfa; Suryanto, Bambang; Widyawati, Widyawati
JURNAL DARMA AGUNG Vol 30 No 1 (2022): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i2.2425

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini Pada awal April tahun 2020 WHO mengeluarkan anjuran untuk menggunakan masker bagi semua masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit. Adanya kewajiban menggunakan masker oleh semua masyarakat, tentu akan diikuti dengan sampah/limbah masker yang dihasilkan. Pemerintah melalui kementerian kesehatan sebenarnya sudah mengeluarkan pedoman mengenai pengelolaan limbah masker dari masyarakat. Namun pada aplikasinya masyarakat masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara pengelolaan limbah masker ini dalam skala rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini memberikan arahan mengenai tahap-tahap pengelolaan limbah masker yang tepat dimasa wabah covid-19 pada skala rumah tangga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif . Penelitian ini menggunakan data deskripsi kualitatif yang diperoleh melalui teknik perekaman, observasi, wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan secara umum, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling) sebanyak 25 responden. Adapun analisa data dalam penelitian ini peneliti menggunakan data analisa deskriptif kemudian disajikan dalam bentuk tulisan dan tabel. Adapun tahapan penelitian ini adalah, melakukan penyusunan latar belakang, permasalahan, dan tinjauan pustaka, selanjutnya tahapan pengumpulan data melalui teknik perekaman, observasi dan wawancara. Tahapan selanjutnya melakukan reduksi data kualitatif dengan menggunakan model studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak masyarakat kelurahan terjun yang tidak mengetahui bagaimana cara pengelolaan sampah/limbah masker sekali pakai dalam skala rumah tangga dan hanya sedikit saja masyarakat yang mengetahui bagaimana cara pengelolaan sampah/limbah masker sekali pakai dalam skala rumah tangga. saran dari penelitian ini perlu adanya sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah setempat agar pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan limbah masker sekali pakai tidak rendah. Sehingga dapat mengakibatkan bisa menularkan virus Covid-19 atau penyakit lain kepada warga yang sehat apabila pengelolaan limbah masker sekali pakai pada skala rumah tangga tidak tepat dan benar dalam pengelolaannya jika masker sekali pakai tersebut terinfeksi suatu penyakit dan Pemerintah seharusnya menyediakan tempat sampah/drop box khusus masker di ruang publik, karena tempat sampah khusus masker sangat jarang ditemukan diruang publik.
Implementing Project Based Learning Using Google Sites to Enhance Students’ Travel Writing Abilities Suharto, Ririn Pratiwi; Zubaidi, Zubaidi; Suryanto, Bambang; Setiawan, Ardian Wahyu; Putra, Dhony Manggala
PROJECT (Professional Journal of English Education) Vol. 8 No. 1 (2025): VOLUME 8 NUMBER 1, JANUARY 2025
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research explores the intersection of project-based learning (PBL) and technology-enhanced language education, specifically focusing on the implementation of PBL through Google Sites to enhance students’ travel writing skills. The research aims to evaluate both the implementation of PBL in travel writing and students’ perceptions of this learning model. Utilizing a case study methodology, data were collected through observations and questionnaires. English for Tourism Industry students were divided into four groups, each consisting of five students, and each group created one Digital Travel Writing project. Findings indicate that all groups effectively followed three key steps in the PBL process: project preparation, implementation, and evaluation. The resulting Digital Travel Writing projects focused on Central Java, Bali, East Java, and West Nusa Tenggara. Questionnaire responses indicated that most students enjoyed the PBL activities. In conclusion, the implementation of project-based learning using Google Sites was successful in enhancing students’ abilities in the Travel Writing course.
STRATEGI PENERJEMAHAN PRIMBON BETALJEMUR ADAMMAKNA: STUDI KASUS PENERJEMAHAN ANTARBAHASA SERUMPUN LINTAS KALA Hariyanto, Sugeng; Sujono, Adiloka; Suryanto, Bambang
Widyaparwa Vol 52, No 2 (2024)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/wdprw.v52i2.1462

