Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberian Karangan Bunga Kepada Ahli Musibah Menurut Perspektif MUI Kabupaten Kepahiang Darmawel Saleh; Yusefri; Sumarto; Rifanto Bin Ridwan
Kasta: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya dan Terapan Vol. 3 No. 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kasta.v3i2.660

Abstract

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimana Praktik Pemberian Karangan Bunga di Kabupaten Kepahiang. Kemudian Bagaimana pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kepahiang mengenai pemberian karangan bunga kepada ahli musibah. Apa hukum (Figh) serta alasan yang digunakan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Kepahiang dan masyarakat yang memberi dan menerima karangan bunga. Sedangkan tujuan penelitian ini yaitu 1). untuk mengetahui bagaimana praktik pemberian karangan bunga di Kabupaten Kepahiang, 2). untuk mengetahui pendapat pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kepahiang mengenai pemberian karangan bunga kepada ahli musibah.dan c). untuk mengetahui dasar hukum (Figh) serta alasan yang digunakan pengurus Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Kepahiang dan masyarakat yang memberi dan menerima karangan bunga. Jenis metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metode kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara guna mengumpulkan data penelitian. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teologis normatif dan sosialogis. Hasil penelitian ini diketahui bahwasanya praktik dan realita pemberian karangan bunga pada sebagian masyarakat Kabupaten Kepahiang dalam duka maupun suka memberi karangan bunga ini sudah umum terjadi bukan hanya di wilayah perkotaan, namun juga telah menyebar ke daerah pedesaan dalam kabupaten Kepahiang. Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kepahiang mayoritas berpendapat bahwa memberi karangan bunga hukumnya boleh karena tidak ada larangan yang melarang mengenai hal tersebut. Sedangkan sebagian pengurus MUI lainnya berpendapat bahwa lebih baik karangan bunga tidak digunakan dan perlu dihindari karena lebih cenderung mengarah pada perbuatan mubazir.
KONTRIBUSI GURU PENDIDIKAN AGAMA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL (STUDI DI SD NEGERI 011 MELAYU BESAR ROHIL) Saputra, Wildan; Yusefri
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 6 No. 5 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v6i5.5539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi yang digunakan oleh guru pendidikan agama dalam menanamkan nilai-nilai multikultural kepada siswa di SD Negeri 011 Melayu Besar Rokan Hilir, serta mengevaluasi dampak dari penerapan strategi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru pendidikan agama di SD Negeri 011 Melayu Besar Rohil menerapkan berbagai strategi dalam menanamkan nilai-nilai multikultural, antara lain: mengintegrasikan nilai-nilai multikultural ke dalam kurikulum, menggunakan metode pembelajaran kolaboratif, mengadakan kegiatan ekstrakurikuler bertema multikultural, menerapkan pembelajaran kontekstual, memberikan teladan melalui sikap dan perilaku, mendorong diskusi kelas tentang isu-isu multikultural, dan berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas. Penerapan strategi-strategi tersebut telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan siswa. Siswa menunjukkan peningkatan dalam pemahaman dan apresiasi terhadap keberagaman agama dan budaya, sikap toleransi dan saling menghormati, kemampuan komunikasi dan interaksi, rasa percaya diri dan harga diri, kemampuan menyelesaikan konflik, serta kesadaran tentang pentingnya kerukunan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa guru pendidikan agama memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai multikultural kepada siswa. Melalui strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, guru dapat membantu siswa mengembangkan karakter yang toleran, inklusif, dan mampu hidup harmonis dalam keberagaman. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan pendidikan agama yang lebih multikultural di Indonesia.
Analisis Sikap Moderasi Beragama Pada Kisah Nabi Ibrahim dalam Al-Quran Febriyarni, Busra; Harmi, Hendra; Yusefri
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/alquds.v8i3.11479

Abstract

This paper aims to describe the attitude of religious moderation of the prophet Ibrahim in the Qur'an. There are 9 suras that are used as the focus of the study, namely: Al-Baqarah 124, An-Nisa 125, Al-An'am 74 - 79, Ibrahim 35 - 41, Maryam 41 - 50, Al-Anbiya '55 - 67, Asy-Syuara' 83 - 87, Ash-Shaffat 99 - 102 and Shad 45 - 48. 87 from various tafsir books that have appeared in Indonesia, namely the book Tafsir Al-Mishbah by Muhammad Quraish Shihab, Al-Azhar's tafsir by Buya Hamka, the tafsir of the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia and the tafsir of Hidayatul Insan Bi Tafsiril Qur'an by Marwan Hadidi bin Musa. Furthermore, to find out the value of religious moderation contained in the verses that tell the story of the prophet Ibrahim, researcher used library research, with an effort to dig up data in depth from various Indonesian tafsir books thematically. The results of the study show that the values ​​of religious moderation in the story of the Prophet Ibrahim are: a high national commitment to love his homeland, the value of tolerance, the value of monotheistic dialogue, the value of love for the homeland, anti-violence, persuasive communication and open dialogue (deliberation).