Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EDUKASI KESEHATAN PENYEBAB DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA JATI KESUMA, KECAMATAN NAMORAMBE, KABUPATEN DELI SERDANG Silalahi, Novrika; Ginting, Sulastri Br; Malau, Pitto Pratiwi; Tinambunan, Tedty Rohaya; Tampubolon, Elmina; Purba, Bahtera David; Surbakti, Desmayanti Br
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpmph.v4i2.1706

Abstract

Hamlet II, Jati Kesuma Village, Namborambe District, the dominant livelihood of its residents are casual daily laborers. A discussion was carried out on 5 diseases which were prioritized into 1 problem by considering aspects of the emergency of the problem, the size of the problem, the extent of disease distribution, the speed of spread using the Pan American Health Organization (PAHO) method, using a score of 1 – 10 and scoring using a matrix, it was found Dengue Hemorrhagic Fever. A community service program with counseling was carried out in Dusun II, Jati Kesuma Village, one meeting on March 6 2024 with 34 people attending, with the result of increasing understanding of the counseling material starting from a comprehensive understanding of the symptoms of dengue fever, ways to prevent it and the subsequent effects of dengue sufferers. or as much as 85% experienced an increase. And three main factors were found, namely that many people still collect water without using bucket lids, hamlet residents rarely drain or clean water reservoirs and landfills which are still not optimal, resulting in a buildup of rubbish in the residences of hamlet residents. Dusun II Desa Jati Kesuma Kecamatan Namborambe dominan mata pencaharian warganya buruh harian lepas. Dilakukan diskusi 5 penyakit yang diprioritaskan menjadi 1 masalah dengan mempertimbangkan aspek – aspek kegawatan masalah, besarnya masalah, luasnya distribusi penyakit, kecepatan penyebaran dengan menggunakan metode Pan American Health Organization (PAHO), dengan menggunakan skor 1 – 10 dan penilaiannya dengan matriks, maka ditemukan penyakit Demam Berdarah Dengue. Dilakukan program pengabdian masyarakat dengan penyuluhan di Dusun II Desa Jati Kesuma satu kali pertemuan di 06 Maret 2024 dengan jumlah peserta penyuluhan 34 warga yang hadir, dengan hasil peningkatan pemahaman dari materi penyuluhan mulai dari pemahaman menyeluruh gejala DBD, carah mencegah dan efek lanjutan dari penderita DBD atau sebanyak 85 % mengalami peningkatan. Dan ditemukan tiga faktor utama penyebab nya yaitu masih banyak melakukan penampungan air tanpa menggunakan tutup ember, warga dusun jarang menguras atau membersihkan tempat penampungan air dan TPA yang masih belum optimal sehingga terjadi penumpukan sampah di kediaman warga dusun
Hubungan Aspek Teknologi Dan Manusia Dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2022 Lewis, Andreas; Manullang, Hengki Frengki; Surbakti, Desmayanti Br
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8959

Abstract

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan suatu sistem yang mendukung pengambilan keputusan bagi manajemen dalam menentukan strategi untuk mencapai tujuan administrasi rumah sakit. Masih terdapat permasalahan di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh, terkait SIMRS yang belum berjalan dengan baik, seperti SIMRS yang belum bisa mencetak SEP langsung dari SMS sehingga menghambat pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan teknologi dan aspek manusia dengan sistem informasi manajemen rumah sakit (simrs) di RS Meuraxa Banda Aceh dengan menggunakan metode cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 30 orang dan metode pengambilan sampelnya adalah Total Sampling. Instrumen penelitiannya adalah angket dan observasi. Analisis data menggunakan uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden, 14 orang (46,6%) memilih faktor teknologi baik dan 16 orang (53,4%) memilih kategori buruk, 12 orang (40%) memilih faktor manusia baik dan 18 orang (60%) memilih miskin. sedangkan sebanyak 7 orang (23%) mempunyai kategori sistem informasi manajemen rumah sakit baik dan sebanyak 23 orang (76,4%) mempunyai kategori sistem informasi manajemen rumah sakit kurang baik. Disarankan kepada pihak rumah sakit untuk memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada petugas untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan yang berkualitas sehingga menjadikan rumah sakit berkualitas
Hubungan Aspek Teknologi Dan Manusia Dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2022 Lewis, Andreas; Manullang, Hengki Frengki; Surbakti, Desmayanti Br
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8959

Abstract

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan suatu sistem yang mendukung pengambilan keputusan bagi manajemen dalam menentukan strategi untuk mencapai tujuan administrasi rumah sakit. Masih terdapat permasalahan di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh, terkait SIMRS yang belum berjalan dengan baik, seperti SIMRS yang belum bisa mencetak SEP langsung dari SMS sehingga menghambat pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan teknologi dan aspek manusia dengan sistem informasi manajemen rumah sakit (simrs) di RS Meuraxa Banda Aceh dengan menggunakan metode cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 30 orang dan metode pengambilan sampelnya adalah Total Sampling. Instrumen penelitiannya adalah angket dan observasi. Analisis data menggunakan uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden, 14 orang (46,6%) memilih faktor teknologi baik dan 16 orang (53,4%) memilih kategori buruk, 12 orang (40%) memilih faktor manusia baik dan 18 orang (60%) memilih miskin. sedangkan sebanyak 7 orang (23%) mempunyai kategori sistem informasi manajemen rumah sakit baik dan sebanyak 23 orang (76,4%) mempunyai kategori sistem informasi manajemen rumah sakit kurang baik. Disarankan kepada pihak rumah sakit untuk memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada petugas untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan yang berkualitas sehingga menjadikan rumah sakit berkualitas