Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Satwa Liar di Hutan Ndaer, Kampung Ayapokiar, Miyah Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Fatem, Sepus Marten; Erari, Semuel Sander; Tuririday, Helena Trivona; Worabay, Meliza Sartje; Belja, Matheus; Wanma, Alfredo Ottow; Runtuboi, Yubelince; Ungirwalu, Antoni; Nebor, Idola Dian
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 8, No 3 (2023): October 2023
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v8i3.6503

Abstract

Hutan Ndaer yang terletak di Kabupaten Tambrauw memiliki potensi berbagai spesies satwa liar yang unik dan menjadi daya tarik wisata tetapi juga pendidikan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi satwa liar yang berada di Hutan Ndaer dan analisis status konservasi berdasarkan P.106.Tahun 2018, IUCN dan CITES 2022, untuk menunjang upaya pelestarian dan larangan perdagangan satwa liar illegal, juga sebagai media edukasi bagi masyarakat lokal dan berbagai pihak untuk kepentingan pelestarian satwa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, eksplorasi, dan studi pustaka yang relevan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan satwa liar yang terdiri dari avifauna (29 spesies), mamal (6 spesies), amfibi (4 spesies) dan reptil (1 spesies). Status perlindungan berdasarkan PERMENLHK.No. 106/2018 terdapat 22% satwa liar dilindungi (D) dan 21% tidak dilindungi (TD). Merujuk pada daftar merah redlist IUCN 2022 terdapat 37% satwa liar dengan resiko terancam rendah (LC), 3% satwa liar sedang menghadapi resiko tinggi kepunahan (VU), 1% beresiko tinggi menuju kepunahan (CR). Seseuai dengan CITES 2022 terdapat 15% satwa liar yang terancam punah apabila perdagangan dibiarkan berlanjut dan 1% dilarang diperdagangkan di Tingkat Internasional.
Eksplorasi Jenis-Jenis Mamalia di Hutan Lembah Kebar pada Kawasan Cagar Alam Pegunungan Tambrauw Utara Abram, Gabriel Orlando; Fatem, Sepus Marten; Worabay, Meliza Sartje; Boseren, Melanesia Brigite; Ayomi, Adomina; Jitmau, Anjela M
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 9, No 2 (2024): June 2024
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v9i2.7107

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan karakteristik morfometrik satwaliar mamalia, penelitian ini dilakukan di Hutan Lembah Kebar Pada Kawasan Cagar Alam Pegunungan Tambrauw Utara dan berlangsung selama 3 minggu terhitung tanggal 7 – 28 April 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan Teknik observasi lapangan, Hasil dari penelitian ditemukan tiga belas individu dan delapan jenis satwa liar mamalia yaitu Bandikut (Echymipera kalubu), Bandikut (Echymipera rufescens), Rusa timor (Rusa timorensis), Babi hutan (Sus scrofa), Kuskus cokelat (Phalanger orientalis), Kuskus totol (Spilocuscus maculatus), Kelelawar codot kecil (Microglossus minimus), Kelelawar kalong besar (Pteropus neohibernicus). Dari kedelapan jenis satwaliar mamalia yang ditemukan terdapat dua mamalia yang termasuk  satwa dilindungi yaitu Kuskus totol (Spilocuscus maculatus) dan Rusa timor (Rusa timorensis).
Satwa Liar di Hutan Ndaer, Kampung Ayapokiar, Miyah Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Fatem, Sepus Marten; Erari, Semuel Sander; Tuririday, Helena Trivona; Worabay, Meliza Sartje; Belja, Matheus; Wanma, Alfredo Ottow; Runtuboi, Yubelince; Ungirwalu, Antoni; Nebor, Idola Dian
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 8, No 3 (2023): October 2023
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v8i3.6503

Abstract

Hutan Ndaer yang terletak di Kabupaten Tambrauw memiliki potensi berbagai spesies satwa liar yang unik dan menjadi daya tarik wisata tetapi juga pendidikan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi satwa liar yang berada di Hutan Ndaer dan analisis status konservasi berdasarkan P.106.Tahun 2018, IUCN dan CITES 2022, untuk menunjang upaya pelestarian dan larangan perdagangan satwa liar illegal, juga sebagai media edukasi bagi masyarakat lokal dan berbagai pihak untuk kepentingan pelestarian satwa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, eksplorasi, dan studi pustaka yang relevan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan satwa liar yang terdiri dari avifauna (29 spesies), mamal (6 spesies), amfibi (4 spesies) dan reptil (1 spesies). Status perlindungan berdasarkan PERMENLHK.No. 106/2018 terdapat 22% satwa liar dilindungi (D) dan 21% tidak dilindungi (TD). Merujuk pada daftar merah redlist IUCN 2022 terdapat 37% satwa liar dengan resiko terancam rendah (LC), 3% satwa liar sedang menghadapi resiko tinggi kepunahan (VU), 1% beresiko tinggi menuju kepunahan (CR). Seseuai dengan CITES 2022 terdapat 15% satwa liar yang terancam punah apabila perdagangan dibiarkan berlanjut dan 1% dilarang diperdagangkan di Tingkat Internasional.
Eksplorasi Jenis-Jenis Mamalia di Hutan Lembah Kebar pada Kawasan Cagar Alam Pegunungan Tambrauw Utara Abram, Gabriel Orlando; Fatem, Sepus Marten; Worabay, Meliza Sartje; Boseren, Melanesia Brigite; Ayomi, Adomina; Jitmau, Anjela M
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 9, No 2 (2024): June 2024
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v9i2.7107

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan karakteristik morfometrik satwaliar mamalia, penelitian ini dilakukan di Hutan Lembah Kebar Pada Kawasan Cagar Alam Pegunungan Tambrauw Utara dan berlangsung selama 3 minggu terhitung tanggal 7 – 28 April 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan Teknik observasi lapangan, Hasil dari penelitian ditemukan tiga belas individu dan delapan jenis satwa liar mamalia yaitu Bandikut (Echymipera kalubu), Bandikut (Echymipera rufescens), Rusa timor (Rusa timorensis), Babi hutan (Sus scrofa), Kuskus cokelat (Phalanger orientalis), Kuskus totol (Spilocuscus maculatus), Kelelawar codot kecil (Microglossus minimus), Kelelawar kalong besar (Pteropus neohibernicus). Dari kedelapan jenis satwaliar mamalia yang ditemukan terdapat dua mamalia yang termasuk  satwa dilindungi yaitu Kuskus totol (Spilocuscus maculatus) dan Rusa timor (Rusa timorensis).