Abstract

 Related languages may facilitate the translation as they share many features. However, when the translation is done long after the source text was written, a potential problem may arise as the target readers have been different in terms of knowledge, habit, expectations and possibly faith. Hence, appropriate translation strategies are important. This study examined the strategies of the translation of ‘Kitab Primbon Betaljemur Adammakna’, written by R. Soemodidjojo, 57th printing, 2008, into modern Indonesian done by Wibatsu, 1st printing, 1994, published by Penerbit Soemodidjojo Mahadewa. This qualitative descriptive study compared the target text (Indonesian) with the source text (Javanese) to describe the translation strategies adopted to achieve semiotic, textual, grammatical, and semantic equivalence in the textual, sentence or clause, and word levels. The sample included the topics of ‘pawukon’, tradition or ceremonies, and human physical and trait description.  The findings revealed a free approach to achieve semiotic, textual, and grammatical equivalence. Free translation and 'no-translation' were employed at the clause and sentence levels. At the word level, borrowing strategies were used for cultural words, words closely related to daily life, and specific ‘primbon’ expressions. Additional information was also used inconsistently; sometimes addition is given after slash (/) or put between brackets. The findings emphasize the importance of target readers identification before translation is done. Finally, it is suggested that the translators of similar texts identify the target readers appropriately. Further research on similar topics is suggested to interview the writer and the translator if they are still alive or reachable.Kekerabatan pasangan bahasa di dalam penerjemahan dapat mendatangkan kemudahan dan juga kesulitan bagi penerjemah jika penerjemahan dilakukan lintas kala. Untuk itu pemilihan strategi penerjemahan yang tepat menjadi penting. Penelitian ini mengkaji penerjemahan Kitab Primbon Betaljemur Adammakna dari abad 19 ke dalam bahasa Indonesia modern akhir abad 20. Penelitian deskriptif kualitatif ini membandingkan teks bahasa sasaran (Indonesia) dan teks bahasa sumber (Jawa) untuk mendeskripsikan strategi penerjemahan KPBA yang terkait dengan kesepadanan semiotika, tekstual, gramatika, dan semantik. Untuk mencapai kesepadanan semiotika dan tekstual, dan gramatika, penerjemah mengambil metode bebas. Penerjemahan bebas menerjemahkan dan juga ‘tidak menerjemahkan’ unit-unit penerjemahan tingkat klausa atau kalimat. Dalam hal semantik Pada tingkat kata penerjemah menerapkan strategi pinjaman untuk (a) kata konsep khas budaya Jawa, (b) kata yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari orang Jawa, dan (c) ungkapan khas primbon. Selain itu, penambahan keterangan juga sering digunakan dengan cara yang kurang konsisten, kadang keterangan ditambahkan setelah garis miring atau di dalam kurung; dan tambahan keterangan ini bisa bahasa sumber, bahasa sasaran dan bahkan bahasa ketiga (Inggris). Temuan penelitian ini menekankan perlunya pengidentifikasian pembaca sasaran sebelum kerja terjemahan dimulai. Akhirnya disarankan agar penerjemah naskah serupa mengidentifikasi pembaca sasaran dengan lebih baik dan peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah metode pengumpulan data dengan wawancara.Related languages may facilitate the translation as they share many features. However, when the translation is done long after the source text was written, a potential problem may arise as the target readers have been different in terms of knowledge, habit, expectations and possibly faith. Hence, appropriate translation strategies are important. This study examined the strategies of the translation of ‘Kitab Primbon Betaljemur Adammakna’, written by R. Soemodidjojo, 57th printing, 2008, into modern Indonesian done by Wibatsu, 1st printing, 1994, published by Penerbit Soemodidjojo Mahadewa. This qualitative descriptive study compared the target text (Indonesian) with the source text (Javanese) to describe the translation strategies adopted to achieve semiotic, textual, grammatical, and semantic equivalence in the textual, sentence or clause, and word levels. The sample included the topics of ‘pawukon’, tradition or ceremonies, and human physical and trait description.  The findings revealed a free approach to achieve semiotic, textual, and grammatical equivalence. Free translation and 'no-translation' were employed at the clause and sentence levels. At the word level, borrowing strategies were used for cultural words, words closely related to daily life, and specific ‘primbon’ expressions. Additional information was also used inconsistently; sometimes addition is given after slash (/) or put between brackets. The findings emphasize the importance of target readers identification before translation is done. Finally, it is suggested that the translators of similar texts identify the target readers appropriately. Further research on similar topics is suggested to interview the writer and the translator if they are still alive or reachable.
Business Identification Number Licensing Service (A Policy Implementation Study Based on Regent Regulation No. 19 of 2022 Concerning the Delegation of the Regent’s Authority in the Field of Licensing Services to the Investment and One-Stop Integrated Serv Bambang Suryanto; I Made Weni; Praptining Sukowati
urn:multiple://2988-7828multiple.v3i54
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementation of policies based on Regent Regulation No. 19 of 2022 concerning the delegation of authority of the Regent in the Field of Licensing Services to the Investment and One-Stop Integrated Services Office of Malang Regency, In general, public services in Malang Regency cannot be separated from geographical conditions, area, population and supporting infrastructure for providing services to the community. The quality and quantity of human resources of service providers, information and knowledge of the community about services and Regional Government regulations regarding public services are also very important to study because they will have an impact on the community. This study aims to describe and analyze the Implementation of the Business Identification Number (NIB) licensing service policy at the Malang Regency Investment and One-Stop Integrated Service Office. This study uses a qualitative descriptive research type with data collection techniques through interviews, documentation, and observation. The results of this study indicate that Malang Regency DPMPTSP has adequate facilities and infrastructure: a large parking lot, an air-conditioned waiting room, chairs available for people to wait, equipped with computers and free wifi, there are clear SOPs and workflows applied by officers, service officers are very responsive to the public, people who take care of NIB get good, friendly, and clear services. The quality of human resources owned is in accordance with the competency needs, but there is still a lack of limited quantity in the Front Office section, the communication flow between leaders and staff is good and helps each other. If the service quality indicators including tangibility, reliability, responsiveness, empathy, and service assurance have been implemented by consensus and supported by a good network, good quality human resources, good coordination flow and high policy consistency, then the service quality will be more effective.
DESAIN KEMASAN ICE CREAM SAYUR UNTUK PRODUK UMKM DESA DUWET KECAMATAN TUMPANG KABUPATEN MALANG Amanda, Tiara Estu; Suwarni, Evi; Kartikasari, Prima Beauty; Nouval, Alvin; Pratama, Cahyo Ramadhan; Suryanto, Bambang
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 12 No. 1 (2025): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2025
Publisher : P3M Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/abdimas.v12i1.7658

