Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan umum seperti bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) masih menjadi masalah krusial di Indonesia. Salah satu penyebab utama adalah kondisi kesehatan dan kelelahan pengemudi yang tidak terpantau secara rutin. Pengemudi yang mengalami kelelahan fisik maupun gangguan kesehatan seperti hipertensi berisiko lebih tinggi mengalami penurunan konsentrasi, waktu reaksi yang lambat, dan potensi kecelakaan kerja. Berdasarkan hal tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan kerja dengan cara melakukan pemeriksaan kesehatan dasar secara langsung kepada pengemudi PO. Mahardhika di Kabupaten Wonogiri. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi: (1) pemeriksaan tekanan darah; (2) pengukuran kadar alkohol menggunakan alat Alcoscan AL-6000; (3) pengukuran waktu reaksi menggunakan stopwatch digital; dan (4) tes keseimbangan. Kegiatan ini dilakukan terhadap 15 pengemudi aktif. Selain pemeriksaan, dilakukan sesi edukasi dan diskusi mengenai pentingnya menjaga kesehatan sebelum dan selama bekerja. Hasil menunjukkan bahwa 4 pengemudi (26,6%) memiliki tekanan darah tinggi, seluruh pengemudi negatif alkohol, waktu reaksi rata-rata berada pada 0,42 detik (masih dalam batas normal), serta keseimbangan tubuh dalam kondisi baik. Dari sesi diskusi, ditemukan bahwa 80% peserta menyatakan baru memahami pentingnya memantau kondisi fisik sebelum mengemudi dan berminat melakukan pemeriksaan berkala. Program ini juga mendorong keterlibatan manajemen untuk mulai mempertimbangkan kebijakan K3 berbasis kesehatan. Kesimpulannya, metode pemeriksaan sederhana ini terbukti efektif untuk mendeteksi potensi risiko kesehatan pada pengemudi serta meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya keselamatan kerja. Pemeriksaan ini dapat dijadikan langkah preventif dan edukatif yang aplikatif untuk diterapkan secara rutin di sektor transportasi darat.