Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Abdimas Galuh: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Pengelolaan Limbah Organik Berbasis Masyarakat: Pengomposan Daun Bambu untuk Pertanian Berkelanjutan dan Pelestarian Lingkungan Jaya, Galang Indra; Sonjaya, Jajang Agus; Avianto, Yovi; Noviyanto, Amir; Handru, Alan
Abdimas Galuh Vol 7, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i2.18656

Abstract

Pengelolaan limbah organik, khususnya daun bambu, menjadi isu penting dalam pelestarian lingkungan dan pertanian berkelanjutan. Di Indonesia, sekitar 40% sampah terdiri atas limbah organik, namun pemanfaatannya masih rendah, termasuk pada daun bambu yang sering dibakar, meningkatkan emisi karbon. Padahal, daun bambu memiliki rasio C/N yang ideal untuk kompos, mudah terurai, dan dapat memperbaiki kualitas tanah. Salah satu tantangan utama dalam pemanfaatan daun bambu adalah rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan limbah organik ini. Untuk itu, program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di KTH (Kelompok Tani Hutan) Bambu Lestari Bulaksalak, Desa Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, dengan pendekatan partisipatif. Program dimulai dengan sosialisasi melalui presentasi dan diskusi mengenai pengelolaan limbah organik, manfaat kompos, serta potensi daun bambu sebagai bahan kompos. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga dan mendorong adopsi praktik ramah lingkungan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pengomposan di lahan milik pemerintah desa. Proses pengomposan terdiri atas tujuh tahap: pengumpulan dan pembersihan seresah bambu, pencacahan daun bambu, pencampuran bahan kompos (daun bambu, pupuk kandang, dan tanah), pengaturan kelembapan, pengadukan awal, serta pemeliharaan tumpukan kompos selama proses fermentasi. Setelah sekitar 40 hari, kompos matang siap digunakan sebagai pupuk organik. Program ini berhasil meningkatkan keterampilan teknis warga dalam pengelolaan limbah organik dan memperkuat kesadaran tentang pentingnya pemilihan lokasi pengomposan yang tepat. Untuk keberlanjutan, pendampingan lebih lanjut dan penguatan kelembagaan lokal sangat dibutuhkan, selain kolaborasi lintas sektor untuk mereplikasi model ini di wilayah lain.
Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, Depok Sleman Syah, Ryan Firman; Falah, M. Darul; Uktoro, Arief Ika; Himawan, Achmad; Jaya, Galang Indra
Abdimas Galuh Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i1.13590

Abstract

Sampah rumah tangga (SRT) yang berasal dari ponpes merupakan potensi untuk dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai seperti pupuk organik cair (POC). Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dilakukan di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro yang terletak di Dusun Sembego, Maguwoharjo, Depok Sleman dengan pemanfaatan sampah tersebut. Adapun beberapa tahapan yang ditempuh pada kegiatan PKM ini terdiri atas 1) diskusi dan sosialisasi tentang SRT dan POC, 2) diskusi dan praktik pembuatan POC, dan 3) evaluasi kegiatan. Diskusi tentang permasalahan ponpes dan ide sudah dilakukan pada bulan Juni 2023 dan kegiatan sosialisasi dilakukan pada tanggal 31 Juli 2023 yang diikuti oleh santri-santri yang menginap beserta guru-guru. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut tidak hanya berdiskusi dan ceramah, tetapi juga santri sekaligus praktik pembuatan POC dari sampah yang sudah disediakan. Proses terbentuk POC memerlukan waktu beberapa minggu, dan perkembangan nya sudah baik. Luaran sementara yang diperoleh adalah pengetahuan tentang pembuatan POC dari sampah dapur ponpes sudah didapatkan oleh para santri. Pelatihan budidaya tanaman secara vertikultur tanaman sayuran dilaksanakan guna melengkapi kegiatan PKM sebagai aplikasi penggunaan POC sampah rumah tangga. Kata Kunci: Sampah rumah tangga, pondok pesantren, pupuk organik cair.