Abstract

This Community Service aims to provide service in the form of an attractive healthy vegetable ice cream packaging design for MSME products Duwet Village, Malang Regency has problems, including: The abundance of vegetables in Duwet Village causes several problems, such as excess inventory that can cause price declines and farmers' losses. Therefore, food diversification products in the form of healthy vegetable ice cream were made. To attract buyers' interest, it is necessary to create an attractive ice cream packaging design. This community service activity is in the form of an attractive healthy vegetable ice cream packaging design for MSME products in Duwet Village, Malang Regency. At the same time, to overcome the problem of the abundance of vegetables that have not been used properly, food diversification, especially by creating healthy vegetable ice cream and attractive ice cream packaging designs can be a solution. It not only utilizes surplus vegetables, but also creates value-added products, supports local economies, and provides consumers with healthy food options
BIMBINGAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN BAKSO DAN NUGGET BAGI IBU-IBU DESA TORJUN SAMPANG MADURA Nurbaya, Siti; Utomo, Heru; Suryanto, Bambang
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/dlppm.v1i2.4054

Abstract

Torjun village that located on the Sampang, Madura island was one of the village that very close to the beach. This village was also a fishing area because 95% of the population, especially men, lived by "majeng" (or as fishermen). Meanwhile, the wife of the fishermens was only became housewives. The problem that usually arises in fishermen's daily activities was the highly-needs for family life that wasn’t inapropriate with the income level from fishing, so that they must seeking any opportunities that could improve their income. Therefore, they was also needs special skills that can increase income for fishermen's wives. From that problems, we will give a training in making meatballs and nuggets from fish. This activity also received a high enthusiasm from the participants. This enthusiasm was proven by the completeness of the 20 participants that were listened to the discussion. All of participants were active from the beginning until the end of the section. As the PKM groups, we were concluded that all participants were able to practice the results of the training by being able to made fish balls and fish nuggets that made from tuna and mackerel fish.